Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89986 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1997
S25431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S20823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tim Pengajar
Jakarta: Fakultas Hukum UI, 2001
344.01 Tim p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Universitas Indonesia, 2001
331.890 4 UNI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aida Rosa Meinar
"Penyelesaian perselisihan dalam hubungan industrial
dilakukan melalui Pengadilan Hubungan Industrial.
Pembuktian merupakan titik sentral pemeriksaan perkara
dalam pengadilan. Berkaitan dengan masalah pembuktian
maka penelitian ini pada dasarnya ingin mengetahui (1)
Bagaimanakah proses pembuktian dalam Pengadilan
Hubungan Industrial? (2)Kendala-kendala apa yang
dihadapi oleh pihak pekerja dalam mengajukan saksi dan
alat bukti lainnya dalam perkara pemutusan hubungan
kerja? (3)Apakah sistim pembuktian yang digunakan dalam
Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial sudah
melindungi kepentingan pekerja khususnya dalam perkara
pemutusan hubungan kerja? Untuk menjawab permasalahan
tersebut maka telah dilakukan penelitian dengan
menggunakan metode penelitian hukum normatif. Dari
penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
proses pembuktian yang digunakan dalam Pengadilan
Hubungan Industrial adalah seperti proses pembuktian
sebagaimana digunakan dalam peradilan umum. Proses
pembuktian ini seringkali menjadi kendala bagi para
pekerja yang mengajukan gugatan ke pengadilan karena
ketidakpahaman terhadap proses pembuktian yang
diterapkan. Untuk itu sistim pembuktian yang digunakan
dalam Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial belum
seluruhnya melindungi kepentingan pekerja khususnya
dalam perkara pemutusan hubungan kerja."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2008
S22415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rochimah Imawati
"Pemutusan hubungan kerja atau yang biasa disebut PHK
adalah realitas yang sering dijumpai dalam dunia kerja. Banyak
faktor yang menyebabkan PHK baik dari pihak karyawan atau
pihak pengusaha. Tugas akhir ini membahas keputusan PHK dari
pihak pengusaha. Pengusaha mempunyai banyak alasan dalam
melakukan PHK terhadap karyawannya, namun tidak semua
pengusaha memenuhi peraturan perundangan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Banyak hal yang dijadikan alasan
oleh pengusaha untuk melakukan PHK terhadap karyawannya ada
yang bersifat manajerial tetapi' ada juga yang bersifat personal.
Daiam tugas akhir ini, penulis membahas bahwa faktor gaya
kepemimpinan menjadi variabel yang mepengaruhi pengusaha
[pimpinan perusahaan) untuk memutuskan hubungan kerja.
Artinya keputusan tersebut dapat saja bersifat personal jika
mengacu pada sifat dan karakteristik dari seorang pimpinan pada
gaya kepemirnpinan teori Rensis Likert model Exploitative- ~
Auihoritativa
Pada data yang diperoleh di lokasi penelitian, penulis
mendapatkan bahwa PHK diputuskan oleh pimpinan perusahaan
dengan tidak memperhatikan masukan dan kondisi karyawan
yang bersangkutan. Hal ini mwunjukkan bagaimana bentuk
hubungan dalam perusahaan tersebut yang tidak melibatkan
partisipasi karyawan dalam menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan yang menyebabkan PHK. Sedangkan hal mendasa:
dalam teori Likert M adalah' sebagaimana dikatakan' oleh Davis'
dan Newstroom [1985] dalam Johannes Basuki (1994) bahwa
perbedaan mendasar pada kempat gaya kepemimmpinan dari
Likert adalah terlem pada derajat partisipasi yang diberikan
atasan kepada bawahannya, sehingga membentuk gaya
kepempinan yang lebih bersifat kontinuum. Dengan kondisi
yang ada panda perusahaan PT. ?X? ini, maka akan lebih mudah
untuk mengetahui penyebab terjadinya pemutusan hubungan
keeja dari pihak pengusaha adalah dengan teori Empat Gaya
Kepemimpinan dari Rensis Likert.
