Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
Bernlef, J.
Amsterdam: Querido, 1991
BLD 839.36 BER ve
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Coster, G. de
Baarn: Klaproos, 1990
BLD 839.36 COS v
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Haasse, Hella S., 1918-2011
Amsterdam: Querido, 1950
BLD 839.36 HAA v
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kummer, EM
Amsterdam: Nijgh & Van Ditmar, 1994
BLD 839.36 KUM h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Vinkenoog, Simon
Amsterdam : De Bezige Bij, 1978
BLD 839.36 VIN w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bazeelmans, Ger
Utrecht: Uitgeverij Het Spectrum, 1948
GER 954 BAZ v
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Eijk, Inez van
Weesp: Agathon, 1985
BLD 839.360 8 EIJ h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Iterson, Ad van
Utrecht: Veen, 1990
BLD 839.36 ITE v
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Meyrina Megasari
"Abad ke-17 di Lage Landen juga dikenal sebagai abad keemasan. Pada abad ini Lage Landen menempati posisi teratas di Eropa dalam bidang perdagangan, ilmu pengetahuan, seni, dan pertahanan khususnya pertahanan laut. Hal ini menjadikan Lage Landen menjadi salah satu negara terkaya di Eropa saat itu. Namun di sisi lain kemiskinan masih tetap ada di negara itu. Masih banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan dan masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kehidupan masyarakat Lage Landen pada abad keemasan tidak hanya mempengaruhi kehidupan orang dewasa tapi juga mempengaruhi kehidupan anak-anak. Kesejahteraan yang dialami oleh Lage Landen ini tidak dirasakan oleh seluruh anak. Anak-anak yang berasal dari keluarga miskin harus berhenti sekolah untuk bekerja membantu perekonomian keluarga. Anak-anak miskin pada abad keemasan juga rentan akan penyakit pes dan diare yang saat itu banyak mewabah di Lage landen khususnya di daerah-daerah kumuh. Berdasarkan keadaan anak-anak pada abad keemasan, penulis tertarik untuk melihat gambaran kehidupan anak-anak Lage Landen dari cerita-cerita pendek dalam buku Heksen en Helden dan Ketters en Kapers yang mengambil latar waktu abad keemasan di Lage Landen. Aspek-aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah penokohan, latar, tema dan amanat. Melalui keempat aspek tersebut penulis akan melihat dan menelaah gambaran anak-anak Lage Landen pada abad keemasan. Kesimpulan yang selanjutnya dapat ditarik adalah gambaran anak-anak dalam keempat cerpen adalah tidak pergi ke sekolah dan harus bekerja untuk membantu keluarga mereka. Keempat cerpen juga memperlihatkan kekontrasan pada abad keemasan di Lage Landen. Saat Negara ini maju dalam berbagai bidang masih tetap ada gambaran masyarakat miskin yang diwakili tokoh anak-anak yang tidak dapat ditolong oleh _keemasan_ abad ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15843
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library