Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128730 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1990
S22736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuty Clara Assaf
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saraswati Rupini
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S22811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Angga Aditya
"ABSTRAK
Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang berkhaslat untuk melancarkan pencemaan manusia. Rumput laut itu sendiri dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan pangan, seperti manisan, agar-agar, bahkan dodol. Dodol rumput laut yang kami buat berbeda dengan dodol rumput laut pada umumnya. Do-Doll (Indonesia Dodol dengan doll yang berarti juga boneka), menawarkan beberapa keleblhan berupa bentuk bonekanya yang dapat menarik minat konsumen, tekstur yang lembut dan lebih kenyal serta kemasan unik yang mengandung informasi budaya serta stiker baju adat Indonesia sehingga konsumen tidak hanya mendapat kepuasan atas dodol itu sendiri, tetapi juga mendapatkan ilmu mengenai budaya-budaya Indonesia yang saat inl sudah mulai tersisihkan oleh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Dengan keunikan-keunikan tersebut serta promosi yang dilakukan secara offline maupun online, diharapkan Do-Doll dapat menjadi altematif jajanan sehat untuk masyarakat yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga membuka wawasan mengenai budaya nusantara."
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siswoyo
"BASTRAK
Pada Repelita VI Tahun 1994-1999 telah dicanangkan sasaran jasa-jasa di luar sektor minyak dan gas bumi, yang berupa jasa nonfaktor dan pendapatan faktor. Namun demikian, pada perencanaan sasaran tersebut dijumpai adanya nilai defisit yang semakin membesar, yaitu pada pengangkutan, biaya angkutan, dan jasa-jasa lain, serta bunga dan transfer keuntungan penanaman modal asing dan bank asing. Sementara itu, pada sektor jasa perjalanan, pariwisata, dan transfer tenaga kerja menunjukkan perangkaan yang selalu surplus.
Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor internal dan eksternal apa yang mendukung dan menghambat usaha pelayaran nasional Indonesia, apakah Paket November 21 Tahun 1988 dapat meningkatkan usaha pelayaran di Indonesia, dan strategi apa yang harus ditempuh oleh pemerintah untuk menumbuhkembangkan usaha pelayaran nasional Indonesia di masa yang akan datang ?
Data yang digunakan sebagai bahan analisis diperoleh dari data sekunder dengan mengumpulkan laporan-laporan, buletin-buletin, dan pustakan lain yang kompeten dengan usaha pelayaran di Indonesia. Penelitian ini juga dilengkapi dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang mendalam dengan para pengambil keputusan yang berkepentingan dengan usaha pelayaran. Wawancara dilakukan terhadap pejabat pada Direktorat Jenderal Lalulintas Angkutan Laut dan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat INSA.
Berdasar hasil analisis menunjukkan bahwa Paket November 21 Tahun 1988 mempunyai pengaruh yang besar dan positif terhadap usah pelayaran di Indonesia, seperti jumlah perusahaan pelayaran dan nonpelayaran mengalami peningkatan dan pangsa dan laju pertumbuhan jumlah dan kapasitas kapal pada armada pelayaran internasional meningkat. Namun demikian, perlu diakui pula bahwa kebijakan ini juga mempunyai dampak yang negatif, seperti ekses demand tenaga kerja pelaut profesional disubstitusi oleh tenaga kerja asing.
Sehubungan dengan penerapan Paket November 21 Tahun 1998, saran yang disampaikan adalah Indonesia harus mempercepat pengembangan kapal samudera modern yang bertonase besar. Tranparansi kinerja industri strategis perkapalan harus ditingkatkan. Pemerintah perlu melakukan diplomasi anti dumping terhadap operasionalisasi kapal oleh negara pemilik kapal atau perusahaan.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S5681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soemiarti Patmonodewo
"Penelitian ini menguji efektivitas program intervensi dini Ibu Maju Anak Bermutu melalui pelatihan yang diberikan kepada ibu-ibu yang memiliki anak berusia 12-24 bulan dan kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan pengasuhan dan selanjutnya terhadap perkembangan anaknya. Minat untuk melakukan studi ini berawal dari suatu kenyataan bahwa melakukan intervensi dini dengan memberikan pelatihan kepada ibu yang memiliki anak berusia dibawah 2 tahun merupakan usaha yang paling efektif guna memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Masa anak usia dini (0-3 tahun) merupakan tahapan yang paling banyak memberikan harapan bagi kehidupan seseorang di masa depan. Kualitas kondisi kehidupan di usia dini akan menggambarkan kualitas bangsa di masa yang akan datang. Tokoh ibu adalah orang yang paling berarti apabila dikaitkan dengan anak usia dibawah 2 tahun. Kualitas ibu muda mencerminkan kualitas lingkungan pengasuhan anaknya. Para ibu di daerah pedesaan dipandang masih perlu memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh anaknya guna meningkatkan kualitas penduduk pedesaan, diantaranya 69,07% dari 179.321.641 jiwa penduduk Indonesia bertempat tinggal di pedesaan.
Interaksi ibu-anak pada usia dini di dalam lingkungan keluarga serta melalui kelekatan yang disertai rasa aman akan menghasilkan anak yang lebih terampil dan kompetens. Ibu-ibu yang peka dan tanggap terhadap kebutuhan anak, akan menggunakan keterampilan mendengar aktif apabila anaknya mempunyai masalah dan orang tua melakukan pesan dini apabila orang tua mempunyai masalah. dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan kualitas perkembangan anak.
