Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Buku ini menguraikan mengenai cara atau tata cara kehidupan manusia agar mencapai (yang) utama secara lahir dan batin. Serta kaitannya dengan kehidupan pada masa kini. Uraian tersebut disajikan dalam bentuk puisi atau tembang Macapat dan Wangsalan."

"Buku ini merupakan terjemahan dari sebuah buku berbahasa Inggris karya Nyonyah Abesan yang sudah diterjemahkan pula ke dalam bahasa Belanda oleh Tuan C. W. Deng dan Tuan J. A. A. Be. Adapun buku tersebut membahas mengenai: 1. Masalah kesulitan batin dalam kehidupan seseorang; 2. Akhir dari kesulitan atau kesusahan (dalam kehidupan seseorang)."

"Buku ini merupakan piwulang yang ditujukan bagi kaum muda yang mengikhtiarkan keselamatan. Piwulang antara lain, sregep, kesed, resikan, andhugal, goroh, gemi, andhap asor dan sebagainya."

"Teks berisi ajaran tentang cara mencapai kebahagian hidup di dunia, yaitu dengan menjalankan laku, seperti: mengenali jejering manungsa (manusia), lampah sregep, temen, betah luwe (lapar), betah melek, gaib, serta kawicaksana. Naskah merupakan karya Raden Pujaharja pada tahun 1923, ditandai dengan sengkalan ?prapta sedya muja warna? (1853) (h.1). Seperti beberapa naskah buatan Pujaharja lainnya, teks ini juga dibuat secara bolak-balik yaitu setelah lembar terakhir, disambung ke sisi sebelahnya berturut-turut hingga ke lembar awal, tetapi dengan tulisan terbalik. Dalam teks, dijumpai coretan diagonal dengan pensil biru, tidak jelas maksud coretan ini. Penyunting menduga coretan ini dimaksudkan bahwa teks ini telah direvisi dan tidak terpakai lagi."

"Naskah merupakan varian PW.6; keterangan isi selengkapnya lihat deskripsi naskah tersebut. Penulisan teks sangat kacau, sering diulang-ulang, di sana-sini banyak terdapat istilah atau sebutan dengan padanan bahasa Jawa yang tidak berhubungan dengan isi teks, serta terdapat pembetulan teks yang tidak karuan. Teks ini kemungkinan baru merupakan konsep yang belum jadi, seperti halnya dengan naskah PW.6. Naskah ditulis oleh Raden Pujaharja pada tahun 1923 di Surakarta, dengan bahan buku tulis ukuran kecil yang dikeluarkan oleh toko buku dan penerbit Vorstenlanden di Surakarta."

"Buku ini merupakan kunci atau ringkasan dari Weddha Sanyata, yang menjelaskan mengenai pengetahuan kesempurnaan yang dapat dipakai sebagaimana harusnya, dan bisa dipegunakan sampai pada anak cucu sendiri."

"Buku ini berisi tentang cara-cara dalam mencapai sesuatu keinginan atau harapan setiap manusia. Bagaimana cara mengetahui keberuntungan, kesengsaraan juga kemuliaan, dan lain sebagainya, juga pengetahuan tentang hakikat kehidupan yang dialami manusia."

"Serat sarasedya ini menguraikan tentang pengetahuan mengenai hakekat kesempurnaan, ?sangkan paran?, dan ilmu takad, yaitu: 1. perjalanan sang Widayaka (Ajisaka) ketika berguru pada ayahnay sendiri, yaitu Empu Anggajali dan kemudian dilanjutkan berguru pada Sang Hyang Bathara Wisnu; 2. perjalanan Nararya Sena (Bima) ketika berguru pada Durna, disuruh mencari air Amrta (tirtamrta) di tengah samudera; 3. perjalanan Nabi Edris ketika sedang berbincang tentang Tuhan, naik ke Surga."

"Buku ini berisikan keterangan bagaimana cara-caranya supaya seseorang bisa menghadapi berbagai masalah yang mungkin timbul di dalam dunia ini. Umpamanya seseorang sakit ia perlu untuk sembuh, seseorang pengangguran perlu pekerjaan, anak kecil memerlukan permainan, suatu negara perlu tatanan, pedagang perlu untung, orang magang ingin menjadi pegawai, pedagang perlu juragan, bandar perlu orang-orang yang berjudi, orang tua perlu untuk dihormati, tetumbuhan memerlukan perawatan, orang kaya perlu suatu kesenangan dan lain sebagainnya."