Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siti Nur Rahma
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi perang di beberapa negara sehingga memaksa melarikan diri dari negara asalnya untuk mencari keamanan diri ke negara ketiga seperti Australia yang dapat menerima pengungsi. Sebelum diterima di negara tujuan tersebut para pengungsi banyak yang terpaksa menetap di Indonesia negara transit. Dalam masa menunggu resettlement di negara ketiga ternyata seringkali tanpa kepastian waktu berapa lamanya akan ke negara-negara tujuan tersebut menyediakan tempat terbatas setiap tahun, kurang dari 1% total pengungsi di seluruh dunia. Oleh karena itu, banyak pengungsi yang menetap di negara transit sampai bertahun-tahun lamanya. Dengan demikian, pengungsi yang tadinya masih anak-anak tumbuh menjadi remaja dan harus beradaptasi serta mengalami perkembangan biologis, psikologis-kognitif meliputi pembentukan identitas di lingkungan yang baru, dan sosial. Dengan demikian menjadi penting untuk diteliti tentang bagaimana secara empirik proses adapatasi dan dukungan dari luar individu, lingkungan dari para pengungsi remaja tersebut. Secara konseptual, dukungan sosial bisa didapat dari keluarga, teman, guru, dan organisasi untuk membantu pengungsi remaja dalam beradaptasi. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan deskriptif. Pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan sebelas informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Informan terdiri dari lima orang informan pengungsi remaja yang berasal dari benua Afrika dan Asia Barat, dua orang dari keluarga pengungsi remaja, satu orang teman pengungsi remaja, dua orang guru pengungsi remaja, dan satu staf Human Initiative yang menangani pendidikan pengungsi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, yang pengumpulan datanya dilaksanakan pada September 2022-Juni 2023 di Jakarta, Depok, dan Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses adaptasi pengungsi tidak terlepas dari perkembangan identitas masa remaja dan lingkungan sekitar pengungsi. Hal itu dikarenakan terdapat sistem-sistem yang ada di diri individu. Sistem mikro, sistem mezzo, dan sistem makro hadir dalam proses adaptasi pengungsi remaja. Proses adaptasi meliputi komunikasi personal, host social communication, ethnic social communication, lingkungan, dan predisposisi. Selanjutnya, terkait dukungan sosial pengungsi remaja dari lingkungan ada 2 level yaitu sistem mezzo & makro, didapat sistem mezzo, yaitu keluarga, teman, guru; dan sistem makro, yaitu organisasi meliputi UNHCR, Human Initiative (HI), Catholic Relief Services (CRS), CWS (Church World Service), serta sekolah. Bentuk dukungan yang diberikan oleh mereka adalah dukungan emosional, dukungan penilaian/penghargaan, dukungan informasi, dan dukungan instrumental. Signifikansi hasil penelitian ini terhadap program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, terutama di mata kuliah Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial yang membahas tentang perilaku manusia dan lingkungan sosial, serta Kesejahteraan Sosial dalam Masyarakat Multikultur yang membahas tentang multikulturalisme di Indonesia yang terbentuk akibat sosio-kultural maupun geografis yang beragam dan luas. Dalam penelitian ini, multikulturalisme di Indonesia dilihat dari penerimaan pengungsi yang dari berbagai etnis menetap di Indonesia.

This research is motivated by the conditions of war in several countries, forcing refugees to flee from their home countries to seek personal safety to third countries such as Australia that can accept refugees. Before being accepted in the destination country, many refugees are forced to settle in Indonesia, a transit country. In the waiting period for resettlement in third countries it turns out that often without certainty how long it will be to these destination countries provide limited places every year, less than 1% of the total refugees worldwide. Therefore, many refugees stay in transit countries for years. Thus, refugees who were once children grow into adolescents and must adapt and experience biological, psychological-cognitive development including identity formation in a new environment, and social. Thus, it is important to research how empirically the process of adaptation and support from outside the individual, the environment of these adolescent refugees. Conceptually, social support can be obtained from family, friends, teachers, and organizations to help adolescent refugees adapt. This research uses a qualitative approach with descriptive purposes. Data were collected through document study and in-depth interviews with eleven informants selected through purposive sampling technique. The informants consisted of five adolescent refugee informants from the African and West Asian continents, two people from the families of adolescent refugees, one friend of adolescent refugees, two teachers of adolescent refugees, and one Human Initiative staff who handles adolescent refugee education. This research is a cross-sectional study, whose data collection was carried out in September 2022-June 2023 in Jakarta, Depok, and Tangerang. The results showed that during the refugee adaptation process, it is inseparable from the development of adolescent identity and the environment around refugees. This is because there are systems that exist in individuals. Micro systems, mezzo systems, and macro systems are present in the adaptation process of adolescent refugees. The adaptation process includes personal communication, host social communication, ethnic social communication, environment, and predisposition. Furthermore, related to the social support of teenage refugees from the environment, there are 2 levels, namely mezzo & macro systems, obtained by mezzo systems, namely family, friends, teachers; and macro systems, namely organizations including UNHCR, Human Initiative (HI), Catholic Relief Services (CRS), CWS (Church World Service), and schools. The forms of support provided by them are emotional support, appraisal/appreciation support, information support, and instrumental support. The significance of the results of this research for the Social Welfare Science study program, especially in the Human Behavior and Social Environment course which discusses human behavior and the social environment, as well as Social Welfare in Multicultural Societies which discusses multiculturalism in Indonesia which is formed due to socio-cultural and geographical diversity and breadth. In this research, multiculturalism in Indonesia is seen from the acceptance of refugees from various ethnicities living in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2003
