Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taut, Bruno
Tokyo: Sanseido Co. Ltd, 1958
722.1 TAU h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Solnik, Bruno
New York Addison-Wesley Pub. Comp. 1991,
332.673 SOL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schuls, Bruno
Munchen : Charl Hanser, 1968
833.914 SCH z (1);833.914 SCH z (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nettl, Bruno
London: Collier MacMillan Publishers, 1964
781.7 NET t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Evelin Sabrina
"Arsitek berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia melalui keterlibatannya membentuk lingkungan binaan bagi manusia. Lingkungan therapeutic adalah salah satu lingkungan binaan yang diciptakan oleh arsitek yang dapat memberikan kontribusi terhadap kesehatan manusia. Skripsi ini membahas kehadiran lingkungan therapeutic bagi kelompok manusia lanjut usia. Manusia dalam perkembangan hidupnya akan mencapai tahap tua dan kondisinya akan mengalami kemunduran dalam hal fisik dan psikologis. Pada lansia, kemunduran yang dialaminya dapat membuat mereka jarang berkegiatan di luar tempat tinggalnya. Tempat tinggal menjadi tempat dimana lansia banyak menghabiskan waktu didalamnya. Skripsi ini mengkaji tentang peranan tempat tinggal sebagai lingkungan therapeutic bagi lansia.
Peranan tempat tinggal sebagai lingkungan therapeutic dapat dilihat melalui dua peran yang dimilikinya yaitu sebagai fasilitator dan simbol kualitas. Peran sebagai fasilitator berkaitan dengan fungsi tempat tinggal dalam mendukung kegiatan lansia baik aktivitas fisik maupun interaksi sosial. Peran sebagai simbol kualitas berkaitan dengan informasi dan stimulasi dari lingkungan dalam mendukung pemenuhan psikologis lansia.
Dari studi kasus dapat dilihat sejauh mana tempat tinggal lansia dapat berperan sebagai lingkungan therapeuticc. Studi kasus dilakukan pada dua tempat tinggal yang dimiliki oleh lansia dan ditempati bersama keluarganya. Tempat tinggal yang dimiliki tidaklah dirancang khusus untuk lansia. Beberapa elemen dalam tempat tinggal memang berperan esensial sebagai sarana terapi karena ruang-ruang dan fasilitas yang ada mampu mendukung dan membantu kondisi lansia. Tetapi juga diperlukan sejumlah peningkatan untuk lebih memaksimalkan perannya sebagai lingkungan therapeutic. Peran lingkungan fisik tempat tinggal sebagai lingkungan therapeutic juga tidak lepas dari peran anggota keluarga lainnya yang tinggal bersama lansia.

Architects plays a part in fulfilling humans needs by its involvement in making a man made environment to humans. The therapeutic environment is one of the man made environments that is created by the architect that can give contributions to the human health. This thesis is about the presence of the therapeutic environment for the group of elderly people. Humans that is in a state of development will reach the elderly phase, which will decrease their physical and psychological abilities. To the elderly, this decrease of their abilities that they experience will make them do less activities outside their homes. Houses will be their place to do all sorts of indoor activities. This thesis will dig deeper to the role that houses play as the therapeutic environment to the elderly.
The role that houses play as a therapeutic environment can be seen as two roles that is as a facilitator and a quality symbol. The role as a facilitator is related with the function of houses that support the elders activities both in physical activites and in social interactions. The role as a quality symbol is related to the information and the stimulant from the environment that supports the fulfillment of the elderly psychology.
From the study case we could observe how far the elders houses act as a theraputic environment.The study case is done in two houses that is owned by an elder and their family. The house is not designed and built specially for elders. Some elements in the house does act as an essential for therapic facilities because the space and the facility supports the elderly conditions. But it needs some upgrades to maximize its role as an therapuetic environment. The role of the house as a therapeutic environment is also involved with other family members that is living together with the elders."
