Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juster, Norton
New York: Random House, 1989
813.54 JUS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Abetnego P. H.
"ABSTRAK
Sinyal listrik jantung disimulasikan oleh phantom ECG yang dibuat dengan mengubah sinyal-sinyal inframerah yang dikirim oleh komputer lewat port komunikasi serial melalui pemancar infra merah menjadi data-data dijital 8 bit yang selanjutnya diubah menjadi tegangan analog dan dibagi-bagi ke terminal-terminal sadapan ECG. Sinyal listrik jantung yang disimulasikan oleh phantom ECG dapat diukur oleh pesawat ECG seperti sinyal listrik jantung yang dihasilkan manusia normal.
Dalam tugas akhir ini penulis merancang, membuat dan menguji serta menganalisa phantom ECG berbasis komputer.

"
2000
S39848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nji Raden Poespawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Pramana
Jakarta: Sagung Seto, 2023
618.2 CIP i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gardner, Erle Stanley, 1889-1970
London: Heineman, 1964
813.5 GAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada kedokteran nuklir validasi data laju dosis merupakan kunci utama keberhasilan semua proses terapi maupun diagnosis suatu penyakit. Demikian pula dalam perekayasaan perangkay brakiterapi perlu dilakukan validasi data besar dosis yang diterima pada jaringan yang dituju. Oleh karena itu dirancang dan dibuat phantom sebagai alat bantu yang secara geometri memposisikan sumber radiasi dan alat ukur sebagaimana posisi sesungguhnya. Rancangan phantom dibuat dari tujuh lapis plat flexiglass tebal 100mm dengan lebar 105mm dan panjang 280mm yang kemudian dilubangi sesuai bentuk aplikator yang telah disusun sesuai kondisi penggunaan di lapangan. Masing-masing permukaan lapisan dibuat alur lebar 1 mm kedalaman 1 mm dengan jarak satu sama lain 10 mm. Selanjutnya aplikator dibuatkan tempat dengan posisi yang terukur dari sumbu referensi yang telah dibuat. Semua posisi TLD dapat diketahui jarak koordinatya terhadap referensi dan diberi nomor pada setiap posisi tersebut. Dengan cara ini maka phantom dapat digunakan untuk membuat isodosis sistem."
PRIMA 6:11 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Andhika
"Perkembangan teknologi pada bidang radiologi saat ini sudah semakin pesat, salah satunya ditandai dengan munculnya sistem pencitraan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Semakin modern teknologi MRI bukan berarti jauh dari kerusakan, namun tetap saja kemungkinan tersebut dapat terjadi, yang akhirnya akan mempengaruhi hasil diagnosa. Itu sebabnya perlu adanya program kontrol kualitas oleh fisikawan medis untuk menjamin kualitas kinerja pesawat MRI. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kualitas citra pesawat MRI GE Signa HDXt 1.5 Tesla menggunakan Spherical Magphan Phantom dengan variasi teknik akuisisi pembobotan T1 (TR=160 ms, TE=13 ms), pembobotan T2 (TR=1380 ms, TE=83 ms), dan pembobotan proton density (PD) (TR=880 ms, TE=38 ms).
Dari hasil penelitian yang meliputi uji geometri irisan scan, uji pemilihan irisan scan, uji sensitometri, uji uniformitas, uji resolusi kontras tinggi, uji distorsi geometri, dan uji sensitivitas kontras rendah, dapat disimpulkan bahwa pesawat MRI yang digunakan masih dalam kondisi baik dan memiliki kesesuaian dengan standar yang direkomendasikan oleh American College of Radiology (ACR). Dari hasil perbandingan tiga teknik akuisisi citra yang digunakan, teknik pembobotan T2 (TR=1380 ms, TE=83 ms) memberikan hasil yang paling baik dalam pengujian kontrol kualitas citra MRI menggunakan Spherical Magphan Phantom.

