Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ishak Kesip
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi dokumen, dilakukan penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan, terutama pada PT Tambang Timah (Persero) di Jakarta, khususnya di lingkungan Inspektorat Perusahaan PT Tambang Timah, (Persero). Dalam melakukan pengawasan, Inspektorat Perusahaan. PT Tambang Timah (Persero) di Jakarta melakukan peningkatan dalam segala hal, dalam arti adanya koordinasi yang menyeluruh antara Inspektorat sampai dengan tingkat Bagian, dalam kerangka usaha untuk menciptakan penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan Nasional. Gerak dalam rangka mencapai tujuan personil maupun tatalaksana pada PT Tambang Timah (Persero), semakin hari semakin bertambah komplek sehingga memerlukan penanganan yang lebih serius. Untuk itu di butuhkan tenaga-tenaga pelaksana yang mampu sekaligus terampil dalam penempatan aparat pada suatu jabatan tertentu bagi personil yang kurang memenuhi persyaratan dari segi pendidikan dan keterampilannya serta kurangnya dana dan fasilitas untuk menunjang kelancaran tugas, pada akhirnya akan dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan serta hambatan-hambatan dalam pelaksanaan tugas. Penempatan aparat pelaksana yang berkualitas dalam arti memenuhi persyaratan pendidikan dan keterampilan yang ideal pada suatu jabatan yang didukung oleh sarana dan dana yang memadai, kemudian dilanjutkan pula dengan pembinaan dan dorongan yang dilakukan oleh pimpinan tingkat atas terhadap bawahannya dengan harapan dapat menciptakan suatu Fungsi Pengawasan dan Permasalahan pada PT Tambang Timah (Persero), sehingga dapat memikul tugas dan tanggung jawab dalam menghadapi masalah."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiarti Sugiarto Tajib
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taryana Artasuwangsa
"PT TIMAH selaku produsen timah Indonesia mengahadapi beberapa masalah yang menyebabkan perusanaan ini mengalami masa krisis:
Pertama harga timah yang jatuh dari $12300 per ton menjadi menjadi $5300 per ton sedangkan biaya produksi PT TIMAH berada pada tingkat $10000 per ton.
Kedua jumlah produksi timah dunia telah melebihi kebutuhan, terutama setelah muncul-nya Brazilia dengan potensi produksi yang besar dan harga jual yang murah.
Ketiga, terdapatnya stock timah di beberapa negara antara lain Amerika yang se-waktu-waktu mengeluarkan cadangannya dan mengakibatkan turunnya harga timah di pasar.
Keempat pemakaian timah dalam industri cenderung terus menurun dengan makin banyak ditemukannya material substitusi.
Selanjutnya masalah intern PT TIMAH merupakan masalah yang paling mendesak yaitu: produktivitas dan efisiensi yang rendah, dikarenakan peralatan dan sarana yang sudah tua, menyusutnya sumber daya alam dan organisasi yang komplek dengan jumlah pegawai yang berlebihan.
Dihadapkan pada masalah2 tersebut diatas, PT Timah berusaha keras untuk mengatasi masa krisisnya, dengan menyusun strategi baru. meningkatkan efisiensi dengan menekan biaya produksi seningga daya saing perusanaan dapat ditingkatkan pada harga pokok $4500 per ton pada tahun 1995.
Maka restrukturisasi dilaksanakan melalui reorganisasi, rekonstruksi, relokasi dan penglepasan asset2 yang membebam perusanaan termasuk juga harus mendutkan jumlah karyawan dari 24000 orang menjadi 12000 secara bertahap.
Sejumlah tambang yang rugi harus segera distop dan yang masih baik, pengelolaannya diserahkan kepada koperasi atau tambang karya, sehingga PT Timah tidak dibebani biaya operasi dalam sektor penambangan daratyang selama ini berbiaya tinggi dan merugi.
Dengan demildan terjadi pengurangan jumlah karyawan dan sekaligus perampingan organisasi dimana PT Timah hanya menangani langsung sektor penambangan lout. Maka dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit diharapkan selain dapat menurunkan biaya operasi dan meningkatkan efisiensi juga memumgkinkan pembinaan sumberdaya manusia yang lebih baik dalam hal kualitas dan sekaligus penghasilannya .
Berlainan dengan penambangan darat yang sederhana dan dan teknolog'mya telah dikuasai fihak luar I swasta , penambanganlaut menggunakan teknologi madya yang perlu didukung dengan profesionalisme teknik penambangan dan sistem logistiknya .
