Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waterman, John T.
Munchen Max Hueber 1966
410 W 40 l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kanngieber, Siegfried
Tubingen Max Niemeyer verlag 1972
410 K 34 a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Samsuri
Jakarta, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 1981
R 403.041 Sam k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Kohring, Klause H.
Munchen Mase Hueber 1973
R 403.041 Koh b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nickie Marinka
"Representasi variasi linguistik telah menjadi fitur yang patut diperhatikan dalam karya sastra, baik untuk penokohan karakter maupun untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca. Pengarang juga dapat menyertakan variasi linguistik dalam karyanya melalui berbagai cara, termasuk secara jenaka. Makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi linguistik yang direpresentasikan dalam The Burning Maze karya Rick Riordan dan juga menganalisa bagaimana sang penulis memanfaatkan variasi linguistik tersebut untuk menciptakan lelucon. Data yang diperoleh dari karya asli yang dipublikasikan oleh by Disney Hyperion (2018) kemudian dianalisa menggunakan teori “Nonstandard Language Marker” oleh Dimitrova (2004) dengan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk keterkaitan dengan humor, data akan dianalisa menggunakan salah satu parameter dari teori Attardo (2002) “The General Theory of Verbal Humor (GTVH)”, teori Monro (1988) “Theories of Humor”, dan juga teori Triezenberg (2008) mengenai humor enhancers. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat dua variasi yakni Shakespearean English dan American English yang informal. Keduanya digunakan sebagai bahan lelucon sesuai dengan prinsip Script Opposition. Variasi Shakespearean English menciptakan incongruity humor dan relief humor sedangkan variasi American English yang informal menciptakan incongruity humor. Temuan ini menambah kontribusi baru di bidang sosiolingustik dan keterkaitannya dengan humor melalui analisa terhadap karya fiksi Young Adult.

The representation of linguistic variation has been a noteworthy feature in literary works for several uses such as to give characterization or to achieve certain effects. Authors may also insert representations of linguistic variation in their works in numerous ways, including in a humorous manner. This study identifies the linguistic variations represented in The Burning Maze by Rick Riordan as well as analyzes how the author produces humor utilizing the variations. Data from the original work published by Disney Hyperion (2018) is analyzed through Dimitrova‟s (2004) nonstandard language markers framework along with one of the parameters from the General Theory of Verbal Humor (GTVH) proposed by Attardo (2002), Monro‟s (1988) Theories of Humor, and Triezenberg‟s (2008) humor enhancers. The study finds that there are two notable variations, Shakespearean English and informal American English, and both of them are employed to support characterizations as well as to create humor. Shakespearean English is utilized to create incongruity humor and relief humor while informal American English is utilized to create incongruity humor. These findings provide a new contribution to sociolinguistics in relation to humor through the analysis of young adult fiction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Susilawati
"Pada suatu komunitas bilingual, pilihan berbahasa oleh individu-individunya bukan merupakan suatu kebetulan, melainkan merupakan suatu strategi dalam bentuk perilaku yang memiliki keteraturan. Keteraturan itu lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor nonlinguistis dari pada faktor-faktor linguistisnya sendiri. Dalam hal ini pilihan berbahasa erat kaitannya dengan sistem nilai karena pilihan tersebut dapat menunjukkan bagaimana persepsi penutur tentang ujaran sebagai suatu kesatuan makna sosial. Oleh sebab itu pilihan berbahasa dapat diidentifikasikan sebagai suatu perilaku yang dikendalikan oleh kendala-kendala sosial yang oleh Blom dan Gumperz (1972) dibagi menjadi tiga tahapan berupa setting, situasi sosial dan peristiwa sosial yang merupakan tahapan-tahapan atau strategi bagi seorang penutur untuk memroses informasi kontekstual agar selanjutnya dapat menentukan pilihan berbahasa yang layak dalam suatu peristiwa komunikasi.
Melalui analisa komponen-komponen komunikasi dari setiap peristiwa tuturan yang diambil dari tiga setting yang berbeda sebagai unit analisisnya yang kemudian dipadukan dengan hasil analisis hubungan sosial dan sistem nilai lokal ditemukan bahwa pilihan berbahasa di kalangan komunitas etnis Teo Chiu di Pontianak adalah terpola dan dapat menyimbolkan makna-makna sosial tertentu. Dalam hal ini, keberadaan partisipan dan bentuk hubungan di antara mereka dalam suatu peristiwa komunikasi lebih menentukan pilihan berbahasa tersebut dari pada faktor-faktor lainnya sehingga menyebabkan alih kode yang terjadi lebih bersifat situasional.
Distribusi penggunaan masing-masing bahasa yang diakses oleh komunitas tersebut berbeda secara sosial fungsional sehingga eksistensi masing-masing bahasa tersebut mempunyai nilai dan makna sosial yang sama pentingnya dalam kehidupan sosial mereka. Dengan demikian disamping adanya kebutuhan bahasa-bahasa lain untuk tujuan yang bersifat instrumental, penggunaan Bahasa Teo Chiu dapat diprediksikan akan dapat terus berlangsung dengan adanya faktor-faktor sosial budaya yang memicu pemilihan bahasa tersebut. Keberlangsungan penggunaan Bahasa Teo Chiu ini diharapkan tidak akan menggeser fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Pontianak sebagai bahasa nasional dan daerah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T8094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Lyons, John
Munchen C.H. Beck 1990
410 L 515 lx
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>