Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 227237 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Raka Gumilang Raksamala Basmara Putra
"Dalam teknologi konstruksi dikenal rumah prefabrikasi yaitu rumah yang sebagian besar komponennya seperti dinding, atap, kamar mandi, serta elemen strukural balok dan kolom dirancang dan diproduksi di pabrik dengan perakitan dilakukan di lokasi pembangunan. Berdasarkan pengalaman di berbagai negara produk rumah prefabrikasi telah berhasil memasuki pasar komersial. Rumah prefabrikasi menunjukan nilai investasi yang lebih baik dibanding dengan rumah konvensional. Dengan teknologi prefabrikasi proses pembangunan rumah dapat lebih cepat dan hemat dengan kualitas workmanship lebih baik.
Hingga kini Indonesia masih mengalami permasalahan perumahan antara lain berupa housing backlog sebesar sekitar 13 juta unit. Rumah prefabrikasi berpotensi mempercepat mengatasi permasalahan perumahan di Indonesia, namun demikian pengembangan rumah prefabrikasi di Indonesia selama ini belum dapat diterima pasar, baik dari pihak produsen maupun konsumen.
Tulisan ini membahas hasil penelitian tentang penyebab kurang berkembangnya rumah prefabrikasi dalam bisnis real etate di Indonesia, melalui metode komparasi, yaitu membandingkan rumah prefabrikasi dan rumah konvensional dalam hal 1 tingkat produktivitas, 2 tingkat preferensi konsumen dan 3 performa investasinya. Data dikumpulkan melalui metode survey, wawancara dan penyebaran kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun tingkat produktivitas dalam hal mutu dan waktu lebih tinggi, rumah prefabrikasi memperlihatkan produktivitas rendah dalam hal biaya karena membutuhkan biaya produksi lebih tinggi dibanding rumah konvensional. Di samping itu kurang berkembangnya bisnis rumah prefabrikasi di Jabodetabek disebabkan oleh rendahnya tingkat preferensi konsumen terhadap produk ini antara lain karena fleksibilitas yang kurang dan penampilan yang kaku atau monoton. Selain itu investasi pengembangan rumah prefabrikasi dalam jumlah kecil menujukkan NPV dan IRR yang rendah. Dengan pendekatan investasi yang lebih tepat antara lain berupa pembangunan secara massal dalam jumlah memadai, fleksibilitas yang baik, penampilan yang variatif rumah prefabrikasi berpeluang dapat diterima oleh pasar bisnis real estate di Indonesia khususnya di Jabodetabek.

In the housing construction technology, prefabrication is known as a process in where a house with all its components such as walls, ceilings, bathrooms, and all the structural beam and column elements are designed and produced in a factory while its assemblage is done in its assigned site. Based on the experience in various countries, prefabricated houses has succeeded in entering the commercial market due to its benefits of faster construction time and its ability to save money through better workmanship quality. Thus, prefabricated houses show a leading investment value compared to conventional houses.
Until this day, Indonesia is still undergoing through various housing problems such as a housing backlog of about 13 million units. Prefabricated housing has potential to accelerate the overcoming of housing issues in Indonesia. However, prefabricated housing developments in Indonesia has not been accepted by the housing market from both the producer and consumer side.
This paper will discuss about the research of the cause behind the underdevelopment of prefabricated housing in the real estate business in Indonesia, while also calculating its level of productivity and feasibility. The methods used in this research are surveys, interviews and a simulation of the project rsquo s feasibility calculation.
The preliminary result stated that prefabricated houses have not been developed in Indonesia due to the low flexibility, monotone design quality, and relatively higher price. Furthermore, prefabricated houses have higher productivity in terms of cost, quality and time. With the right approach such as mass construction of an adequate amount of housing, better flexibility, and various designs, prefabricated houses have the potential to be a part of the real estate business in Indonesia especially in Jabodetabek.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Nuzdarifa
"Kebutuhan manusla akan perumahan merupakan kebutuhan dasar setelah pangan dan sandang. Rumah merupakan bentuk dari usaha manusia dalam memanfatkan ruang untuk kepentingan mempertahankan hidupnya. Rumah bagi manusia merupakan ruang hidup terkecil yang berfungsi sebagai tempat untuk berlindung, tempat untuk beristirahat, tempat untuk memperoleh keturunan, tempat berkembang dan pembentukan karakter serta merupakan tempat bersosialisasi dalam llngkup yang terkecil.
