Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Happizh
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun Astarto
"ABSTRAK
Rumah Sakit Kanker "Dharmais" adalah Pusat Rujukan Nasional di bidang kanker, dimana radioterapi merupakan salah satu modalitas utama terapi kanker. Untuk radiasi eksterna dipergunakan pesawat Linear Accelerator, pada penggunaannya kedua Linear Accelerator sering mengalami kerusakan, salah satu faktor penyebabnya adalah kurang baiknya pemeliharaan pesawat Linear Accelerator akibat terbatasnya dana pemeliharaan. Tarip yang berlaku saat ini jauh lebih rendah dari perhitungan biaya satuan radiasi eksterna Linear Accelerator tahun 1996.
Penelitian ini membuat estimasi tarip radiasi eksterna Linear Accelerator yang dapat diaplikasikan di Instalasi Radioterapi, agar Instalasi Radioterapi mampu berperan optimal sebagai bagian Rumah Sakit Kanker 'Dharmais".
Metodologi penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dan kualitatif, dimana disusun sistematika perhitungan biaya satuan radiasi eksterna Linear Accelerator, kemudian dibuat estimasi perhitungan biaya satuan radiasi eksterna Linear Accelerator tahun 2000 yang dianggap dapat mewakili kondisi tahun 1997-2003.
Pembuatan estimasi tahun 2000 berdasarkan masukan bahan dari :
a. Hasil perhitungan biaya radiasi eksterna Linear Accelerator tahun 1996 di Instalasi Radioterapi. RS Kanker "Dhamais".
b. Hasil wawancara mendalam ( lndepth Interview) dengan Direktur Rumah Sakit, dan Konsultan senior Onkologi Radiasi.
Pembuatan atternatif tarip terdiri dari komponen-komponen biaya satuan langsung dan tidak langsung, serta mempergunakan pendekatan 5 kategori kebutuhan keuangan keseluruhan ( Total Financial Requirement).
Tarip radiasi eksterna Linear Accelerator dipilih tarip sedang, dengan pertimbangan tarip tersebut telah mencakup biaya operasional tetap, biaya varibel termasuk pemeliharaan pesawat serta biaya pemasaran kemampuan Instalasi Radioterapi.
Pimpinan rumah sakit dengan kebijakan keuangannya diharapkan menunjang agar Linear Accelerator selalu berfungsi optimal sepanjang tahun, serta kebijakan penentuan tarip yang sesuai, dan dapat segera diiaksanakan.
Target tindakan radiasi kedua pesawat Linear Accelerator adalah menaikkan menjadi 120 tindakan per hari dari semula 61 tindakan per hari, dengan mempergunakan berbagai upaya pemasaran kemampuan kedua pesawat Linear Accelerator.
Daftar Kepustakaan: 10 Buku, 12 Artikel.

ABSTRACT
Alternative Price of the Linear Accelerator Radiation at Radiotherapy Department of "Dharmais" Cancer Hospital"Dharmais " Cancer Hospital is National referral center for Cancer, Radio Therapy is one of the main modalities for cancer treatment. Linear Accelerator is used for external radiation, there is a repeated breakdown of the two Linear Accelerator in use, due mainly to poor maintenance because of limited funds. The current price is lower than the calculated Linear Accelerator external radiation unit cost in 1996.
This study is to predict the price of Linear Accelerator external radiation applied to the Radiotherapy Department , so that the Department could obtain an optimal performance as a part of "Dharmais" Cancer Hospital.
Analytic quantitative and qualitative method is used to get a systematic calculation of Linear Accelerator external radiation unit cost in the year 2000, which can be assumed to represent the years 1997 to 2003.
The year of 2000 estimation is base on inputs from :
a. Calculation Linear Accelerator external radiation unit cost in 1996 at the Radio Therapy Department "Dharmais" Cancer Hospital.
b. In-depth interview with the Director of the Hospital and senior Oncology Radiation Consultant.
The process of making alternative prices consists of direct cost and indirect cost and using the 5 categories of total financial requirement.
Medium price is chosen for the Linear Accelerator external radiation, because the price includes operational fixed cost, variable cost for maintenance service, and marketing effort to explain about the capability of radiotherapy facilities
The Director of the Hospital has to make financial policies to ascertain that the Linear Accelerator will function throughout the year optimally and also he has to set the price to be applied directly.
