Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Kuwari ini adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I, yang diterbitkan oleh Bale Pustaka pada tahun 1934. Adapun ringkasan ceritanya adalah: 1.) (hlm. 3) Raden Sampir diangkat menjadi raja di Kandhabumi; 2.) (hlm. 5) Negara Kandhabuwana kedatangan musuh dari Kuwari.; 3.) (hlm. 10) Patih Bestak mengutus mantri-mantrinya ke Kuwari; 4.) (hlm. 14) Prabu Nusirwan pergi ke Kuwari.; 5.) (hlm. 23) Retna Kisbandi diramalkan akan menjdi istri Wong Agung.; 6.) (hlm. 28) Prabu Nusirwan sampai di Kuwari disambut meriah.; 7.) (hlm. 31) Dhatuk Samiril dipenjara.; 8.) (hlm. 36) Wong Agung menyerang Kuwari.; 9.) (hlm. 44) Perjalanan Wong Agung.; 10.) (hlm. 47) Tentara Kuparman berperang melawan tentara Kuwari.; 11.) (hlm. 53) Prabu Kemar, raja Kuwari, maju berperang.; 12.) (hlm. 59) Prabu Kemar berperang melawan Prabu Tamtanus.; 13.) (hlm. 68) Putri Cina bermimpi bertemu dengan Wong Agung.; 14.) (hlm. 75) Putri Cina jatuh cinta pada Wong Agung."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0629-CP 25
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.22 YAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.222 YAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Cerita Islam yang diambil dari Hikayat Amir Hamzah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 14-CI.4
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Cerita Islam yang diambil dari Hikayat Amir Hamzah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 15-CI.5
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Kanjun (Menak Parangakik) adalah salah satu bagian dari Serat Menak gubahan Jasadipura I, terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun ringkasan isinya adalah: 1.) (hlm. 3) Wong Agung dan Raden Maktal diracun oleh musuh.; 2.) (hlm. 10) Wong Agung dan Raden Maktal disiksa oleh raja Kanjun.; 3.) (hlm. 14) Umar Maya hendak menolong Wong Agung; 4.) (hlm. 21) Raden Maktal lepas dari penjara lalu menyiapkan pasukan.; 5.) (hlm. 27) Raden Maktal mengamuk di medan perang.; 6.) (hlm. 31) Dewi Sudarawreti perang dengan putri di Karsinah.; 7.) (hlm. 39) Wong Agung bebas dari penjara.; 8.) (hlm. 48) Wong Agung bertemu dengan dua putri.; 9.) (hlm. 52) Wong Agung perang melawan raja Kanjun.; 10.) (hlm. 57) Wong Agung kawin dengan kedua putri.; 11.) (hlm. 61) Wong Agung Berada di Kuparman.; 12.) (hlm. 66) Dewi Maspinjun, raja putri di Medayin.; 13.) (hlm. 72) Wong Agung melamar Dewi Maspinjun.; 14.) (hlm. 75) Prabu Banakamsi melamar Dewi Maspinjun."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0627-CP 23
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Depdikbud, 1982
899.222 YAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.231 YAS m
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks yang tidak biasa ditemui dalam khasanah kesusastraan Jawa. Isinya gabungan dua cerita yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, yakni kisah Amir Hamzah dari siklus cerita Menak dipadu dengan cerita wayang purwa dari siklus Bratayuda. Ceritanya sangat menarik, yakni ketika Wong Agung Jayengrana, raja di tanah Arab, kedatangan seorang bernama Ki Aliman yang berasal dari tanah Jawa. Ki Aliman menuju Arabia untuk menyampaikan permintaan bantuan kepada raja Arab, sehubungan dengan situasi tanah Jawa yang masih terbelenggu dan terkebelakang karena pemikiran tradisional. Di samping itu disebabkan oleh keadaan yang tidak aman karena tindakan Kurawa yang semena-mena. Amir Hamzah menyetujui untuk mengirim pasukan ke Jawa, lalu memerintahkan Ratmarmaya