Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Purwakandha I adalah salinan dari naskah tulisan tangan yang tersimpan di KBG van K en W (Hs KBG 265 puph 436 dst). Buku Menak Purwakandha II adalah salah satu bagian dari rangkaian serat/cerita Menak gubahan Yasadipura I yang diterbitkan oleh Balai Pustaka 1935. Adapun ringkasan isinya adalah: 19. Hendak mencari hilangnya Wong Agung; 20. Dewi Kadarwati mencari Wong Agung; 21. Raja Gumiwang berperang dengan Rd. Kodrat Samadikun; 22. Wong Agung ditemukan di gua; 23. Raja di Purwakandha meminta bantuan; 24. Rd. Asimkatamsi dan Rd. Aris Munandar; 25. Raja Kosarsah menolong Purwakandha; 26. Membahas strategi perang; 27. Perang tandhing; 28. Wong Agung dan bala tentaranya terkena tenung; 29. Rd. Pirngadi berperang; 30. Perang hebat; 31. Prabu Tasangsulngalam terluka; 32. Dewi Isnaningsih membantu perang; 33. Tenung Patih Burawas telah sirna; 34. Patih jedhi tunduk pada Wong Agung; 35. Prabu Kasrukum mencari pertolongan/bantuan."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0641-CP 37
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Purwakandha I adalah salinan dari naskah tulisan tangan yang tersimpan di KBG van K en W (Hs KBG 265 puph 418?435). Buku Menak Purwakandha I adalah salah satu bagian dari rangkaian serat/cerita Menak gubahan Yasadipura I yang diterbitkan oleh Balai Pustaka 1935. Adapun ringkasan isinya adalah: 1. (hlm.3) Pasukan Walsiyah kalah perang; 2. (hlm.5) Prabu Nusirwan tiba di Purwakandha; 3. (hlm.12) Melakukan penipuan; 4. (hlm.16) Mempunyai putra dan putri raksasa; 5. (hlm.21) Wong Agung menerima surat tantangan dari Purwakandha; 6 (hlm.26) Patih Bestak diperingatkan oleh Patih Jedhi; 7. (hlm.30) Wong Agung menyerang ke Purwakandha; 8. (hlm.34) Pasukan Kuparman perang melawan pasukan Purwakandha; 9. (hlm.38) Peperangan; 10. (hlm.41) Seh Waridin ingin bertemu Wong Agung; 11. (hlm.46) Wong Agung hilang (pergi) dari Istana; 12. (hlm.50) Pembicaraan mengenai hilangnya Wong Agung; 13. (hlm. 56) Diketahui bahwa keturunan raksasa; 14. (hlm.59) Putra mahkota mengadu pada ibunya; 15. (hlm.63) Rd. Kalaranu menyiapkan pasukan; 16. (hlm.69) perang saudara; 17. (hlm.72) bantuan dari Malebari; 18. (hlm.76) Tidak lagi menjadi raksasa."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0640-CP 36
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Purwakandha III adalah salinan dari naskah tulisan tangan yang tersimpan di KBG van K en W. Buku Menak Purwakandha III adalah salah satu bagian dari rangkaian serat/cerita Menak gubahan Yasadipura I yang diterbitkan oleh Balai Pustaka 1935. Adapun ringkasan isinya adalah: 36. Lanjutan dari Prabu Kasrukum mencari bantuan; 37. Sultan Jayusman duduk dihadapan punggawanya di Kuparman; 38. Bantuan dari Kuparman tiba; 39. Wong Agung mendapat pengampunan; 40. Raja Kulhibadir tewas oleh Rd. Aris Munandar; 41. Wong Agung menyerang Purwakandha (Mutadarawi); 42. Raja Kasrukum tewas oleh Wong Agung; 43. Wong Agung pulang kembali ke Kuparman; 44. Permaisuri Medayin diboyong ke Kuparman; 45. Permaisuri Medayin memberikan (harta?) kepada anak cucunya; 46. Permaisuri Medayin berada di Kuparman; 47. Prabu Semakun mewakili Wong Agung menyerang Ngambar Kustup; 48. Prabu Nusirwan dikukuhkan oleh Prabu Bariakbar; 49. Prajurit Kuparman berhadap-hadapan dengan prajurit Ngambarkustup."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0642-CP 38
