Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aji Hafid Laksana
"Pelaksanaan konstruksi embankment atau penyimpanan material industri pada suatu lahan menimbulkan pergerakan tanah secara lateral. Pergerakan ini membuat material tanah dibawahnya mengalami gangguan berupa terganggunya tiang yang berdekatan (adjacent pile). Pergerakan tanah secara lateral tersebut perlu diketahui dampaknya terhadap tiang-tiang yang ada dan juga perlu diketahui suatu soil support yang dapat mengurangi efek pergerakan tanah secara lateral tersebut. Salah satu soil support yang mendukung adjacent pile dalam menahan pergerakan tanah tersebut adalah shielding piles. Penelitian difokuskan pada nilai tekanan lateral tanah ultimate terhadapadjacent pile serta efek penggunaan shielding piles pada reduksi nilai tekanan tanah lateral ultimate. Hasil penelitian pada group tiang 2x1, 2x3, 2x5, 2x7 tanpa group tiang memperlihatkan penurunan nilai tekanan lateral tanah pada group tiang yang semakin besar. Nilai tekanan lateral tanah near pile lebih besar dari pada far pile. Untuk group tiang 2x5 dan 2x7 nilai tekanan lateral tanah terkecil terjadi pada spasi Sh=2.5w; Sv=2.5w. Hasil penelitian group tiang 2x7 dengan shielding piles sisi near pile menampilkan reduksi terbesar terjadi pada sisi near pile. Reduksi terbesar terjadi pada penerapan shielding piles dengan jarak 2.5w dari tiang ukuran 100%w. Nilai tekanan lateral tanah rata-rata terkecil terjadi pada spasi Sh=2.5w; Sv=2.5w. Pada penggunaan shielding piles sisi near pile dan far pile untuk group 2x7 menampilkan reduksi terbesar terjadi pada sisi near pile dan far pile. Reduksi terbesar terjadi pada penggunaan shielding piles dengan jarak 2.5w dari tiang ukuran 100%w. Dan nilai terkecil terjadi pada spasi Sh=2.5w; Sv=2.5w.

The construction activities of embankment or industrial material storage cause lateral soil movement of the land. This movement causes disturbance to the soil beneath that affects the adjacent pile. The effect of lateral soil movement and a soil support that reduce its effect need to be known. Shielding piles is known to be a soil support that reduces the effect. This research is focused on the value of ultimate lateral soil pressure to the adjacent pile and effect of shielding pile in reducing the ultimate lateral soil pressure. The results of pile group 2x1, 2x3, 2x5, and 2x7 without pile group indicates decreasing value of lateral soil pressure of bigger pile group. The smallest lateral soil pressure value is obtained on pile group 2x5 and 2x7 with spacing of Sh=2.5w, Sv=2.5w respectively. On the application of shielding pile on near pile side for pile group 2x7, biggest reduction is observed on the near pile side respectively. The biggest reduction happened on applying shielding pile with spacing of Sh=2.5w of 100%w pile size. The smallest average of lateral soil pressure is observed at spacing of Sh=2.5w, Sv=2.5w. On the application of shielding pile on near pile and far pile side for pile group 2x7, biggest reduction is observed on the near pile and far pile side respectively. The biggest reduction happened on applying shielding pile with spacing of Sh=2.5w of 100%w pile size. The smallest average of lateral soil pressure is observed at spacing of Sh=2.5w, Sv=2.5w."
2011
S113
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Ramadona
"ABSTRAK
Semakin banyaknya kegiatan konstruksi pada lahan terbatas menyebabkan jarak antara bangunan satu dengan lainnya sangat dekat. Misalnya pada kasus embankment yang berdekatan dengan suatu bangunan yang sudah ada. Konstruksi embankment ini dapat menyebabkan tanah di bawahnya bergerak sehingga dapat mengganggu tiang-tiang eksisting yang menopang struktur bangunan. Pengaruh tersebut antara lain terjadinya settlement dan lateral soil movement. Komponen terakhir dianggap lebih kritis dampaknya terhadap adjacent piles, khususnya pada kondisi tanah yang lunak yang mengalami tekanan akibat konstruksi embakment sehingga tanah bergerak secara horizontal menekan adjacent piles. Untuk itu perlu diberikan shielding piles pada tanah yang berfungsi meminimalisasi efek embankment terhadap lateral soil movement.

