"Buku ini berisi pedoman atau pegangan dalam mengetahui candrasangkala yaitu angka suatu tahun yang disamarkan lewat suatu rangkaian kata tertentu. Kata-kata tersebut memiliki suatu acuan pada satu angka. Diantaranya adalah uraian mengenai penggunaan kata untuk sangkala dan candrasangkala. Kapan dimulainya pemakaian candrasangkala, bentukan kata yang dipergunakan, satuan/kata-kata yang memiliki watak-watak tertentu di dalam angka (dari 1-10). Juga uraian bagaimana menyusun cara menyusun/membuat candrasangkala. Adapula sangkala memet, dengan mempergunakan suatu gambar tertentu. Daftar kata untuk hapalan dan yang terakhir adalah daftar kata yang diurutkan melalui urutan ha, na ca, ra, kanya."
"Buku ini berisi pengetahuan para ahli pada zaman dahulu mengenai beberapa hal, seperti pengetahuan untuk mengetahui perwatakan seseorang bisa dilihat dari tindak-tanduk perilakunya, juga dari gambaran atau bentuk anggota tubuh tertentu (misalnya: dahi, pipi, bibir, dan lain sebagainya)."
"Buku ini berisi penjelasan hal ihwal yang berkaitan dengan candra sengkala berikut watak-wataknya serta cara penggunaannya, dan juga penjelsan cara memisah-misahkan sangkalan. Yang diterangkan adalah: sangkala methuk, sangkala miring, sangkala memet, dan sangkala yang berwujud gambar."
"Buku ini sudah diberi catatan keterangan oleh delapan wali pada zaman Demak. Isi buku ini antara lain: 1.) perlambang mengenai negara 12 kata; 2.) perihal asal mulanya ada nayaka; 3.) perihal makna dari suatu perlambang; 4.) keadaan pada masa kecil; 5.) makna penyebutan raja (nata); 6.) perlambang sekar (lagu) dhandhanggula; 7.) wafatnya Sultan Bintara; 8.) bab saraseyan ilmu syariat dan hakikat."
"Buku ini berisi mengenai pedoman ataupun pegangan yang dapat dipergunakan supaya mencapai tingkat yang sempurna. Juga bisa mengetahui kapan akan turunnya wiji/bakal anak beserta watak (diri) yang melatarbelakangi anak tersebut."
"Buku ini merupakan fotocopy dari buku serat pawukon yang disalin dari Keraton Surakarta. Buku ini berisi perhitungan dan sifat manusia sesuai dengan wuku yang berjumlah 30 buah. Wuku adalah waktu yang lamanya 7 hari dipergunakan untuk pertanian."
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 711, yang berupa primbon. Ringkasan disusun oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1930. Naskah asli berjumlah 378 halaman yang sebagian ditulis dalam bentuk tembang gedhe (kawi miring), sedang sebagian lagi berbentuk prosa biasa. Naskah ringkasan terdiri atas catatan Mandrasastra asli (tulisan tangan) serta ketikannya. Isi ringkasan tersebut antara lain: ajaran Prabu Rama kepada R. Barata tentang kelakuan baik seorang raja (mungkin dari Rama kawi miring); kutipan dari Wedhatama; pawukon; pengetan; mantra; gerhana; watak bayi; pangasihan; aneka ragam petangan, dan sebagainya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]