Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwati Wahyuningtiyas Kusumastuti
"ABSTRAK
Hukum Tanah Nasional yang kita miliki belum dituangkan secara lengkap ke dalam hukum yang tertulis, dan dari hukum yang tertulis itu masih ada yang belum jelas. Oleh sebab itu diperlukan tindakan untuk melengkapi dan memperjelasnya. Hal itu dapat dilakukan melalui keputusan hakim dibidang hukum tanah., karena hakim harus dapat memutus suatu perkara walaupun hukumnya belum ada atau belum jelas. Dengan cara melengkapi hukum tanah yang belum lengkap dan memperjelas hukum tanah yang belum jelas melalui suatu penafsiran, keputusan hakim di bidang hukum tanah telah berfungsi dalam. pembangunan dan pengembangan hukum tanah nasional, asal saja hal tersebut disertai dengan adanya kebebasan hakim dalam memutus perkara."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hot Martuahman
"ABSTRAK
Dalam masyarakat sering terjadi perbedaan antara yang diinginkan dengan
kenyataan. Perbedaan tersebut yang merupakan sumber sengketa. Akta Hibah
yang dibuat oleh seorang Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah merupakan akta
otentik dan merupakan alat bukti yang sempurna dan merupakan alas hak untuk
membalik nama atau peralihan hak atas tanah. Dari ketentuan Pasal 852 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata ditetapkan bahwa anak kandung adalah ahli
waris dari Pewaris. Dalam tesis ini penulis membahas mengenai Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 15 Mei 2008 Nomor 1000/K/
Pdt/2007 mengenai Akta Hibah oleh Alm. Noto Budi Mulio terhadap istri yang
terikat dalam perkawinan. Berdasarkan ketentuan Pasal 1678 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata yang menentukan bahwa dilarang adanya penghibahan
antara suami dan istri selama perkawinan. Dengan demikian, Akta Hibah tersebut
memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam Perbuatan Melawan Hukum, yaitu
unsur kesengajaan tanpa kelalaian sehingga merupakan Perbuatan Melawan
Hukum. Kantor Pertanahan telah membuatkan peralihan hak atas tanah sehingga
menimbulkan sengketa dari para ahli waris. Berdasarkan Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia tertanggal 15 Mei 2008 Nomor 1000/K/ Pdt/2007,
Akta Hibah Nomor 117/Kelapa Gading/ 1998 dinyatakan batal demi hukum
sehingga Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 919 dinyatakan tidak mempunyai
kekuatan hukum dan harus dibatalkan dan obyek tanah tersebut merupakan buedel
warisan sehingga obyek gugatan merupakan hak bersama ahli waris. Pejabat
Pembuat Akta Tanah yang membuat Akta Hibah tersebut dalam menjalankan
fungsinya yang kurang memiliki kehati-hatian sehingga produknya tidak memiliki
kepastian hukum dan dapat dibatalkan.

ABSTRACT
Between in a society often the difference between the desired reality. The grant
deed made by a Deed Of Land Officer is an authentic act and the evidence base
and is a perfect right to reverse the name or the transfer of land right. The Book of
the provisions of Article 852 of Civil Law Act stipulated that the biological
children are heirs of the Heir. In this thesis the author discusses The Supreme
Court of the Republic of Indonesia dated May 15, 2008 No. 1000 / K/ Pdt / 2007
the Grant Deed by Alm. Noto Budi Mulia bound to a wife in a marriage. Under
the provisions of Section 1678 of Act Book of the Civil Code which provides that
prohibited the bequest between husband and wife during marriage. Thus, the Act
grants to meet the elements contained in the Deeds Against the Law, namely that
the element of intent without an act of negligence against the law. Land Offices
has made the transfer of land rights, giving rise to the dispute of the heirs. Based
on the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated May 15, 2008 No. 1000
/ K / Pdt / 2007, Deed of Grant No. 117/Kelapa Gading/ 1998 declared null and
void so that the certificate Broking No. 919 otherwise has no legal force and
should be canceled and the land object is a legacy so that the object a lawsuit
buedel a joint right heirs. Land Deed Officer who made the Deed of Grant in
carrying out its functions with little caution so that the product does not have legal
certainty and can be canceled."
2012
T30783
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retnaning Dyah Satyawati
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soefianto Soetono
"Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Subsistem ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Subsistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau dan ketersedian lahan bagi petani merupakan faktor produksi yang utama dan unik karena tidak dapat digantikan.

