Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1985
S21815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudarini Priotomo
"ABSTRAK
Masalah penggunaan obat terlarang sudah lama dikenal di Indonesia yakni sejak permulaan abad 19. Pada awalnya masalah ini terbatas pada kelompok umur tua, tetapi saat ini termasuk pada kelompok umur muda dan kelompok umur produktif.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang penyalahgunaan obat.
Populasi penelitian adalah remaja SLTP/SLTA (siswa OSIS) dan Guru Pembimbing dan Penyuluhan; pengumpulan data dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) terhadap siswa OSIS dan wawancara mendalam terhadap guru Pembimbing/Penyuluhan. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang diolah secara manual.
Hasil penelitian menunjukan siswa OS1S lebih banyak mengetahui jenis-jenis obat maupun minuman keras daripada guru Pembimbing dan Penyuluhan, selain itu pada umumnya siswa OSIS bersikap tidak setuju terhadap penyalahgunaan obat. Penyebab penyalahgunaan obat cenderung pada ketidak harmonisan hubungan kedua orang tua pengguna dan kurangnya waktu orang tua dirumah yang akibatnya pengguna merasa tidak diperhatikan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ahmad Jazuli
"The drug abuse which done by adolescence in the progress of the drugs it self has been increase and brings more anxiety for the family, society, nation and country. The adolescence abuser of drugs are constitute of the next generation who will continue the nation and the country development. They don't just come out of the high-class economical society, but they also come from the middle class to the lower economical society. In addition of the drugs abuse by adolescence doesn't go around among the city civilian only, but it is also there in the village civilian. That's way, it is so important to do some prevention and rescuing effort to the adolescence to keep them a way from the danger of drugs abuse, so there will be no lost generation because of the drugs abuse. Till the time for the adolescence are ready to be the next generation of the nation and the country development of theirs. Because the nation and the country need to have the adolescence with quality, creativity, sound of body and their sound of mind.
The examination about drugs abuse by adolescence use the qualitative examination method, which is an examination procedure that is produce descriptive data, words, writer, and behavior which can be observed from the subject. Meanwhile the kind of examination which use is the descriptive examination, it's and examination that has purpose to give a picture about a society or a particular group or a picture of a syndrome or the bonds between two symptoms or ever more. The method and the type of examination that is use to examine and to reveal the case of drugs that is marijuana and was done by a male young adolescence who was charged in guilty by the judge because of broke the law regulation number 22 of 1997 about narcotic and doing is time in the prison class II A at East Jakarta.
One of the social control theories that were spoken by Travis Hirschi that is social bonds theory, which based of four elements. Those attachment, commitment, involvement and belief are the form of tool or analysis knife which is use to analyze the case of drugs abuse by adolescence. Social bonds theories explain the stronger social bonds of some body with their social norms of society; can be avoided from the behavior deviation or delinquency. And the opposite, if the bond of society of some body is weak, than it can cause the delinquency."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI , 1985
362.293 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
H. A. Anggraeni
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S7026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopandi Ali
"Perkembangan peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkottika., Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza) akhir akhir ini telah mencapai taraf yang mengkhawatirkan sebab peredaran dan pemasarannya tidak saja berlangaung di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan tempat-tempat hiburan tetapi telah merambah ke lingkungan sekolah. Padahal kita tahu bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas mempersiapkan sumber daya manusia generasi muda pewaris dan penerus pembangunan bangsa di masa depan yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Taltan Yang Maha Esa, berahlak mulia, seat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Dengan demikian penyalahgunaan napza di lingkungan sekolah merupakan ancaman yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Guru merupakan sosok manusia yang paling menentukan berlangsungnya dan keberhasilan dari proses pendidikan, ia sebagai ujung tombak dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional sehingga keberhasilan proses pendididkan ditentukan oleh kinerja dan para guru di sekolahnya. Demikian juga halnya, dengan upaya penangggulangan penyalahgunaan napza di lingkungan sekolah, peranan Guru sangat diperlukan untuk menanamkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan napza kepada aiswa. Kerusakan siswa akibat penyalahgunaan napza akan berakibat pada kerusakan generasi muda sebagai pemegang estafet pembangunan, dan apabila hal ini tidak segera ada upaya penanggulangan pada akhirnya akan mengancam ketahanan nasional bangsa Indonesia. Dalam kaitan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana peranan seorang guru dalam turut serta berupaya menanggulangi penyalahgunaan napza oleh para siswa. Dalarn hal ini penelitian dilakukan dengan judul "Peranan Guru Dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Napza di Lingkungan Sekolah (Studi Kasus pada SMAN di Jakarta Selatan).
