Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Majalah berkala Kalawarti Kadjiwan Djawi bulan Juli 1937 menyajikan sejumlah artikel, yaitu: 1.) Hyang Asmara ambarang jantur; 2.) Arti kata dan nama "Marcapada"; 3.) Pembahasan mengenai Malthusianisme, yaitu ilmu wejangan dari Th. R. Malthus (1766-1834); 4.) Jamu Jawa untuk wanita hamil."

"Kalawarti (majalah berkala) Kadjiwan Djawi ini memuat artikel mengenai: 1.) Widwara Kandhang, berupa kata pengantar dari redaksi majalah Kadjiwan Djawi; 2.) Peringatan wafatnya Paku Buwana IV di Surakarta; 3.) Artikel mengenai Candra yang berarti bulan; dan lain-lain."

"Majalah ini bersisi 4 (empat) artikel yang berjudul: 1. Panganggep oleh Marsana; 2. Kasunyatan, saduran dari J. Krishnamurti; 3. Santiwara Sapala oleh Marsana; 4. Larasan tembung Jawi Sawetawis."

"Terbitan Kalawarti (majalah berkala) Kadjiwan Djawi April 1937 ini memuat tentang Serat Kalabinuka yang menguraikan mengenai makna kata-kata, seperti contoh berikut: jaman, berasal dari kata Arab, dan termasuk kata (baru) dalam bahasa Jawa. Dalam karya sastra Jawa lama, sama dengan kata "kala" yang artinya mangsa, usum atau dalam bahasa melayu musim."

"Majalah berkala Kadjiwan Djawi - bulan Juni 1937 ini memuat tentang Serat Bangun Enjing yang membahas mengenai penguasaan atau pengendalian diri."

"Majalah berkala (kalawarti) Kadjiwan Djawi ini menyajikan uraian berjudul "Serat Kula Wetah" yaitu filsafat mengenai manusia, yang ditulis oleh Raden Soemarmo Dirdjokoesoemo."

"Majalah berkala Kadjiwan Djawi Desember 1937 ini menyajikan mengenai: 1.) "Panganggep" oleh Marsana; 2.) Salinan mengenai "kasunyatan" oleh J. Krishnamurti; 3.) "Santiwara Sapala" oleh Marsana; 4.) Arti sejumlah kata dalam bahasa Jawa."

"Serat Iskandar basa Djawi wedalan pangetjapan De bliksem ing Surakarta. Babonipun serat Iskandar wau dipun wastani Pseudo Callisthenes inggih punika tjarijos Iskandar damelanipun Callisthenes, djuru ngarang/sedjarah ingkang nderekaken prabu Iskandar nalika andon lelana. Serat wau kinten-2 katitimangsan 200 S.I.- 300.I 1"

"Naskah ini berisi teks majemuk, yang mengajarkan berbagai petangan, japa mantra dan pelbagai doa yang berkaitan dengan ajaran mistik Islam Jawa. Japa mantra digunakan untuk mengobati anak-anak yang sakit, untuk membuat sirep. Perhitunga hari dan sifat-sifat manusia berdasarkan perhitungan hari kelahirannya, perhitungan hari untuk berangkat perang atau menikah. Pada h.62 disebutkantentang selesainya penyalinan naskah, yaitu Minggu Kliwon, 23 Jumadilawal, Jimawal 1741 atau (14 Mei 1814), namun melihat jenis kertas dan gaya penulisan yang bervariasi, tidak mungkin bila teks disalin seperti keterangan di atas. Dimungkinkan bila teks-teks itu disalin sekitar awal hingga pertengahan abad ke-19. Dalam teks tidak ditemukan keterangan mengenai nama penyalin dan tempat penyalinan. Keterangan di luar teks menyebutkan bahwa naskah ini diperoleh Pigeaud pada bulan Desember 1929 dan telah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Juni 1930."

"Buku ini berisi pelajaran mengenai karawitan beraneka ragam sisertai cara-cara notasi memainkan gamelan secara keseluruhan. Disertai dengan notasi angka, juga ada tembang macapat dengan beberapa metrumnya seperti: kinanthi, sekarrini, bremara, pocung, megatruh, mijil. Juga ada keterangan mengenai gamelan kuna dan gamelan sekarang."