Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187621 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
306.489 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1992
399.99 SEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Kebudayaan , 1991
745 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Palupi Radikun
"Sejak turunnya harga minyak pada dasawarsa tahun 1980an, pemerintah Indonesia mulai menyadari pentingnya untuk mencari sumber-sumber penerimaan baru di luar migas. Karena itu pemerintah Indonesia mulai memberlakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mendorong peningkatan ekspor non migas dan berusaha mencari potensi-potensi yang dapat dikembangkan. Salah satu potensi yang sedang menjadi perhatian pemerintah Indonesia adalah Indonesia bagian Timur, khususnya Irian Jaya. Pengembangan ekspor di Irian Jaya akan membawa manfaat baik secara nasional maupun bagi daerah Irian Jaya itu sendiri. Secara nasional pengembangan ekspor akan memperbaiki posisi Neraca Pembayaran Indonesia dengan meningkatnya penerimaan dari ekspor. Di sisi lain pengembangan ekspor di Irian Jaya juga akan meningkatkan pendapatan daerah melalui efek multiplier dan kaitan ekspor dengan sektor-sektor lainnya, baik yang bersifat forward linkage Usaha untuk mengetahui kebijaksanaan apa yang pal~ng tepat dalam mengembangkan ekspor di Irian Jaya menggunakan 3 pendekatan, yaitu: - Uji model dengan menggunakan model Pradumna B Rana untuk melihat seberapa jauh peranan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. - Melihat peranan berbagai sektor terhadap ekspor dan pertumbuhan ekonomi, dan prospek pengembangan industri. peranan sektor industri terhadap ekspor. - Survey langsung terhadap beberapa perusahaan ekspor di Irian Jaya untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan yang dihadapinya. Dari hasil pengukuran terhadap beberapa indikator "tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: - Sektor ekspor relatif lebih efisien dibadingkan dengan sektor non ekspor. Karena itu usaha merangsang pertumbuhan ekonomi dapat diarahkan ke sektor ekspor. - Industri belum berkembang di Irian Jaya, sementara itu perkembangan di sektor industri pengolahan lebih ditentukan oleh peningkatan investasi, bukan oleh penambahan labor. Karena itu usaha pengembangan industri sebaiknya diarahkan untuk merangsang iklim investasi, yangterutama ditujukan pada pengembangan produk dari sektor primer. - Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan ekspor berkisar pada masalah transportasi dan penyediaan dana. Karena itu usaha untuk mengembangkan ekspor sebaik nya diarahkan pada penyediaan fasilitas dan prasarana, dan juga memperluas penyediaan kredit melalui pengembangan sektor perbankan dan sektor-sektor lainnya. Pengembangan industri dan ekspor dapat diarahkan pada industri primer, sekunder dan tersier, baik yang bersifar highly capital intensive, moderately capital intensive dan labor intensive. Kebijaksanaan yang diambil dapat berupa deregulasi, swatanisasi, dan liberalisasi perdagangan, dan meliputi kebijaksanaan fiskal, moneter dan perdagangan internasional. Ada 4 hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan pengembangan industri dan ekspor di Irian Jaya yaitu growth centers, sunk cost, subsidi dan distribusi pendapatan, dan desentralisasijsistem otonomi daerah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : LIPI-RUL , 1994
307.141 2 KEB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lazarus Revassy
"ABSTRAK
Topik umum disertasi ini adalah administrasi pemerintahan lokal irian jaya dengan lokasi penelitian di desa Harapan-Kwamki Lama-Timika, Kabupaten Mimika. Masalah utama disertasi ini adalah corak administrasi pemerintahan lokal dalam wilayah yang didiami oleh lebih daripada satu suku bangsa. Contoh kasus yang dibahas adan ditunjukkan dalam disertasi ini adalah desa Harapan-Kwamki Lama, Kabupaten Mimika.
Hal-hal yang tercakup di dalam masalah pokok di atas adalah (1) administrasi pemerintahan lokal, (2) corak politik kesukubangsaan, dan (3) program-program pembangunan serta proses pelaksanaan program-program tersebut. Dalam praksisnya, ketiga satuan permasalahan tersebut saling berkaitan secara sistemik atau holistik dan kemudian "mengada" dalam bentuk corak administrasi pemerintahan lokal. Bagian akhir inilah yang menjadi pusat perhatian dari disertasi ini, karena ia merupakan hasil dari saling hubungan antara pejabat-pejabat desa masing-masing dengan politik kesukubangsaannya dalam menginterpretasikan program-program pembangunan pemerintah dan pelaksanaan program-program tersebut serta tanggapan setiap satua etnis yang ada sebagai anggota masyarakat desa yang bersangkutan.
Untuk mengkaji masalah tadi, digunakan pendekatan kualitatif, antara lain dengan mengadakan kategorisasi konsep-konsep yang digunakan oleh masyarakat desa Harapan-Kwamki Lama. Konsep-konsep tersebut diperoleh dari informan kunci kemudian diperbandingkan dengan informasi dari informasi lain. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dan pengamatan terlibat. Data yang telah dikumpulkan disusun dan dikelompokkan dalam pola, tema atau kategori lalu di maknakan, dijelaskan, dan dilihat keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Kerangka berpikir yang digunakan untuk memecahkan masalah di atas adalah konsep-konsep mengenai (1) administrasi pemerintahan lokal, (2) kesukubangsaan, dan (3) konflik sosial. Bagian (1) berbicara tentang administrasi yang dilakukan oleh pemerintahan lokal serta pemerintah lokal. Pada bagian (2) dijelaskan konsep kesukubangsaan kemudian dikaitkan dengan program-program pembangunan dari atas dan dari bawah; bagian terakhir berbicara tentang konsep, model, dan potensi-potensi dari konflik sosial.
Heterogenitas etnisitas di desa Harapan-Kwamki Lama merupakan faktor yang sangat berperan dalam mengkaji masalah di atas. Dalam bidang administrasi pemerintahan lokal, faktor tersebut memunculkan kemajemukan personal perangkat desa, sementara dalam bahasa tentang corak politik kesukubangsaan, ia menunjuk pada peran kepemimpinan kepala desa dan perangkat desa lainnya (dari staf dan lini), baik sebagai pelaksana kepanjangan tangandari atasan maupun sebagai pelaksana dukungan legitimasi tradisional dari kelompok-kelompok suku bangsa yang ada di desa. Hal di atas akan lebih menarik jika dilihat soal tarik-menarik kepentingan dan peranan antara kepala desa, sekretaris desa, dan kepala dusun karena masing-masing merasa mendapat dukungan dari kelompok suku bangsanya.
Desa Harapan-Kwamki Lama dibentuk dengan tidak mengikuti konsep pemukiman menurut kebudayaan lokal. Hal tersebut berakibat terjadi konflik antarsukubangsa. Upaya untuk menghindari konflik sosial desa Harapan-Kwamki Lama dapat tercapai jika benar-benar memperhatikan kesalinghubungan antara administrasi pemerintahan lokal, program-program pembangunan, dan hakikat kesukubangsaan yang ada di desa Harapan-Kwamki Lama."
2002
D513
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manangsang, Yohannis
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1992
610.92 MAN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Amir Sutaarga
Jakarta: Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum, 1974
709.598 8 MOH s;709.598 8 MOH s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jayapura Dati I Irian Jaya 1992,
646.2951 IRI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>