Tujuan penelitian ini. adalah pertama untuk memperoleh gambaran dan mengukur seberapa jauh pengetahuan para guru tentang napza dan penyalahgunaanya, kedua untuk mengetahui aktivitas dalam menanamkan kesadaran dan pengetahuan tentang penyalahgunaan napza kepada siswa, ketiga untuk mengetahui bagaimana pengaruh penyalahgunaan napza oleh siswa terhadap ketahanan nasional.
Penelitian dilakukan dengan obyek penelitian guru-guru di empat SMAN di Jakarta Selatan. Dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif diharapkan mendapatkan data yang menggambarkan keadaan sebenamya yang terjadi pada obyek penelitian. Sedangkan teknik pengolahan data yang digunakan adalah teori analisis kauaal dari Descartes.
Berdasarkan hasil. penelitian yang dilaksanakan, menunjukkan bahwa sebagian besar guru belurn memiliki bekal pengetahuan yang akurat tentang napza dan penyalahgunaannya sehingga hal ini berpengaruh pada peranannya dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan napza, ini terlihat dari belum menyeluruhnya guru turut serta menyelipkan pesan-pesan tentang bahaya napza pada setiap pelajaran yang disampaikan guru kepada siswa. Oleh karena perlu dilaksanakan kegiatan penataran bagi seluruh guru tentang upaya penanggulangan bahaya penyalahgunaan napza di sekolah.

The proliferation of drugs (narcotic, psychotropic, and other addictive substances) abuse and illegal trafficking has reached an alarming stage recently, since the distribution and marketing are not only conducted at public places, such as shopping centers and amusement centers, but have also reached schools. As we know, schools are formal educational institutions whose tasks are to prepare younger generation human resources who have faith in God the Almighty, ethical, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent, democratic, and responsible that will continue the national development in the future. Therefore drug abuse in schools is a very dangerous threat for the continuity of families, the community, the nation and the state. Teachers play a very important role for the organization and success of education. They serve as the frontlines in realizing the national educational objectives; therefore the success of the educational process depends on the performance of teachers in their schools. Likewise, in the efforts to overcome drug abuse in schools the role of teachers is required to instill the awareness and knowledge on the danger of drug abuse among the students. The devastation of students as a result of drug abuse will bring about the destruction of younger generation as the successors of the agents of development, and if it is not overcome immediately, ultimately it will threaten the national resilience.
In that connection, the writer is interested in making a research on the role of teachers in the effort to overcome drug abuse by students. In this case, the title of the research is "The Role of Teachers in Overcoming Drug Abuse in Schools (A Case Study on Public Senior High Schools its South Jakarta).
The objectives of this research are firstly to obtain the picture and to measure the extent of teachers' knowledge of narcotic, psychotropic, and other addictive substances, as well as their abuse; secondly, to discover the activities in instilling the awareness and knowledge of drug abuse to students; thirdly, to discover the effects of drug abuse by students oil the national resilience.
The research is conducted with teachers in four public senior high schools as the objects of the research. By employing the qualitative method the writer expects to obtain the data describing the real condition among the objects of the research. The technique for data processing which is employed is the causal analysis theory by Descartes.
The findings of the research indicate that most teachers have not possessed the accurate knowledge on narcotic, psychotropic, and other addictive substances as well as their abuse; as a result, it affects their role in the efforts to overcome drug abuse. It can be seed from the fact that only a few teachers give messages on the dangers of drug abuse in each lesson given by teachers to students. Therefore it is necessary to conduct workshops for teachers on the efforts to overcome the dangers of drug abuse in schools.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triadi RD
"Meningkatnya jumlah penyalahgunaan narkoba suntik di dunia dan khususnya di Indonesia telah turut juga meningkatkan jumlah tahanan dan narapidana di RUTAN Klas I Jakarta Pusat. Intansi RUTAN yang seharusnya menjadi tempat sementara dalam proses sistem pidana terpadu dan tempat menjalani pidana justru mendapat permasalahan baru yakni penyalahgunaan narkoba suntik yang dinakan secara bergantian di kalangan tahanan dan narapidana sehingga bahaya yang ditimbulkannya sangat tinggi seperti penyebaran berbagai penyakit berbahaya seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS dan lainnya yang harus segera di tanggulangi.
