Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Iis Aisah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh vanabel JUmlah kantor
dana p1hak ketlga margzn murabahah dan capztal adequacy ratw terhadap
market share perbankan syanah d1 Indonesia dengan menggunakan metode
penehtlan regrest hnear Berganda Dengan menggunakan SPSS 13 0 maka
dtdapatkan basil bahwa keempat vanabel bebas tersebut mempunya1 pengaruh
yang cukup besar terhadap market share ya1tu sebesar 96 4% dan s1sanya
sebesar 3 6% diJelaskan oleh vanabel lamnya yang tidak d1sertakan dalam
vanabel penehtlan 101 Hasil penehtlan 101 menunJukkan bahwa JUmlah kantor
dana p1ha ketlga margzn murabahah dan capztal adequacy ratw secara
s1multan sigmftkan berpengaruh terhadap market share Akan tetap1 secara
pars1al dan vanabel vanabel bebas tersebut, yang berpengaruh s1gmflkan
terhadap market share perbankan syanah d1 Indonesia adalah vanabel Jumlah
kantor dan dana p1hak ketiga Sedangkan vanabel margzn murabahah, dan
capztal adequacy ratw tldak berpengaruh s1gruflkan terhadap market share
perbankan syanah d1 Indonesia.

ABSTRACT
Thts study atms to see the effect of a vanable number of offices deposits
murabaha margm and capital adequacy ratio on the market share of Islamic
bankmg m Indonesia usmg multiple hnear regresswn method
By usmg the SPSS 13 0 It showed that the four mdependent vanables had a
sigmficant mfluence on market share that IS equal to 96 4% and the remammg
3 6% IS explamed by other vanables not mcluded the study vanables These
results mdicate that the number of offices deposits murabaha margm capital
adequacy rat1o and simultaneously stgmficantly effect on market share
However the partial of the mdependent vanables whlch stgmficantly mfluence
the market share of Islamic banking m Indonesia IS a vanable number of offices
and thud p rty funds While the murabaha margm vanable and Its capital
adequacy ratio of no s1 Ificant tmpact on market share of Islamic banking m
Indonesia."
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umie Wulaningsih
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perubahan variabel makro ekonomi terhadap kecukupan modal perbankan, yang diproksikan oleh Capital Adecuecy Ratio (CAR). Variabel makro yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2), nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, produk domstik bruto, inflasi, dan harga minyak dunia. Data yang digunakan dalam penenilitian ini adalah data sekunder yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dari Maret 2005 s/d Desember 2011. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisi regresi linear berganda menggunakan data time series. Hasil dari pegolahan data menunjukkan bahwa variabel mikro yang paling berpengaruh terhadap CAR adalah jumlah uang beredar (M2).

This research is aimed to identify the influence of macro economic variables to Capital Adequecy Ratio of Conventional Baning, which is proxide by CAR. The Macro variables used are rate of certified of Bak Indonesia, the money supply (M2), inflation, the exchange rate of rupiah to dollar US, and crued oil price. Data used in this research is secondary data, and data are taken from published banking statistic announced by Bank Indonesia from March 2005 to December 2011. Research method used in this study is Multi linear regression and used time series data. The result of this research shows that M2 significantly influence to CAR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32268
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosafat Saonard
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Aza Widjaja Yapputra
"Krisis moneter yang terjadi sejak 1997 menyebabkan pemerintah dalam hal ini adalah Bank Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai kecukupan modal yang harus dimiliki oleh suatu bank, atau yang lebih dikenal dengan nama Capital Adequacy Ratio (CAR). Meskipun Bank X merupakan hasil merger dari empat buah bank dan sekarang menjadi bank dengan jumlah aset terbesar di Indonesia, Bank X tetap menjaga persentase CAR agar tetap atau bahkan melebihi standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dengan menggunakan teknologi informasi, diharapkan manajemen pemenuhan CAR dapat tetap terjaga, dan top manajemen dapat dengan cepat mengambil keputusan jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Penggunaan teknologi informasi ini adalah menggunakan business intelligence atau dalam hal ini lebih tepat disebut sebagai Executive Information System (EIS).