Berkaitan dengan fungsi rumah sebagai tempat memupuk serta membentuk karakter suatu bangsa, pemenuhan kebutuhan akan perumahan oleh pemerintah melalui program pembangunan perumahan dan pemukiman, mempunyai arti yang sangat penting dan merupakan bagian yang Integral dan pembangunan nasional dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan yang ke tiga dan Trilogi Pembangunan yaitu; meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebutuhan akan perumahan tiap tahunnya meningkat terus sejalan dengan adanya laju pertumbuhan jumlah rumah tangga di Indonesia. Dengan laju pertumbuhan jumlah rumah tangga sebesar 2,5% tiap tahunnya, diperkirakan permintaan akan perumahan tiap tahunnya untuk berbagai tipe rumah Iebih dari 100.000 unit rumah. Jumlah sebesar itu tidak mungkin disediakan oleh pemerintah saja, perlu adanya peran aktif dan pihak swasta untuk turut serta menyediakan perumahan yang diminta tiap tahunnya.
Industri perumahan yang termasuk dalam industri real estate, memiliki karakter Industri yang unik dan beresiko tlnggi. Hal tersebut dikarenakan Investasi modal yang diperlukan sangat besar dan memerlukan jangka waktu Investasi yang cukup panjang. Namun demikian tingkat keuntungan yang dijanjikan dalam industri ini cukup besar pula, dengan demikian banyak perusahaan swasta dan pemilik modal yang terjun dalam Industri ini menjadi developer pembangunan perumahan. Dengan semakin banyaknya developer perumahan dalam industri ini dan tingginya resiko investasi yang dimiliki industri ini, serta karaktenstik industri dan karakteristik pasar perumahan yang sangat berbeda dengan industri lainnya, maka bagi perusahaan yang berusaha dalam industri ini memerlukan adanya suatu strategi bersaing yang matang agar dapat survive dalam industri real estate.
Dalam karya akhir ini kami mancoba untuk menganalisis karakteristik industri dan pasar real estate, menganalisis faktor-taktor yang diperkirakan mempengaruhi permintaan rumah dan eratnya pengaruh faktor faktor tersebut terhadap permintaan rumah serta memperkirakan permintaan rumah untuk beberapa tahun yang akan datang.
Untuk lebih memahami industri ini lebih lanjut beserta permasalahannya, kami mencoba mengambil beberapa sampel perumahan yang cukup berhasil dalam pemasarannya. Selanjutnya akan dianalisa pula strategi bersaing yang dilakukan masing masing sampel perumahan serta kami coba menformulasikan strategi bersaing yang tepat bagi perusahaan/ developer yang akan melakukan Investasi dalam industri real estate ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3521
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nusyirwan Rizqi
"Kebijakan pembangunan perumahan rakyat bertujuan agar seluruh rakyat Indonesia menempati rumah yang layak di lingkungan yang sehat. Untuk mencapai tujuan pemerintah melaksanakan program pembangunan perumahan rakyat. Rumah susun sederhana adalah suatu fenomena bertinggal di perkotaan yang muncul karena terbatasnya lahan, terutama kota besar seperti Jakarta. Seiring dengan bertumpuknya penghuni di rusuna, persoalan yang muncul juga terus menumpuk. Penghasilan warga yang menjadi sasaran tidak mampu untuk memikul biaya hunian. Sehingga sebagian penghuninya mulai berganti kepada mereka yang memiliki kondisi ekonomi lebih baik.
Fenomena ini mengindikasikan adanya ketidakcocokan dan ketidakjelasan terhadap batasan kebutuhan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang dipengaruhi oleh nilai guna/tukar rumah bagi penghuninya. Hal ini dapat dilihat sebagai apresiasi komoditas rumah yang berbeda bagi setiap kosumen. Upaya penanggulangannya dirunut melalui evaluasi kebijakan pembangunan perumahan rakyat yang telah disusun. Evaluasi kebijakan dilakukan untuk melihat lebih jelas apa yang menyebabkan masalah dalam kebijakan pembangunan perumahan.
Pernbahasan dilakukan melalui aspek sosio-kultural dan ekonomi penghuni. Menggunakan kerangka teoritis yang menggabungkan pendekatan tentang makna rumah dengan masalah supply-demand dan pengaruh nilai gunaltukar terhadap rumah sebagai komoditas.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa masalah yang timbul pada pelaksanaan kebijakan pembangunan rusuna diakibatkan hubungan-hubungan antara moda produksi industrial dalam supply perumahan dengan demand yang ada. tekanan yang ada menyebabkan nilai guna/tukar pada rumah sebagai komoditas yang mempunyai market yang sangat potensial. Pada akhirnya dari hasil evaluasi ini dapat disimpulkan bahwa kebijakan pembangunan rumah susun sederhana belum mencapai tujuan yang diharapkan.

