Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waryono Suto Rahardjo
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi W. Gunawan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
155.4 ADI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Templar, Richard
"Bagaimana cara mendapatkan sisi terbaik dari orang lain, sekaligus memunculkan sisi terbaik dari diri sendiri? Singkatnya, Anda harus selalu bisa memahami keinginan, kecenderungan, isi pikiran, dan tujuan orang lain. Bila Anda berhasil melakukannya, Anda akan dengan mudah menjalin hubungan baik dengan semua orang, termasuk dengan orang-orang ribet yang menyebalkan. Dalam buku ini, Anda akan menemukan 100 cara yang bisa membantu Anda memahami orang lain dan mengendalikan segala situasi interpersonal Anda."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
158.1 TEM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurindah Hilimi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tiga permasalahan, yakni penyelesaian perkara pidana delik Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Orang Lain dalam Hukum Pidana Indonesia saat ini, penyelesaian perkara pidana melalui metode Islah perdamaian dalam Hukum Pidana Islam dalam perkara Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Orang Lain, dan prospek penerapan Perdamaian Islah menurut Hukum Pidana Islam dalam penyelesaian perkara pidana delik Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Orang Lain di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif, dengan tujuan penelitian adalah mengetahui prospek penerapan Perdamaian Islah menurut Hukum Pidana Islam dalam penyelesaian perkara pidana delik Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Orang Lain di Indonesia. Hukum Islam sebagai salah satu sumber hukum nasional, memiliki sebuah konsep yang bernama Islah, dimana untuk jenis kejahatan Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Orang Lain dimungkinkan bahkan sangat dianjurkan adanya upaya perdamaian yang bertujuan agar terciptanya kedamaian antar pelaku dan keluarga korban. Konsep ini memiliki kesamaan karakteristik dengan konsep Restorative Justice yang kini sedang berkembang di Indonesia. Pada akhirnya penelitian ini menunjukan bahwa penerapan Islah atau perdamaian dalam hukum pidana Islam memiliki prospek yang cukup baik untuk dijadikan salah satu model atau alternatif penyelesian perkara pidana delik Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Orang Lain di Indonesi. Adapun bentuk penerapannya adalah dengan melakukan objektifikasi yakni memasukan esensi dari metode Islah dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan delik Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Orang Lain.

ABSTRACT
This research discusses about three problems, wich are the dispute settlement of Criminally Negligent Homicide in Indonesia Legal System, the dispute settlement of the Criminally Negligent Homicide with Islah or Reconciliation in Islamic Criminal Law, and the prospect of applying for reconciliation Islah in Islamic Criminal Law as an dispute settlement for Criminally Negligent Homicide in Indonesia. The method used in this research is normative juridical, and the purpose of this research is to study the The Prospect of Applying for Reconciliation Islah in Islamic Criminal Law as An Dispute Settlement for Criminally Negligent Homicide in Indonesia. Islamic law as one of the sources of national law, has a concept or method to settling Criminally Negligent Homicide cases, the method called Islah or reconciliation. In Islamic Legal System, Islah is strongly recommended to settling the criminal casesthis method is expected to create peace between perpetrators and families of victims. This concept has similarities with the concept of Restorative Justice that is being developed in Indonesia. Ultimately this research indicates that the application of Islah or peace in Islamic criminal law has a good enough prospect to be one of the models or alternatives for the settlement Criminally Negligent Homicide in Indonesia. The form of implementation is to do objectification of how to enter the essence of the method of Islah in legislation related to the Criminally Negligent Homicide cases."
2017
S69850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roeslan Saleh
Jakarta: Aksara Baru, 1978
364.077 ROE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Olivia
"ABSTRAK
Anak dalam sebuah perkawinan oleh masyarakat Indonesia dipandang penting. Bagi
pasangan yang tidak memiliki anak, adopsi adalah salah satu pemecahan alternatif.
Faktor keluarga besar dan lingkungan sekitar yang memandang kemandulan sebagai hal
yang memalukan, membuat banyak orang tua merahasiakan proses pengadopsian.
Kerahasiaan ini menjadi salah satu masalah bagi orang yang diadopsi karena terhadap
mereka sendiri pun status ini seringkali dirahasiakan juga. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa adopree mengalami beberapa masalah khusus sehingga jumlah
mereka yang dirujuk pada klinik kesehatan mental lebih banyak dariapada orang yang
tidak diadopsi (non-adoptee). Untuk itu ingin diketahui masalah apa saja yang dihadapi
oleh orang yang diadopsi ini dan bagaimana dengan identitas diri pada orang yang
diadopsi. Pembentukan identitas diri merupakan topik sentral pada masa adolesensi.
Maka subyek penelitian ini adalah orang -orang yang telah atau sedang melalui masa
adolesensinya. Orang yang diadopsi menjadi sumber informasi utama. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai teknik
pengumpulan data.
