Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sherly Helen
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S23194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah Sutandar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Priyono
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S22021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Primade
"Perkembangan Kota Depok membuat kebutuhan pasar akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan pasar di kota depok keberadaan ATM sebagai sarana praktis mempercepat terjadinya transaksi sangat dibutuhkan. Namun, keberadaan ATM di kota Depok tidaklah merata hal ini dikarenakan adanya pertimbangan faktor karakteristik lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran persebaran outlet Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik pemerintah dan swasta di Kota Depok yang dikaitkan karakteristik lokasi dengan menggunakan variabel penggunaan tanah, jaringan jalan, dan variabel jumlah penduduk produktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Tetangga Terdekat, Matriks dan SIG. Hasil penelitian menunjukan bahwa Outlet ATM milik Pemerintah dan Swasta tersebar mengelompok pada Jalan Kolektor Primer yang berada pada penggunaan tanah perdagangan dan jasa serta mempunyai jumlah penduduk produktif pada tingkat sedang. Jalan yang mempunyai jumlah ATM terbanyak adalah Jalan Raya Margonda dan Jalan Cinere Raya. Persebaran ATM di Kota Depok tersebar mengelompok pada Pusat Pelayanan Kota Depok dan Subpusat Pelayanan Kota Cinere dan Cimanggis serta cenderung berada pada Area Of Dominance.

Depok is one of growth center city in west java, that makes market demand is increase. Those increases effect presence of ATM as a practical means to accelerate the transaction is needed. However, the presence of ATMs in the city of Depok not uniform due to consideration of the characteristics of the location factor. The aim of this study was to obtain a distribution outlet Automated Teller Machine (ATM) in the public and private in Depok characteristics, associated with the location using the variable, such as land use, road networks, and a variable number of productive populations. The method used in this study is the Matrix Method and GIS. Our research showing that Goverment ATM Outlets and Private Bank Outlets spread collectively on Primary Collector ways where placed among used trades and services area and having an amount productively population in middle level. The ways that has more ATM machines is Margonda Raya streets and Cinere Raya streets. The Distribution of ATM Machines in Depok City spread collectively on Official Service Center of Depok city and City Sub-Service Center in Cinere and Cimanggis and disposed in the Area of Dominace."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zerry Syafrial
"RIGKASAN EKSEKUTIF
Teknologi telah merubah persaingan yang ada diindustri perbankan,
pelayanan yang tadinya dilakukan secara tradisional melalui tatap muka
dengan karyawan bank pada kantor cabang sebuah bank kini berubah melalui
remote banking yaitu, pelayanan dilakukan dengan melalui peralatan teknologi
seperti mesin ATM, phone banking, kartu kredit, virtual kiosk dll. Para nasabahpun menjadi semakin manja dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan
/ bank, sehingga mau tidak mau bank-bank yang ada pun semakin bersaing
./ untuk memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya melalui inovasi produkproduknya. Consumer banking merupaklan segmen pasar yang menarik untuk dijajaki, hal tersebut karena pola hidup masyarakat yang semakin mobile,
pendapatan masyarakat Indonesia yang semakin baik pula.
BDN sebagai salah satu Bank Pemerintah yang tadinya lebih
terkonsentrasi pada pangsa pasar korporat, kini mulai mengarahkan
perhatiannya kepada pangsa pasar retail. Salah satu bentuk pelayanan yang
diberikan untuk pangsa pasar retail adalah pelayanan remote banking melalui
ATM (Automated Teller Machine) dalam rangka mengkoordinasi jasa ATM ini
maka BDN membentuk ATM Center. Jasa ATM yang dimiliki oleh BDN sendiri
terdiri dari ATM Bersama dan ATM Stand alone yang mana kedua jenis ATM
ini belum merupakan system ATM on line oleh karena itu BDN telah
rnenyempurnakan produk jasa ATMnya dengan rnenciptakan satu produk ATM
online yang baru yaitu ATM BDNPAS yang diharapkan nantinya akan
menggantikan jenis-jenis ATM sebelumnya.
Untuk melayani jasa ATM BDNPAS ini ATM Center mengalami
keterbatasan-keterbatasan dan kelemahan-kelemahan antara lain, dalam
penyediaan infra struktur seperti belum meratanya Jaringan system online yang
ada di cabang-cabang, kurangnya keahlian Sumber saya manusia yang ada
sehingga menyebabkan lemahnya penelitian dan pengembangan sehingga
batkan produk ATM BDNPAS kurang dapat bersaing di pasaran.