Technological developments in the field of radiology is now growing rapidly, one of which is marked by the emergence of imaging systems Magnetic Resonance Imaging (MRI). The more modern MRI technology does not mean a lot of damage, but still, that possibility can occur, which ultimately will affect the diagnosis. That's why there is need for a quality control program by medical physicists to ensure the performance quality of MRI plane. The study was conducted to test the quality of the image plane GE Signa MRI 1.5 Tesla using a Spherical HDXt Magphan Phantom with T1 weighting variations acquisition techniques (TR = 160 ms, TE = 13 ms), T2 weighted (TR = 1380 ms, TE = 83 ms), and weighted proton density (PD) (TR = 880 ms, TE = 38 ms).
From the research that includes the geometry test scan slices, slice selection scan test, test sensitometri, test uniformity, high contrast resolution test, the test geometry distortion, and low contrast sensitivity test, it can be concluded that MRI is used aircraft is still in good condition and has a compliance with the standards recommended by the American College of Radiology (ACR). From the comparison of three image acquisition technique used, the technique T2 weighted (TR = 1380 ms, TE = 83 ms) to give the best result in the MRI image quality control testing using Magphan Spherical Phantom.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42197
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herdani Rahman
"Fantom merupakan material ekuivalen jaringan tubuh yang berfungsi untuk menyimulasikan interaksi radiasi yang terjadi. Keberadaan fantom di bidang medis menjadikan proses quality assurance (QA), quality control (QC) dan treatment planning system tidak perlu mengekspos jaringan tubuh asli. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan komposisi fantom organik (berbahan dasar lilin dan karbon aktif) juga memperoleh nilai exit dose fantom organik melalui variasi ketebalan serta korelasinya terhadap koefisien atenuasi. Komposisi fantom tersebut didapatkan melalui kesesuaian terhadap nilai CT number (dalam satuan HU) jaringan tubuh manusia. Komposisi bahan organik penyusun fantom berdasarkan penelitian ini untuk material ekuivalen lemak adalah 10% lilin cecek, 10% karbon dan 80% lilin parafin, otot 10% lilin cecek, 10% karbon dan 80% gondorukem, otak white matter 16% lilin cecek, 16% karbon dan 68% gondorukem, otak grey matter 20% lilin cecek, 20% karbon dan 60% gondorukem dan hati 40% tepung beras, dan 60% lilin cecek. Pengukuran exit dose dilakukan pada ketebalan fantom mulai dari 6 cm hingga 10 cm serta ukuran lapangan 20 cm × 20 cm dan 25 cm × 25 cm. Persentase penurunan nilai exit dose di ketebalan 10 cm relatif terhadap ketebalan 6 cm pada ukuran lapangan 20 cm x 20 cm menunjukkan nilai sebesar (29,1% ± 4,4%); (43,7% ± 2,7%); (43,0% ± 1,2%); (41,4% ± 0,4%); (51,2% ± 5,7%) untuk material ekuivalen jaringan lemak, otot, otak white matter, otak grey matter, dan hati secara berturut – turut. Sedangkan pada ukuran lapangan 25 cm × 25 cm menunjukkan nilai sebesar (30,0% ± 2,3%); (41,2% ± 2,6%); (41,9% ± 2,1%); (40,4% ± 1,1%); (47,5% ± 4,7%). Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa, nilai exit dose berkurang seiring dengan bertambahnya ketebalan fantom. Hal serupa ditunjukkan oleh pengurangan ukuran lapangan yang menyebabkan berkurangnya nilai exit dose. Sementara itu, nilai dosis serap dan buildup factor menunjukkan hasil yang bertolak belakang dengan nilai exit dose, di mana penambahan ketebalan fantom menyebabkan naiknya dosis serap.