Selanjutnya untuk lebih menjamin adanya ketertiban,
keadiian dan kepastian hukum dalam penyelesaian masalah-
masalah yang menyertai dalam pemutusan hubungan kerja, maka
pemerintah telah membuat peraturan-peraturan khusus dalam
perundangan tenaga kerja. Ketika penulisan ini dilakukan,
peraturan yang tengah beriaku khusus mengenai pemutusan
hubungan kerja adalah Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor:
150 Tahun 2000.
Dengan demikian penulisan tidak hanya melihat penyebab'
terjadinya pemutusan hubungan kerja secara manajerial dari sisi
gaya. kepemimpinan, tetapi juga melihat akibat hukum yang
ditimbulkan dalam hubungan Industri dengan mengacu pada
Keputusan Menteri tersebut.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T38396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Tamzil
"Hubungan ketenagakerjaan atau hubungan industrial, tujuannya adalah untuk menjembatani hubungan antara Pengusaha dan Pekerja. Namun dalam prakteknya, masih ada permasalahan yang timbul, karena tidak adanya titik temu terhadap permasalahan yang dirundingkan untuk mendapatkan penyelesaian. Kegagalan dalam penyelesaian suatu perbedaan pendapat secara musyawarah untuk mufakat, membuat masing masih pihak akan mengambil tindakan-tindakan yang dianggap sebagai haknya. Tindakan dari pekerja dapat berupa mogok kerja (strike), dan tindakan pengusaha berupa penutupan perusahaan (lock out). Terhadap lock out jarang sekali terjadi, tetapi mogok kerja dan unjuk rasa dapat dikatakan sering terjadi. Bagi pekerja, mogok kerja adalah hak yang keberadaannya diakui oleh perundang-undangan dan didukung dengan adanya konvensi-konvensi nasional (Hukum Tata Negara) dan internasional (ILO). Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, meskipun terdapat jaminan kepastian hukum dalam perundang-undangan, konvensi-konvensi nasional serta internasional, masih berbenturan dengan berbagai kepentingan, misalnya kepentingan perekonomian, ketertiban dan keamanan. Sehingga mogok kerja dan unjuk rasa, wajib dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, karena apabila tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka dapat berakibat terjadinya pemutusan hubungan kerja. Terhadap pelaksanaan mogok kerja dan unjuk rasa yang tidak memenuhi ketentuan peraturan-perundangan, ketertiban dan keamanan, dapat menimbulkan merugikan para pihaknya. Putusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P) No. 627/2052/415-9/IX/PHK/4-2002 Tentang Pemutusan Hubungan Kerja Di PT. Nagamas Busanatama, adalah salah satu contoh konkrit dari akibat pelaksanaan mogok kerja, yang dijadikan analisis kasus."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Threea Meli Djuwita
"ABSTRAK
Pemutusan hubungan kerja secara sepihak yang terjadi dikarenakan perusahaan
mengalami kondisi keuangan yang buruk. Pemutusan hubungan kerja yang
dilakukan perusahaan menimbulkan perselisihan hubungan industrial yang terjadi
antara pengusaha dan pekerja. Perselisihan tersebut dapat diselesaikan dengan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang selama prosesnya di awasi
dengan Kementerian Ketenagakerjaan, sudah menjadi tugas dari penyelesaian
perselisihan hubungan indutrial untuk menyelesaiakan permasalahan yang terjadi
antara pengusaha dan pekerja. Pada penelitian kali ini penulis mengangkat
pengawasan Kementerian Ketenagakerjaan dalam penyelesaian perselisihan
pemutusan hubungan kerja antara PT. X dengan Pekerja Y. Adapun pada
penelitian ini teori yang digunakan adalah teori hubungan indutrial, pemutusan
hubungan kerja, dan pengawasan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan
kualitatif melalui pengumpulan data sekunder dan primer. Kurangnya jumlah
pegawai pengawasan dan proses penyelesaian perselisihan PHK yang lamban
menjadi faktor hambatan selama prosesnya

ABSTRACT
Termination of employment by management of the company, usually caused by
financial difficulties of the company. The termination of employment by the
company usually follows by industrial dispute between the company and
employees. The dispute can be settled by the industrial relations dispute
settlement which controlled by the ministry of labor. This study focused on the
control of the ministry of labor, in the proceses of industrial relation dispute
settlement between management of PT. X and it?s employee (Y). The study uses
theories and concepts of industrial relation, work termination and control theory.
This study use qualitative approach, with data collection from primary and
secondary source. The study concludes that the lack number of employee to do
control and to process industrial dispute settlement, had become factors that
delayed the process."
2016
S62836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juju Andryani
Jakarta: Universitas Indonesia, 2004
T36265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>