The target of radiation action is an increase to 120 actions per day from the current 61 action per day by marketing efforts of the capabilities of the two Linear Accelerator machines.
References: 10 Books, 12 Articles.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Elvira Deviany
"Kanker serviks termasuk dalam tujuh kanker terbanyak yang terjadi di seluruh dunia, dan menempati urutan ketiga kanker terbanyak pada wanita. Insidens kanker serviks di negara-negara berkembang diperkirakan mencapai 100 kasus per 100 ribu penduduk. Perkiraan jumlah kematian yang disebabkan kanker serviks sebanyak 190 ribu kematian per tahun, dengan angka ketahanan hidup pada negara-negara wilayah Asia tenggara sebesar 48%.
Penilaian angka ketahanan hidup umumnya digunakan untuk mengevaluasi pengaruh faktor prognosis terhadap ketahanan hidup penderita. Analisis statistik yang dapat digunakan untuk menghitung angka probabilitas ketahanan hidup adalah dengan metode Life table dan Kaplan Meier, dan untuk menilai pengaruh faktor prognosis terhadap risiko kematian penderita kanker serviks digunakan metode Regresi Cox.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stadium kanker terhadap angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker serviks, dan penilaian pada variabel lain yaitu jenis histologi, derajat diferensiasi sel, umur saat didiagnosa, kadar Hb saat didiagnosa, status perkawinan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, kelompok etnik, dan status kelengkapan pengobatan, yang mempengaruhi hubungan antara stadium kanker dengan ketahanan hidup penderita.
Penelitian merupakan studi kohort retrospektif menggunakan data sekunder dari catatan medik penderita kanker serviks yang didiagnosa di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta tahun 1996-1998. Penelitian melibatkan 218 penderita, dengan pengumpulan data melalui observasi catatan medik dan penelusuran melalui telepon.
Hasil penelitian memperlihatkan secara keseluruhan angka ketahanan hidup 5 tahun sebesar 58%. Ada perbedaan yang bermakna secara statistik dengan p = 0,0026 pada ketahanan hidup 5 tahun penderita dengan stadium awal (IA - IIA) dan stadium lanjut (IIB - IVB). Angka ketahanan hidup 5 tahun sebesar 76,6% pada penderita stadium awal dan sebesar 49,7% pada stadium lanjut.
Variabel jenis histologi tidak terbukti menimbulkan efek modifikasi pada hubungan antara stadium kanker dengan ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker serviks.
Variabel jenis histologi, derajat diferensiasi sel, umur saat didiagnosa, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan, secara statistik menyebabkan pengaruh konfonding terhadap hubungan antara stadium kanker dengan ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker serviks.
Risiko kematian sebelum memperhitungkan variabel konfonding adalah sebesar 2,705 kali (95% CI : 1,367-5,352) yang bermakna secara statistik, ditemukan pada perbandingan antara stadium lanjut dengan stadium awal. Tetapi, setelah memperhitungkan variabel jenis histologi, derajat diferensiasi sel, umur saat didiagnosa, kadar Hb saat diagnosa, dan tingkat pendidikan, risiko kematian menjadi tidak bermakna secara statistik namun masih menunjukkan hubungan yang moderat dengan HR 1,707 kali (95% CI : 0,713-4,084).
Daftar bacaan : 57 (1982-2003)

Cervical cancer is included in the seventh major cancer that happened in the world, and the third major cancer in women. Cervical cancer incidence estimated in developing countries reached 100 cases per I00 thousands people. Estimated number of death caused by cervical cancer is 190 thousands each year, with 5 years survival rate in southeast region 48%.
Estimation of survival rate is commonly used to evaluate the effect of prognostic factors on patient survival. Statistical analysis that could be used to estimate the survival probability is Life table and Kaplan Meier methods, and to estimate the effect of prognostic factors on the hazard ratio of cervical cancer patients Cox Regression analysis is used.
The aim of this study is to find the effect of cancer stage on the 5-year survival rate of the cervical cancer patients, and evaluation of other variables namely histology type, cell differentiated, age at the time of diagnosis, hemoglobin level at the time of diagnosis, marital status, educational background, occupational status, ethnic group, and treatment completeness status, which affect the relationship between cancer stage and patient survival.