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Set lima naskah ketikan ini, merupakan alih aksara dari naskah KBG 613 yang dikerjakan oleh M. Kusrin tahun 1930an. Berisi saduran cerita Menak yang digubah di Kraton Kartasura pada akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18 (?). Oleh karena itu, oleh Poerbatjaraka dinamakan Menak Kartasura untuk membedakannya dari versi Menak yang lain, termasuk versi Yasadipuran dan pelbagai redaksi pasisiran. Menurut Poerbatjaraka (1964: 110) babon transliterasi ini adalah naskah Menak tertua yang masih bertahan. Disebutkan ceritanya sangat dekat dengan Hikayat Amir Hamzah dalam tradisi naskah Melayu. Rincian isi kelima naskah ini sebagai berikut: Cerita Menak Kartasura ini bertokohkan Amir Hamzah yang juga disebut dengan nama Wong Agung Jayengrana; Prabu Nursewan raja di Medayin; dan Dewi Muninggar, putri Prabu Nursewan. Lihat Poerbatjaraka (1940a: 9-33) untuk ringkasan maupun cuplikan pupuh selengkapnya teks ini. Dari kolofon depan dapat diketahui bahwa naskah babon disalin pada tahun 1715, atas prakarsa permaisuri Sinuhun Pakubuwana I yang bergelar Kanjeng Ratu Balitar. Sedangkan orang yang mengerjakan penyalinannya bernama Ki Carik Narawita."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.76-G 134
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku ini menceritakan kelanjutan Pangeran Kelan dibawa ke Jamintoran. Dilanjutkan berperang dengan Sadar Sadarsil. Pangeran Kelan dipertunangkan dengan Dewi Sulasikin, cerita berakhir Umar Maya menemui Prabu Sadarsalam. Serat menak ini dilanjutkan dengan menak Jaminambar."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0650-CP 46
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Menak Jaminambar adalah salah satu cerita dari rangkaian Serat Menak yang dicetak berdasarkan gubahan Jasadipura I di Surakarta. Adapun rangkaian isinga adalah: Bab 18 hujan pasir dari bawah (hlm.3); Bab 19 kepergian wadya bala Satriya Perang Teja dan Wong Agung (hlm.8); Bab 20 Prabu Tasangsulngalam berperang (hlm.13); Bab 21 Raja Kosyani berkelahi melawan Mikail (hlm.20); Bab 22 Prabu Gulangge ikut berperang (hlm.23); Bab 23 Raja Surakal mengeluarkan sihir (hlm.27); Bab 24 Surakal tewas oleh Umarmaya (hlm.31); Bab 25 Raja Sambaji maju perang (hlm.38); Bab 26 Raja Daryalam berperang melawan Raja Duljalal (hlm.44); Bab 27 Duljalal menceritakan beratnya berperang dengan para raja Kuparman (hlm.50); Bab 28 bala tentara Wong Agung ditawan musuh (hlm.53); Bab 29 Prabu Tasangsulngalam ikut ditawan musuh (hlm.57); Bab 30 Prabu Tasangsulngalam dilepaskan (hlm.61); Bab 31 Prabu Atasaji perang dengan Patih Duljala (hlm.68); Bab 32 Amir Anjilin diajak berperang (hlm.74)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0651-CP 47
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku Menak Lakat jilid II adalah salah satu bagian dari seri atau rangkaian Serat Menak terbitan Balai Pustaka tahun 1937. Adapun rangkaian isinya: 1. Lanjutan mengenai Raja Lakat yang dibantu oleh Raja Jenggi (hlm.3); 2. Prajurit Raja Jenggi berperang (hlm.5); 3. Raja Jenggi mengeluarkan kesaktiannya (hlm.18); 4. Wong Agung diajak berperang (hlm.23); 5. Kangjeng Nabi bersembunyi di dalam gua (hlm.27); 6. Kangjeng Nabi ditemukan oleh Jabarail (hlm.36); 7. Bagenda Ali menyusul ke medan perang (hlm.43); 7. Bardanas menceritakan kesaktian Bagenda Ali (hlm.51); 8. Raja Lakat diikat dengan Bagenda Ali (hlm.58); 9. Prajurit Lakat semua takluk (hlm.70); 10. Gunung Kut menjadi tempat penginapan Wong Agung (hlm.76)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1937