Economical Crisis that happens from 1997 makes the government, in this case is Bank Indonesia release a policies about minimum bank capital that should be owned by a bank, and it is called Capital Adequacy Ratio (CAR). Although Bank X consists from the merger of four banks and now becomes a bank with the highest asset in Indonesia, Bank X still keeps the CAR percentage to make it stable or over the minimum standard of Bank Indonesia. Using the information technology, hopefully the CAR can be kept appropriately, and top management can make a decision more faster if there is any unexpected event. The practice of this information technology is using business intelligence or Executive Information System (EIS)."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahdi
"Kebijakan rekapitalisasi perbankan nasional dilaksanakan pemerintah dengan tujuan agar bank-bank tersebut kembali sehat dan diharapkan bisa menjadi motor penggerak keluar dari krisis perekonomian nasional.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari Pangsa Aset, Pangsa Dana, Pangsa Kredit, CAR, LDR terhadap ROA perbankan Indonesia dengan studi kasus bank peserta program rekapitalisasi. Penelitian ini juga untuk mengetahui apakah perbedaan cakupan wilayah operasional bank, dan perbedaan waktu/tahun berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan polling data tahun 2000 sampai tahun 2003, dianalisis dengan metode OLS menggunakan program EVIEWS 3.1 selanjutnya dilakukan pengujian ekonometrika dan uji statistik.
Hasil penelitian : secara bersama-sama variabel Pangsa Aset, Pangsa Kredit, Pangsa Dana, CAR dan LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi. Perbedaan cakupan wilayah operasional, yakni yang beroperasi secara nasional (BUMN dan BUSN), dan yang beroperasi secara regional (BPD) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi.
Terdapat multikolinieritas yang sangat tinggi antara pangsa asset, pangsa kredit dan pangsa dana, dua dari tiga variable tersebut dikeluarkan dari observasi. Secara bersama-sama (Pangsa Kredit, CAR., LDR) punya pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Perbedaan tahun tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank nasional peserta rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. Perbedaan tahun berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank BPD peserta rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
Dan penelitian ini terlihat bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi profitabilitas bank rekapitalisasi adalah Pangsa Kredit, selanjutnya faktor lainnya yang dominan adalah CAR dan LDR.

Bank recapitalization policy executed by government in purpose to banks recovery and its influence to national economic recovery.
This research tend to discover the effects of the asset section, loan section, funding section, Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) factors on Return on Asset of Indonesian Banking along with case study of recapitalized banks. This research also tends to discover the difference of bank operational region scoop, and period difference influence against profitability of recapitalized banks.
The researches were done by data polling from 2000 to 2003, analyzed by the OLS method using EVIEWS 3.1 for econometric testing and statistic evaluation.
As the result together, those asset section, loan section, funding section, capital adequacy ratio (CAR), and loan to deposit ratio (LDR) variables are influencing significantly to profitability of recapitalized banks. Operational region scoop difference, which are nationally (BUMN and BUSN) and regionally (BPD) has significantly influencing the profitability of recapitalized banks. Multicolinearity is existing among asset section, loan section, and funding section, two of those three variables were obtained through observation. After all the existing variables (loan section, capital adequacy ratio (CAR), and loan to deposit ratio (LDR) variables) are influencing significantly to profitability of recapitalized banks, thus the proposed hypothesis has been accepted.
Period difference has significantly influencing to profitability of recapitalized BPD bank, so the hypothesis was accepted. Opposite with this result, period difference has insignicantly influencing to profitability of nationally recapitalized banks (BUMN and BUSN), the hypothesis has been rejected.
Come from this research, the dominant factor to profitability of recapitalized banks is loan section; others followed Capital Adequacy Ratio (CAR) and Loan to Deposit Ratio (LDR).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Sumarna
"Penelitian ini menganalisis beberapa faktor determinan rasio kecukupan modal pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai tahun 2015. Data variabel menggunakan data panel yang terdiri dari data time series dan cross-sectional serta mengunakan teknik analisis persamaan regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa determinan rasio kecukupan modal pada bank umum di Indonesia merupakan pertumbuhan PDB GDP , return of equity ROE , beban operationa dan pendapatan operasional BOPO , loan to deposit ratio LDR dan dividen payout ratio DPR sedangkan faktor non-performing loan NPL tidak menunjukan pengaruh signifikan terhadap rasio kecukupan modal bank.

