Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini memuat tiga teks yang tidak berhubungan satu sama lainnya, yaitu: daftar silsilah dari Nabi Adam sampai dengan Sultan Hamengkubuwana V, baik lewat garis keturunan tokoh-tokoh Islam (Sajarah Panengen) maupun tokoh-tokoh wayang (Sajarah Pangiwa) (h.1-62), Serat Prasapa (63-71), berisi daftar larangan adat untuk setiap lapisan masyarakat dari raja sampai petani, dan Babad Mataram yang mengisahkan sejarah kerajaan Mataram mulai dari Kyai Pamanahan sampai dengan Sultan Hamengkubuwana IV di Yogyakarta. Daftar pupuh: 1. Dhandhanggula; 2. Sinom; 3. Pangkur; 4. Asmarandana; 5. Dhandhanggula; 6. Asmarandana; 7. Kinanthi; 8. dhandhanggula; 9. Girisa; 10. Pangkkur; 11. Mijil; 12. Dhandhanggula; 13. Megatruh; 14. Maskumambang; 15. Durma; 16. Asmarandana; 17. Durma; 18. Dhandhanggula; 19. Sinom; 20. Sinom; 21. Pucung; 22. Sinom; 23. Kinanthi; 24. Asmarandana; 25. Sinom; 26. Durma; 27. Dhandhanggula. Menurut kolofon, naskah mulai disalin pada hari Senen Wage, 1 Ramadhan. Je 1774 (Catur Sapta Wiku Ngrat), yaitu bertepatan dcngan 24 Agustus 1846. Walaupun tempat penyalinan tidak disebutkan, gaya tulisan menyerupai gaya kraton Yogyakarta pada jaman HB V, sehingga penyunting menduga bahwa naskah ini pun disalin di skriptorium kraton tersebut atas perintah Sri Sultan. Terdapat kejanggalan dalam penanggalan yang dipakai pada naskah ini, yakni tahun Welandi tidak disebutkan dan angka merta tidak disertakan, sekalipun hampir semua naskah hasil skriptorium HB V dilengkapi dengan data-data tersebut. Adapun nama Sri Sultan sebagai pemrakarsa (ingkang ayasa) tidak disebutkan sebagaimana kebiasaan. Kesan penyunting ialah bahwa naskah ini merupakan naskah yang gagal pada saat pembuatannya (oleh seorang carik baru?), sehingga tidak sempat diselesaikan. Pendapat ini ditunjang oleh keadaan halaman naskah yang telah disiapkan untuk dihiasi dengan wadana dan rerenggan lain, tetapi tidak pernah dikerjakan. Data yang lebih pasti adalah naskah berasal dari periode pemerintahan HB V dan menunjukkan banyak gejala paleografis dan kodikologis yang khas jaman HB V. Nama H3 V, yang naik tahta untuk pertama kalinya sebagai anak berumur dua tahun pada 1812, adalah nama sultan terakhir yang tercantum pada keterangan silsilah di naskah ini. (Di h. 10 ada tambahan kemudian menyebutkan HB VI naik tahta.) Menurut keterangan yang ditulis oleh Pigeaud pada h.i, naskah dibeli di Yogyakarta pada tanggal 19 Maret 1932. Pigeaud juga menerangkan bahwa teks naskah ini telah dibuat ringkasannya, akan tetapi sampai saat ini keberadaan ringkasan tersebut tidak diketahui."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SL.4-NR 171
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi dua teks. Pertama adalah kisah pertempuran Mataram melawan Trunajaya pada tahun 1678, Trunajaya akhirnya mati terbunuh. Dilanjutkan dengan cerita peperangan Mataram melawan pasukan Giri. Pertempuran Sunan Mataram melawan Amangkurat Kartasura, Sunan Mataram dapat dikalahkan kemudian dijadikan Pangeran Adipati Puger. Cerita tentang Untung Surapati yang diangkat anak oleh Belanda di Betawi. Bagian kedua berisi cerita Selarasa dan kawan kawan, murid Lo Tama dari desa Mundu. Kisah SeUarasa berguru pada Seh Durnapi dan pada raja jim