This is a retrospective cohort study using secondary data from medical record of cervical cancer patients diagnosed at Dharmais Cancer Hospital, Jakarta in 1996-1998. This study included 218 patients, involving data collection via observing medical record and telephoning.
The result shows that the overall 5-year survival rate is 58%. There is statistically significant difference with p = 0,0026 on 5-year survival rate of patients in early stage (IA - ILA) and advance stage (IIB - IVB). Five-year survival rate is 76,6% among early stage patients and 49,7% among the advance stage, respectively.
Histologic type is shown to have no modification effect on the relationship between cancer stage and 5-year survival of cervical cancer patients.
Histologic type, cell differentiated, age at the time of diagnosis, educational background, and occupational status, are statistically caused confounding effect on the relationship between cancer stage and 5-year survival of cervical cancer patients.
Unadjusted HR of 2,705 (95% CI : 1,367-5,352) which is statistically significant was found for advance stage compare to early stage. However, after adjusting for variables histologic type, cell differentiated, age at the time at diagnosis, hemoglobin level at the time at diagnosis, and educational background, the risk became not statistically significant but still shows a moderate association with HR 1,707 (95% CI : 0,713-4,084).
References : 57 (1982-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Peter Budisusetija
"Pembiayaan rumah sakit di Indonesia menghadapi masalah keterbatasan dana, sebagai akibat dari perkembangan dan perubahan lingkungan yang cepat. Upaya mengatasi masalah ini diarahkan dengan mengembangkan manajemen keuangan, dan salah satu proses terpenting dalam manajemen keuangan adalah perencanaan anggaran. Sesuai dengan tujuan dan fungsi suatu anggaran, yang akan menjadi sarana menunjang upaya mencapai efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya berupa uang.
Penelitian diselenggarakan untuk memberi masukan pada manajemen mengenai masalah - masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan proses perencanaan anggaran. Penelitian ini merupakan penelitian operasional, sebagai suatu cara untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapai (problem solving).
Berdasar data yang diperoleh dengan melakukan wawancara dan metoda Delphi, didapatkan bahwa masalah yang dihadapai dalam proses perencanaan anggaran terutama adalah masalah organisasi dan sumber daya manusia sebagai pelaksana. Masalah lain terkait dengan kondisi dasar RSKD sebagai rumah sakit pemerintah yang dikelola Yayasan, sehingga rumah sakit masih menggunakan berbagai sistem yang digunakan rumah sakit pemerintah.
Alternatif pemecahan masalah yang dapat diajukan dalam kondisi demikian, akan merupakan alternatif yang bersifat sebagai langkah antara, dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan seluruh jajaran didalam proses. Dengan harapan bahwa dengan menggunakan pola partisipasi didalam proses akan dapat diciptakan suatu kondisi dimana anggaran dilihat sebagai suatu hal yang penting bagi organisasi. Sehingga pada saat rumah sakit menyelenggarakan pembenahan sistem - sistem lain yang terkait akan dapat dikembangkan sistem yang menunjang kebutuhan rumah sakit secara keseluruhan.

Budgetary Process Evaluation in "Dharmais" Cancer Hospital, JakartaHospital growth and its quick changing environment has caused the emergence of financial problem due to fund shortage. Financial management methods were used to help these hospitals in dealing with the problem and one of the most important step in financial management is the Budgetary process. This process will help any organizations in achieving efficient and effective use of resources.
This research were designed to evaluate current method of preparing a budget in "Dharmais" Cancer Hospital, and the result will help the management in choosing alternative step in developing the process. As the objective of a Budget for every organizations are to use limited resources efficiently and effectively.
Results shows that Dharmais Cancer Hospital, are facing organizational and man power problem in the budget preparation process, as well as other problems that are related to the hospital's basic conditions.
With these results, the alternative would serve as a side step in the overall development of a better budgetary process. This alternative was choosers after considering the limitation encountered in the hospital, and to give an opportunity for the management to develop all the needed supporting system in the budgetary process. While at the same time create a condition, where all parties concerned will have the same perception as to the importance of a budget to the organization.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indang Trihandini
"Kanker ovarium merupakan salah satu penyebab utama kematian wanita.