Penelitian intervensi dini dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dari daerah pedesaan, berusia antara 20-35 tahun, berpendidikan formal antara 4-9 tahun yang memiliki anak berusia 12-24 bulan, dengan menggunakan paket program Ibu Maju Anak Bermutu, akan membuktikan apakah perkembangan anaknya akan meningkat, bila dibandingkan dengan anak yang ibunya tidak mengikuti pelatihan. Peningkatan kualitas anak dapat dilihat melalui peningkatan skor lingkungan pengasuhan yang diperoleh anak melalui HOME Inventory, skor perkembangan mental dan psikomotor melalui tes Bayley.
Lokasi penelitian ini adalah desa Pendowoharjo (Kelompok Eksperimen) dan Bangunharjo (Kelompok Kontrol), Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantus, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Responden penelitian adalah 69 ibu-ibu yang berumur 20-35 tahun, berpendidikan formal antara 4-9 tahun, yang memiliki anak usia 12-24 bulan bertempat tinggal di desa tersebut di atas. lbu-ibu yang memperoleh pelatihan dengan menggunakan paket Ibu Maju Anak Bermutu (KE) adalah 35 orang dan yang tidak memperoleh pelatihan (KK) dengan paket Ibu Maju Anak Bermutu adalah 34 orang.
Penelitian ini bersifat eksperimental kuasi dengan rancangan dua kelompok pra dan purnauji. Pengambilan sampel tidak memungiankan diambil secara acak. Alat yang dipergunakan untuk melihat hasil pra dan purnauji, adalah HOME Inventory dan tes Bayley. Intervensi dini dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu KE selama 21 hari, meliputi 10 pertemuan pelatihan. Pelatihan yang diberikan kepada KE tersebut terdiri dari 6 kali pelajaran teori di mana masing-masing pertemuan berlangsung selama 120 menit dan 4 kali pelajaran praktek di mana masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit dengan menggunakan paket lbu Maju Anak Bermutu. Sedangkan kepada para ibu (KK) diberi pelatihan yang terdiri dari serangkaian ceramah paket Keluarga Bahagia, selama 21 hari, meliputi 10 pertemuan pelatihan, semuanya melalui ceramah (teoretis) dan masing-masing pertemuan berlangsung selama 120 menit.
Melalui metode analisis kovarians dapat dibuktikan adanya perubahan yang bermakna dalam skor lingkungan pengasuhan dan perkembangan anak yang ibunya mengikuti pelatihan program intervensi dini dengan menggunakan paket ibu Maju Anak Bermutu (KE) dibandingkan dengan skor yang diperoleh anak-anak yang ibunya tidak mengikuti pelatihan program intervensi dini dengan menggunakan paket Ibu Maju Anak Bermutu (KK).
Dari analisis kualitatif hasil kusioner dan wawancara kepada para ibu dan fasilitator KE dan KK diperoleh hasil sebagai berikut: mereka senang mengikuti pelatihan; para ibu dan fasilitator merasa sayang kalau tidak hadir dalam pertemuan pelatihan; paket tidak perlu diubah, baik isi, jumlah pertemuan maupun lamanya waktu pertemuan; pertemuan dilakukan 3 hari sekali dianggap cukup. Apabila ada pelatihan semacam program tersebut, para ibu masih mau mengikuti lagi. Pengaruh pelatihan menurut ibu dianggap bermanfaat baik bagi ibu sendiri, anak, bahkan bagi keluarga.
Kesimpulannya, program intervensi dini melalui pemberian pelatihan kepada para ibu dari daerah pedesaan yang berusia 20-35 tahun, berpendidikan formal 4-9 tahun yang mempunyai anak usia 12-24 bulan dengan menggunakan paket lbu Maju Anak Bermutu dapat meningkatkan lingkungan pengasuhan, perkembangan mental dan psikomotor anak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D256
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidah
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perbedaan kinerja Perbankan sebelum dan sesudah deregulasi paket Oktober 1988, melalui studi perbandingan antara periode sesudah deregulasi (1989,1990,1991,1992) dan periode sebelum deregulasi (1984,1985,1986,1987 dan 1988) dengan cut off period tahun 1988.
Sebagai responden dari penelitian ini adalah Bank Devisa yang sudah ada sejak tahun 1984 dan masih ada sampai dengan tahun 1992. Jumlah bank yang terpilih menjadi sample sebanyak 23 Bank atau 80 % dari populasi. Analisis data dilakukan dengan analisa silang (cross Sectional Analysis) dan Uji Beda Dua Rata-rata Berpasangan (difference between means: paired observation).
Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi perubahan tingkat kinerja Perbankan sebelum deregulasi dibanding tingkat kinerja sesudah deregulasi. Ditinjau dari jumlah Bank yang mengalami penurunan kinerja (57%) lebih besar dibanding yang meningkat, (43%). Maka bisa dikatakan terjadi penurunan kinerja pada perbankan di Indonesia sesudah deregulasi Pakto 1988.
Kelompok Bank Swasta Nasional Devisa berhasil meningkatkan pangsa pasarnya dengan merebut pangsa pasar Bank Pemerintah, porsi kelompok Bank Pemerintah masih teratas namun seluruh Bank Pemerintah mengalami penurunan kinerja.
Hasil uji beda dua rata-rata menunjukan bahwa variabel yang dominan membedakan tingkat kinerja usaha perbankan sebelum dan sesudah deregulasi adalah varibel-variabel;(1) interest margin, (2) Cost Of Fund, (3) Burden rasio dan, (4) Biaya operasional.
Untuk lebih memperkuat hasil penelitian ini disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan dengan menambah tahun penelitian dan memperluas ruang lingkup penelitian pada kinerja bukan keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>