This research analyzes several factors as determinant of conventional bank capital adequacy ratio that listed in Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2015. Data collection method using panel data consisting of time series and cross sectional data with regression analysis technique. The result of research shows that the determinant of capital adequacy ratio in conventional bank in Indonesia is GDP Growth, return on equity, BOPO, loan to deposit ratio and dividen payout ratio while non performing loan didn rsquo t show a significant effect on bank capital adequacy ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Putra
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
Rasio Kecukupan Modal pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2014. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang
diperoleh dari situs Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. Sampel yang
digunakan berjumlah 16 bank umum. Penelitian ini menggunakan metode panel
regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Size (SIZE), Equity Ratio
(EQR) dan Deposit Assets Ratio (DAR) memiliki pengaruh signifikan negatif
terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) sedangkan Return On Assets (ROA)
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Risk Assets Ratio (RAR) tidak mempunyai pengaruh terhadap Capital Adequacy
Ratio (CAR

ABSTRACT
The objective of this research is to determine the factors that affect toward capital
adequacy ratio at banks listed in Indonesia Stock Exchange for 2009-2014
periods. The data used is secondary data obtained from Bank Indonesia and
Indonesia Stock Exchange. The sample were 16 commercial banks. This study
uses panel regression. The results showed that the Bank Size (SIZE), Equity Ratio
(EQR) and Deposits Assets Ratio (DAR) have a significantly negative effect on
the Capital Adequacy Ratio (CAR), while the Return on Assets (ROA) has a
positive significant effect on the Capital Adequacy Ratio (CAR) and Risk Assets
Ratio (RAR) has no effect on Capital Adequacy Ratio (CAR)."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizbullah
"Krisis ekonomi yang mulai terjadi pada pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis keuangan yang melanda perbankan nasional. Rapuhnya ketahanan (strengthen) sistem perbankan pada waktu itu, antara lain disebabkan sikap manajemen bank yang lebih mengutamakan keuntungan jangka pendek atau keuntungan sesaat tanpa menghiraukan risiko jangka panjang. Demikian pula, sistem pengawasan bank yang belum sepenuhnya menerapkan ketentuan BIS menyebabkan risiko-risiko yang terdapat dalam kegiatan usaha bank belum menjadi objek pengawasan Bank Indonesia. Risiko-risiko tersebut menjadi salah satu penyebab hancurnya perbankan nasional, karena kerugian yang terjadi akibat adanya risiko tidak diantisipasi sebelumnya.
Setiap kegiatan usaha bank, mengandung berbagai macam risiko seperti risiko kredit (credit risk), risiko pasar (market risk), risiko likuditas (liquidity risk), risiko operasional (operational risk), risiko hukum (legal risk), risiko reputasi (reputational risk), risiko strategik (strategic risk) dan risiko kepatuhan (compliance risk). Risiko tersebut tidak mungkin ditiadakan atau dihilangkan dalam kegiatan bisnis bank, namun hanya dapat dikelola sehingga terkendali (manageable) pada batas (limit) yang dapat diterima (acceptable). Oleh karena itu, tugas utama manajemen bank adalah mengelola dan mengendalikan risiko agar tidak melampaui tingkat yang tidak dapat ditolerir (unacceptable) yang dapat merugikan atau bahkan membahayakan kelangsungan usaha bank. Bank-bank harus dapat meng-absorb setiap risiko yang terdapat dalam transaksi yang dilakukan. Agar dapat mengelola risiko dengan baik, bank wajib pula memiliki risk management atau sistem pengendalian risiko yang memadai.
