Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Haji Masagung, 1989
992.5 DJO k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rieszka Wellyan
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis perlakuan akuntansi aset bersejarah, khususnya penilaian, penyajian, dan pengungkapan. Aset bersejarah merupakan aset yang memiliki nilai-nilai intangible seperti nilai sejarah, budaya, dan estetika, sehingga perlakuan akuntansinya berbeda dengan aset pada umumnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak pengelola Benteng Kuto Besak Palembang serta analisis dokumen yang dikaitkan dengan literatur berupa regulasi yang berlaku.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa belum terdapat definisi yang tepat untuk aset bersejarah. Pihak-pihak terkait mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian aset bersejarah karena sifatnya yang unik, serta belum adanya standar khusus yang mengatur penilaian aset bersejarah. Namun, perlakuan akuntansi aset bersejarah Benteng Kuto Besak Palembang sudah sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu tidak harus disajikan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan tanpa nilai. Terdapat berbagai kekurangan terkait pengungkapan dalam Catatan atas Laporan Keuangan

ABSTRACT
This study analyzes accounting treatment of heritage assets, especially in their valuation, presentation and disclosure. Heritage assets are assets which have intangible values such as the historical, cultural, and aesthetical value. These intangible values make heritage assets unique and has different accounting treatment compared to other assets.
This study uses a case study approach. Data are obtained from interviews and analysis of documents along with existing literatures, such as regulations.
This study concludes that there has been no precise definition for heritage assets. The managing agencies are still experiencing difficulties in conducting valuation of heritage assets due to the unique nature. Besides, there are no standards that specifically regulate valuation of heritage assets. However, the accounting treatment of heritage asset Benteng Kuto Besak Palembang is in accordance with the applicable standards, which stated that heritage assets are not to be presented in the balance sheet, but to be disclosed in the Notes to the Financial Statements without value. However, there are various shortcomings related disclosures in the Notes to the Financial Statements"
2016
S64882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roo de la Faille, P. de
Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2020
959.81 ROO d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farida R. Wargadalem
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2017
959.81 FAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farida R. Wargadalem
"ABSTRAK
Disertasi ini menguraikan tentang terjadinya perebutan kekuasaan di Kesultanan Palembang. Dalam perebutan kekuasaan tersebut melibatkan dua saudara kandung (Sultan Badaruddin II dan Sultan Najamuddin II), juga melibatkan dua negara asing yaitu Inggris dan Belanda. Penelitian ini menggunakan pendekatan Narativisme untuk menjelaskan terjadinya konflik (internal dan eksternal) di Kesultanan tersebut. Kajian ini menemukan bahwa kehadiran Inggris pada April 1812 di Kesultanan Palembang, memunculkan permusuhan antara dua orang kakak beradik tersebut, sehingga Palembang jatuh ke tangan Inggris. Sejak itu permusuhan dua bersaudara terus berlangsung sampai keduanya wafat. Sesuai isi Traktat London (1814), dinyatakan Inggris harus keluar dari Palembang, sehingga Palembang kembali berada di bawah pengaruh pemerintah kolonial Belanda. Kehadiran Belanda di Kesultanan Palembang, menyebabkan Belanda membagi tiga kekuasaan yairu Belanda, Sultan Badaruddin II, dan adiknya Sultan Najamuddin II. Kembalinya pasukan Inggris dari Bengkulu, menyebabkan konflik di Palembang menjadi semakin rumit. Konflik yang terjadi tidak saja antara dua saudara kandung, tetapi juga antara Sultan Najamuddin II dan Belanda, serta Belanda dan Inggris. Perang, merupakan alternatif penting yang terjadi di Kesultanan Palembang. Dua kali peperangan (1819) dimenangkan oleh Palembang, namun pada peperangan ketiga (1821), Palembang harus mengakui keunggulan kekuatan militer Belanda. Sejak itu Kesultanan Palembang berada di bawah kendali pemerintah kolonial Belanda. Usaha Sultan Najamuddin III untuk melakukan perlawanan mengalami kegagalan, sehingga kesultanan itu dihapuskan (1825).

ABSTRACT
This dissertation describes about the occurrence of. The seizure involved two brothers (Sultan Badaruddin II dan Sultan Najamuddin II) and two foreign countries, those are England and Netherland. This research used Narrativism approach in order to explain the occurrence of conflict (external and internal) in that Sultanate. It was found that the attendance of British in April 1812 in Palembang Sultanate led to a hostility between the two brothers (Sultan Badaruddin II dan Sultan Najamuddin II). It made Palembang was under the power of British. The hostility between the two brothers continued until both of them passed away. Based on the London Treaty (1814), it was stated that British had to leave out Palembang so that Palembang was returned back to the power of Dutch colonial. The Dutch then divided Palembang Sultanate into three powers, the Dutch, Sultan Badaruddin II, and his brother Sultan Najamuddin II. However, the return of British from Bengkulu led to a more complicated conflict in Palembang. The conflict was not only between the two brothers, but also between Sultan Najamuddin II and the Dutch and between the Dutch and the British. Finally, the war was the only option for the conflict in Palembang Sultanate. The war happened three times, the first and second war (1819) were won by Palembang, however the Dutch military power conquered the power of Palembang Sultanate in the third war (1821). Since then, the Palembang Sultanate was under the control of the Dutch colonial government. It was Sultan Najamuddin III who continued fighting against the Dutch, however the struggle failed. Finally, Palembang Sultanate was completely removed (1825)."
Depok: 2012
D1262
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Widita Maharyani
"Balita merupakan kelompok resiko terhadap masalah sulit makan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan praktik pemberian makan dalam keluarga dengan kejadian sulit makan pada populasi balita. Desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada keluarga yang memiliki balita. Hasil menunjukkan ada hubungan bermakna kontrol makanan, model peran, keterlibatan anak, edukasi makanan, penyediaan makanan dan pengenalan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan p value < 0,05 terhadap sulit makan balita. Program prevensi primer, sekunder dan tersier untuk menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat terkait praktik pemberian makan pada anggota keluarga dan penelitian selanjutnya tentang faktor predisposisi lain dan pemungkin sulit makan direkomendasikan.