361.1 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soegihono Soetedjo
Yogyakarta: Departemen Sosial RI, 2004
304.82 SUR u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Onghokham
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983
959.802 Ong r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Onghokham
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1991
958.9 ONG r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Febri Andriyani
"Kondisi migrasi dan mengungsi merupakan isu yang masih dihadapi segelintir orang hingga memaksa mereka untuk berstatus sebagai pencari suaka. Perubahan situasi dan lingkungan menjadi faktor dan alasan bagi pencari suaka untuk menyesuaikan diri. Status pencari suaka dapat dialami oleh semua kalangan, seperti para orang tua dan anak-anak. Orang tua berstatus pencari suaka dituntut oleh keadaan untuk dapat mengasuh anaknya lebih ekstra, khususnya Ibu yang disorot lebih signifikan. Motherhood dalam keadaan ini tentunya berbeda dengan motherhood pada umumnya. Salah satu penggambaran motherhood pada keluarga pencari suaka terdapat dalam film Als Hitler das Rosa Kaninchen Stahl (2019) karya Caroline Link yang berlatar sebelum pemerintahan Nazi di Jerman. Penggambaran motherhood dalam film diteliti menggunakan Teori Pola Asuh oleh Diana Baumrind dan didukung dengan teori-teori penunjang. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif dengan korpus data yang diambil secara kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya dualisme motherhood beserta pergeseran motherhood seiring dengan perubahan situasi dan lingkungan yang dialami keluarga pencari suaka dalam film. Motherhood pada keluarga refugee di dalam film yang semula bersifat Permisif kemudian berubah menjadi Autoritatif.

Migration and evacuating are issues that are still faced by a few people, and forcing them to become refugees / asylum seekers. Changes in the situation and environment are factors and reasons for refugee to adjust. Refugee as status can be experienced by all people, such as parents and children. Parents who are refugees are forced by situation to be able to take care of their children more, especially mothers who is significantly seen more. Motherhood in this situation is certainly different from motherhood in general. One of the representations of motherhood in refugee-families is in Caroline Link's Als Hitler das Rosa Kaninchen Stahl (2019), which is set before the Nazi’s regime in Germany. The representation of motherhood in the film is analyzed with Diana Baumrind’s Parenting Styles along with supporting theories. This research uses a descriptive methodology with data that taken qualitatively. The result shows that there is a dualism and a shift in motherhood that caused by situation and environment changes, experienced by refugee-family in the film. Motherhood in refugee-family in the film which was originally Permissive, then turned into Authoritative."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Christine S.T. Kansil
Jakarta: Erlangga, 1993
320.1 KAN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Averil Khalisha Paramesti
"Tesis ini meneliti bagaimana liputan media tentang krisis imigran di Italia dan Spanyol memengaruhi proses decision-making kebijakan penanganan imigran kedua negara tersebut. Tesis ini memiliki dua tujuan penelitian: (1) menjelaskan bagaimana media Italia dan Spanyol melakukan representasi diskursif aktor-aktor politik dalam krisis imigran di negara mereka dan (2) menelaah hubungan antara representasi aktor-aktor politik tersebut dan proses pengambilan keputusan (decision-making) kebijakan penanganan imigran di negaranya masing-masing. Menerapkan teori analisis wacana kritis sosiosemantik Theo van Leeuwen dan pendekatan konstruktivisme Alexander Wendt, publikasi daring dua surat kabar terbesar Italia (Corriere della Sera, La Repubblica) dan Spanyol (El País, El Mundo) antara tahun 2014 dan 2016 dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa representasi diskursif aktor-aktor politik dalam masing-masing surat kabar mencerminkan kecenderungan ideologis mereka, di mana pemberitaan cenderung menekankan perbedaan antara “kita” (Uni Eropa dan pemerintah) dan “mereka” (para pencari suaka) serta meniadakan kemanusiaan para pencari suaka. Kecenderungan ideologis dari representasi aktor-aktor politik keempat surat kabar itu sendiri merupakan cerminan bagaimana Italia dan Spanyol memandang krisis imigran Eropa sebagai ancaman terhadap identitas nasional mereka. Dengan bantuan media massa, Italia dan Spanyol melakukan sekuritisasi terhadap krisis imigran Eropa untuk “membujuk publik agar setuju” mengambil tindakan-tindakan yang tegas, ekstrem, dan terkadang melanggar hukum dalam menghadapi ketidakstabilan dan ketidakpastian krisis. Selain itu, dalam konteks integrasi Eropa, konflik “kita” versus “mereka” menjadi sebuah bukti akan kurangnya solidaritas di antara negara-negara anggota dan naiknya kepopuleran populisme serta nasionalisme individu, sehingga hal ini mengundang pertanyaan mengenai rapuhnya Uni Eropa sebagai proyek integrasi.