BKL.0655-CP 51
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Menak Kalakodrat II adalah salah satu bagian dari ringkasan Serat Menak terbitan Bale Pustaka tahun 1936 gubahan Yasadipura I. Adapun ringkasan isinya: 16. Lanjutan Patih Baktiyar berdusta kepada Prabu Irman; 17. Prabu Gulangge dan Prabu Salsal menyerang Wong Agung; 18. Prabu Irman bersekutu dengan Prabu Gulangge dan Prabu Salsal, hendak melawan Wong Agung; 19. Prabu Urmas dijadikan Senapati Wong Agung; 20. Pembahasan dalam rangka akan berperang; 21. Berbohong menemui kesengsaraan; 22. Raja Unukmarjaban berperang; 23. Prajurit raja Unukmarjaban banyak yang tewas; 24. Prabu Unukmarjaban siap berperang; 25. Seh Wahas menemui Prabu Unukmarjaban; 26. Raja berperang melawan raja; 27. Prabu Unukmarjaban pulang ke Kalakodrat; 28. Prabu Irman bertobat; 29. Prabu Irman ?disahadatkan? lagi (diIslamkan lagi?)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0646-CP 42
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Kustup (Jilid II) adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak yang digubah oleh Yasadipura I, terbitan Bale Pustaka tahun 1935. Adapun ringkasan isinya: 16. (hlm. 3) Raja Bubarwan dan Raja Krasbinandur di hukum; 17. (hlm. 9) Prabu Johan Pirmansah membalas dengan menghukum prajurit Kuparman; 18. (hlm. 14) Patih Ombak Bakat berperang melawan raja Kuskehel; 19. (hlm. 19) Wong Agung memberi bantuan; 20. (hlm. 25) Kedatangan bantuan di tempat penginapan; 21. (hlm. 30) Perayaan perkawinan Raden Asim Katamsi dengan Dewi Ngumyun Adikin; 22. (hlm. 34) Prabu Bari Akbar ketika mendengar perkawinan putranya; 23. (hlm. 38) Senapati Wasmiten berperang melawan Senapati Kuparman; 24. (hlm. 43) Senapati Wasmiten kalah berperang; 25. (hlm. 52) Prabu Johan Pirman kalah berperang; 26. (hlm. 58) Prabu Semakun dan pasukannya pulang ke Kuparman; 27. (hlm. 61) Wong Agung menyambut mereka yang pulang atau kembali dari berperang; 28. (hlm. 66) Prabu Banukrejis di negara Pirkaras; 29. (hlm. 71) Baktiyar minta tolong pada Prabu Banukrejis; 30. (hlm. 74) Prabu Nusirwan bertemu Prabu Banukrejis; 31. (hlm. 77) Negara Pirkaras diserang."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0644-CP 40
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Sorangan II merupakan salinan dari naskah tulisan yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Nederland. Buku Menak Sorangan jilid II adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1936. Adapun ringkasan isinya adalah: 16. Lanjutan Wong Agung menyerang Prabu Sayid Ibnu Umar; 17. Prabu Unukmarjaban tewas oleh Prabu Sayid Ibnu Umar; 18. Pangeran Kelan menantang Raja Wuskahar; 19. Negara Nglimaya dikalahkan oleh Prabu Tasangsulngalam; 20. Pangeran Kelan berkirim surat pada raja Kasinggi, raja di Turgan; 21. Negara Turgan dikalahkan; 22. Raja Ungkadi di negara Burtun tewas oleh prajurit Kuparman; 23. Pangeran Kelan memberikan surat tantangan pada Prabu Gulangge di Rokam; 24. Prabu Gulangge berperang dengan Prabu Lamdahur; 25. Raja dan pasukan Kuparman bergantian melawan Prabu gulangge; 26. Pangeran Kelan melwan Prabu gulangge; 27. Umar Maya melerai perang Prabu Kelan; 28. Prabu Gulangge dicukur Umar Maya."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0648-CP 44
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>