secara sembunyi-sembunyi. Dilanjutkan dengan cerita Selarasa bertempur dengan raja jim kapir di Madanda untuk merebut Prabu Palamir. Kisah berakhir dengan pengangkatan Selaswara menjadi raja dan beristrikan Dyah Rumsari. Keterangan penulisan maupun penyalinan naskah tidak diketahui, kemungkinan terletak pada lembaran awal yang tidak terbaca. Naskah telah dibuatkan ringkasan pupuh per pupuh oleh Mandrasastra pada Februari 1933. Pada ringkasan tersebut (h.i) terdapat judul Pratelan isinipoen serat tjarijos Karaton Tjirebon (nampaknya ditulis oleh Mandrasastra). Di bawahnya (dengan pensil) terdapat tulisan Babad Mataram-Kartasoera. S. Selarasa. Penulisan dibuat dalam dua sisi. Penulisan dari h.i-80, lalu ada rulisan yang dimulai dari sisi yang lain (mulai dari h.238-81). Sisi yang satu tentang Babad Mataram, sisi yang lain tentang Selarasa. Model penulisan semacam ini merupakan ciri khas Pujaharja sehingga penyunting menduga bahwa naskah ini kemungkinan ditulis oleh Pujaharja. Banyak lembaran naskah yang robek sehingga tidak terbaca. Keterangan referensi selanjutnya tentang Babad Mataram, lihat FSUI/SJ.92. Sedangkan tentang Selarasa, bandingkan MSB/L.321-324, W.94."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.94-NR 201
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Sajarah Dalem dan Serat Kancil. Cara penulisan naskah ini dari dua sisi, sisi pertama berisi teks Sajarah Dalem berbentuk tembang macapat, tetapi di sana-sini diseling dengan prosa. Kemudian diteruskan dengan Serat Kancil. Naskah berisi pula petikan Serat Menak dan tatacara mengadu ayam, diteruskan dengan doa untuk menyembuhkan sakit gigi. Naskah ini diperoleh Pigeaud di Surakarta pada bulan Februari 1929 dan telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Januari 1933. Daftar pupuh: (1) -; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) kinanthi; (6) mijil; (7) pangkur; (8) gambuh; (9) megatruh; (10) durma; (11) pucung; (12) sinom; (13) sinom; (14) sinom; (15) asmarandana; (16) asmarandana; (17) pucung; (18) dhandhanggula; (19) kinanthi; (20) dhandhanggula; (21) dhandhanggula; (22) gambuh. [DONGENG KANCIL] (23) pangkur; (24) pucung; (25) sinom; (26) gambuh; (27) dhandhanggula; (28) pucung; (29) pangkur; (30) sinom; (31) asmarandana; (32) pangkur; (33) dhandhanggula; (34) dhandhanggula; (35) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.137-NR 47
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagian awal teks (h.6-11) tidak terbaca karena kertasnya rapuh dan banyak bagian yang robek. Naskah berisi sejarah kerajaan Mataram, sejarah para nabi (silsilah nabi) mulai dari nabi Adam (h.l64a), sejarah empu Ramadi (h. 167a), sejarah Patih Gajahmada (Majapait) (h.l37b), cerita Prabu Jayabaya, beberapa contoh Saloka (h.144), serta semacam primbon tentang bulan baik dan buruk, dan sebagainya. Mulai h.59a, gaya tulisan berbeda dengan bagian terdahulu, mungkin ditulis oleh penulis yang berlainan, dan juga banyak disisipi dengan kata-kata Arab dengan aksara Jawa. Naskah ini umumnya berbentuk tembang macapat, namun ada juga beberapa bagian yang meskipun menggunakan tanda pisah (pada lingsa/pada lungsi) namun sulit diketahui nama tembangnya karena tidak sesuai dengan aturan guru lagu dan guru wilangan, terutama pada h.l46-155a, 