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan tesis ini adalah bagaimana penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik di kalangan tahanan dan narapidana RUTAN Klas I Jakarta Pusat saat ini?, apa saja kendala-kendalanya? dan bagaimana jejaring kerjasama RUTAN Klas I Jakarta Pusat dengan pihak-pihak terkait dalam penanggulangan penggunaan narkoba suntik dikalangan tahanan dan narapidana saat ini?
Dari hasil penelitian yang dilakukan dihasilkan temuan bahwa penanggulangan narkoba suntik yang dilakukan oleh intansi Rutan baru sebatas peanggulangan secara preventif dan refresif belum ada suatu treatmen khusus yang diterapkan, adapun strategi pendekatan penanggulangan baru sebatas suply reduction dan demand reduction belum ada porgram harm reduction. Penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik ini belum optimal karena adanya berbagai kendala seperti petugas dari segi kualitas maupun kuantitas kurang, sarana dan prasarana kurang, jumlah tahanan dan narapidana yang terus meningkat sehingga menimbulkan padatnya hunian, belum adanya dana operasional untuk penanggulangan narkoba, adanya stigma negatif bagi para penyalahguna narkoba dan mantan narapidana dan partisipasi dari masyarakat kurang, belum adanya aturan hukum, serta kurangnya kerjasama lintas sektoral dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik.
Dari pembahasan terhadap hasil penelitian disimpulkan, 1) Penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik yang dilakukan intansi RUTAN Klas I Jakarta Pusat belum optimal, 2) Adanya kendala-kendala yang dimiliki 3) dan belum optimalnya kerjasama lintas sektoral dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik. Hasil penelitian menyarankan suatu model perencanaan strategis yang komprehensif dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba suntik di kalangan tahanan dan narapidana RUTAN Klas I Jakarta Pusat.

The increasing of injecting drugs abuse in the world, especially in Indonesia has increase the amount of the prisoners in the First Class State Detention House of Central Jakarta. The Detention House Institution which intended to be the temporary place for the criminal synthesis system process and as the wolk on sentence place, on the contrary gets new problem as injecting drugs abuse which the injection is being used among the user ?the prisoners- so it caused a huge danger such as Hepatitis, TBC, HIV/AIDS and so on that has to be solved as soon as possible.
The problem that is brought up into the thesis is how to cope the injecting drugs abuse among the prisoners of the First Class State Detention House of Central Jakarta presently, including the obstacles and the networking of the Detention House with the concerned parties in terms of the cope of the injecting drugs abuse among the prisoners.
From the result of the research that has been done shows that the cope of the injecting drugs abuse in the First Class State Detention House of Central Jakarta was only on the preventively and repressively and not yet have a special treatment which is applied. Therefore the strategy of the cope is only supply reduction and demand reduction and not yet harm reduction program. The cope of the injecting drugs abuse is not as optimal as expected because of many obstacles, such as the quality and the quantity of the officers themselves, the limited facilities, the increasing amount of the prisoners which caused overcapacity, the un-available operational fund for drugs prevention, the negative stigma to the drugs users as well as to the prisoners, the less of participation of the community, the un-availability of law, the less of the multi-sector cooperation in terms of the cope of the injecting drugs abuse.