Sementara itu kekayaan sumberdaya atom di Belitung dan Singkep dengan harga timah yang rendah menjadi tidak feasibel sehingga operasi penambangan laut perlu di konsentrasi-kan di lokasi-lokasi yang lebih kaya yaitu di Bangka dan Karimun Kundur. Tulisan ini mencoba meninjau dan menganalisa strategi perusanaan untuk menilai kemungkinan keber-hasilan PT Timah dalam melaksanakan strategi serta Iangkah2 kebijakannya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Kenaikan harga timah dalam kurun waktu 1970-1980 telah menarik minat banyak negara penghasil timah untuk mencari cadangan baru dan meningkatkan usahanya. Karena produksi tidak terkendali akibatnya terjadi keadaan over supply di pasar dunia, terjadilah kemerosotan harga yang menyebabkan terjadi nya krisis harga timah pada tahun 1985. Produsen timah diseluruh dunia terancam kebangkrutan tak terkecuali Indonesia.
Menghadapi ancaman kebangkrutan, FT Tambang Timah satusatunya BUMN yang berusaha dibidang pertambangan timah di Indonesia, dihadapkan pada empat pilihan yaitu ; Digabungkan dengan BUMN sejenis, melakukan restrukturisasi, dijual kepada swasta atau di liquidasi. Dari empat alternatif tersebut dipi lih restrukturisasi guna menyelamatkan perusahaan dan usaha pertambangan timah di Indonesia.
Tahap awal dari restrukturisasi ialah menyusun konsep restrukturisasi. Guna menajami konsep dan menyusun action plan-nya perusahaan mendapat bantuan dari Bank Dunia dan Konsultan Arthur Andersen.
Mengingat PT Tambang Timah adalah BUMN itiaka diperlukan persetujuan dari pemerintah sebagai pemegang saham terlebih dahulu sebelum melaksanakan kebijaksanaan tersebut. Untuk men dapatkan dukungan dari pemerintah Direksi PT Tambang Timah melakukan pendekatan kepada Instansi Pemerintah, DPR RI dan DPRD serta ABRI.
Restrukturisasi mempunyai empat program ; Reorganisasi, Relokasi, Penglepasan Asset dan Rekonstruksi.
1. Reorganisasi bertujuan mendapatkan struktur organisasi yang sederhana, arus informasi yang cepat dan berorientasi pada fungsi. Reorganisasi pada fungsi produksi ialah dengan meru bah organisasi yang berorientasi geografis ke teknologi. Re organisasi telah menghasilkan organisasi yang ramping, yang semula ada 8 jenjang pengambil keputusan menjadi 4 jenjang. Reorganisasi juga menyebabkan pengurangan karyawan sebanyak kurang lebih 16 ribu, pengurangan karyawan telah berhasil tanpa menimbulkan gejolak. Dana untuk pengurangan karyawan diperoleh dari Pemerintah berupa Penyertaan Modal Pemerin tah sebesar Rp.113 milyard.
2. Relokasi ialah memindahkan Kantor Pusat dari Jakarta ke Pangkalpinang guna percepatan pengambilan keputusan, pengu rangan biaya overhead dan meningkatkan kebersamaan. Reloka si dapat dilakukan lebih cepat dari pada jadwal yang diren canakan.
3. Penglepasan asset yang tidak berkaitan dengan core business bertujuan untuk mengkonsentrasikan aktivitas perusahaan hanya pada bidang yang berkaitan dengan produksi timah, mengurangi beban usaha dan pengembangan ekonoiiii wilayah. Penglepasan asset dilakukan dengan hibah kepada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, dialihkelolakan, kerja sama operasi, dijual kepada BUMN lain dan Swasta.
4. Rekonstruksi alat produksi dan sarana pendukungnya bertuju an meningkatkan efisiensi teknis. Program rekonstruksi telah berhasil merekondisi seluruh Kapal keruk, pembukaan satu bengkel yang modern dan pemasangan sarana komunikasi melalui satelite.