Under-five children is a risk group for eating rejection habit. This study aims to determine the influence of feeding practice in family to eating rejection habit in Under-five children. A cross sectional design with descriptive correlation approach applied to 190 family with under-five children. It showed meaningful relationship of food control, role models, the involvement of children, food education, food provision and the introduction of food after breast feeding (p value < 0,05) with a difficult eating toddlers. Primary to tertiary prevention program through Community Health Nursing Program as well as further study on another predisposing and enabling factors are recommended."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Iriantiningsih
"Penelitian mengenai mata uang logam dari zaman Kesultanan Palembang dilakukan di Museum Nasional Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui -dan mengenali jenis-jenis mata uang berdasarkan bentuk, tulisan, ukuran, bahan, serta melihat perkembangan bentuk mata uang berdasarkan umurnya. Metode yang digunakan dalam analisis ini, yaitu metode analisis khusus (specific analysis), yang didasarkan pada ciri-ciri khusus dari seluruh atribut pada mata uang logam, seperti bentuk, ukuran, hiasan, bahan, serta keadaan fisiknya. Setelah diklasifikasi, berdasarkan atribut yang sama, kemudian dilakukan terlebih dahulu pemilahan atas dasar frekuensi (jumlah), hal ini bertujuan agar dapat diketahui jumlah sebenarnya dari mata uang yang akan diteliti dan mata uang yang tidak akan diteliti.
Dalam mengklasifikasikan mata uang logam digunakan tiga macam/jenis atribut, yaitu stylistic attributes, form attributes, dan technological attributes. Penggolongan ini dilakukan agar mata uang tersebut dapat diketahui macam/jenisnya dari mata uang yang diterbitkan oleh sultan-sultan Palembang. Selanjutnya artefak tersebut disusun secara berurutan, sehingga dapat melukiskannperkembangan bentuk. Hasil yang dicapai dari penelitian tentang mata uang logam Palembang, yaitu bahwa mata uang tersebut terdiri dari mata uang yang bertanggal dan mata uang yang tidak mempunyai tanggal. Mata uang yang bertanggal dapat diketahui nama raja-raja atau sultan-sultan yang menerbitkan mata uang tersebut berdasarkan silsilah pemerintahan sultan-sultan Palembang. Penelitian mata uang logam dilakukan dengan melihat atribut, seperti bentuk, ukuran, hiasan, dan bahan. Dengan melihat atribut tersebut dapat diketahui perkembangan artefak itu dari awal hingga akhir, walaupun kemungkinan mata uang yang diterbitkan oleh sultan-sultan sebelumnya masih berlaku (masih digunakan).
Kesimpulan dan hasil penelitian ini, yaitu bahwa mata uang logam Palembang dapat membantu penelitian tentang kronologi walaupun tidak secara mutlak. Selain itu dengan melakukan penelitian kronologi berdasarkan urutan waktu, maka dapat diketahui perkembangan bentuk artefak tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Nurhajarini
"In September 1945, a few days after The Republic of Indonesia proclaimed its independence, the Allied army who were assigned to disarm the Japanese army and control the internees in several areas of Indonesia was in conflict with the Republic of Indonesia. Even in Surabaya (East Java) the conflict led to an open war. Using historical method with primary and secondary sources, this research looks at the solidarity among members of Nahdatul Ulama in their struggle to defend Surabaya city at the beginning of the Indonesian independence."
D.I. Yogyakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M.Z. Ranni
Jakarta: Balai Pustaka, 1993
959.8 RAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haq Faruqi
"Skripsi ini membahas tentang Masjid Jami Muntok dan kaitannya sebagai Monumen Kesultanan Palembang. Masjid Jami Muntok terletak di bagian barat Pulau Bangka dan dibangun pada akhir abad 19. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, analisis dan interpretasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan adanya kaitan antara Masjid Jami Muntok dengan Kesultanan Palembang pada masa lalu berdasarkan kesamaan gaya bangunannya dengan Masjid Agung Palembang. Selain itu berdasarkan analisis sejarah Kota Muntok pada masa lalu merupakan bagian dari kekuasaan Kesultanan Palembang. Oleh karena itu pengaruh dari Kesultanan Palembang terhadap perkembangan Kota Muntok dari segi budaya, sosial, ekonomi dan teknologi sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya Masjid Jami Muntok sebagai bukti adanya relasi kuasa antara Kesultanan Palembang dan Kota Muntok di Pulau Bangka.

This thesis discusses the Jami Muntok Mosque and relation as monument Sultanate of Palembang. Jami Muntok Mosque located in the western part of Bangka island and built in the late 19th century. This study uses data collection, analysis dan interpretation. The results of this study showed a link between Jami Muntok Mosque with the Sultanate of Palembang in the past based on the similarity of architecture with Palembang Grand Mosque. Moreover based on the analysis of the historical city of Muntok in the past was part of the Sultanate of Palembang. Therefore, the influence of the Sultanate of Palembang to the development Muntok City in terms of cultural, social, economic and technological very great. This is proved by the establishment of Jami Muntok Mosque as evidence of the power relations between the Sultanate of Palembang and City of Muntok in Bangka Island."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>