Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Taviv Budisantoso
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
S22754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsya M.S. Chani
"Saat ini PLN sebagai perusahaan negara satu-satunya yang bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik baru mampu memenuhi 52% saja dari total kebutuhan listrik nasional. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara laju peningkatan permintaan energi listrik dengan kemampuan PLN untuk meningkatkan suplai energi listrik. Masalah utama yang dihadapi oleh PLN adalah dalam menyediakan kebutuhan dana yang relatif sangat besar yang diperlukan untuk membiayai investasi di bidang kelistrikan yang memang sangat padat modal. Untuk mendapatkan sumber dana yang dapat menyediakan sejumlah dana dalam jumlah sangat besar dan dengan biaya yang murah, PLN bermaksud untuk melibatkan masyarakat dengan cara melakukan penjualan obligasi PLN di pasar modal. Dengan melakukan penjualan obligasi PLN I seri A tahun 1992 dengan tingkat bunga mengambang,jangka waktu 5 tahun, tingkat biaya modal yang harus dikeluarkan secara rata-rata setiap tahunnya adalah sekitar 15,466% sedangkan bila PLN memanfaafkan pinjaman bank dari dalam negeri, maka tingkat biaya modal yang harus ditanggung setiap tahunnya rata-rata 21% per tahun."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
N.G.N. Renti Maharaini Kerti
"Merger pada umumnya, termasuk merger vertikal pada khususnya, merupakan salah satu langkah strategis bagi setiap pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya. Melalui merger diharapkan pelaku usaha dapat meningkatkan efisiensinya, meningkatkan daya saingnya, memperluas pangsa pasarnya, memperkuat modal, serta mampu menciptakan sinergi perusahaan menjadi lebih baik guna untuk membangun kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Pelaksanaan merger ini tentunya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, yaitu ketentuan hukum merger sebagaimana dimaksud dalam UU No.1/1995 tentang PT (UUPT) jo PP 27/1998 tentang Penggabungan, Peleburan, Dan Pengambilalihan Perseroan dan aturan, aturan khusus lainnya, sesuai dengan status dari perusahaan yang akan melakukan merger. Merger juga bisa menimbulkan adanya sisi negatif, termasuk juga merger vertikal, dalam persaingan antar pelaku usaha lainnya, yang tentunya juga dapat membawa kerugian, baik bagi masyarakat konsumen maupun bagi persaingan sehat dalam berusaha. Untuk itu perlu adanya ketentuan hukum, yang dapat membatasi agar pelaksanaan merger tersebut tidak mengakibatkan terjadinya monopoli atau persaingan usaha tidak sehat, yaitu UU No.5/1999 Pasa12S dan Pasal 29, UU No.1/1995 Pasal 104 ayat (1) jo PP 27/1998 Pasal 4. Ketentuan hukum ini merupakan dasar hukum bagi larangan monopoli atas merger. Pelaksanaan merger juga harus memperhatikan akan kepentingan pihak-pihak tertentu, seperti pemegang saham minoritas, karyawan perasahaan, kreditur, prirnsipal, masyarakat dan persaingan sehat dalam berusaha (Pasal 104 jo Pasal 55 UUPT dan Pasal 4 jo Pasal 5 PP 27/ 1998). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan tujuan untuk menganalisis norma-norma hukum tentang merger yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan, guna untuk mendapatkan kesimpulan yang utuh mengenai permasalahan yang akan diteliti, sehingga dapat mengungkapkan kebenaran. Alat pengumpulan data berupa peraturan perundang-undangan, bahan kepustakaan, dan informasi dari para informan yang terkait."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
T3570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chazanah Indharti
"Obligasi konversi (disingkat OK) adaiah obilgasi yang memberikan hak kepada pemegang obilgasi untuk menukarkan obligasinya menjadi saham pada atau dalam periode yang
teiah ditentukan dan pada tingkat harga yang teiah ditetapkan
pada saat emisi. Keistimewaan tersebut menjadikan OK
menarik untuk digunakan sebagai alternatif pembiayaan
perusahaan. Karenanya tujuan dari penulisan skripsi ini
adaiah untuk memberikan kerangka dasar pembuatan keputusan
bagi perusahaan yang akan menerbitkan OK guna memenuhi
kebutuhan dananya.
Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan penulis adalah kombinasi analisa saham dan obligasi karena.sifat OK yang hybrid, dengan penekanan terhadap aspek akuntansi dari OK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila suatu perusahaan
memutuskan untuk inenerbitkan OK maka untuk inenentukan
jenis OK yang clipllih, perusahaan terlebih dahulu harus menentukan tujuan diterbitkannya OK apakah untuk memperkuat strukĀ±uz parmodalan perusahaan atau sebagal alternatif hutang dengan bunga rendah.
Sedangkan dari segi akuntansi
OK, karena dalam Pninsip Akuntansi Indonesia (PAl) belum
diatur akuntansi khusus untuk OK maka pninsip yang kita
gunakan adalah pninsip akuntansi hutang jangka panjang dan
prinsip akuntansi modal saham.
Penulis berkesimpulan bahwa OK merupakan alternatif pembiayaan yang menarik bagi perusahaan, akan tetapi memerlukan analisis yang relatif lebih rumit dibandingkan
instrumen-instrumen lalnnya karena perusahaan penerbit (emiten) perlu mempertimbangkan banyak faktor : tingkat bunga kupon, harga konversi, periode konversi, harga call, aspek perpajakan OK balk dari segi emiten maupun investor,
aspek hukum OK, dll. Untuk itu emiten disarankan untuk
melakukan analisis yang cermat terhadap faktor-faktor
tersebut sebelum memutuskan untuk inenerbitkan OK."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adira Meria
"Tujuan utama penulisan skripsi ini adalah untuk memperkenalkan pembiayaan Sale and Leaseback sebagai salah satu alternatif dalam menyusun strategi pembiayaan investasi baru pada perusahaan properti. Untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas pembiayaan tersebut dibandingkan pembiayaan konvensional dengan hutang dan ekuitas, maka penulis menggunakan analisa secara kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif mengukur secara finansial melalui perbandingan biaya sumber dana, dengan metode IRR untuk menghitung biaya sumber dana sale and leaseback dan WACC untuk menghitung biaya sumber dana hutang dan ekuitas. Sedangkan analisa kualitatif meninjau pada faktor-faktor kualitatif yang mempengaruhi pemilihan alternatif pembiayaan. Hasil perhitungan dalam skripsi ini menyatakan bahwa biaya sumber dana sale and leaseback lebih mahal dibandingkan dengan biaya sumber dana hutang dan ekuitas dengan kriteria biaya sumber dana ekuitas berdasarkan rata-rata ROE, DPS & growth dan proyeksi IRR proyek investasi barn. Namun lebih murah apabila menggunakan kriteria biaya sumber dana ekuitas berdasarkan IRR industri properti Jakarta. Apabila hanya pertimbangan finansial saja yang digunakan dalam menentukan pembiayaan investasi, maka alternatif pembiayaan hutang dan ekuitas lebih baik digunakan sehubungan dengan kasus pada skripsi ini karena lebih murah. Analisa kualitatif memberikan penjelasan bahwa ada beberapa hal yang menjadi keunggulan pembiayaan sale and leaseback. Salah satu manfaatnya yaitu perusahaan dapat memanfaatkan aset properti yang dimilikinya untuk memperoleh modal kerja yang dapat digunakan untuk investasi pada bisnis properti yang baru. Secara singkat, skripsi ini memberi kesimpulan bahwa dalam memilih pola pembiayaan investasi barn, perusahaan perlu mempertimbangkan banyak hal. Tidak saja secara kuantitatif melainkan juga secara kualitatif, terutama jika hasil perhitungan menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu besar. Sehingga alternatif yang dipilih dapat digunakan secara efektif dan memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Pembiayaan sale and leaseback secara ratarata lebih mahal dibanding pembiayaan hutang dan ekuitas, namun memberikan keuntungan kualitatif dengan tersedianya modal kerja bagi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisapaly, Mona Stella
