Ditemukan 3390 dokumen yang sesuai dengan query
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Purwakandha III adalah salinan dari naskah tulisan tangan yang tersimpan di KBG van K en W. Buku Menak Purwakandha III adalah salah satu bagian dari rangkaian serat/cerita Menak gubahan Yasadipura I yang diterbitkan oleh Balai Pustaka 1935. Adapun ringkasan isinya adalah: 36. Lanjutan dari Prabu Kasrukum mencari bantuan; 37. Sultan Jayusman duduk dihadapan punggawanya di Kuparman; 38. Bantuan dari Kuparman tiba; 39. Wong Agung mendapat pengampunan; 40. Raja Kulhibadir tewas oleh Rd. Aris Munandar; 41. Wong Agung menyerang Purwakandha (Mutadarawi); 42. Raja Kasrukum tewas oleh Wong Agung; 43. Wong Agung pulang kembali ke Kuparman; 44. Permaisuri Medayin diboyong ke Kuparman; 45. Permaisuri Medayin memberikan (harta?) kepada anak cucunya; 46. Permaisuri Medayin berada di Kuparman; 47. Prabu Semakun mewakili Wong Agung menyerang Ngambar Kustup; 48. Prabu Nusirwan dikukuhkan oleh Prabu Bariakbar; 49. Prajurit Kuparman berhadap-hadapan dengan prajurit Ngambarkustup."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0642-CP 38
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Purwakandha I adalah salinan dari naskah tulisan tangan yang tersimpan di KBG van K en W (Hs KBG 265 puph 418?435). Buku Menak Purwakandha I adalah salah satu bagian dari rangkaian serat/cerita Menak gubahan Yasadipura I yang diterbitkan oleh Balai Pustaka 1935. Adapun ringkasan isinya adalah: 1. (hlm.3) Pasukan Walsiyah kalah perang; 2. (hlm.5) Prabu Nusirwan tiba di Purwakandha; 3. (hlm.12) Melakukan penipuan; 4. (hlm.16) Mempunyai putra dan putri raksasa; 5. (hlm.21) Wong Agung menerima surat tantangan dari Purwakandha; 6 (hlm.26) Patih Bestak diperingatkan oleh Patih Jedhi; 7. (hlm.30) Wong Agung menyerang ke Purwakandha; 8. (hlm.34) Pasukan Kuparman perang melawan pasukan Purwakandha; 9. (hlm.38) Peperangan; 10. (hlm.41) Seh Waridin ingin bertemu Wong Agung; 11. (hlm.46) Wong Agung hilang (pergi) dari Istana; 12. (hlm.50) Pembicaraan mengenai hilangnya Wong Agung; 13. (hlm. 56) Diketahui bahwa keturunan raksasa; 14. (hlm.59) Putra mahkota mengadu pada ibunya; 15. (hlm.63) Rd. Kalaranu menyiapkan pasukan; 16. (hlm.69) perang saudara; 17. (hlm.72) bantuan dari Malebari; 18. (hlm.76) Tidak lagi menjadi raksasa."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0640-CP 36
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Purwakandha I adalah salinan dari naskah tulisan tangan yang tersimpan di KBG van K en W (Hs KBG 265 puph 436 dst). Buku Menak Purwakandha II adalah salah satu bagian dari rangkaian serat/cerita Menak gubahan Yasadipura I yang diterbitkan oleh Balai Pustaka 1935. Adapun ringkasan isinya adalah: 19. Hendak mencari hilangnya Wong Agung; 20. Dewi Kadarwati mencari Wong Agung; 21. Raja Gumiwang berperang dengan Rd. Kodrat Samadikun; 22. Wong Agung ditemukan di gua; 23. Raja di Purwakandha meminta bantuan; 24. Rd. Asimkatamsi dan Rd. Aris Munandar; 25. Raja Kosarsah menolong Purwakandha; 26. Membahas strategi perang; 27. Perang tandhing; 28. Wong Agung dan bala tentaranya terkena tenung; 29. Rd. Pirngadi berperang; 30. Perang hebat; 31. Prabu Tasangsulngalam terluka; 32. Dewi Isnaningsih membantu perang; 33. Tenung Patih Burawas telah sirna; 34. Patih jedhi tunduk pada Wong Agung; 35. Prabu Kasrukum mencari pertolongan/bantuan."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0641-CP 37
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Set lima naskah ketikan ini, merupakan alih aksara dari naskah KBG 613 yang dikerjakan oleh M. Kusrin tahun 1930an. Berisi saduran cerita Menak yang digubah di Kraton Kartasura pada akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18 (?). Oleh karena itu, oleh Poerbatjaraka dinamakan Menak Kartasura untuk membedakannya dari versi Menak yang lain, termasuk versi Yasadipuran dan pelbagai redaksi pasisiran. Menurut Poerbatjaraka (1964: 110) babon transliterasi ini adalah naskah Menak tertua yang masih bertahan. Disebutkan ceritanya sangat dekat dengan Hikayat Amir Hamzah dalam tradisi naskah Melayu. Rincian isi kelima naskah ini sebagai berikut: Cerita Menak Kartasura ini bertokohkan Amir Hamzah yang juga disebut dengan nama Wong Agung Jayengrana; Prabu Nursewan raja di Medayin; dan Dewi Muninggar, putri Prabu Nursewan. Lihat Poerbatjaraka (1940a: 9-33) untuk ringkasan maupun cuplikan pupuh selengkapnya teks ini. Dari kolofon depan dapat diketahui bahwa naskah babon disalin pada tahun 1715, atas prakarsa permaisuri Sinuhun Pakubuwana I yang bergelar Kanjeng Ratu Balitar. Sedangkan orang yang mengerjakan penyalinannya bernama Ki Carik Narawita."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.77-G 135