From the result of the research can be concluded that: 1) The cope of the injecting drugs abuse in the First Class State Detention House of Central Jakarta is not maximum yet, 2) A lot of problems which are faced, 3) The networking for the cope of the injecting drugs abuse is not maximum yet. And finally, the result of the research suggested a model of a comprehensive strategic planning in terms of the cope of the injecting drugs abuse among the prisoners of the First Class State Detention House of Central Jakarta."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25415
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Dinata M.R
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai metode intervensi mikro dalam pekerjaan sosial yang diterapkan dalam menangani masalah penyalahgunaan obat dan narkotika di kalangan remaja. Intervensi dengan pendekatan mikro ini tidak memandang individu sebagai bagian yang terpisah dari lingkungannya namun sebagai suatu sistem yang terkait erat dengan sistem sistem lainnya, dalam masalah ini, seperti keluarga dan kelompok sebaya. Maka penanganan terhadap masalah ini dilakukan baik pada remaja penyalahguna obat maupun pada sistem keluarga di mana ia menjadi bagiannya di samping pentingnya pemahaman tentang pengaruh kelompok sebaya terhadap remaja yang mengambil sikap penyalahgunaan obat dan narkotika. Penanganan kasus-kasus yang digunakan dalam skripsi ini berdasarkan pada proses pemecahan masalah problem solving process yang diawali dengan tahap penilaian situasi terhadap permasalahan, pendefinisian masalah, perencanaan serta pelaksanaan rencana pemecahan masalah, evaluasi serta proses terminasi dari relasi pemberian bantuan. Sedangkan teknik yang digunakan dalam proses tersebut adalah interviu individual maupun interviu bersama yang dilakukan baik pada saat klien remaja penyalahguna obat masih menjalani perawatan inap di RSKO maupun setelah klien kembali ke rumah di mana hubungan sistem klien klien dengan anggota keluarganya dengan pekerja sosial dibina melalui suatu relasi yang dinamis. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk membantu memperoleh pemahaman tentang faktor faktor yang melatarbelakangi seorang remaja dalam mengambil sikap penyalahgunaan obat dan narkotika serta metode yang relevan dan dapat dikembangkan lebih lanjut dalam rangka penanganan masalah ini. Untuk keperluan tersebut maka dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif pada 3 tiga klien remaja, berusia antara 13 22 tahun, yang menjalani perawatan inap di RSKO Rumah Sakit Ketergantungan Obat . Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini memperlihatkan bahwa kemungkinan maksimal bagi seorang remaja untuk mengambil sikap penyalahgunaan obat dan narkotika terjadi ketika ketiga pengaruh kepribadian, keluarga dan kelompok sebaya, hadir bersama dalam suatu tingkat tertentu. Terdapat hubungan antara kondisitertentu pada ketiga faktor tersebut yang mendukung sikap penyalahgunaan obat dan narkotika. Hal ini diperoleh dengan mempelajari struktur keluarga serta hubungan di antara anggota keluarga, peristiwa peristiwa kondisi dalam kehidupan klien dan keterkaitannya dengan masalah ini serta gambaran kelompok sebaya klien yang semuanya ini sangat menunjang bagi pemahaman terhadap faktor-faktor yang melatarbelakangi sikap tersebut. Sedangkan metode intervensi mikro yang diterapkan pada remaja dan anggota keluarga, melalui interviu individual dan interviu bersama dalam suatu proses pemecahan masalah dengan langkah-langkah seperti yang telah disebutkan di atas, dapat membantu klien untuk mengungkapkan perasaannya, memahami masalah personal maupun masalah keluarga yang dialami dan keterkaitannya dengan penyalahgunaan obat juga untuk memperbaiki relasi klien dengan anggota keluarga serta melibatkan sistem klien klien dan keluarga dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif yang dapat ditempuh untuk kelanjutan pembinaan klien. Hal-hal tersebut di atas dapat membantu sistem klien untuk mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul, khususnya dalam membantu klien untuk ,mengendalikan, mengurangi ataupun kemungkingan untuk meninggalkan penggunaan obat dan narkotika, di samping mengurangi ketergantungan sistem klien pada relasi bantuan yang telah dibina dengan pekerja sosial. Melihat kompleksnya permasalahan ini maka dibutuhkan 1 pemahaman tentang konsep konsep yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat dan narkotika, perkembangan kepribadian seorang remaja serta konsep konsep tentang proses intervensi mikro 2 ketrampilan di dalam menerapkan metode intervensi serta mengembangkannya dengan menggunakan pendekatan lain, seperti Analisa Transaksional maupun metode intervensi dengan pendekatan kelompok baik pada klien maupun anggota keluarganya sebagai suatu upaya ke arah penanganan masalah yang lebih komprehensif dan terintegrasi."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>