Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rutz, Werner
Paderborn : Ferdinand Schoningh, 1976
380.5 RUT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schumacher, E.F. (Ernst Friedrich)
Jakarta: LP3ES, 1985
330.9 SCH st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: Human Rights, 2002
331.4 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Afgan Fadilla
"

Tesis ini menaklik strategi diplomasi yang dimainkan oleh para aktor dalam mendorong Hak Asasi Petani dan Masyarakat yang Bekerja di Pedesaan menjadi sebuah Deklarasi PBB di Dewan HAM PBB.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang datanya dikumpulkan dari sumber-sumber tertulis dan wawancara kepada orang-orang yang terlibat. Berangkat dari konsep aliansi hibrida dalam Human Rights Diplomacy yang digunakan penulis sebagai pisau analisis, penelitian ini mengafirmasi strategi aliansi hibrida para aktor yang dideterminasi oleh dua faktor. Pertama, suara-suara yang diproduksi oleh para aktor selama proses negosiasi bersifat saling mengisi. Kedua, akses dan hirarki yang asimetris dari masing-masing aktor dapat dikelola dengan baik sesuai dengan fungsinya

 

 


This paper examines the diplomatic strategy played by actors in promoting the Rights of Peasants and Other  People Working in Rural Areas to become United Nations Declaration at the United Nations Human Rights Council. The method used in this study is qualitative in that the data was collected from written sources and interviews with the people involved. Departing from the concept of hybrid alliances in Human Rights Diplomacy used by the author as an analytical framework, this study affirms the strategy of hybrid alliances of actors which are determined by two factors. First, voices produced by actors during the negotiation process are mutually complementary. Second, the asymmetrical access and hierarchy of each actor can be managed properly according to their functions.

Keywords: Peasant rights, Diplomacy, Human Rights, Civil Society, United Nations, State.

 

"
2019
T53074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar: Research Institute of Udayana University, 1997
R 300.72 SOC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Amik Bahrul Ulum
"Evaluasi ini dilakukan untuk menilai kemampuan Yayasan Madani Berkelanjutan dalam melakukan riset disektor kelapa sawit. Yayasan Madani sebagai sebuah lembaga swadaya masyarakat yang fokus terhadap isu tata kelola hutan dan lahan, memiliki berbagai program untuk memengaruhi kebijakan pemerintah. Akan tetapi, dalam program-programnya Yayasan Madani cenderung hanya menggunakan data-data skunder ditingkat daerah dan nasional, sedangkan sejatinya dalam pembuatan kebijakan juga membutuhkan data ditingkat masyarakat agar kebijakan yang disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam tulisan ini, penulis menawarkan sebuah kerangka yang dapat digunakan untuk melakukan riset guna mendapatkan data dilevel masyarakat. Evaluasi ini menggunakan analisis strength, weakness, opportunity, dan threat serta dalam pengumpulan datanya menggunakan metode observasi yang diengkapi dan dipertajam dengan metode wawancara terhadap 3 informan. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa Yayasan Madani kurang mampu untuk mengimplementasikan kerangka yang ditawarkan. Dari segi sumber daya manusia, anggota Yayasan Madani terbatas dalam bidang penelitian lapangan, dari segi penggunaan jenis data sejauh ini Yayasan Madani cenderung hanya menggunakan data-data angka ditingkat daerah dan nasional, dan dari segi anggaran juga Yayasan Madani tidak mengalokasikan anggaran untuk keperluan penelitian lapangan. Dengan demikian, penulis merekomendasikan Yayasan Madani untuk dapat mengkombinaskan penggunaan data angka dan data narasi dalam program, hal ini bertujuan agar alternatif kebijakan yang diberikan ke pemerintah daerah lebih detail dan sesuai fakta dilapangan. Penulis juga merekomendasikan agar memberikan pembakalan kepada para anggota untuk mendukung penggunaan data yang lebih variatif dalam program.

