Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7975 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1980
629.2 TEK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J.D. Hadisoemarto
Surabaya: Usaha Nasional, 1980
629.2 HAD p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daryanto
Jakarta: Bumi Aksara, 1999
629.202 8 DAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daryanto
Jakarta : Bumi Aksara, 199
629.2 DAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryanto
Jakarta : Bumi Aksara, 1999
629.2 DAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S27925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santosa
"Perkembangan industri mobil di Indonesia tak dapat dipisahkan dengan disain industrialisasi substitusi impor yang telah dicanangkan sejak tahun 1950-an. Begitu pentingnya industri ini maka berbagai kebijakan diterapkan kepadanya dengan maksud untuk melindunginya. Akan tetapi nuansa kebijakan yang diberlakukan tampaknya amat berlebihan sehingga industri ini tumbuh dalam bentuk struktur yang terfragmentasi sehingga hanya sedikit perusahaan saja yang bisa berproduksi mendekati skala efisiensi minimum.
Dengan bertolak dari hipotesis bahwa struktur pasar industri mobil di Indonesia selama lima tahun terakhir (1997-2001) dikuasai oleh beberapa perusahaan saja yang menjadi pemain utama dalam pasar tersebut; persaingan dalam pasar mobil Indonesia semakin tidak kompetitif; terdapat sejumlah hambatan yang ketat dalam pasar industri mobil Indonesia sehingga menghalangi para pendatang baru untuk memasuki pasar tersebut. Oleh karenanya studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsentrasi yang terjadi, mengidentifikasi jumlah pemain utama dalam industri mobil di Indonesia, dan mendeteksi sejumlah hambatan yang menghalangi pendatang baru untuk masuk sebagai pemain utama tersebut.
Alat analisis yang digunakan untuk keperluan tersebut adalah formula untuk menghitung tingkat konsentrasi yakni Concentration Ratio 4 (CR4) perusahaan mobil dengan pangsa pasar terbesar dan Indeks Linda. Formula pertama untuk mengetahui perkembangan tingkat konsentrasi sedangkan Indeks Linda untuk menentukan jumlah perusahaan dalam jajaran pemain utama dalam pasar.
Studi ini menemukan bahwa struktur pasar industri otomotif di Indonesia bercorak oligopoli. Hal ini ditunjukkan oleh adanya sedikit pelaku utama (7-11 merek) yang bermain dalam pasar ini baik pada kategori mobil niaga maupun sedan. Corak ini semakin diperkuat oleh adanya temuan bahwa tingkat konsentrasi 4 perusahaan dengan pangsa pasar terbesar (CR4) sangat tinggi yakni berkisar antara 80-84 persen untuk kategori mobil niaga dan 50-80 persen untuk mobil sedan. Dengan begitu dapat dikatakan pula bahwa struktur pasar industri mobil niaga lebih terkonsentrasi dibandingkan dengan mobil sedan.
Mencermati perkembangan (perubahan) tingkat konsentrasi tersebut dan jumlah pelaku utama yang bermain dalam pasar mobil kedua kategori tersebut antara tahun 1997-2001 dapat disimpulkan bahwa struktur pasar industri mobil niaga memberikan prasyarat bagi tingkat persaingan yang cenderung semakin kompetitif. Hal ini ditunjukkan adanya kecenderungan semakin menurunnya angka CR4 dan meningkatnya jumlah pelaku utama yang bermain di pasar ini. Sebaliknya jika dicermati hal yang sama pada kasus pasar industri mobil sedan tampak bahwa kecenderungannya semakin tidak kompetitif. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan angka CR4 dan menurunnya jumlah pelaku utama yang bermain di pasar ini selama kurun waktu 1997-2001.
Mencermati perkembangan jumlah pelaku utama yang bermain dalam pasar industri otomotif baik niaga maupun sedan tampak bahwa dalam kurun waktu pengamatan pelaku utama industri ini didominasi oleh merek-merek mobil buatan Jepang seperti Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, Isuzu dan Honda. Kuatnya posisi merek-merek tersebut pada jajaran pelaku utama menyebabkan terjadinya hambatan (barrier to entry) bagi perusahaanperusahaan lainnya untuk masuk dalam jajaran tersebut.
Akan tetapi, masuknya mobil-mobil buatan Korea yang menawarkan harga yang bersaing dengan model yang inovatif tampak menjadi substitusi yang hampir sempurna bagi mobil-mobil Jepang. Fenomena ini amat menarik untuk dicermati karena serta merta telah terbukti merebut hati konsumen mobil Indonesia yang secara psikologis mendambakan harga mobil yang relatif murah.
Terdapat beberapa hambatan yang ditemukan dalam studi ini yang menyebabkan hal tersebut di atas yaitu skala ekonomi yang besar, diferensiasi produk yang tinggi dan kebutuhan investasi yang besar. Berbagai hambatan tersebut ditunjukkan dengan adanya kapasitas produksi yang besar, jumlah model dan varian yang banyak dan investasi yang besar pada perusahaan-perusahaan dominan tersebut.