Dalam kasus kanker, jumlah serum albumin adalah indikator prognostik
bertahan hidup yang penting, sementara probabilitas global pasien kanker
ovarium dengan serum albumin ≥ 3,6 g/dL dan ≤ 3,5 g/dL untuk bertahan
hidup lima tahun masing-masing 23% and 10%. Namun di Indonesia, keta-
hanan hidup pasien-pasien kanker ovarium epithelial belum diteliti secara
intensif. Penelitian yang dilaporkan ini bertujuan untuk menentukan proba-
bilitas ketahanan hidup pasien-pasien kanker ovarium epithelial menurut
tingkat serum albumin tertentu. Dengan menggunakan rancangan studi ko-
hort retrospektif dan analisis ketahanan hidup, 48 orang pasien Rumah
Sakit Kanker Dharmais Jakarta diamati sejak pertama kali mereka didiag-
nosis kanker ovarium epithelial sampai sembuh, meninggal atau tidak da-
pat ditindaklanjuti lagi. Ditemukan bahwa selama tahun 1996-2004, secara
umum probabilitas pasien dengan bertahan hidup lima tahun adalah 26,2%.
Secara spesifik, probabilitas pasien dengan serum albumin ≥ 3,6 mg/dL dan
< 3,6 mg/dL untuk bertahan hidup lima tahun masing-masing 36,1% dan
15,7%. Jika dikontrol dengan stadium kanker, kadar asite dan hemoglobin,
risiko mati pasien karena kanker ovarium epithelial dengan kadar serum al-
bumin < 3,6 mg/dL ternyata 2,077 kali lipat daripada pasien dengan serum
albumin ≥ 3,6 mg/dL. Disimpulkan bahwa di Indonesia ketahanan hidup li-
ma tahun pasien-pasien kanker ovarium epithelial lebih tinggi daripada
tingkat global.
Ovarian cancer is one of the largest causes of death in women. In cancer,
albumin serum level is an important prognostic indicator of survival, where-
as globally the probability of ovarian cancer patient with serum albumin ≥
3,6 g/dL and ≤ 3,5 g/dL to survive for five years is 23% and 10%, respec-
tively. In Indonesia, however, the survival of epithelial ovarian cancer patient
with respect to serum albumin level has not been investigated intensively.
The present study was to determine the probability of epithelial ovarian can-
cer patients to survive for five years at particular level of serum albumin.
Using retrospective cohort design with survival analysis, 48 patients of the
Dharmais Cancer Hospital Jakarta were observed from the time when the
epithelial ovarian cancer was first diagnosed until they were cured, death,
or lost to follow up. The results showed that during 1996-2004 the overall
probability of five-year survival was 26,2%. Specifically, the probability of pa-
tients to survive for five years at serum albumin level ≥ 3,6 mg/dL and < 3,6
mg/dL was 36,1% and 15,7%, respectively. When the cancer stages, as-
cites, and hemoglobin level were controlled, risk of death from epithelial
ovarian cancer of the patients with an albumin level of < 3,6 mg/dL was
2,077 fold higher than those with an albumin level of ≥ 3,6 mg/dL. It is con-
cluded that in Indonesia the five-year survival probability of epithelial ovari-
an cancer patients is higher than that the global rate."
Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arlinda Sari Wahyuni
"Kanker payudara (KPD) masih merupakan masalah kesehatan pada wanita baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia kanker payudara merupakan penyakit keganasan kedua terbanyak juga sering menyebabkan kematian. Selain itu, banyak penelitian di Indonesia yang menyatakan bahwa penderita kanker payudara mengobati penyakitnya ke rumah sakit atau ke dokter setelah penyakit masuk dalam stadium lanjut.
Keberhasilan pengobatan kanker payudara lazim digambarkan dengan ketahanan hidup 5 tahun (five year survival rate). Selain aspek pengobatan, banyak faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup 5 tahun penderita KPD seperti stadium, ukuran tumor, penyebaran tumor, aspek patologi, aspek sosial ekonomi, dan aspek lainnya. Sampai saat ini penelitian tentang ketahanan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara di RS Kanker Dharmais belum pemah dilakukan. Namun, jumlah penderita kanker payudara pertahunnya cukup banyak (menempati urutan 1 pada kasus rawat inap tahun 2000).