This evaluation conducted to assess the ability of the Madani Foundation to researching the palm oil sector. Madani Foundation is a non-governmental organization that focuses on issues of forest and land governance. Have various programs to influence government policy. However, in its programs, the Madani Foundation only uses secondary data at the regional and national levels, while in policymaking it also requires data at the society level so that the policies formulated are by community needs. In this paper, the authors offer a framework that can use for research to obtain data at the society level. This evaluation uses the analysis of strengths, weaknesses, opportunities, and threats. The Data collected by using the observation method that is complemented and sharpened by the interview method of 3 informants. Based on the evaluation that has done, known the Madani Foundation is less able to implement the framework that offered. In terms of human resources, members of the Madani Foundation are limited in the field of field research, in terms of the use of data types so far the Madani Foundation tends only use numerical data at the regional and national levels, and in terms of the budget also the Madani Foundation does not allocate a budget for field research purposes. Thus, the authors recommend the Madani Foundation to be able to combine the use of numerical and narrative data in the program. The author also recommends providing upgrading skills for all members to support the use of more varied data in the program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Djoko Sudirman
"Pendahuluan
Sejak berabad-abad silam, jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa ke Asia khususnya Asia Tenggara, diwilayah ini telah terjalin kerjasama regional dalam bidang perdagangan diantara pusat-pusat kerajaan. Hubungan lalulintas dan perdagangan pada masa itu telah maju dan berkembang membawa kesejahteraan bagi bangsa-bangsa yang berdiam diwilayah ini. Bahkan para ahli sejarah telah mengungkapkan bahwa sejak 200 tahun sebelum masehi para pedagang dari Nusantara telah berhubungan dengan negeri diluar kawasan Asia Tenggara. Bagian utara adalah China berkuasa Dinasty Han , bagian barat India, lebih jauh lagi Mediterania terdapat Kekaisaran Romawi. Diantara pusat-pusat kekuasaan itu terletak Asia Tenggara maka terjalin perdagangan , baik melalui darat dan juga melalui taut. Jalan perdagangan darat dikenal dengan jalan sutra ( The Silk Road) jalan laut melalui Selat Malaka. Barang barang dagangan yang banyak diperdagangkan pada masa itu adalah : sutra, keramik, rempeh-rempah, kulit binatang, beras, wangi-wangian, permadani, barang kristal dari galas, alat senjata dari logam . Sampai pada masa pertumuhan Kerajaan Tarumanegara pada tahun 399 M seorang Pendeta China Fa Hien melakukan perjalanan ke India dan singgah di To-Lo-Mo ( Tarumanegara) di Cho-Po ( Jawa) yang menggambarkannya sebagai negeri yang makmur dan maju. Kemudian pada tahun 671 Pendeta China I Tsing dimasa Dynasti Tang melakukan perjalanan dan singgah di Che - lifoche ( Sri wijaya) dan Mo-loyeu ( Melayu) serta Po-ni ( Brunei ) dilukiskan dalam laporan perjalanannya kenegeri-negeri makmur dengan perdagangan antar mereka, dan ditemukannya prasasti Lingga Pala di Canton (bagian China Selatan) menunjukkan adanya hubungan antara Raja Nusantara dengan wilayah itu, dan hubungan itu adalah hubungan persahabatan dan perdagangan.
Pada masa kerajaan Singosari di Jawa Sri Maharaja Diraja Kertanegara (1268 -1292) adalah seorang raja Nusantara yang terkenal memiliki wawasan pembangunan yang berketahanan regional dalam menumbuhkan daya tangkal dari ancaman pengaruh negeri utara yang ekspansionis (pada waktu China dikuasai Khu Bilai Khan ). Kertanegara mengirimkan ekspedisi kenegeri Melayu (1275) yang dianamakan ekspedisi Pamalayu, ekspedisi ini berhasil mengikat persahabatan dengan Kerajaan Melayu dan menghidupkan Selat Malaka sebagai jalur pelayaran untuk perdagangan dengan aman. Kertanegara berhasil membangun persahabatan dengan Raja Champa Jayasingharawan ( terletak disekitar Vietnam sekarang ), diplomasi persahabatan dengan wawasan ketahanan nasional dan ketahanan regional telah dipahami oleh raja-raja Nusantara pada masa tersebut.
Penghancuran negeri-negeri di Nusantara oleh kolonialisme Belanda, Inggris dan Portugis di wilayah ini mengakibatkan terpecah belah dan bahkan timbul rasa saling mencurigai diantara suku bangsa dikawasan Asia Tenggara. Kesunanan/ Sultan di Nusantara dijadikan hanya sebagai wahana seremonial dan untuk menindas rakyat sebagaimana terjadi di Banten , sampai tahun 1600 masih merupakan pusat perdagangan dengan politik perdagangan bebas. Pelabuhan Banten terbuka untuk semua perdagangan , para pembesar Banten dengan seluruh kemegahannya manerima para saudagar China,Arab,India dan Portugis. Barang-barang dagangan dari mulai manik-manik, hasil hutan dan rempah-rempah. Akan tetapi setelah belanda berusaha mengadu domba anatara kerabat keraton Banten, maka pada tahun 1618 Banten diserang Belanda dan Belanda menuntut hak monopoli di Pelabuhan Banten, demikian pula terjadi di Kerajaan dan Kesultanan di seluruh wilayah Nusantara.
Maka sejak itu pantai dan pelabuhan di Nusantara dikuasai armada Belanda, Raja-raja Berta Sultan di Nusantara diberikan hak mengatur didalam saja dan tidak boleh berhubungan dengan luar, tidak mempunyai Bandar pelabuhan....
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dari tahun 1967 sampai 1998 Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Meskipun sempat terhenti karena krisi ekonomi tahun 1998, melalui informasi, melalui reformasi mendasar dan pasar domestik yang besar, Indonesia bisa pulih dan sekarang menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi menjadikan Indonesia sebagai slaah satu rumah kelas menengah terbesar di Asia. Tahun 1999, hanya 25 % penduduk bisa dikategorikan kelas menengah, tetapi tahun 2010 kelas menengah naik menjadi 57%. Jumlah ini diperkirakan bertambah lebih cepat karena beberapa dekade kedepan Indonesia akan mengalami bonu bonus deografi, seiring dengan pertumbuhan kelas konsumsi (individu dengan penghasilan bersih $3.600). Pertumbuhan kelas ekonomi dan pengingkatan pendapatan perkapita rumah tangga akan mengubah struktur pengeluaran masyarakat dan akan meningkatnya tabungan, investasi dan pertumbuhan sektor retail. Namun agar mampu mengambil manfaat dari meningkatnya kelas menengah, Indonesia harus mampu mengatasi beberapa tantangan. Tantangan pertama sebagian besar kelas menengah tergolong kelas menengah tingkat bawah yang sangat rentan terhadap gocangan ekonomi. Tantangan kedua adalah menciptakan lapangan kerja sebanyak banyaknya. Tantangan ketiga adalah kualitas kelas menengah Indonesia. Hanya sepertiga kelas menengah Indonesia yang lulusan Universitas. Tantangan keempat adalah mendorong kelas menengah untuk berhemat dan menabung."
PPEM 1:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan - Departemen Kehutanan, 2003
JSOSEK 6:1 (2009)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>