Untuk dapat bersaing maka BDN harus dapat mengidentifikasikan
tuhan dan keinginan konsumen dan menentukan target nasabah mana
Yang akan dilayani yang mana berdasarkan survey dan kondisi BDN maka
akan lebih menguntungkan jika BDN memilih para karyawan sebagai target
nasabah yang akan. dilayani (Concentric diverczflcation). Strategi yang dipakai diawali melalui pembayaran gaji (payroll package) perusahaan-perusahaan yang ada dilingkungan BDN seperti karyawan BDN, rekanan, nasabah-nasabah perusahaan BDN dengan membuat kartu ATM yang berfungsi sebagai kartu tanda pegawai perusahaan-perusahaan tersebut dan berusaha untuk melakukan strategi guerilla dengan melakukan presentasi-presentasi di perusahaanperusahaan lainnya dalam rangka mengajak perusahaan tersebut untuk melakukan pembayaran gaji kepada karyawannya melalui BDNPAS (Market penetration). Tetapi untuk mencapai target yang ditentukan oleh korporat BDN yaitu 200 mesin ATM yang terpasang pada 27 propinsi pada akhir tahun 1997 dengan pemegang rekening sebanyak 2,9 juta nasabah dengan saldo rata-rata nasabah sebesar 2,5 juta rupiah /perbulan maka ATM Center harus melakukan konsolidasi kedalam dengan melakukan promosi, Wan, mempercepat proses pembukaan rekening, pendistibusian kartu dan PIN mengarahkan kartu ATM BDNPAS tidak hanya sebagai sarana untuk melakukan penarikan uang di mesin ATM saja tetapi juga sebagai simbol atau status bagi pemegangnya (Market development) ; melakukan penyempurnaan terhadap feature produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah dengan menekankan kepada reliabilitas, keamanan, dan kenyamanan melalui quality asurance yang baik ntuk setiap proses, dan standarisasi pelayanan terhadap nasabah yang baik(Product Development) ; mengkoordinasi pihak-pihak yang terkait dalam operasional ATM , yaitu Cabang sebagai distribution chanel, UTI sebagai penanggung jawab bidang komumkasi dan penelitian dan pengembangan, URK bagian Pengembangan Cabang (promosi usaha) yang bertanggung jawab terhadap promosi dan Wan agar memiliki komitmen yang sejalan dengan misi dan visi dari ATM Center ; mengarahkan agar komunikasi, penelitian dan pengembangan serta promosi dan Wan menjadi satu di bawah ATM Center.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Yulistanto
"Perjanjian baku sudah menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak dalam dunia bisnis. Perjanjian baku pada dasarnya memang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pihak dalam mengadakan transaksi. Tetapi perlu diingat bahwa asas kebebasan berkontrak merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian tersebut. Pada praktek pelaksanaannya, perjanjian baku memang merugikan pihak yang secara asumtif lebih lemah. Untuk mengantisipasi hal ini berlanjut terus, penulis memberikan uraian secara istoris bahwa ideologi liberalisme dan kapitalisme yang berakar pada hukum alam (natural law) merupakan dasar serta landasan asas kebebasan berkontrak. Asas kebebasan berkontrak merupakan kebebasan atau kemerdekaan individu, dan hal ini merupakan salah satu hak asasi (hak yang hakiki) yang dimiliki manusia sebagai individu. Dengan demikian para pihak yang terikat dalam perjanjian baku dapat memandang pihak lainnya sebagai mitra. yang mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat. Oleh karena itu penulis mengharapkan kebebasan berkontrak setiap individu dapat dilaksanakan semaksimal mungkin, dengan campur tangan negara seminimal mungkin. Dengan harapan bahwa perjanjian baku memberikan keseimbangan yang seadil-adilnya bukan membentuk kondisi bahwa kaum bermodal menindas kaum yang sosial ekonominya lebih rendah."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S20960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teki Kusuma Swasti
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi niat perilaku pengguna untuk menggunakan cardless ATM untuk mempermudah penarikan tunai mereka melalui ATM di Indonesia. Data dikumpulkan dari 423 responden dengan pertanyaan Skala Likert 5 poin dan didistribusikan melalui survei online. Responden adalah nasabah perbankan di Indonesia yang belum pernah memiliki pengalaman menggunakan ATM tanpa kartu. Integrasi Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory Planned Behavior (TPB) dengan variabel eksternal digunakan sebagai kerangka konseptual. Structural Equation Model (SEM) diadopsi menggunakan SPSS dan Partial Least Square (PLS) untuk investigasi hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitude, perceived usefulness, perceived credibility, dan subjective norms, berpengaruh positif signifikan dalam mempengaruhi niat perilaku penggunaan cardless ATM di Indonesia. Studi ini memiliki kontribusi pada literatur terkini tentang perilaku konsumen dalam konteks ATM tanpa kartu. Hal ini menjadi informasi bagi nasabah perbankan untuk sepenuhnya memanfaatkan layanan dan produk perbankan mereka. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi perusahaan dan akademisi.