Terdapat tiga hal yang memberikan kontribusi pada tingginya harga mobil di Indonesia, yakni inefisiensi industri, struktur pasar, dan pajak serta tarif yang tinggi. Masalah tersebut tidak mudah diatasi mengingat selama ini kebijakan pemerintah tidak efektif dalam pencapaian tujuannya. Beberapa hal yang menyebabkannya adalah konsistensi kebijakan itu sendiri yang kurang dan respon para produsen otomotif yang kurang baik. Dalam hal ini para produsen cenderung untuk mempertahankan kedudukannya di pasar untuk memperoleh margin keuntungan yang tinggi. Oleh karena itu pertentangan antara pemerintah dan pihak produsen sering terjadi dalam setiap kebijakan yang dihasilkan.
Mengingat bahwa struktur pasar yang oligopolis merupakan akibat dari kebijakan pemerintah untuk memiliki mobil nasional, pengenaan tarif yang tinggi dan hak perakitan yang hanya diberikan kepada agen tunggal tertentu yang disukai pemerintah sehingga menyebabkan tingkat efisiensi produksi yang rendah dan harga jual yang sangat mahal, maka perlu dilakukan reorientasi kebijakan pemerintah untuk memecah struktur oligopolis tersebut dengan kebijakan yang tak lagi berorientasi pada pemilikan mobil nasional, penurunan tarif secara bertahap dan mendorong tumbuh berkembangnya industri komponen.
Mengingat bahwa terdapat kecenderungan bagi mobil kelompok sedan semakin tidak kompetitif maka kebijakan persaingan perlu diterapkan untuk jenis mobil ini terutama meningkatkan persaingan dengan produk impor. Sementara kecenderungan pasar industri mobil niaga yang sudah bergerak ke arah yang kompetitif perlu terus didorong agar tercipta efisiensi pada produksinya.
Perlu diterapkan kemudahan investasi baru untuk mobil-mobil non Jepang sehingga tidak tercipta hambatan non-tarif seperti skala ekonomi dan diferensiasi produk oleh produkproduk tersebut yang nota bene sudah mapan di pasar mobil Indonesia. Kebijakan pembukaan kran impor mobil perlu diperluas agar persaingan pada pasar industri ini semakin kompetitif.
Setiap kebijakan pemerintah yang dihasilkan untuk meregulasi industri otomotif harus dilakukan secara konsisten antara instrumen dan tujuan yang ingin dicapai. Ketegasan pemerintah dan pemerintahan yang bersih dan berwibawa sangat penting bagi keberhasilan kebijakan di bidang ini. Terutama untuk menghadapi tekanan dari pihak produsen yang ingin selalu diuntungkan dalam setiap kebijakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T10776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beddi Prasetyo
"Segmentasi Konsumen Mobil Keluarga Berdasarkan Konsep Benefit Segmentation (E) Mobil Keluarga ialah sebuah primadona pasar bagi industri otomotif, terbukti dari porsi penjualannya yang sangat besar berkontribusi terhadap volume penjualan mobil nasional. Sekitar 30% dari penjualan mobil nasional dikontribusi oleh penjualan 4 besar merek mobil keluarga; Toyota Kijang, lsuzu Panther, Daihatsu Tanana, dan Mitsubishi Kuda. Maka kini kita dapat menyaksikan betapa ramainya jalan-jalan dengan kendaraan jenis ini, dan kinipun semakin banyak produk industri otomotif ini yang memasuki pasar untuk memperebutkan pangsa pasar yang memang potensial, terutama setelah dibukanya izin impor mobil dari luar negeri secara utuh (completely built upl CBU). Dengan bantuan segmentasi, maka dapat dipetakan ciri-ciri konsumen mobil keluarga ini. Lebih jauh lagi, segmentasi berdasarkan manfaat yang dicari (Benefit Segmentation) memfokuskan pemetaan konsumen berdasarkan manfaat-manfaat apa yang dicari/diutamakan konsumen dalam pembelian suatu mobil, sesuai dengan sifat segmentasi behavioral yang mengelompokkan konsumen berdasarkan perilakunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen mobil keluarga dapat dibagi ke dalam 4 segmen yaitu antara lain; The Travelers (populasi : 26%) yang mementingkan kenyamanan yang baik dan konsumsi bahan bakar yang irit. Lalu The Enjoyers (populasi : 20%) yang mementingkan performa/tenaga mesin yang tinggi dan penampilan yang sportif/ modis, segmen ini pula merupakan yang paling terpengaruh dengan promosi. Kemudian The Financial Planners (populasi : 18%) yang mementingkan nilai jual kembali dan harga yang ekonomis. Terakhir, The Economist (populasi : 36%) yang mementingkan harga yang ekonomis dan juga konsumsi bahan bakar yang irit. Dari segmen 1,3, dan 4 terlihat bahwa pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya ekonomis sangat berpengaruh terhadap perangkat evaluative criteria yang dikembangkan oleh konsumen, sementara kebalikannya terjadi pada segmen 2 yang cenderung tidak sensitif terhadap variabel-variabel yang bersifat ekonomis. lnformasi dari kegiatan segmentasi ini dapat digunakan oleh produsen mobil keluarga dalam mencocokkan antara atribut kendaraan yang akan diproduksi atau diluncurkan ke pasar dengan keinginan masyarakat sebagai konsumen; atribut apa dari suatu produk mobil keluarga yang mereka inginkan. Selain itu juga informasi tersebut dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan agar program-program pemasaran yang disusun perusahaan dapat lebih diarahkan untuk lebih tepat sasaran dan lebih mempengaruhi konsumen potensial."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenny Tajuw
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>