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker payudara serta faktor-faktor yang berhubungan dengan ketahanan hidup 5 tahun di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan rancangan studi longitudinal. Data yang dikumpulkan berasal dari data rekam medik penderita KPD tahun 1993 sampai tahun 1996. Sampel berjumlah 137 penderita. Cara pengumpulan data adalah dengan observasi data rekam medik serta media komunikasi via telepon atau surat untuk mengetahui ketahanan hidup 5 tahun penderita KPD.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa probabilitas ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker payudara sebesar 48% dan median ketahanan hidup 54 bulan. Probabilitas ketahanan hidup penderita kanker payudara pada stadium dini operable (I-IIIA) adalah 72% dan stadium lanjut (IIIB dan. IV) adalah 12%. Jika dibanding dengan stadium dini operabel, risiko untuk meninggal pada stadium lanjut sebesar 2,3 kali (95% CI: 1,228; 4,163). Probabilitas ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker payudara pada ukuran tumor < 5 cm adalah 81%, dan ukuran tumor lebih dari 5 cm adalah 24%. Jika dibanding dengan ukuran tumor < 5 cm risiko meninggal pada ukuran tumor > 5 cm adalah 3,7 kali (95% CI: 1,803; 7,770). Probabilitas ketahanan hidup 5 tahun dengan pengobatan lengkap adalah 69% dan pengobatan tidak lengkap adalah 13%. Risiko meninggal penderita dengan pengobatan tidak lengkap adalah 3,3 kali (95%CI: 1,950; 5,572) dibanding dengan pengobatan lengkap.
Berdasarkan hasil penelitian ini kepada tenaga medis diharapkan dapat meningkatkan penanganan kanker payudara dengan mengupayakan deteksi dini pada penderitanya. Selain itu perlu dorongan dari tenaga medis dan bantuan konseling agar penderita dapat mengikuti prosedur pengobatan dengan teratur dan lengkap. Kepada wanita terutama yang telah berumur di atas 20 tahun disarankan untuk melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRl) setiap bulannya sehingga dapat segera mengetahui kelainan yang timbul pada payudaranya. Kepada pemerintah perlu diupayakan peningkatan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) dengan penyebaran informasi lewat media massa tentang penyakit kanker payudara.

Breast cancer is still a health problem for women in developed countries and developing countries. In Indonesia, number of breast cancer cases is high, the second cause of deaths after cervical cancer. In the other hand many researches in Indonesia report that the breast cancer patients go to hospitals or doctors after late stage.
The successful breast cancer therapy was usually measured by using a five-year survival rate. Besides therapeutically aspects, many factors are involved in five-year survival rate namely: stage, tumor size, metastases, pathological aspects, socioeconomic aspects and etc. The annual number of the breast cancer patients is high (the first rank from all cancer type in 2000). However, until] now, no studies of five-year survival rate on RSKD have been done.
The goal of this research is to find the probability of 5 year survival of the breast cancer patients in Dharmais Cancer Hospital Jakarta and the relationship between some other factors and 5 year survival rate. The design of this research is longitudinal study. Data are collected from the medical record breast cancer patients on 1993 toI996. The sample is I37 persons. The method of data collecting is observing of the medical record and telephoning or posting to find out the survival of breast cancer patient.
The result shows that 5 year survival rate on breast cancer patient is 48%, the median of the survival rate is 54 months. The 5 years survival rate on early operable stage is 72% and on the late stage is 12%. By using the early operable stage as a baseline comparison, the risk ratio of the deaths for the late stage is 2,3 (95% CI: 1,228; 4,163). Moreover the 5 year survival rate on the less than 5 cm is 81% and more than 5 cm is 24%. If compared to size < 5 cm, the risk ratio of the deaths on patients with tumor size 5 cm is 3,7 (95% CI: 1,803; 7,770). The 5 year survival rate on patients with a complete therapy is 69% and an incomplete therapy is 13%. The risk of the deaths on the patients with the incomplete therapy is 3,3 times (95% CI: 1,950; 5,572) compared to the complete therapy.