dan Ratmarmadi untuk menggalang kekuatan. Dalam rombongan tersebut ikut pula di antaranya Pangeran Iman Suwasa, Prabu Lamdahur, Raden Maktal dan Raja Khandar. Kedatangan pasukan Arab di Jawa disambut oleh prajurit Kurawa dengan perang. Pertempuran dahsyat terjadi. Akhirnya pihak Kurawa terdesak dan menyerah. Setelah itu pasukan Arab terlibat pertempuran dengan Pandawa, yang mengantarkan pertemuan antara Wong Agung dengan Puntadewa. Perjumpaannya dengan Puntadewa ditandai dengan dialog mengenai ketuhanan dan hakiakt hidup. Cerita tidak tamat, karena masih dalam adegan peperangan antara pasukan Amarta-Dwarawati yang didukung oleh kekuatan prajurit kera, melawan pasukan Arab. 1) asmaradana; 2) dhandanggula; 3) kinanthi; 4) durma; 5) sinom; 6) pangkur; 7) durma; 8) asmaradana; 9) durma; 10) pangkur; 11) asmaradana; 12) pangkur; 13) sinom; 14) durma; 15) sinom; 16) dhandanggula; 17) pangkur; 18) durma; 19) pangkur; 20) kinanthi; 21) sinom; 22) durma; 23) pangkur; 24) durma; 25) kinanthi; 26) megatruh; 27) dhandanggula; 28) kinanthi; 29) sinom; 30) asmaradana; 31) dhandanggula; 32) kinanthi; 33) megatruh; 34) durma; 35) pangkur; 36) sinom; 37) durma; 38) dhandanggula; 39) pangkur; 40) durma; 41) dhandanggula; 42) sinom; 43) pangkur; 44) dhandanggula; 45) kinanthi; 46) durma; 47) pangkur; 48) asmaradana; 49) dhandanggula; 50) sinom; 51) dhandanggula; 52) mijil; 53) durma; 54) pangkur; 55) sinom; 56) kinanthi; 57) asmaradana; 58) sinom; 59) dhandanggula; 60) maskumambang; 61) kinanthi; 62) dhandanggula; 63) pangkur; 64) durma; 65) asmaradana; 66) dhandanggula. Keterangan penanggalan teks tidak ada, sehingga waktu penulisan belum dapat diperkirakan. Berdasarkan kosakata serta nama-nama yang disebutkan di dalam teks, diperkirakan teks ini merupakan produk sastra Pasisir. Sejauh ini belum diketahui seberapa banyak teks sekorpus yang ada. Informasi tentang teks ini belum disinggung dan dibicarakan secara terinci dalam pelbagai katalog naskah Jawa. Mengenai identifikasi waktu penyalinan tidak dicantumkan dalam teks. Namun dengan melihat gaya penyalinan dan usia kertasnya, dapat diperkirakan bahwa teks ini disalin antara pertengahan sampai akhir abad ke-19. Gaya tulisan yang dipakai dapat diidentifikasikan bercorak Pasisir Tengah; identifikasi ini diperkuat dengan adanya nama penjilid, menerangkan bahwa naskah telah dijilid di Boekbinderij Adiman, Pasar Kliwon, Nganguk Kidul, Kudus. Pada h.i terdapat keterangan menyebutkan bahwa Pigeaud menerima naskah ini dari M. Atmareja di Yogyakarta pada 7 Februari 1939."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.61-NR 357
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini, beraksara pegon, mengandung sebuah teks dari siklus Menak. Tidak ada keterangan yang menjelaskan tentang teks, baik judul, isi cerita maupun latar belakang asal teks, namun berdasarkan bahasa serta ciri-ciri lain, diperkirakan bahwa teks ini berasal dari daerah Pasisir. Penyunting juga menduga naskah disalin di daerah yang sama. Setelah membandingkannya dengan Serat Menak dalam Poerbatjaraka 1940a, Resowidjojo 1941 dan Pratelan I, ternyata teks Menak ini tidak ada yang mendekati isinya. Namun demikian, pada umumnya jalan ceritanya tidak jauh berbeda dengan versi Yasadipuran, hanya segi-segi tertentu saja yang tampak ditonjolkan, misalnya peran Umarmaya dan Umarmadi lebih dominan dalam alur cerita. Referensi lebih lanjut tentang Serat Menak dapat diperiksa dalam FSUI/CI.60."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.67-NR 351
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>