168a-176b. Mulai h.l69a-183b, huruf berupa aksara pegon. Keterangan referensi, lihat FSUI/SJ.92. Daftar pupuh: [BABAD MATARAM] (1) asmarandana; (2) sinom; (3) pangkur; (4) durma; (5) dhandhanggula; (6) kinanthi; (7) durma; (8) asmarandana; (9) dhandhanggula; (10) sinom; (11) kinanthi; (12) durma; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) sinom; (16) mijil; (17) sinom; (18) dhandhanggula; (19) dhandhanggula; (20) -; (21) sinom; (22) pucung; (23) asmarandana. [NITISRUTI] (24) dhandhanggula. [NIITIPRAJA] (25) dhandhanggula; (26) dhandhanggula; (27) asmarandana; (28) kinanthi; (29) sinom; (30) dhandhanggula; (31) asmarandana; (32) dhandhanggula; (33) dhandhanggula; (34) sinom; (35) pangkur; (36) mijil; (37) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.89-CT 3
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagian depan naskah ini tidak turut terjilid (hilang), sehingga awal teks dimulai pada pertengahan cerita. Teks secara garis besar berisi cerita tentang pemberontakan Trunajaya dan kisah penaklukan kerajaan-kerajaan pesisir oleh Sunan Mangkurat. Keterangan bibliografi selengkapnya dapat dilihat pada FSUI/SJ.92. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) durma; (4) kinanthi; (5) durma; (6) pangkur; (7) durma; (8) sinom; (9) dhandhanggula; (10) pangkur; (11) sinom; (12) mijil; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) mijil; (16) durma; (17) dhandhanggula; (18) asmarandana; (19) dhandhanggula; (20) durma; (21) pangkur; (22) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.88-CT 2
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan ringkasan dari sebuah naskah induk yang belum diketahui keberadaannya. Ringkasan ditulis tangan oleh Mandrasastra pada Agustus 1934. Pada lembar awal terdapat keterangan penerimaan naskah asli (?), yaitu diterima Pigeaud dari Cirebon atas bantuan Dr. H. Kraemer. Teks berisi kisah pertempuran Sultan Mataram melawan Adipati Pati. Pertempuran prajurit Mataram pimpinan Pangeran Pekik melawan pasukan Giri yang dipimpin Sunan Giri. Sultan Mataram memerintahkan Adipati Mandurip untuk menyerang Belanda di Jakarta. Bagian akhir teks berisi uraian tentang pengangkatan R.M. Sahid menjadi raja Mataram bergelar Sunan Amangkurat, menggantikan Sultan Mataram yang meninggal dunia. Dilanjutkan dengan cerita pemberontakan Pangeran Alit, adik dari Sunan Amangkurat dan Tumenggung Pasingsingan terhadap Sunan Amangkurat, namun pemberontak-an ini dapat dipadamkan bahkan kepala Tumenggung Pasingsingan pada akhimya dipenggal. Keterangan referensi, lihat FSUI/SJ.92."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.90-L 21.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan kisah penyerangan Mataram ke Brang Wetan dengan dibantu oleh P. Purubaya, adipati Surabaya. Dilanjutkan dengan cerita pertempuran Untung Surapati melawan Belanda di bawah pimpinan Kapten Tak. Cerita tentang Raden Sukra. Kisah peperangan antara Mataram (Sunan Ngalaga) melawan Kartasura (Sunan Amangkurat). Teks diakhiri dengan kisah pertempuran Sunan Amangkurat yang dibantu oleh Untung Surapati, melawan Belanda. Bandingkan isi cerita ini dengan FSUI/SJ.92. Demikian pula dengan keterangan referensi selengkapnya dapat dilihat pada deskripsi naskah tersebut. Keterangan penulisan/penyalinan naskah tidak diketahui, kemungkinan terdapat pada lembar awal teks yang telah hilang. Naskah diterima Pigeaud pada 14 Juni 1930, kemudian oleh stafnya dibuatkan salinan alih aksara berupa cuplikan pada awal dan akhir pada Juni 1930 sebanyak dua eksemplar."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.91-NR 92