This thesis investigates how media coverage of the European refugee crisis in Italy and Spain influences policymakers’ decisions on how to deal with asylum seekers and refugees in both countries. Two research objectives are outlined as the foundation of the thesis: (1) to explain how political actors in the refugee crisis are represented in the Italian and Spanish press, and (2) to investigate the relationship between the political actors’ discursive representations and their countries’ immigration policy decision-making process. Online publications about the European refugee crisis from two mainstream news agencies in Italy (Corriere della Sera, La Repubblica) and Spain (El País, El Mundo) between 2014 and 2016 are analyzed using Theo van Leeuwen’s sociosemantic approach of critical discourse analysis and Alexander Wendt’s constructivist approach. The findings of the thesis reveal that each newspaper’s discursive representations of political actors are in accordance to their ideological tendencies, with the news emphasizing the divide between “us” (the European Union and the government) and “them” (asylum seekers) and erasing asylum seekers’ humanity. The ideological tendencies in the four newspapers’ representation of political actors reveal how Italy and Spain perceive the European refugee crisis as a danger to their national identity. With the help of mass media, Italy and Spain securitize the European refugee crisis in order to “persuade the public to consent” to take bold, radical, and sometimes law-breaking measures in dealing with the crisis’ instability and uncertainty. In addition, the “us” against “them” conflict in the context of European integration reflects a lack of cooperation among member states, as well as the rising appeal of populism and individual nationalism, creating concerns about the European Union’s viability as an integration project."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Andriyani Kusumandari
"Krisis ekonomi, politik, dan keamanan di dunia telah menyebabkan peningkatan migrasi penduduk ke berbagai negara untuk menghindari konflik dan kekerasan. Sebagai upaya dalam penanganan dan pemberdayaan pengungsi dan pencari suaka, studi sebelumnya menjelaskan bahwa intervensi dari pemerintah dan lembaga LSM dilakukan dalam bentuk perlindungan legal formal seperti proteksi hukum, ekonomi, dan psikologi namun minim penjelasan mengenai dinamika proses interaksi dan adaptasi pengungsi dan pencari suaka di negara baru.
Penelitian ini berargumen bahwa intervensi dari internal komunitas melalui learning center menjadi hal yang diperlukan dalam pemberdayaan sebagai ruang untuk membangun jaringan, mengekspresikan keberagaman, serta kebebasan untuk melakukan aktivitas yang bernilai bagi pengungsi dan pencari suaka. Hal tersebut diperlukan untuk meningkatkan kapabilitas pengungsi dan pencari suaka agar dapat beradaptasi dan membangun kembali kehidupan di negara baru.
Penelitian ini merupakan studi mengenai pengembangan komunitas HELP Health, Education, and Learning Program bagi para pengungsi dan pencari suaka yang berlokasi di Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada pengurus komunitas, anggota komunitas, dan pemerintah setempat.

Economic, politic, and security cricis around the world have caused the increasing number of immigrant to seek protection in order to avoid the conflict and voilence. The previous studies explained the importance of government and non government organization rsquo s intervention in providing legal, economic, and psychological protections. However, there is less explanation about dynamics process of interaction and the refugee adaptation in the new country.
The thesis emphasized the importance of refugee community intervention through learning center. The community is a place to build social networks, express the diversity, and provide freedom of expression to do meaningful activity for refugee and asylum seekers in transit. This is important to increase their capability and re building life in the new country.
This study focus on the development of HELP Community Health, Education, and Learning Program for refugee located in Jakarta. Using the qualitative research method, datas are collected through focuss group discussion and in dept interview with the board of the community, member of community, local people, and local government.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>