Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2284 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1990
899.211 KUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Setiadi
"Status and function of Serdang Malay oral history : a dialect spoken in Sumatera Utara Province"
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1990
398 EDD f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
899.221 STR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sugiarto
Yogyakarta: Khitah , 2012
808.81 EKO p (1);808.81 EKO p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Kurniawati
"Karya sastra lama yang masih berbentuk naskah perlu segera diselamatkan. Hal ini disebabkan antara lain karena kondisi naskah yang tidak tahan lama sehingga mudah rusak dan hancur. Kerusakan dan kehancuran naskah tidak hanya menyebabkan lenyapnya salah satu peninggalan budaya bangsa, tetapi akan melenyapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian terhadap isi naskah juga perlu dilakukan, karena di dalamnya tersimpan sistem nilai, adat istiadat, dan alam pikiran lelehur kita pada masa lampau yang dapat diambil dan diterapkan pada masa sekarang. Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu adalah karya sastra tradisional yang berbentuk puisi yang di dalamnya berisi berjenis-jenis pantun. Setelah isi naskah ini dianalisis, dapat disimpulkan bahwa di dalam naskah Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu terdapat pantun yang berisikan cinta dan kasih sayang, telatah dan Cara hidup masyarakat, puji-pujian atau sambutan, dan pantun nasihat dan agama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daillie, Francois-Rene
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan pustaka. Ministry of Education, 1988
899.28 DAI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Prasetyo Rahardjo
"Skripsi ini membahas metafora pengungkapan cinta pada pantun Melayu yang diambil dari subbab "Cinta yang Berjaya" pada buku berjudul Kumpulan Pantun Melayu. Penelitian ini bersifat deskriptif yang sumber datanya berasal dari masa lampau.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk-bentuk metafora pengungkapan cinta. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan pemetaan konseptual antara ranah sumber dan ranah sasaran.
Hasil dari penelitian ini adalah bentuk-bentuk metafora pengungkapan cinta pada pantun Melayu; ranahranah yang digunakan untuk mengkonseptualisasikan cinta; hubungan pemetaan konseptual antarranah tersebut.

This thesis discuss the metaphor of love expression that located at chapter "Cinta yang Berjaya". This thesis is descriptive research which the data source comes from the past.
The objective of this study is to indentify the metaphorical terms of love expression. In addition, to describes conceptual mapping between resource domain and result domain.
Results from this study is metaphorical terms at Malay Pantun; the domains use to conceptualize love; the relation of conceptual mapping between domains."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10846
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.224 66 TAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Febri Taufiqurrahman
"Tesis ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi satuan-satuan linguistik dalam mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan dalam tradisi lisan Metri Wayang Gandrung. Tradisi lisan tersebut dilakukan oleh masyarakat Desa Pagung Kabupaten Kediri ketika mereka memiliki hajat dan nadzar.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Peneliti melakukan transkripsi data dari data lisan menjadi sebuah teks Metri Wayang Gandrung.
Penelitian ini dilakukan dengan ancangan sintaksis dan kajian wacana. Dalam hal ini, teori sintaksis yang digunakan adalah pendapat dari Sudaryanto (1991), Wedhawati (2001), dan Kridalaksana (2002). Sementara itu teori kajian wacana yang digunakan adalah pendapat Halliday & Hasan (1976) dan Renkema (2004). Di samping itu, peneliti juga menggunakan pendapat Rahyono (2009) untuk menganalisis makna dalam konteks budaya Jawa.
Adapun temuan dalam penelitian ini adalah bahwa teks Metri Wayang Gandrung terdiri atas tiga bagian, yakni pendahuluan, isi, dan penutup. Peneliti menemukan 12 kata kunci sebagai konstituen inti yang membangun struktur kalimat-kalimat dalam teks Metri Wayang Gandrung. Dari kedua belas kata kunci yang mengisi fungsi sebagai predikat, 11 kata kunci memiliki kategori sebagai verba dan 1 kata kunci memiliki kategori sebagai nomina. Kedua belas kata kunci tersebut adalah kata suguh, metri/petri, dipunpanggénipun, nggadahi/anggadahi, nyuwun, kaleksanan, tumpeng jejeg maskumambang?, dipunsanggupi, dipunturuti, anetepi, idéni, dan nyuwun ngapunten. Berdasarkan analisis makna referensial dan konteksual budaya, kedua belas kata kunci tersebut membangun sebuah makna wacana.
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa makna wacana tersebut mengandung pesan yang dapat dilihat dari tiga aspek, yakni aspek fungsional, aspek sosial, dan aspek kehidupan masyarakat.

This thesis has an objective to identify and explain the units of linguistic in communicating the message in oral tradition of Metri Wayang Gandrung. The oral tradition of Metri Wayang Gandrung is carried by the people in Pagung-Kediri when they have an ambition and nadzar.
This research used qualitative method with an ethnographic approach. The researcher conducted a data transcription from oral data into text of Metri Wayang Gandrung.
This research was conducted by syntax analysis and discourse studies. In this research, the theory of syntax that is used are the point of view from Sudaryanto (1991), Wedhawati (2001), and Kridalaksana (2002). Meanwhile, the theory of discourse studies that is used are the point of view from Halliday & Hasan (1976) and Renkema (2004). In addition, the researcher used the point of view from Rahyono (2009) to analyze of meaning based on contextual of Javanese culture.
The findings of this research was that the text of Metri Wayang Gandrung consists of three parts; introduction, contents, and cover. The researcher found 12 keywords as core constituents that created the structure of sentences in text of Metri Wayang Gandrung. The twelfth of keywords as predicate in syntax function that consists of 11 keywords as verb and 1 keyword as noun in categories of syntax function. The twelfth of keywords are suguh, metri/petri, dipunpanggénipun, nggadahi/anggadahi, nyuwun, kaleksanan, tumpeng jejeg maskumambang, dipunsanggupi, dipunturuti, anetepi, idéni, and nyuwun ngapunten. Based on analysis of referential meaning and contextual meaning, the twelfth of keywords created a discourse.
In conclusion, the discourse of Metri Wayang Gandrung can be viewed by three aspect; the functional aspects, social aspects, and people life aspects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>