Food security is a system consisting of subsystems availability, distribution, and consumption. Availability subsystem serves to ensure food supplies to meet the needs of the entire population, in terms of quantity, quality, diversity and safety. Food availability subsystem functions to distribute effectively and efficiently to ensure that the whole population can obtain food in sufficient quantity and quality over time with affordable price and land availability for farmers is the unique main factor of production because it cannot be replaced. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mursiah Bustaman
Jakarta: Mahkamah Agung R.I., 1996
343.04 Bus p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andjar Ekasanto
"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keputusan hakim yang menerapkan UUPA dalam menyelesaikan sengketa tanah di Pengadilan, di samping juga untuk mengetahui keputusan hakim yang dengan kebebasannya menjelaskan suatu peraturan perundang-undangan. Di bidang Hukum Agraria Rasional, telah ada UUPA dengan perangkat peraturan pelaksananya yang cukup lengkap. Namun demikian, ada kalanya untuk suatu persoalan terdapat suatu peraturan yang tidak jelas, tidak lengkap, atau bahkan peraturannya tidak ada. Dalam hal demikian, peran keputusan hakim sebagai Jurisprudensi menjadi sangat penting. Penerapan dan penjelasan suatu peraturan perundang-undangan oleh hakim nampak dalam penyelesaian persoalan-persoalan mengenai jual bell tanah, sertifikat hak atas tanah, pembebasan hak, hipotik/ credietverband, penyerobotan tanah, tanah garapan, penelantaran tanah dan Iain-lain. Metode penelitian adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Meskipun Jurisprudensi dapat melengkapi peraturan perundang-undangan, namun penulis menyarankan, demi terciptanya kepastian hukum sebaiknya semua soal di bidang hukum agraria sedapat mungkin dituangkan ke dalam bentuk peraturan perundang-undangan (tertulis)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Ronald Tumpal, examiner
"ABSTRAK
Pertumbuhan pembangunan gedung-gedung bertingkat di kota-kota besar seperti DKI Jakarta menimbulkan berbagai implikasi khususnya di bidang hukum pertanahan dan lingkungan. Di bidang hukum tanah timbul persoalan karena pembangunan gedung-gedung bertingkat tidak hanya di permukaan saja melainkan ke dalam tubuh bumi yang lazim disebut ruang bawah tanah. Masalah hukum yang timbul adalah banyaknya Perda yang berdiri sendiri karena tidak adanya peraturan yang menjadi payung sehingga berbenturan dengan ketentuan peraturan dan aspek hukum lain seperti hukum lingkungan. Penerapan pasal 33 ayat (1) UUD 45, UUPA terutama pasal 1, 2, 4, dan 16 serta UUPLH No. 23/ 1997, UU SDA No.7/2004, dan UU Penataan Ruang No.26/ 2007 pada faktanya tidak terlalu efektif dalam pengembangan ruang bawah tanah terutama mengenai keuntungan ekonomi (economy benefit) dan kerugian ekonomi (economy lost). Penelitian dalam tulisan ini bersumber pada masalah konsep pengembangan dan pengelolaan ruang bawah tanah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada dan bagaimana dukungan aspek hukum tanah dan lingkungan dalam kebijakan pengembangan dan pengelolaan ruang bawah tersebut. Masalah yang yang kedua adalah bagaimana permasalahan hukum yang terjadi dan ekologis (tata guna air) akibat pengembangan ruang bawah tanah sebagai konsep aktivitas di kota-kota besar seperti DKr Jakarta.Metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitian normatif dengan pendekatan undang-undang yakni menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut pant dengan isu hukum mengenai lingkungan dan pengembangan ruang bawah tanah khususnya di DKI Jakarta. Di samping itu, penelitian juga bersifat deskriftif analisis dengan dukungan data primer dan sekunder.Akhir tulisan dari basil penelitian ini disimpulkan bahwa permasalahan pengembangan dan pengelolaan ruang bawah tanah di kota-kota besar seperti DKI Jakarta rnerupakan masalah yang cukup kompleks karena belum ada Undang-Undang yang khusus mengatur ruang bawah tanah. Akibatnya sering terjadi pelanggaran oleh para pengembang dengan menggunakan izin pihak regulator Pemerintah Daerah yakni IMB. Pelanggaran IMB berakibat buruk pada tatanan lingkungan umumnya dan khususnya cekungan air tanah karena sistemnya telah rusak akibat pengembangan ruang bawah tanah yang tidak terkendali. Dampak buruk lingkungan akibat pengembangan ruang bawah tanah khususnya tata guna air cukup besar di kawasan-kawasan gedung bertingkat."
2007
T19593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dedy
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T36192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>