Kegiatan pengendalian risiko bank dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, mengurangi dampak negatif atau kerugian terhadap bank, dan menerima risiko dengan shifting (hedging) atau menambah modal. Proses pengendalian risiko ini harus dilengkapi dengan guidelines, organisasi, sumber daya manusia (SDM) pendukung (risk grup), dan sistem informasi yang baik. Pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen risiko perbankan adalah regulator, pengawas bank, pemegang saham, direksi, manajer senior, internal auditor, eksternal auditor dan publik. Masing-masing pihak mempunyai akuntabilitas dan kepentingan atas risiko-risiko yang diakibatkan oleh transaksi-transaksi perbankan.
Hingga saat ini, perhitungan CAR bank di Indonesia masih mengacu pada Basle Accord 1988, belum mengadopsi Arnendement To The Capital Accord To Incorporated Market Risk 1996. Oleh karena Itu CAR tersebut belum menggambarkan kinerja bank yang sesungguhnya karena belum memperhitungkan market risk. Pada hal sejak akhir tahun 1997 bank-bank yang telah memiliki jaringan internasional (internationally-active banks) di negara-negara maju telah mulai menerapkan market risk dalam perhitungan CAR, sehingga CAR sebesar 8% selain untuk mengcover credit risk juga untuk mengcover market risk.
Market Risk merupakan risiko yang sangat penting dalam kegiatan usaha bank. Risiko tersebut meliputi Risiko Khusus (Specifik Risk), Risiko Umum (General Market Risk), Equity Position Risk, Risiko Niiai Tukar (Foreign Exchange Risk), Risiko Komoditi (Commodities Risk) dan Risiko Harga Option (Option Risk). Namun sesuai dengan lingkup kegiatan usaha dan jenis transaksi yang dilakukan oleh perbankan di Indonesia, pada saat ini hanya Specifik Risk, General Market Risk dan Foreign Exchange Risk saja yang telah dapat di exercise dalam perhitungan CAR bank.
Untuk mengukur capital charge market risk, bank diharuskan menggunakan Metode Standar BIS. Namun B1S memperkenankan pula untuk menggunakan internal model, seperti metode Value at Risk (VaR). Dalam tesis ini exercise capital charge market risik dilakukan dengan menggunakan Metode Standar BIS. Penggunaan Internal Model belum dapat dilakukan mengingat adanya beberapa kendala, antara lain ketersediaan data pendukung (data base), belum baiknya sistem informasi bank, keterbatasan sumber daya manusia dan belum tersedianya software untuk memperoses data.
Exercise market risk dilakukan terhadap Bank A, Bank B, Bank C dan Bank D yang menghasilkan capital charge risiko spesifik masing-masing sebesar Rp15.233 juta, Rp19.067 juta, Rp6.627 juta dan Rp4.116 juta, capital charge risiko umum masing-masing sebesar Rp46.719 juta, Rp62.034 juta, Rp89.746 juta dan Rpl.014 juta serta capital charge risiko nilai tukar masing-masing sebesar Rp20.290 juta, Rp907 juta, Rp26.212 juta dan Rpl.014 juta. Sedangkan total capital charge ketiga risiko tersebut masing-masing sebesar Rp82.242 juta, Rp82.008 juta, Rp122.584 juts dan Rp11.291 juta.
Dampak capital charge market risk terhadap penurunan CAR Bank A, Bank B, Bank C dan Bank D masing-masing sebesar 0,10%, 0,88%, 3,70% dan 0,07%. Setelah memperhitungkan capital charge market risk tersebut diketahui bahwa Bank A, Bank B, dan Bank C tetap memiliki CAR di atas 8% sehingga tidak melanggar ketentuan Bank Indonesia. Khusus untuk Bank D sebelum di exercise telah memiliki CAR dibawah 8%. Hal ini membuktikan bahwa penerapan market risk dalam perhitungan CAR bank belum mengkhawatirkan, karena sesuai dengan kegiatan usaha dan jenis transaksi bank-bank di Indonesia capital charge market risk terbukti belum berdampak siginifikan menurunkan CAR bank, khususnya pada 4 bank yang diteliti."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Purwita Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas yang diproksi menggunakan Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2015. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa dokumentasi laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah di Indonesia dan dilengkapi dengan sumber data pustaka Hasil penelitian menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2017
330 AJSFI 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>