ABSTRACT
Increasing number of construction activities on a limited land causes distance between the buildings to each other very closely, For example in embankment case adjacent to an existing building. Embankment construction can cause the ground beneath him move that can interfere with the existing pillars that support the structure buildings. Influences include the settlement and lateral soil movement. The last component is considered more critical impact on the adjacent iles, especially in soft ground conditions that have pressure due to construction so that the soil mbakment moves horizontal pressing adjacent piles. It needs to be given to shielding Pile on the ground that serves to minimize the effects of Embankment on lateral soil movement. "
2010
S50490
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Krishnamurti
"ABSTRACT
The national park concept allows the utilization of conservation areas for tourism purposes. Without proper management, this could create conflict between objectives, where the utilization objectives may, very often, produce negative impact for other objectives. Tourism infra-structure development, especially the establishment of a footpath and other supporting facilities can cause both direct and indirect change on vegetation community and soil. A footpath and all activities that go with it constitute a potential disturbance regime because it became the entry point for propagules alien Species from ecosystems outside the conservation zone. The main issues being studied are : 1. How does the footpath affect the understory vegetation in a forest located in the Gede-Pangrango Mountain National Park; 2. What factors are influential on the widening of the footpath in Gede-Pangrango Mountain National Park; 3. How does the occurrence of footpath influence the soil in the forest along it length in the Gede-Pangrango Mountain National Park. The objective of this study is to know the impact of a footpath on the soil and understory vegetation as well as factors influencing the widening of the footpath.

ABSTRAK
Konsepsi taman nasional memperkenankan adanya pemanfaatan kawasan konservasi untuk kaperluan pariwisata. Tanpa pengelolaan yang baik, hal ini dapat menimbulkan konflik antar tujuan dimana seringkali tujuan pemanfaatan dapat nwmberikan dampak negatif bagi tujuan yang lainnya. Pembangunan prasarana pariwisata terutama pembangunan jalan setapak dan fasilitas pendukung lainnya dapat menyebabkan perubahan secara langsung maupun tidak langsung terhadap komunitas vegetasi dan tanah. Jalan setapak dengan segala aktivitas di dalamnya merupakan sumber gangguan yang potensial karena menjadi jalan masuknya benih dari ekosistem di luar kawasan konservasi. Masalah pokok yang diteliti adalah: 1. Apakah jalan setapak mempengaruhi vegetasi tumbuhan bawah di hutan yang terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango; 2. Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap lebar jalan setapak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango; 3. Apakah jalan setapak mempengaruhi tanah di hutan sepanjang jalan setapak di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jalan setapak terhadap tanah dan vegetasi tumbuhan bawah serta faktor faktor yang berpengaruh terhadap lebar jalan setapak."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Wiley, 1996
624.162 SLO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Leksono
"Dinding penahan tanah (retaining wall) merupakan suatu dinding penahan untuk mencegah suatu kelongsoran pada daerah yang mengalami perbedaan tinggi. Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran. Baik akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri maupun akibat beban yang bekerja di atasnya.
Frekuensi perjalanan kereta api yang sangat tinggi terjadi pada saat ini dan dimasa yang akan datang diperlukan konstruksi jalan kereta api yang kuat serta efesiensi terhadap biaya. Maka dari itu untuk meminimalisir dari longsoran tanah yang diakibatkan oleh daya dukung tanah yang kurang baik dibutuhkan konstruksi dinding penahan tanah yang kuat. Pada saat ini, konstruksi dinding penahan tanah sangat sering digunakan dalam pekerjaan sipil walaupun ternyata konstruksi dinding penahan tanah sudah cukup lama dikenal di dunia. Pada skripsi ini penulis ingin menganalisa dinding penahan tanah pada kosntruksi jalan kereta api yang berfungsi untuk menahan tekanan tanah lateral (horisontal).
Pada pembahasan skripsi ini penulis akan menganalisa Tekanan tanah lateral 3 (tiga) dimensi akibat beban kereta api dengan analisa manual dan penggunaan program komputer struktur yaitu SAP 2000. Dengan menganailsa dinding penahan tanah pada konstruksi jalan kereta api dapat diketahui pengaruh tegangan yang bekerja lapisan tanah jalan kereta api serta dapat mengetahui jenis dinding penahan tanah yang akan dipakai pada konstruksi jalan kereta api. Jika dalam menganalisa struktur dinding penahan tanah pada konstruksi lebih kuat dan stabil maka bisa dibandingkan dengan konstruk jalan layang kereta api yang ada pada saat ini.