Hasil penelitian adalah ternyata ketiga subyek merasa terbuang dan ditolak. Timbul
keinginan untuk mencari siapa orang tuanya sebenarnya. Ketiga subyek mengalami
masalah akademis. Seorang subyek tidak meneruskan kuliahnya karena merasa tidak
dapat berkonsentrasi. Pada masa pembentukan identitas dirinya, para subyek disibukkan
dengan pertanyaan tentang asal-usulnya dan siapa orang tuanya sebenarnya.
Salah satu subyek yang telah mengenal orang tua kandungnya kemudian mengalami
masalah dengan hubungan antara orang tua kandung dan orang tua adopsinya. Selain itu
ternyata faktor keluarga besar berperan dalam diri kedua subyek dalam penelitian ini.
Seorang subyek merasa terus ditekan oleh keluarga besarnya, karena saudara»saudara
jauhnya merasa iri karena subyek tersebut diambil dari pasangan yang tidak beruntung.
Subyek lain diberitahu oleh adik sepupu ibunya tetapi ia harus merahasiakan
pengetahuannya itu.
Ketiga subyek dalam penelitian ini adalah perempuan dan ketiganya tidak diadopsi
secara resmi. Untuk mendapatkan gambaran masalah yang lebih lengkap hendaknya
pada penelitian lanjutan diambil subyek dengan karakteristik yang berbeda dengan
karakteristik tersebut. Sedangkan untuk saran praktis, hendaknya orang tua betul~betul
memperhatikan kesiapan subyek pada saat memberitahu statusnya dan selain itu juga
mengantisipasi kemungkinan pemberitahuan status oleh orang lain jika hendak
merahasiakan status adoptee tersebut."
1999
S2626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudia Hwai Willy Wibowo
"Mahkamah Pelayaran merupakan lembaga quasi yudisial yang melaksanakan fungsi yudisial (mengadili) dalam hal terjadinya kecelakaan kapal, walaupun tidak termasuk peradilan yang secara limitatif diatur dalam Undang- Undang tentang Kekuasaan Kehakiman. Permasalahan muncul saat pihak yang diperiksa dan dijatuhi sanksi oleh Mahkamah Pelayaran ternyata diproses kembali secara pidana dan kemudian dalam penjatuhan sanksi pidananya, hakim juga menggunakan putusan Mahkamah Pelayaran sebagai bahan pertimbangannya dalam menjatuhkan putusan. Walaupun begitu ternyata dua kali pemrosesan tidak melanggar asas Ne Bis In Idem dengan tidak terpenuhi dua syarat keberlakuannya, serta penggunaan putusan Mahkamah Pelayaran tidak akan melanggar asas Non-Self Incrimination tergantung dari cara penggunaannya.

Voyage Court is a quasi-judicial institution which perform judicial functions (try) in the event of ship accident, although not included in the limitative regulated court in the Law of Judicial Power. Problems arise when party are examined and sanction by the Voyage Court turned out to be processed again in a Criminal Court and at the imposition of criminal sanctions, the judge also uses Voyage Court decision as a consideration material for its decision. Although the twice processing itself does not violate the principle of Ne Bis In Idem with some of the unmet requirements and the use of Voyage Court decision would not violate the principle of Non-Self-Incrimination depending on how to use it."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S22602
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatsjah Said
"Perkembangan ilmu dan teknik kedokteran ternyata selain menyelesaikan masalah yang ada, juga sekaligus menimbulkan masalah-masalah baru, antara lain dalam bidang etika kedokteran. Seperti, bagaimana sikap seorang dokter dalam menghadapi akhir hayat seorang pasien yang menderita. Berdasarkan studi kepustakaan, dikemukakan beberapa pengertian tentang mati juga beberapa definisi euthanasia. Selanjutnya dalam tiga bab disampaikan pendapat-pendapat yang kontroversial, yaitu tentang euthanasia pasif, aktif yang tidak-langsung dan yang langsung. Kemudian dalam bab terakhir dikemukakan catatan kritis tentang tingkah laku dokter dalam masalah tersebut. Dalam keputusan dokter terhadap pasiennya, seharusnya ia mengadakan relasi yang fungsional dalam imanensi ilmu dan teknik kedokteran. Ia harus mentransendensikan relasinya untuk dapat mengambil keputusan moral. Disini buah pikiran yang bermacam-macam dari belakang meja dapat dimanfaatkan sebagai referensi, sesuai dengan situasi dan keadaan pasien. Setiap sikap dokter yang merupakan keputusan moral harus dapat dikembalikan ke norma dasar, yaitu memaksimalisasikan -akibat-baik dan keadilan. Dan dokter harus mengkondisikan dirinya untuk kecondongan dasar untuk berbuat baik tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Prakoso
Jakarta: Bina Aksara, 1987
364.077 DJO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>