Phantom is an equivalent body tissue material that has always been used to simulate radiation interactions. the needs to expose human body with radiation in the process of QA, QC, and treatment planning system is no longer needed since the existence of phantom in the medical field. The purpose of this study is to determine the composition of organic phantom (wax and activated carbon) and also obtain the value of the exit dose of organic phantom through variations in thickness and its correlation to the attenuation coefficient. The phantom composition was obtained through conformity to the value of the CT number (in HU unit) human body tissue. The composition of the organic phantom for fat is 10% cecek wax, 10% activated carbon and 80% paraffin wax, muscle 10% cecek wax, 10% activated carbon and 80% gondorukem, brain white matter 16% cecek wax, 16% activated carbon and 68% gondorukem, brain gray matter 20% cecek wax, 20% activated carbon and 60% gondorukem and liver 40% rice flour, and 60% gondorukem wax. Exit dose was measured with phantom thickness variations ranging from 6 cm to 10 cm and field sizes of 20 cm × 20 cm and 25 cm × 25 cm. The decrease in percentage of exit dose based on thickness increment of the size of the field 20 cm x 20 cm were (29,1% ± 4,4%); (43,7% ± 2,7%); (43,0% ± 1,2%); (41,4% ± 0,4%); (51,2% ± 5,7%) for equivalent material fat, muscle, white matter brain, gray matter brain, and liver respectively. Whereas the size of the field 25 cm × 25 cm were (30,0% ± 2,3%); (41,2% ± 2,6%); (41,9% ± 2,1%); (40,4% ± 1,1%); (47,5% ± 4,7%). Based on these results it showed that the value of the exit dose decreases with increasing thickness of the phantom. The same results were showed by the reduction in the size of the field which causes a decrease in the value of exit dose. Meanwhile, the absorption dose value and buildup factor showed the opposite results with the exit dose value, where the phantom thickness increment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doescher, Ian
"The popular, NYT best-selling Elizabethan/sci-fi mashup series continues, with a Shakespearean take on the first Star Wars prequel, The Phantom Menace"
Philadelphia: Quirk Books, 2015
813 DOE w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nanlohy, Merisca Belinda
"Telah dilakukan pengukuran dan analisa faktor koreksi geometry menggunakan tiga buah ukuran phantom PMMA dengan sample yang di ambil pada CT Scan Multi slice dan CT scan Single Slice. Sampel yang diambil menggunakan tiga ukuran phantom 10 cm, 16 cm dan 32 cm dengan menggunakan dua metode pengukuran yang pertama yaitu metode pengukuran CTDI di udara dan dan yang kedua CTDI pada phantom. Pengukuran dilakukan pada titik pusat phantom (center) dan tepi phantom (perifer) serta menggunakan variasi kolimasi pada kedua CT Scan. Pengukuran menggunakan detektor pensil ion chamber yang diletakan dalam phantom dan di udara, yang memberikan hasil berupa nilai CTDI di phantom dan di udara. Sehingga didapatkan nilai faktor koreksi geometri yang ada dan nilai faktor koreksi di udara yang kemudian dihitung nilai faktor koreksi pada phantom. Hasil analisa pengukuran menunjukkan bahwa semakin kecil kolimasi yang digunakan maka faktor koreksi phantom akan semakin besar.. Hal ini terlihat pada kedua alat CT scan yang digunakan, Dimana nilai terbesar muncul pada pemakaian kolimasi kecil yaitu 1,25 mm pada CT scan Multi slice dan 1 mm pada CT scan Single slice. Sedangkan korelasi dari nilai CTDIw pada kedua pesawat CT scan memiliki trend sama yang terdapat pada faktor koreksi phantom terhadap ukuran phantom pada kedua CT scan.

Measurement and analysis on geometry correction factor has been carried out using three different diameter PMMA phantom which sampled on CT scan Multi slice and CT scan Single Slice. Samples are taken using three phantom which are 10 cm, 16 cm and 32 cm with two measurement methods the first method is measurement of CTDI in air and second is measurement phantom CTDI. Measurements were taken at the center point of the phantom and peripheral using collimator variation on both CT scans. Measurements are done using a pencil ion chamber detectors in the phantom and in the air, which gives the results of CTDI values in phantom and in air. So the obtained value of CTDI in air and the CTDIw are calculated to obtain value correction factor on the phantom. Analysis of measurements showed that the smaller collimation will give phantom correction higher. This can be seen on both CT scan that is used, where the largest value appears in the use of small collimation which is 1.25 mm on CT scan Multi-slice and 1 mm on a single slice CT scan. While the correlation of the two CT scans have the same trend found in phantom correction factor to the size of the phantom on the second CT scan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1220
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>