Based on this study, It is recommended that doctors/medicians be able to increase the ability to handle breast cancer cases by doing early detections to the suffers. Moreover the supports for medical professionals and counseling professional are needed so that the patients are able to follow the procedure of treatments regularly and completely. It is suggested that it is important to do SADARI monthly of women above 20. The government should increase to do EIC (Education, Information, and Communication) by spreading EIC materials through mass media about breast cancer."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosfita Rasyid
"Kanker paru merupakan masalah di bidang kesehatan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia kanker paru menduduki peringkat ke-3 atau ke-4 diantara keganasan di rumah-rumah sakit yang juga sering menyebabkan kematian. Selain itu beberapa penelitian di Indonesia menyatakan bahwa penderita kanker pare mengobati penyakitnya setelah penyakit masuk dalam stadium sangat lanjut.
Di Indonesia penelitian tentang ketahanan hidup kanker paru belum banyak dilakukan. Di RS Dharmais sebagai salah satu rumah sakit rujukan kanker sampai saat ini belum ada penelitian tentang ketahanan hidup pada penderita kanker paru namun jumlah penderita pertahunnya cukup banyak (menempati urutan kedua pada kasus rawat inap tahun 1998). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru serta faktor-faktor yang berhubungan dengan ketahanan hidup 2 tahun di RS Kanker Dharmais.
Penelitian ini menggunakan rancangan studi longitudinal. Data yang dikumpulkan berasal dari data rekam medik penderita kanker paru periode Januari 1998 s.d. November 2001. Sampel berjumlah 181 penderita. Cara pengumpulan data adalah dengan observasi data rekam medik serta media komunikasi via telpon untuk mengetahui ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa probabilitas ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru berbeda menurut stadium yaitu pada stadium IIB-IIIB sebesar 25,96% dan stadium IV 10,02%. Risiko untuk meninggal pada penderita kanker paru stadium IV sebesar 1,61 kali (95% CI: 1,02; 2,52) lebih tinggi bila dibandingkan dengan penderita kanker paru stadium IIB-IIIB. Jika dibandingkan dengan jenis histopatologi adenokarsinoma, resiko untuk meninggal pada jenis epidermoid sebesar 1,84 kali (95% CI: 1,17; 2,97) dan jenis lainnya 2,04 kali (95% CI: 1,22; 3,58). Bila dibandingkan dengan terapi operasi, risiko untuk meninggal pada penderita kanker paru dengan terapi radioterapi adalah 2,62 kali (95% CI: 1,01; 6,81), kemoterapi 2,89 kali (95% CI: 1,04; 8,08), radiokemoterapi 2,30 kali (95% CI: 0,87; 6,03) dan lainnya 3,35 kali (95% CI: 1,23; 9,14).
Berdasarkan hasil penelitian ini kepada tenaga medis diharapkan dapat meningkatkan penanganan kanker paru dengan mengupayakan deteksi dini pada penderitanya. Kepada masyarakat yang mempunyai resiko tinggi menderita penyakit kanker, perlu memeriksakan diri secara aktif untuk deteksi dini kanker di fasilitas kesehatan. Kepada pemerintah (Depkes) perlu diupayakan peningkatan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) dengan penyebaran informasi lewat media massa tentang penyakit kanker paru.

Lungs cancer represent is the health problem in developed countries and also in developing countries. In Indonesia lungs cancer occupy third or fourth among ferocity in hospital which also often cause death. Besides some researches in Indonesia express that lungs cancer patient cure its disease after late stage.
In Indonesia there is no more research about year survival rate at lungs cancer patient. Till now is no research about year survival rate at lungs cancer patient in Dharmais Hospital, but the amount of its own patient of quite a lot ( occupying the second rank at case take care of to lodge year 1998). Target of this research is to obtain get information the probability of 2 year survival of the lungs cancer patients in Dharmais Hospital and the relationship between some other factors and 2 year survival rate.
The design of this research is longitudinal study. Data are collected from medical record lungs cancer patients on Januari 1998 to November 2001. Sample amount to 181 patients. Way of data collecting is with data observation of the medical record and also communications media via phone to find out the survival of lungs cancer patients.