Retaining wall (retaining wall) is a retaining wall to prevent a catastrophic landslide in areas of high distinction. Retaining wall to support the functioning of the soil and prevent catastrophic landslide hazards. Well due to loads of rain, heavy soil itself and the load acting on it.
Frequency of train travel was higher in the current and the future construction of the railroad required a robust and efficiency of the cost. Therefore to minimize from the landslides caused by the carrying capacity of the land is less well needed retaining wall construction is strong. At this time, construction of retaining wall is very often used in the construction of civil works though apparently retaining wall has long known in the world. In this paper the author wants to analyze kosntruksi retaining wall on the railroad that serves to resist lateral earth pressure (horizontal).
In the discussion paper the author will analyze the lateral soil pressure of 3 (three) dimensions due to load trains with manual analysis and the use of computer programs, namely the structure of SAP 2000. With menganailsa retaining wall on the construction of the railroad can be seen the influence of the working voltage of the railroad soil and can know what kind of retaining wall that will be used in the construction of the railroad. When analyzing the structure of the retaining wall on the construction of more robust and stable than it can construct a railroad overpass is at the moment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Mahmud
"

Pekerjaan timbunan pada tanah lunak bukanlah hal yang baru tetapi masih cukup banyak terjadi kegagalan karena timbunan di tanah lunak umumnya dilakukan pada faktor keamanan yang rendah. Hal penting untuk mencegah kegagalan adalah adanya kontrol instrumentasi dari pengukuran dilapangan yang mudah dilakukan dan mudah diinterpretasikan yang berkorelasi dengan faktor keamanan. Maksud dari tulisan ini adalah mempelajari karateristik deformasi dari timbunan yang berkaitan dengan faktor keamanan sehingga dalam aplikasi praktis, penggunaan indikator penurunan dan lendutan dapat dikorelasikan pada faktor keamanan.

 


The work of embankment on soft soil is not new but there are still quite a lot of failures. This is because embankment on soft soil is carried out on low safety factors. The important thing to prevent failure is the control from instrumentation from field measurements that is easy to do and easy to interpret that correlates with safety factors. The purpose of this paper is to study the deformation characteristics of embankment related to safety factors so that in practical applications, by using reading from settlement and displacement markers can be correlated with security factors.

 

"
2019
T53200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faray
"ABSTRAK
Di Indonesia, penelitian tentang lempung serpih telah banyak didisikusikan secara luas. Tanah lempung
serpih dikenal sebagai material yang dapat berdegradasi. Proses degradasi ini menunjukan perlemahan
terhadap kekuatan geser tanah. Karakter dari lempung serpih ini menyebabkan beberapa kegagalan pada
desain geoteknik. Untuk memperbaiki dan memanfaatkan tanah tersebut sebagai material timbunan maka
dilakukan perbaikan tanah menggunakan bahan stabilisasi. Dalam penelitian terkini, perbaikan tanah
menggunakan biosementasi terbukti efektif meningkatkan kekuatan tanah akibat peningkatan produksi
CaCO 3 pada tanah pasir sedangkan untuk tanah lempung serpih masih belum banyak didiskusikan.
Penelitian ini membandingkan efektifitas penggunaan bahan stabilisasi dengan biosementasi dari enzim
urease dan beberapa bahan stabilisasi yang dikenal secara umum yaitu semen, kapur, dan abu sekam padi.
Hasil pengujian laboratorium menunjukan bahwa tanah lempung serpih dengan campuran enzim urease
dapat meningkatkan kekuatan dan durabilitas dengan pemeraman selama 6 minggu. Sedangkan untuk campuran semen dan kapur dapat meningkatkan kekuatan dan durabilitas pada konsentrasi bahan stabilisasi yang tinggi. Abu sekam padi hanya dapat meningkatkan durabilitas sampel namun terjadi
penurunan kekuatan. Campuran bahan stabilisasi terbaik adalah enzim urease dengan kapur dimana pada
pengujian XRD terlihat produksi CaCO 3 memiliki persentase konten yang paling tinggi.

ABSTRACT
In Indonesia, the study of clayshale has begun to be widely discussed. Clayshale is well known as a
degradable material. The process of degradability in clayshale shows the weakening of the shear strength.
This clayshale characteristic leads to several failures in the geotechnical design. To improve and utilize
this soil as embankment, soil improvement must be done using stabilzation material. In the latest
research, soil improvement using biosementation has been proven to increase soil strength due to
increased of CaCo 3 production in sandy soil while for clayshale has not been much discussed. This study
compares the effectivenesss of stabilizer material with biosementation of urease enzym and commonly
known as stabilizing agent, specifically cement, lime and rice husk ash. From the laboratory test result,
clayshale soil with urease enzym mixture could increase strength and durability by 6 week of curing
speciment. As for the cement and lime mixture could increase strength and durability at high content of
this stabilizing agent. Rice husk ash could increase the durability of the speciment but decrease in
strength. The best stabilizing agent for soil mixture was urease enzym with lime which in XRD test show
the CaCO 3 production has the highest precentage. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur : Dewan bahasa dan pustaka, 1989,
R 333.342 Ist
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tejoyuwono Notohadiprawiro
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
R 631.4 TEJ t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Wartono
jakarta : Medika Karya, 1994,
R 333.73 War p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>