Meskipun restrukturisasi telah berhasil mempertahankan hidup perusahaan dan meningkatkan daya saing, namun ada ekses ekses yang menyedihkan, terutama di wilayah yang ditinggalkan. Mengingat bahan galian adalah asset yang tak dapat diganti, hendaknya perusahaan dan pemerintah bekerja sama dalam me nyusun perencanaan jangka panjang berkaitan dengan usaha pertambangan dan dampaknya bagi masyarakat sekitarnya. Kasus PT Tambang Timah ini dapat dijadikan pelajaran bagi perusahaan BUMN ma upun swasta yang berniat untuk melakukan restrukturisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Zairi
"Iklim deregulasi dan debirokratisasi yang dilakukan pemerintah telah menciptakan perekonomian yang lebih berorientasi pada pasar. Hal tersebut mengharuskan perusahaan untuk mengambil keputusan, yang akurat dan tepat waktu agar dapat bertahan dan salah satu alat yang penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah penerapan, akuntansi pertanggung jawaban. Penerapan akuntansi pertanggung jawaban yang tepat dapat menghasilkan informasi akuntansi yang sangat membantu untuk pengukuran prestasi kerja dan pengendalian manajemen. Metode penelitian dalam skripsi: ini adalah telaah kepustakaan dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan bacaan, artikel, majalah dan bahan lain yang berhubungan dengan topik permasalahan. Penelitian lapangan dilakukan dengan mengadakan wawancara dan perolehan data yang diperlukan dari pihak perusahaan. Konsep akuntansi pertanggung jawaban merupakan teknik akuntansi manajemen sangat dipengaruhi oleh struktur organisasl oleh karena itu perubahan pada struktur organisasi dapat menyebabkan berubahnya penerapan akuntansi pertanggung jawaban. Sebagai produk dari akuntansi pertanggung jawaban, laporan akuntansi pertanggung jawaban sangat bermanfaat bagi manajer untuk mendapatkan informasi tentang kinerja kerusahaan, serta mengambil tindakan koreksi bila diperlukan. Program restrukturisasi yang telah dilakUkan perusahaan telah dapat menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan kemampuan manajemen dan teknologi keuangan perusahaan.
Sebelum program restrukturisasi dilakukan perusahaan menghadapi masalah tingginya biaya produksi, besarnya struktur organisasi dan sulitnya mengendalikan biaya overhead produksi, karena tidak didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai. Pengendalian biaya overhead produksi yang merupakan masalah sebelum program restrukturisasi dilakukan menjadi perhatian utama perusahaan untuk segera dibenahi, pada masa program restrukturisasi diterapkan. Sistem akuntansi pertanggung jawaban yang berperan dalam menghasilkan informasi akuntansi untuk mengukur prestasi kerja serta untuk pengendalian manajemen dangat dipengaruhi oleh struktur organisasi dan Management style. Namun ada beberapa kelemahan yaitu perlu adanya penggolongan antara uncontrollable cost dan controllable cost. Selain itu perlu adanya deskripsi jabatan yang jelas dan konsisten. Untuk pengawasan intern yang menyeluruh perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan fungsi Satuan Pengawasan Intern. Akhirnya perlu dibedakan pengukuran prestasi kerja karyawan setingkat manajer dan karyawan bawahannya. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan Sidharta
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Suhardianti
"Manajemen Audit merupakan salah satu bentuk pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa intern (internal audit) , disamping finansial audit. Dalam BUMN/D fungsi internal audit dalam perusahaan dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI), yang mana keberadaannya diharuskan oleh pemerintah (PP No.3 tahun 1983).Agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dalam pelaksanaannya SPI diawasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Adapun fungsi dibentuknya SPI dalam perusahaan adalah untuk membantu pimpinan perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara ekonomis, efisien dan efektif. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melihat efektif/tidaknya pelaksanaan manajemen audit yang dilakukan oleh SPI, khususnya terhadap fungsi personalia. Penilaian in! didasarkan dari sudut pandang BPKP, yaitu sejauh mana SPI telah mematuhi peraturan-peraturan yang digariskan dalam melaksanakan pemeriksaan tersebut. Agar dapat memperoleh gambaran penulis setelah yang lebih jelas mengenai pelaksanaan tersebut, melakukan studi lapangan pada PT . (Persero) II X" , memahami teori yang mendasarinya melalui studi literature Pengamatan yang dilakukan penulis meliputi semua tahaptahap pelaksanaan manajemen audit yan~ lazim, yaitu mulai dari tahap perencanaan pemeriksaan sampai dengan t~hap pelaporan pemeriksaan. Agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai mutu pelaksanaan manajemen audit yang dilakukan oleh SPI PT (Persero) "X", pengamatan yang dilakukan tidak berhenti sampai pada tahap pelaporan saja tetapi dilanjutkan lebih jauh dengan melihat tindak lanjut yang dilakukan manajemen atas saran tindak yang diberikan sebagai hasil dari pemeriksaan yang dilakukan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, dalam pelaksanaannya SPI PT (Persero) "X" dipandang cukup efektif dalam menjalankan fungsi internal audit, khususnya dalam melaksanakan manajemen audit. Dalam arti SPI PT (Persero) "X" secar~ relatif telah mematuhi peraturan dan ketentuan serta prosedur yang diwariskan, baik peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yang ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri. Untuk lebih dapat meningkatkan hasil pemeriksaan, dan agar SPI benar-benar .dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan peran sert. semua pihak baik pihak manajemen maupun pihak pemeriksa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>