The result of this research indicate that 2 year survival rate of the lungs cancer patient differ according to stage that is IIB-IIIB stage equal to 25,96% and IV stage 10,02%. In comparison with IIB-IIIB stage, risk to die at IV stage equal to 1,61 times (95% Cl: 1,02; 2,52). In comparison with type histopathology adenocarcinoma, risk to die at epidermoid type equal to 1,84 times ( 95% Cl: 1,17; 2,97) and other type equal to 2,04 times ( 95% Cl: 1,22; 3,58). If compared to operation therapy, risk to die at lungs cancer patient with radiotherapy is 2,62 times ( 95% CI: 1,01; 6,81), kemoterapi equal to 2,89 times ( 95% CI: 1,04; 8,08), radiokemotherapy equal to 2,30 times (95% CI: 0,87; 6,03) and other equal to 3,35 times ( 95% CI: 1,23; 9,14).
Pursuant to result of this research to expected that medicians can improve lungs cancer handling by striving to detect early at its patient. To society require to check actively to detect early cancer in health facility. To government (MOH) require to be strived by the make-up of IEC (Information Education and Communications) with spreading of information pass pandemic mass media of lungs cancer.
Reference : 59 (1974 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvie Tresya
"ABSTRAK
Kanker adalah suatu gangguan pertumbuhan, yang disertai dengan pembelahan sel
abnormal dimana sel yang membelah secara abnormal menyerang jaringan sel
normal, dan menurunkan fungsi pada jaringan tersebut atau organ yang terserang.
Pasien kanker mengalami berbagai macam hal yang mempengaruhi kondisi fisik,
psikologis, dan psikososial. Hal yang dapat terlihat dengan jelas pada reaksi fisik ini
adalah rasa sakit.. Keluhan fisik lainnya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit
kanker, antara lain keluhan mual, muntah dan anoreksia, susah berkonsentrasi,
fatigue, susah tidur, konstipasi, kurangnya nafsu makan, disfungsi seksual, serta
kurangnya penglihatan dan pendengaran. Reaksi psikologis yang mungkin terjadi
pada pasien kanker adalah ancaman terhadap citra diri, kehilangan integritas
ketubuhan, hilangnya kemandirian, ketakutan, gangguan dalam pekerjaan dan masa
depan yang tidak pasti. Sedangkan reaksi psikososial yang mungkin terjadi pada
pasien kanker adalah hubungan yang tegang dan menarik diri. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa betapa pentingnya memahami kondisi pasien kanker dalam
upaya memberikan perawatan secara menyeluruh yang dinamakan pendekatan
perawatan multidisipliner terpadu (integrated multidisciplinary approach to care),
yang dikenal dengan perawatan paliatif.
Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bersifat aktif dan
menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi, yang bertujuan
untuk mengurangi penderitaan pasien, meningkatkan kualitas hidup yang optimal,
juga memberikan dukungan kepada keluarganya.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai langkah awal untuk menggali pengetahuan
dan pemahaman pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais dan keluarganya.
Penelitian ini adalah suatu penelitian kualitatif untuk menggali bagaimana
pengalaman hidup pasien kanker. Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak
empat orang, yaitu dua orang pasien dan dua orang anggota keluarga pasien di
Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Penemuan dalam penelitian ini adalah pasien dan keliarga tidak memiliki cukup
pengertian tentang konsep dari perawatan paliatif. Konsep mengenai perawatan
sangat diasosiasikan dengan satu dokter. Bagaimana pun juga, mereka mendapatkan
keuntungan dengan adanya perawatan paliatuf. Jadi pasien dan keluarga memerlukan suatu metode langsung yang berguna dalam pemberian informasi
mengenai perawatan paliatif. Hal menarik yang ditemukan dalam penelitian ini ada
pengalaman emosi yang ditemukan pada anggota keluarga, yang merupakan hal
penting dalam mendukung perawatan. Hal menarik lainnya yang ditemukan adalah
caring attitude yang di berikan oleh tim kesehatan merupakan faktor yang penting
dalam merawat pasien dan keluarga
Pada akhirnya, rekomendasi diberikan tentang perlunya pertimbangan perbedaan
diagnosis medis, proses adaptasi atau tahapan berduka dan harapan dan kepuasan
pasien dan keluarga dalam perawatan paliatif."
2009
T37911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Agustina Rustamaji
Jakarta: YMIP, 2000
362.11 NUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>