Naskah Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku ini adalah salah satu dari rangkaian Serat Menak yang digubah oleh Jasadipura I yang berjudul Menak Jaminambar jilid Ke-3. Adapun rangkaian isinya adalah: Bab 33 (hlm. 3)-Patih Dul Jalal tewas oleh Wong Agung; Bab 34 (hlm. 9)-Wong Agung dikeroyok oleh para raja; Bab 35 (hlm. 16)-Raja Sapardan ditangkap; Bab 36 (hlm. 21)-Membahas perang dahsyat; Bab 37 (hlm. 26)-Para raja yang memihak Wong Agung banya yang diajak berperang; Bab 38 (hlm. 31)-Wong Agung berperang dengan Prabu Rabussamawati; Bab 39 (hlm. 37)-Mengganti taktik berperang; Bab 40 (hlm. 43)-Perang Dahsyat; Bab 41 (hlm. 48)-Prajurit Jamintoran membantu Wong Agung; Bab 42 (hlm. 52)-Prabu Rabussamawati dipenggal oleh Wong Agung."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0652-CP 48
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Malebari III ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van K en W (Hs KBG 265 pupuh: 368?384). Buku Menak Malebari III adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1935. Adapun rangkaian isinya adalah: 36. Pasukan Arab berperang lawan pasukan Polad; 37. Raja Polad takluk; 38. Raja Kubarsi menyerang Malebari; 39. Prabu Nuriswan mengirim (bantuan) ke Malebari; 40. Prabu Jayusman menjawab surat tantangan; 41. Pangeran Kaelani berperang; 42. Bantuan dari Kuparman tiba; 43. Prabu Maliyat Kustur melihat kedatangan musuh; 44. Prabu Maliyat Kustur meminta bantuan ibunya; 45. Pangeran Kelan bertemu Dewi Kadarwati; 46. Para putri berperang; 47. Pataniburni tewas; 48. Prabu Maliyat Kustur mencari bantuan; 49. Amir Anjilin berperang; 50. Amir Anjilin berperang melawan Pangeran Bakdingujaman; 51. Amir Anjilin dan Banu Arli kalah oleh Wong Agung; 52. Prabu Maliyat Kustur minta bantuan raja Talsiyah."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0637-CP 33
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina III ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen Hs KBG 267 pupuh 286--300. Buku Menak Cina III adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 29. Umarmaya bertemu Menak Jayengmurti di gua; 30. Menak Jayengmurti keluar atau lolos dari gua; 31. Prabu Kewusnendhar tunduk pada Menak Jayengmurti; 32. Putri Cina mempersembahkan barang-barang yang indah (Raja Peni) kepada Dewi Sudarawreti dan Dewi Sirtu Pelaeli; 33. Prabu Nuriswan melihat keunggulan Kelaswara ketika belajar berperang; 34. Pergi ke negara Kelan; 35. Putri Cina meminta untuk berkawan dengan Dewi Sudarawreti; 36. Persetujuan perkawanan antara Putri Cina dengan Dewi Sudarawreti; 37. Keberangkatan bala tentara Kuparman hendak menyerang Kelan; 38. Raja Kelan mencoba merasakan Menak Jayengmurti; 39. Putri Cina bertemu putri Parangakik; 40. Putri Cina berada di pesanggrahan putri Parangakik; 41. Raja Jamum berunding bersama dengan kedua putrinya; 42. Putri Parangakik dan Putri Cina menyerang musuh yang hendak berbuat curang (jahat); 43. Putri Cina dikeroyok oleh putri raksasa putra Raja Jamum."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0632-CP 28
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Cerita Menak Lakat Jilid III ini adalah bagian terakhir dari rangkaian cerita Menak Amir Hamzah terbitan Bale Pustaka. Pada bagian Menak Lakat Jilid III ini, cerita diawali dengan sambungan dari cerita sebelumnya (Jilid II) mengenai Bukit Kut yang dijadikan sebagai makam Wong Agung (Amir Hamzah). Cerita diakhiri dengan kisah Muhamad Kanapiyah datang berkunjung ke Madinah, kemudian atas perintah Nabi (Muhammad) ia menggantikan ibunya menjadi raja di Ngajrak."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1937
BKL.0935-CP 55
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.222 YAS m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982
899.222 YAS m
Buku Teks Universitas Indonesia Library