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan uraian tentang silsilah raja Majapait, mulai dari Brawijaya I, Hayam Wuruk, Brawijaya II-V, Raden Bondan Kejawen, Lembu Peteng, hingga Ki Ageng Getas Pandawa. Dilanjufkan dengan cerita tentang sejarah kerajaan Alengka dan sang Hyang Nurasa menjadi raja. Silsilah para dewa, mulai dari sang Hyang Catur Kenaka hingga Batara Narada; sang Hyang Tunggal beranak kepiting, menikah dengan Dewi Dremani dan berputra Hyang Darstati, Batara Dewan Jali, dan Batara Lodra. Brawijaya V menikah dengan putri Cempa dan menurunkan Sayid Mulana. Kisah Ki Ageng Tarub, Ki Ageng Sela, Pamanahan dan Panjawi. Kisah pertempuran Pajang dengan Jipang. Cerita Baron Sekeber. Teks Sunan Kudus dari pengembaraannya. Keterangan penulisan dijumpai pada awal teks, yaitu ditulis pada tanggal 10 Jumadilakir, Ehe 1801 (15 August 1872). Namun keterangan penulis/penyalin dijumpai dalam teks. Naskah ini dibeli Pigeaud dari Ir. Moens pada tanggal 30 Maret 1932 di Yogyakarta. Mandrasastra telah membuatkan salinan alih aksara berupa cuplikan pada awal dan akhir pada bulan Agustus 1937. Keterangan referensi, lihat Pratelan 1:108 (Babad Mataram I-V); MSB/S.l, 3, 35, 54, 56, 67-71, 73-75, 94, 97, 157; KBG 20, 81, 118, 215, 252, CS.150; SMP/KS.30, 32 s/d 38; MN.172 s/d 179, 190, 198, 203, 205, 220, 259, 173, 174; Rp.23; YKM/W.48f, 50-52, 58-62,64, 70, 72, 74-75,79, 89, 92,94; FSUI/SJ.88-91, 93-97; LOr 1829,2113."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.92-NR 173
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan uraian tentang raja Mataram yaitu Prabu Anyakrakusuma (Sultan Agung). Dilanjutkan dengan kisah Pangeran Jagaraga mendapat hukuman. Pengangkatan Mangkubumi menjadi patih Madiun. Sunan Amangkurat wafat dan dimakamkan di Tegal Arum. Akhir teks ini tidak diketahui, karena h.160 dan seterusnya hilang. Keterangan penulisan terdapat pada h.l, yaitu berbunyi hari Sabtu Kliwon, 24 Jumadilawal 1802 (19 Juli 1873). Nama penulis/penyalin tidak disebutkan dalam teks. Keterangan referensi, lihat FSUI/ SJ.92. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) mijil; (4) megatruh; (5) sal; (6) pangkur; (7) sinom; (8) pangkur; (9) dhandhanggula; (10) asmarandana; (11) dhandhanggula; (12) sinom; (13) asmarandana; (14) mijil; (15) sinom; (16) maskumambang; (17) sinom; (18) dhandhanggula; (19) pangkur; (20) asmarandana; (21) girisa; (22) megatruh; (23) mijil; (24) sinom; (25) pangkur; (26) dhandhanggula: (27) sinom; (28) asmarandana; (29) megatruh; (30) durma; (31) kinanthi; (32) durma; (33) fon; (34) mijil; (35) asmarandana; (36) asmarandana; (37) dhandhanggula; (38) sinom; (39) mijil; (40) kinanthi; (41) megatruh; (42) asmarandana; (43) dhandhanggula; (44) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.93-NR 185
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mangkunegara IX
Djakarta Noordhoff Knoff 1953
D 899.24 M 19
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>