"Leasing merupakan suatu alternatif sistem pembiayaan yang banyak digunakan saat ini. Leasing memang memiliki banyak persamaan dengan sewa-menyewa, namun ada ciri tertentu dari leasing yang tidak dimiliki oleh sewa-menyewa Ciri tersebut adalah adanya hak opsi yang dimiliki oleh lessee di akhir periode lease untuk memperpanjang kontrak atau membeli aktiva yang di-lease serta adanya kesepakatan nilai sisa aktiva antara lessee dan lessor di akhir periode lease. Perbedaan lain yang juga penting untuk membedakan lease dan sewa-menyewa adalah bahwa lease biasanya dilakukan untuk barang-barang yang memiliki nilai produktif atau barang modal sedangkan sewa-menyewa dapat dilakukan terhadap barang produktif dan konsumtif Dalam skripsi ini, alternatif leasing yang telah digunakan PT Garuda Indonesia dibandingkan alternatif pembelian. Untuk pembelian ini diasumsikan Garuda akan meminjam dana sebesar yang dibutuhkannya untuk membeli pesawat-pesawat tersebut dari konsorsium beberapa bank dengan jangka waktu pengembalian 10 tahun dan tingkat bunga 9% per tahun dan pembayaran cicilan pinjaman berikut bunganya akan dilakukan dengan sistem anuitas setiap 6 bulan. Perbandingan ini dilakukan dengan melihat rasio-rasio profitabilitas dalam hubungannya dengan penjualan, dengan investasi dan Earning per Share (EPS). Dari laporan keuangan yang diperoleh dari PT Garuda Indonesia cq bagian akuntansi, dihitung rasio profitabilitas untuk alternatif lease yang telah digunakan Garuda. Kemudian berdasarkan laporan keuangan aktual tersebut disusun laporan keuangan hipotetis yaitu bila Garuda menggunakan alternatif bell. Dan laporan keuangan hipotetis ini kemudian dihitung juga rasio profitabilitasnya. Analisa ini dilakukan pada 8 pesawat Boeing 737-300 yang di-lease Garuda dari International Lease and Finance Corporation (ILFC). Berdasarkan hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa alternatif lease memberikan dampak yang relatif baik terhadap rasio-rasio yang menggunakan net income dalam perhitungannya. Sedangkan pembelian menunjukkan rasio profitabilita yang lebih baik dengan gross dan operating income dalam perhitunganya. Hal ini disebabkan karena sekalipun gross dan operating income yang dihasilkan alternatif bell lebih time namun net income-nya menurun karena timbulnya biaya bunga yang cukup tinggi ditambah kerugian yang ditimbulkan oleh perubahan nilai kewajiban akibat perubahan nilai tukar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Ferry Saut
"Resesi ekonomi dunia tahun 80 an sempat mempengaruhi sumber-sumber pendapatan negara, prospek penerimaan negara yang tidak begitu cerah, sehingga untuk membiayai pembangunan prasarana. bergantung pemerintah daerah tidak mungkin dari bantuan pemerintah pusat. Untuk lagi itu hanya perlu dicari alternatif sumber pendanaan bagi pemerintah daerah dengan melakukan pinjaman dari publik dengan mengeluarkan obligasi. Dana yang didapat dari obligasi digunakan untuk membiayai pembangunan prasarana seperti jalan, air bersih, listrik dan gas, pembuangan limbah , pelabuhan, rumah sakit dan sebagain ya. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan kepustakaan dengan melihat kondisi yang ada di penelitian Indonesia apakah obligasi yang dikeluarkan pemerintah daerah ini menja.di sumber pembiayaan seperti yang diterapkan pemerintah negara bagian dan lokal di Amerika 5erikat. Obligasi di Indonesia memiliki prospek dan potensi yang besar untuk dikembangkan, demikian pula dengan obligasi pemerintah daerah. Banyaknya sumber-sumber dana yang belum digali oleh instrumen obligasi seperti bank, perusahaan Asuransi, Yayasan Dana Pensiun dan masyarakat. Kondisi yang ada sekarang sang at mendukung untuk mengeluarkan obligasi seperti meningkatnya minat investor terhadap obligasi, turunnya kredibilitas perbankan, lesunya pasar modal di Indonesia, adanya penurunan mulai masuknya investor luar negeri untuk suku bunga dan membeli obligasi Indonesia. Obligasi pemerintah daerah dapat menjadi alternatif instrumen yang menarik bagi investor. Selain potensi yang besar hambatan yang oleh pemerintah daerah juga banyak seperti akan dihadapi sulitnya untuk mengubah Undang-Undang yang ada misalnya ten tang pembebasan pajak atas bunga dan mengenai peraturan pemerintah untuk mengeluarkan obligasi. 8elum aktitnya pasar sekunder obligasi dan perusahaan rating obligasi agar investor dapat mengetahui kualitas emiten dan obligasinya. Perbaikan manajemen keuangan pemerintah daerah agar lebih protesional dan full supaya investor tertarik dan percaya. disclosure Obligasi mengaktitkan pemerintah diharapkan dapat memperkaya dan pasar modal di Indonesia. Selain itu penyediaan dana pembangunan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerintah daerah akan lebih mandiri serta dana pembangunan dari pemerintah pusat dapat dikonsentrasikan ke daerah yang kurang mampu."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricki Immanuel
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>