Housing policy in Indonesia encompass two main issue: 1) housing delivery of provision; 2) Upgrading. Public housing is supposed to provide housing for the needy. In reality this is not the case. PERUMNAS housing in many cases has missed its objective's, it has been required by those who are not eligible.
This study examines the mismatch of housing supply to the income groups. It seeks to evaluate the deficiencies of housing policies that many cause the mismatch.
Evaluation study uses the methods of Turner's priorities; of Drakakis-Smith's supply and demand; and of Burgess's idea in commodities. This evaluates: 1) What housing means to the poor; 2) Who supply's whom; 3) The dialectic of use-value and exchange-value.
Four PERUMNAS flat housing have been chosen as case studies. Tanah Abang flat housing; Kebon Kacang flat housing; Kemayoran flat housing; and Cengkareng flat housing. Tanah Abang and Kebon Kacang flat housing represent the personal property of housing, Kemayoran and Cengkareng flat housing represent the rental housing; that provide by government and it has to be used by the poor.
Findings show that the relationship between dweller and housing is closely related to socio-cultural and economic aspect, for example: housing is also a means of earning a living (waning kelontong, arung makan, wartel, laundry, etc); it is not about found standardized housing; strong market forces, especially those who afford market price will increase the exchange value and therefore, tendencies for seeks the house to those who are not eligible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Ambarwati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel ekonomi yang terdiri dari inflasi (INF) nilai tukar (KURS),tingkat bunga(IR) jumah uang yang beredar (JUB) dan pertumbuhan ekonomi terhadap return saham (AR) pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek jakarta....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yunia Rahadiyanti Hakimah
"Studi ini memberikan wawasan tentang kesuksesan hubungan timbal balik antara industri Real Estate dengan pemerintah dan Bank sentral di Singapore. Penulis melakukan penelitian explorasi untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang hubungan timbal balik dari perspektif koevolusi dalam rentan waktu delapan tahun, yaitu dari tahun 2008 sampai 2016. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada koevolusi simbiosis antara industri Real Estate pada pemerintah dan Bank sentral. Penulis menemukan dua kebijakan utama yang berperan penting selama proses interaksi, yaitu the cooling measures dan macro-prudential telah terbukti efektif dalam menstabilisasikan pasar Real Estate di Singapore. Diakhir studi, penulis menguraikan teori implikasi dari teori koevolusi dan memberikan anjuran yang jelas untuk penelitian dimasa depan dengan tema yang sama.

This study provides insights about the success of the Singapore rsquo s real estate sector mutual relationship with government and central bank. The author constructs an exploratory research to serve in depth understanding about the interaction from a co evolution perspective within a time frame from 2008 to 2016. The findings show that there is a symbiotic coevolution of the real estate sector on government and central bank. During the process of its interaction, the author found two major policies, the cooling measures and macro prudential policies, have effectively proven in stabilizing the real estate market. In the end of this study, a theoretical implication to the field of coevolution and a clear suggestion for future research will be provided.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Roland Sabatino Paulus
"Penelitian ini membahas pengaruh faktor faktor yang mempengaruhi perusahaan. Perusahaan yang mampu mengelola kas dan setara dengan baik maka secara pengelolaan perusahaan sudahlah tepat. Pengelolaan tersebut termasuk pengelolaan secara manejerial maupun keuangan. Pengolaan Keungan perusahaan yang diambil bagaimana perusahaan mampu mengelola modal kerja dan hambatan dalam pendanaan di perusahaan tersebut. Sampel yang digunakan adalah perusahaan konstruksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Sampel yang digunakan merupakan Cash holding, firm size, Leverage, Cash Flow, liquidity, net working capital.

This study discusses the effect of determinant factor of Cash. Companies that show that the company keep maintain cash holding , the management of the company is appropriate. This management includes both managerial and financial management. Management of the company's finances is taken how the company is able to manage working capital and obstacles in funding in the company. The sample used is a construction company listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2016-2020 period. The sample used is a Cash holding, firm size, Leverage, Cash Flow, liquidity, net working capital."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>