2008
S48439
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Huang, Zunxian
Beijing : Zhongguo Qingnian Chubanshe, 2000
SIN 895.11 HUA r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Department of Information Republic of Indonesia, 1974
351.909 2 IND g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Kurniawan
"Skripsi ini membahas tentang pemaknaan yang dilakukan masyarakat Tionghoa terhadap ruko sebagai hunian. Pilihan untuk tinggal di ruko tersebut terkait dengan sejarah panjang masyarakat Tionghoa yang memiliki peran sebagai pedagang di Indonesia. Pemaknaan ruko sebagai hunian bagi masyarakat Tionghoa juga tidak bisa dilepaskan dari ruko sebagai transformasi rumah Cina yang merupakan akar kebudayaan mereka sebagai kelompok masyarakat diaspora di Indonesia. Saat ini ruko mengalami evolusi seiring dengan perkembangan dunia perdagangan dan seolah tidak menunjukan karakteristik masyarakat Tionghoa, namun nyatanya masyarakat Tionghoa tetap memiliki kecenderungan untuk tinggal di ruko. Karena itu, tujuan dari studi ini adalah menemukan konsep mendasar yang membuat masyarakat Tionghoa tetap tinggal di ruko, dan melihat apakah perkembangan/evolusi ruko mempengaruhi pemaknaan ruko sebagai hunian bagi masyarakat Tionghoa atau sebaliknya. Hasil studi menunjukan bahwa perbedaan identitas diaspora masyarakat Tionghoa di Indonesia telah mengakibatkan perbedaan pemaknaan rumah sehingga memunculkan beberapa pendekatan tipe ruko yang berbeda.

The study discuss about the conception of shop-house as home from the view point of Chinese. The decision to live in the shop-house is related to the long history of Chinese as the major trader in Indonesia. The conception of shop-house as home for Chinese also related to shop-house as the transformation of Chinese-house, as well as their root of culture as diaspora people in Indonesia. These days, the form of shop-house is transforming and it doesn't symbolize the character of Chinese people anymore. However, Chinese keep prefer to live in the shop-house. The purpose of this study focus on tracing the main concept that keep the Chinese to live in the shop-house, and to see if the transformation would change the conception of shop-house as home. The study shows that Chinese in Indonesia have different diaspora identities, that it makes different concepts of home. This also leads to several adaptations that form several type of shop-houses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52255
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Philipus Tule
"Tulisan ini membahas masalah organisasi sosial masyarakat adat desa 'Udu Worowatu,suku bangsa Keo di Kabupaten Ngada, Flores Tengah. Keunikan masyarakat ini terlihat dari sistem penataan stratifikasi sosialnya yang merujuk pada tiang rumah adat (deke) dan jenis keranjang adat (wati, gata, mboda) yang lazim digunakan untuk menghitung berat sumbangan wajib berupa nasi atau jagung pada saat penyelenggaraan suatu upacara adat. Setiap individuatau kelomppok telah memahami status masing-masing, baik sebagai pemangku tiang depan atau belakang, tiang timur atau barat, keranjang kecil (wati), keranjang menengah (gata) atau pun keranjang besar (mboda). Rujukan pada tiang (deke) dan keranjang (wati, gata)itu menyiratkan pula tatanan sosial setiap individu atau kelompok, baik sebagai pemimpin adat atau anggota biasa. Sistem pemerintahan desa yang secara seragam diterapkan di seluruh Indonesia berdasarkan UU no. 5 1979 dengan segala perangkatnya, merupakan suatu bentuk pelecehan terhadap khasanah adat dan budaya lokal. Pemilihan dan pengangkatan perangkat pemerintahan desa yang tidak mempertimbangkan tatanan sosial adat itu telah memarjinalisasikan para pemimpin adat. Hal itu merupakan penerapan sistem sibernetik yang akhirnya bermuara pada kepemimpinan tanpa wibawa, tetapi yang memerintah secara otoriter, dan yang dapat menyebabkan kegagalan pelbagai proyek pembangunan."
1998
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>