Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Mas Arya Sutirta
"Buku paribasan ini berusaha menjelaskan mengenai sejumlah paribasan Jawa (Peribahasa Jawa) melalui dongeng atau cerita."
Batawi: Landsdrukkerij, 1931
BKL.0586-BA 40
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Trismilah Siswodarsono
Jogjakarta: Kalimosodo, 1956
899.223 2 DIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang memuat Serat Saloka Paribasan ini berisi penjelasan tentang saloka dan paribasan. Penjelasan tersebut mencakup definisi, perbedaan, dan menguraikan makna setiap saloka-paribasan yang dimuatnya. Isi teks disusun berdasarkan urutan aksara jawa. Uraian tersebut disajikan dalam suatu dialog antara ?Tuan Anu?yang bertindak sebagai penanya dan R.Ng.Kawitana yang bertindak sebagai penjawab. Selain saloka-paribasan, naskah ini juga menguraikan berbagai macam keterangan. Secara lengkap isi teks adalah sebagai berikut: 1. Salokabasa sebanyak 451 buah, dimuat di h.4-194, berurutan dari ha-nga. 2.Paribasan sebanyak 436 buah, dimuat di h. 194-374, berurutan dari ha-nga. 3. Salokabasa sebanyak 568 buah, dimuat di h.375-671, berurutan dari ha-nga. 4. Lambang Nagari sebanyak 18 buah, dimuat di h.672-696. 5. Jaman Nagari, sebanyak 4 buah, dimuat di h.697-717. 6. Candranipun Mangsa, sebanyak 12 buah, di muat di h.702-709. 7. Upacaranipun Abdidalem, dimuat di h.709-717. 8. Dhapur Cirining Gendera, dimuat di h.717-719. 9. Wangsalan Namining Sekar, sebanyak 65 buah, dimuat di h.702-709. 10. Wangsalan Wawohan, sebanyak 97 buah dimuat di h.734-751. 11. Wangsalan Ulam Toya,. Sebanyak 101 buah dimuat di h.751-770. Teks naskah ini merupakan salinan dari buku cetak berjudul Saloka tuwin Paribasan, terbitan 1886 di batavia. Buku cetak tersebut masih merupakan saduran dari karya asli C.F. Winter berjudul Javaansche Zamenspraken II (Amsterdam: Keyzer, 1858).(Bandingkan cetakan ulang karangan Winter ini pada tahun 1928 oleh Balai Pustaka.) naskah disalin oleh Mangunsuwirya seperti disebut pada h.i dan h.672. Mangunsuwirya menyalin dari ?kagunganipun? M.Ng. Suraprabawa (h.i), di desa timuran, mungkin di Surakarta (?). Nasklah mulai disalin pada Rabu Wage, 21 Mulud, Wawu 1817 (7 Desember 1887) dan selesai pada Sabtu Pon, 6 Jumadilakir, Wawu 1817 (18 Februari 1888). Berdasarkan informasi ini, diperkirakan bahwa Mangunsuwirya menyalin dari sebuah eksemplar buku Saloka tuwin Paribasan edisi 1886, milik Suprabawa. Pada h.ii terdapat gambar berupa untaian bunga dengan mahkota di bagian atas dan panah-busur di bagian bawah. Di bagian untaian bunga tersebut inisial huruf diapit oleh judul naskah diatasnya dan angka tahun di bawahnya. Gambar ini merupakan ilustyrasi dari judul naskah. Tentang peribahasa jawa, bandingkan dengan Arjasoetirta, 1928; Dirdjosiswojo, 1956; Prawiradikarjo t.t.; Mardiwarsito 1981; dan Soemarno dkk, 1981."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.154-NR 531
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Soemarno
Solo: Tiga Serangkai, 1981
398.9 SOE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Nugroho
"Skripsi ini berisi pembahasan mengenai kerukunan yang terkandung dalam ungkapan Paribasan. Penelitian ini menggunakan teori Segitiga Makna dari C. K.Ogden dan I. A. Richards. Hasil dari penelitian ini adalah menemukan kata-kata yang menjadi penanda kerukunan dalam ungkapan Paribasan. Dengan begitu dapat diketahui ungkapan-ungkapan Paribasan yang mengajarkan hidup rukun.Hingga pada akhirnya dapat diketahui aspek-aspek yang terdapat dalam ungkapan Paribasan.

This thesis contains a discussion of harmony in the expression Paribasan. This study uses the theory of Meaning Triangle of C. K. Ogden and I. A. Richards. The results of this research are to find the words that became a marker in the expression Paribasan harmony. So it can be seen Paribasan phrases that teach living in harmony which can be known through the aspects in the expression Paribasan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S753
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ngafenan
Solo: Aneka, 1995
398.96 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zuliyatun Nurul Hidayati
"Paribasan Suwarga Nunut Naraka Katut adalah naskah berbahasa dan beraksara Jawa yang ditemukan pada Katalog Inventarisasi Naskah Kuno Koleksi Perpustakaan Nasional. Naskah Paribasan Suwarga Nunut Naraka Katut (yang selanjutnya disingkat menjadi PSNNK) merupakan naskah Jawa yang isinya membahas tentang peribahasa yang berbunyi “suwarga nunut naraka katut”. Peribahasa tersebut ditujukan pada perempuan yang sudah bersuami dan menunjukkan bahwa perempuan tidak memiliki kuasa serta peran apapun terhadap suaminya. Oleh karena itu, masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana budaya patriarki dan kedudukan perempuan Jawa yang dikemukakan dalam teks PSNNK? Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui budaya patriarki yang digambarkan dengan cara sebuah kebahagiaan dan kesengsaraan seorang istri ditentukan oleh sang suami dalam teks PSNNK. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dan langkah kerja filologi. Kandungan isi teks PSNNK dianalisis dengan teori feminisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Budaya patriarki melekat dalam citra perempuan Jawa, (2) Perempuan Jawa memiliki peranan penting dalam berumah tangga, dan (3) Kedudukan perempuan Jawa setara dengan laki-laki dalam lingkup keluarga. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya patriarki juga diterapkan pada abad ke-20 dan kedudukan perempuan dalam lingkup keluarga setara dengan laki-laki yang diperjelas dengan kutipan pada teks yang berbunyi “manusia untuk naik ke surga itu berdasarkan amalnya sendiri-sendiri”.

Paribasan Suwarga Nunut Naraka Katut is a Javanese script found in the Inventory Catalog of Ancient Manuscripts in the National Library Collection. The Paribasan Suwarga Nunut Naraka Katut Manuscript (hereinafter abbreviated as PSNNK) is a Javanese manuscript which contains a proverb that reads "suwarga nunut naraka Katut". The proverb is aimed at married women and shows that women do not have any power and role over their husbands. Therefore, the main problem in this research is how is the patriarchal culture and position of Javanese women expressed in the PSNNK text? The purpose of this study is to find out the patriarchal culture which is described by the way a wife's happiness and misery are determined by her husband in the PSNNK text. This research is a qualitative research using methods and steps of philology work. The content of the PSNNK text was analyzed using feminism theory. The results of this study indicate that: (1) patriarchal culture is inherent in the image of Javanese women, (2) Javanese women have an important role in marriage, and (3) Javanese women's position is equal to men in the family sphere. Based on the results of this study, it can be concluded that patriarchal culture was also applied in the 19th century and the position of women in the family sphere is equal to that of men which is clarified by a quote in the text which reads "humans ascend to heaven based on their own deeds"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library