This study aims to examine the factors that influence users’ behavioral intention to use cardless ATMs to simplify their cash withdrawal through ATMs in Indonesia. Data was collected from 423 respondents with 5-point Likert Scale questions and distributed through an online survey. Respondents are Indonesian Bank customers who never had an experience using cardless ATMs. An integration of TAM and TPB with external variables was used as a conceptual framework. The Structural Equation Model (SEM) was adopted using SPSS and Partial Least Square (PLS) to verify the hypotheses. The results of this study indicate that perceived usefulness, attitude, subjective norms, perceived credibility, have a significant positive impact on influencing behavioral intentions to use cardless ATMs in Indonesia. This study contributes to the current literature on consumer behavior in the cardless ATM context. It attracts the concern of Indonesian Banks customers to fully utilize their banking services and products. Moreover, the results are expected to provide information for practitioners (i.e. banks), customers, and academicians.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Anom Suwardi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai perlindungan hukum konsumen pengguna jasa
ATM dalam industri perbankan. Bahwa dalam prakteknya transaksi dengan
menggunakan mesin ATM sering bermasalah. Masalah yang biasa dialami
konsumen adalah mengenai kartu ATM yang tertelan mesin ATM, kemudian
terjadi penarikan tunai (cash advance) yang tidak dilakukan oleh konsumen,
namun transaksi tersebut tercatat dalam data bank. Dalam hal ini posisi konsumen
sangat lemah, karena pihak bank umumnya sulit dimintakan pertanggung jawaban
terhadap hilangnya dana tersebut. Hal ini terlihat dari hubungan hukum antara
konsumen dengan bank berdasarkan perjanjian dalam formulir pembukaan
rekening yang didalamnya berisikan klausula baku yang menghilangkan tanggung
jawab pelaku usaha. Untuk itulah pentingnya intervensi pemerintah untuk
melindungi konsumen dengan mengeluarkan peraturan perundang-undangan.
Akan tetapi dalam prakteknya aturan-aturan tersebut belum dapat dikatakan
berlaku secara efisien dan efektif seperti dalam putusan Mahkamah Agung
No.769 K/Pdt.Sus/2011. Penelitian dalam tesis ini adalah penelitian hukum
normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam analisis data. Hasil
penelitian ini menyarankan adanya evaluasi peraturan perundang-undangan di
bidang perlindungan konsumen agar lebih menjamin kepastian hukum bagi
konsumen dan pelaku usaha, kemudian juga perlu dilakukan upaya preventif baik
oleh bank maupun konsumen untuk menghindari terjadinya pelanggaran terhadap
hak-hak konsumen.

ABSTRACT
This thesis examines the legal protection of ATM user in the banking industry. In
practice, a transaction with an ATM machine often causes problems. The common
problem is when an ATM machine swallows an ATM card, followed by an
unauthorized cash withdrawal/cash advance which is, however, recorded by the
bank. In this case, consumers’ position is very weak since It is generally difficult
to request for banks accountability of missing funds. This is evident from the legal
relationship between the consumer and the bank under the agreement reflected in
the opening account form that contains a standard clause. in which the
responsibility of business operators is removed. For this reason, there is an
important need for government’s intervention to protect consumers through laws
and regulations. However, in practice, these rules can not be said to have been
applied efficiently and effectively as with the case of Supreme Court's decision
No.769 K/Pdt.Sus/2011. The research in this thesis is a normative legal research
using qualitative approaches for the data analysis. The results of this study
suggests that there is an existence for a legislation evaluation in the field of
consumer protection. in order to ensure legal certainty for consumers and business
operators and to avoid the violation of the rights of consumers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Fradilla Malau
"Salah satu cara meningkatkan kepercayaan nasabah yang juga merupakan salah satu keunggulan kompetitif bank adalah kualitas atau keandalan layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimilikinya. ATM juga memegang peranan penting terhadap kinerja bank karena ATM memberikan pengaruh yang positif pada kinerja bank sehingga pemeliharaan ATM, menjadi penting bagi bank. Pemeliharaan yang proaktif pada ATM sebelum terjadi kerusakan, juga akan berdampak pada peningkatan kualitas layanannya. Oleh karena itu, penting bagi bank untuk dapat mengetahui estimasi kapan terjadi kerusakan pada ATM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu sampai terjadinya kerusakan (time-to-event) pada ATM dan karakteristik penentu yang dapat mempengaruhi keandalan ATM dengan menggunakan pendekatan analisis survival. Metode yang digunakan adalah Analisis Survival Non-parametric Model, Kaplan-Meier, dan Analisis Survival Semi-parametric Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH) pada 11,043 data ATM tahun 2019-2023 dari salah satu bank terbesar di Indonesia. Hasil analisis Kaplan-Meier, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kurva survival ATM antar kelompok pada lokasi, merek, dan pengelola, namun didapat perbedaan signifikan pada kurva survival ATM antar kelompok pada jenis dan durasi penyimpanan ATM. Dari analisis Cox PH, ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dan signifikan adalah jenis, durasi penyimpanan mesin setelah dilakukan pembelian sebelum dilakukan aktivasi, merek, dan frekuensi transaksi ATM. Sedangkan frekuensi kegiatan Corrective maintenance (CM) berpengaruh namun tidak signifikan pada keandalan ATM. Analisis keandalan ATM ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang karakteristik ATM yang akan digunakan, sehingga bank dapat meningkatkan kualitas layanan ATM dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

