Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 315 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas, 1899-
"Buku ini membahas tentang sosok Kangjeng Pangeran Arya Adipati Danureja VII, Papatih Dalem di Keraton Ngayogyakarta. Dalam rangka tumbuk taun 1798-1862 beliau."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BKL.0939-JR 28
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Kangdjeng Goesti Pangeran Adipati Arja Mangkoenagara IV
"Buku ini diterbitkan bertepatan dengan peringatan 15 Windu atau 120 tahun ulang tahun M.N. IV, atas perintah M.N. VII pada tahun 1928. Buku ini berisi antara lain: 1. Serat piwulang sarta rerepen warni-warni, antara lain Tripama, Yogatama, dan sebagainya (17 buah); 2. Serat Penembrama sarta pralambang warni-warni; 3. Serat ssendhon langen swara, cakepan Gendhing pengetan R.M. Arya Gandakusuma (M.N. IV)."
Surakarta, Java Instituut
BKL.0886-SJ 69
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Tiffany Watt
"Buku ini diterbitkan bertepatan dengan peringatan 15 Windu atau 120 tahun ulang tahun M.N. IV. Buku ini berisi antara lain:
1. ngadani bendungan tambak agung
2. ngadani bendungan tirta swara
3. sri katon
4. wanagiri prang wadanan"
Surakarta: Java Instituut, 1927
BKL.1164-SJ 78
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini adalah buku panduan yang ditujukan bagi para panitia yang bekerja untuk upacara perkawinan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunagara pada hari Jumat Kliwon, tanggal 6, bulan Rejeb, tahun Jimawal 1837, atau tanggal 16 Agustus 1907."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.0555-LL 64
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Situmorang, Sitor, 1923-2014
Bandung: Kiwari, 1963
899.232 SIT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayah Al Hasaniyah
"Babad Sumene karya Agung Ru'yah diperkirakan telah ditulis sejak abad ke-19 M. Naskah ini tergolong koleksi masyarakat karena hanya disimpan oleh Rasyidi di Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep. Babad Sumenep tidak hanya menceritakan permasalahan internal di dalam keraton, tetapi juga memuat kisah-kisah kerjasama dan/atau perang dengan kerajaan lain, bahkan penjajahan Belanda. Dalam usaha perlawanannya, Adipati Sumenep, Sultan Abdurrachman (1811-1845 M) mencetuskan politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera Belanda, salah satunya pada upaya perlindungan Pangeran Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera, khususnya dalam misi rahasia penyelamatan Pangeran Diponegoro oleh Adipati Sumenep. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan filologi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sumenep tampak sangat mengagungkan Belanda. Namun, Sultan Abdurrachman mencetuskan politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera Belanda, di antaranya membangun Kantor Koneng sebagai tempat rapat rahasia dan pemakaian busana adat untuk memasyarakatkan strategi tersebut. Selain itu, politik Ajala Sotra juga terbukti efektif untuk melawan politik devide et impera karena berhasil mengelabui Belanda dan menyelamatkan Pangeran Diponegoro dari hukuman pengasingan.

“Babad Sumenep” by Agung Ru'yah is thought to have been written in the 19th century. This manuscript is classified as a community collection because it is only kept by Rasyidi in Kecer Village, Dasuk District, Sumenep Regency. “Babad Sumenep” not only tells about internal problems within the palace but also contains stories of cooperation and/or war with other kingdoms, even Dutch colonialism. In his resistance efforts, the Duke of Sumenep, Sultan Abdurrachman (1811–1845), initiated the Ajala Sotra policy to fight the Dutch devide et impera policy, one of which was an effort to protect Prince Diponegoro. This research aims to describe the political effectiveness of Ajala Sotra in fighting divide et impera politics, especially in the secret mission to rescue Prince Diponegoro by the Duke of Sumenep. The method used in this research is a qualitative descriptive method with a philological and historiographic approach. The results of this research show that Sumenep seems to really glorify the Netherlands. However, Sultan Abdurrachman initiated the Ajala Sotra policy to fight the Dutch devide et impera policy, including building the Kantor Koneng as a place for secret meetings and wearing traditional clothing to promote this strategy. Apart from that, Ajala Sotra politics also proved effective in fighting divide et impera politics because it succeeded in deceiving the Dutch and saving Prince Diponegoro from being exiled."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>