Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Lanjutan seri Varia, terdri dari 17 judul dalam 19 bendel (V 5.01 sampai dengan , 5.15). Bendel bendel naskah ini berisi kumpulan dialek yang dicatat dari berbagai daerah di Jawa, semacam inventarisasi kosa kata Jawa dari seluruh wilayah yang, penduduknya berbahasa Jawa. Sumber informasi pengumpulan kata-kata ini adalah pnduduk setempat, mupun pegawai pemerintah yang bertugas di daerah-daerah, dan ada juga yang diambil dari sebuah pengumuman lelang di sebuah surat kabar. Pengumpulan dan pengetikan bendel-bendel ini dikerjakan oleh Pigeaud dan stafnya di Surakarta dan Yogyakarta sekitar tahun 1925-1930. Berikut ini adalah keterangan dari masing-masing bendel: V 5.01a, kertas HVS kwarto (14 hlm), tulisan tangan dengan huruf Jawa warna hitam. Bendel ini diberi judul Woorden Ook in Solo Gebruikelijk, ditulis oleh B.J. Esser, di Purbalingga, berisi daftar kata yang biasa dipakai di Solo dengan keterangan berbahasa Belanda dan berisi sekitar 165 kata."

"V 5.01b, kertas HVS folio (24 hlm), tulisan kctikan tembusan karbon huruf Latin warna hitam. Bendel ini diberi judul Diverse Woordenlijsten I? ditulis oleh E.A. de Neve, kepala pengawas Centraal Waterschap-Kantoor di Yogyakarta, merupakan daftar kata dan uraian tentang hal-hal yang berhubungan dengan pertanian, terutama mengenai padi, sayuran, dan palawija dengan keterangan berbahasa Belanda."

"V 5.01c, kertas doorslag kwarto dan folio (23 hlm), tulisan ketikan huruf Latin warna hitam. Bendel ini diberi judul Dialectische Woorden (Madioen, Bodjonegoro) medegedeeld door T. Altona, Houtvester. Daftar kata ini disusun secara acak, tidak alfabetis, dengan keterangan berbahasa Belanda, berisi sekitar 440 kata."

"V 5.02, kertas HVS (45 hlm), tulisan ketikan dan tulisan tangan. Bendel ini diberi judui Aanteekenboekje Flora, ditulis oleh T. Altona, pemilik hutan di Madiun, berisi daftar kata nama-nama flora (tumbuh-tumbuhan), disusun secara alfabetis dan diberi padanannya dalam bahasa Latin, berisi 441 kata."

"V 5.03a, tulisan tangan huruf Jawa dan Latin dcngan tinta hitam (10 hlm), ditulis pada buku tulis ukuran 17 x 21,5. Buku ini diterima Pigeaud dari R.M. Sumahatmaka, pada bulan Februari 1928, berisi daftar dialek dari berbagai daerah, semacam kamus, dengan keterangan berbahasa Belanda, disusun berdasarkan urutan huruf Jawa dari sampai , dan diberi keterangan daerah asal kata tersebut. Berisi sekitar 225 kata."

"V 5.03b, tulisan tangan huruf Jawa dan Latin dengan tinta hitam (11 hlm), ditulis pada buku tulis ukuran 17 x 21,5. Buku ini diterima Pigeaud dari R.M. Sumahatmaka, pada tanggal 17 Maret 1928, merupakan tambahan dari V 5.03a, berisi sekitar 70 kata."

"V 5.03c, kertas HVS folio (15 hlm), tulisan ketikan tembusan karbon warna ungu, merupakan salinan dariV 5.03a, dan ketikan tembusan karbon warna hitam, merupakan salinan dari V 5.03b."

"V 5.04, selembar surat yang ditulis di Solo pada tanggal 28 Februari 1927, tulisan tangan berbahasa Belanda."

"V 5.05, kertas bergaris (2 hlm), tulisan tangan huruf Jawa dengan tinta warna hitam. Lembaran ini diberi judul Kawontenanipun tembung-tembung ing Karanggedhe dalah Sakiwatengenipun ingkang beda kaliyan tembung ing kitha (Surakarta), berisi 56 kata."

"Lanjutan seri Varia, terdri dari 17 judul dalam 19 bendel (V 5.01 sampai dengan , 5.15). Bendel bendel naskah ini berisi kumpulan dialek yang dicatat dari berbagai daerah di Jawa, semacam inventarisasi kosa kata Jawa dari seluruh wilayah yang, penduduknya berbahasa Jawa. Sumber informasi pengumpulan kata-kata ini adalah pnduduk setempat, mupun pegawai pemerintah yang bertugas di daerah-daerah, dan ada juga yang diambil dari sebuah pengumuman lelang di sebuah surat kabar. Pengumpulan dan pengetikan bendel-bendel ini dikerjakan oleh Pigeaud dan stafnya di Surakarta dan Yogyakarta sekitar tahun 1925-1930. Berikut ini adalah keterangan dari masing-masing bendel: V 5.06, kertas bergaris dan HVS (46 + 27 hlm), tulisan ketikan dan tulisan tangan huruf Latin warna hitam. Bendel ini berisi daftar kata bahasa Belanda dengan keterangan bahasa Jawa krama dan ngoko. Kata-kata tersebut terutama berkaitan dengan tanaman padi, dan keterangannya diberikan oleh para petugas pertanian di daerah-daerah, antara lain: Sragen, Boyolali, Klaten, dan Yogyakarta."