One way to increase customer trust, which is also one of the bank's competitive advantages, is the quality of Automated Teller Machine (ATM) services. ATM also play an important role in bank’s performance because ATM have a positive impact on the bank’s performance, so that ATM maintenance is important for the bank. Proactive maintenance of the ATM before failure occurs will also have an impact on improving ATM service quality. Therefore, it is important for banks to be able to know the estimation of when failure occurs. This study aims to analyse the time-to-event of ATM and the determining characteristics that can affect ATM reliability using survival analysis approach. The methods used are Non-parametric Survival Analysis Model, Kaplan-Meier, and Semi-parametric Survival Analysis Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH) on 11,043 ATM data in 2019-2023 at one of the largest banks in Indonesia.The results of the Kaplan-Meier analysis, there is no significant difference in ATM survival curve between groups on variable location, brand, and operation management, but has significant difference in ATM survival curve between groups on variable type and duration of ATM storage after purchase before activation. From Cox PH analysis, it was found that the influencing and significant factors are type, duration of machine storage after purchase before activation, brand, and frequency of ATM transactions. While the frequency of Corrective maintenance (CM) activities has an effect but not significant on ATM reliability. This ATM reliability analysis can be used as a basis for decisions about the characteristics of ATM that are implemented, so that banks can improve the quality of ATM services and maintain their competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Nurjanitra
"Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) merupakan salah satu alat pembayaran non-tunai yang berupa kartu kredit, kartu Automated Teller Machine (ATM), dan atau kartu debet. APMK hadir karena ketidaknyamanan dan inefisiensi alat pembayaran yang telah ada sebelumnya. Kemudian, Bank Indonesia menggulirkan gerbang pembayaran nasional atau National Payment Gateway (NPG) untuk peningkatan efisiensi sistem pembayaran ritel dan mikro. Salah satu bentuk NPG ialah interkoneksi nasional layanan ATM perbankan.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai bagaimana peraturan mengenai APMK di Indonesia serta dibahas pula mengenai resiko, baik bagi bank maupun nasabah, dari interkoneksi nasional layanan ATM perbankan dan cara penyelesaian resiko tersebut. Dengan menggunakan metode yuridis normatif, hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa peraturan mengenai APMK yang ada cukup komperhensif, yang mana mengatur mengenai aspek sistem pembayaran, kehati-hatian, dan perlindungan nasabah.
Resiko bagi bank dengan interkoneksi nasional layanan ATM perbankan ialah mengenai kapasitas jaringan operasional sedangkan resiko bagi nasabah, yaitu nasabah tidak melakukan transaksi di ATM, tetapi rekening terdebet; nasabah melakukan transaksi tetapi uang tidak keluar; nasabah melakukan transaksi tetatpi hasilnya tidak sesuai; kartu tertelan di mesin ATM, fraud APMK, dan sebagainya.

Card-based payment instruments is one of non-cash payment instrument such as credit card, Automated Teller Machine (ATM) card, or debit card. The reason behind card based instrument existence is because of the inconvenience and the inefficiency of the prior payment instrument. Therefore, Bank Indonesia create the National Payment Gateway (NPG) to improve the efficiency of retail and micro sector payment system. One of many forms of NPG is the national interconnection of ATM service in banking system.
This study will explain about how is the regulation of APMK in Indonesia and it will also explain the national interconnection of ATM service risks in banking system along with how to overcome it. By using normative juridical method, this study gives a conclusion that the current regulation about APMK is already comprehensive because it stipulated provisions about payment system, prudential principles, and customers protection in it.
The risk of the implementation of national interconnection of ATM service in banking system for bank is related to its operational network capacity and as for the customers, the risk is there will be possibilities for error to be occured in the system such as reduction of the customers? account even when they did not do any transaction via ATM, the money does not come out from the ATM, result of transaction that does not match with the customers intention, the card stuck in the ATM, fraud in APMK, etc.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S54228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>