Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Humme, H.C.
"Buku ini berisi tentang teks lakon (lampahan) wayang berjudul Abiyasa (Abiasa) berbahasa Jawa dan aksara Jawa. Di samping itu terdapat catatan mengenai teks Jawa Abiyasa dalam bahasa Belanda, catatan atau keterangan tentang wayang Abiyasa dalam bahasa Belanda, nama-nama tokoh wayang Abiyasa, dan terjemahan teks dalam bahasa Belanda."
's-Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1878
BKL.0380-WY 16
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
's-Gravenhage: Nijhoof, 1878
D 899.21 A 40
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Komrij, Gerrit
Amsterdam : Arbeiderspers, 1983
BLD 839.36 KOM c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Straub, Manuel
Maarssen: Muusses Purmerend, 1969
BLD 792.015 STR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Claus, Hugo, 1929-2008
Amsterdam De Bezige Bij 1966
839.36 Cla t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kanti W. Walujo
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000
791.5 KAN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna, Ardian, 1973-
Yogyakarta: Laksana, 2012
791.53 ARD m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini diperoleh Pigeaud dari Darsasastra, pada tanggal 6 September 1930 di Surakarta. Naskah telah dibuatkan ringkasan isinya oleh Mandrasastra pada bulan November 1930. Berdasarkan keterangan pada h.i, kemungkinan pemilik naskah sebelumnya adalah Srinarjo. Naskah berisi 11 lakon wayang purwa, yaitu: /. Limang Trenggana (h.lr); 2. Kresna Begal (h.5r); 3. Murcalelana (h.9v); 4. Kandhihawa (h.l4r); 5. Kresna Wisudha (h.l9v); 6. Mintaraga (h.26v); 7. Danumaya (h.32v); 8. Dursasana Ical (h.37r); 9. Abimanyu Gendhong (h.4lv); 10. Pandhawa Gupak (h.44v); 11. Lobaningrat (h.48r)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.116-NR 109
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi kisah kelahiran Semar (= Umar) dan perkawinan Hyang Guru dengan Dewi Umayi. Teks kemungkinan cuplikan dari Serat Pustakaraja. Naskah dibeli Pigeaud di Yogyakarta pada 19 November 1932. Mandrasastra telah membuatkan ringkasannya pada bulan Juli 1933. Keterangan penulisan/ penyalinan naskah tidak dijumpai dalam teks. Namun demikian, berdasarkan kertas yang digunakan untuk menyalin naskah ini, yaitu kertas folio bergaris, penyunting memperkirakan naskah disalin di sekitar awal abad 20. Sedangkan menilik jenis aksara Jawa yang digunakan, yaitu menampilkan gaya Yogyakarta, penyunting menduga tempat penyalinan naskah adalah di Yogyakarta. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) pangkur; (4) sinom; (5) durma; (6) maskumambang; (7) durma; (8) pucung; (9) pangkur; (10) gambuh; (11) sinom; (12) girisa; (13) durma; (14) pangkur; (15) pucung; (16) dhandhanggula; (17) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.119-NR 226
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks Wajang Verhalen ini berisi beberapa cerita, antara lain: 1. Cerita tentang upaya Durna dan Kurawa memperalat Pandawa yaitu dengan cara, Durna berpura-pura menjadi guru mereka (Werkudara, Arjuna, Nakula, Sadewa, dan Dewi Kunti, serta Gatotkaca). Gatotkaca disuruhnya mencari orang yang tengah menggembala kerbau berwarna merah; Nakula Sadewa diminta mencari bunga Trimala Kusuma; Werkudara disuruh mencari Tirta Pawitra hingga bertemu dengan Dewaruci; Dewi Kunti diminta mencari Gandawida. Disambung dengan kisah peperangan Arjuna melawan para dewa di kahyangan. Raja Dwarawati mengetahui segala tipu muslihat Durna dan berniat menghentikannya, akibatnya terjadi peperangan di antara mereka; 2. Uraian genealogi menurut Sajarah Panengen dan Sajarah Pangiwa; 3. Kisah Kadanapati dari Lokapala yang berniat mengikuti sayembara di Alengka untuk memperebutkan Dewi Sukeksi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran ayahandanya, Begawan Wisrawa, sehingga beliau berangkat ke Alengka untuk merundingkan jalan terbaik dan bertemu dengan Prabu Sumali. Raja Sumali memmta diwejang Sastrajendra, akhirnya Dewi Sukeksi diberikan kepadanya. Batara Guru murka setelah mengetahui Sastrajendra diajarkan kepada Sumali dan kemudian menyusup ke tubuh Wisrawa, sedangkan Dewi Uma menyusup ke tubuh Sukek: Kadanapati segera mengirim pasukan ke Alengka begitu mendengar perilaku ayahandanya, terjadi peperangan antara bala tentara Alengka dengan Lokapala. Sementara itu Dewi Sukeksi melahirkan putra bernama Rahwana, Kumbakarna dan Kunta Wibisana, serta seorang putri bernama Sarpa Kanaka; 4. Kisah tentang Subali, Sugriwa dan Astagina dalam memperebutkan Cupu Manik Astagina. Cupu tersebut akhirnya dibuang oleh pemiliknya semula, yaitu Dewi Windradi, dan jatuh di Ayodya menjadi telaga Nirmala, sedangkan tempat cupu jatuh di hutan menjadi telaga Sumala. Subali, Sugriwa dan Anjani berusaha mengejarnya sampai di telaga Sumala, akhirnya mereka bertiga berubah rupa menjadi kera. Mereka kemudian meminta kepada ayahandanya yaitu Bagawan Gotama untuk diruwat. Teks diakhiri dengan kisah peperangan antara Rahwana dengan Subali-Sugriwa. Naskah dibeli Pigeaud di Yogyakarta pada tanggal 8 September 1932, kemudian dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan April 1933. Pada h.i terdapat catatan mengenai upacara mitoni untuk isteri Sumadi dan upacara nyelapani bagi Ngatija, yang dilakukan pada malam Sabtu Legi tanggal 18 Nopember 1951. Kurang jelas maksud dari catatan ini, penyunting menduga bahwa teks ini dipakai/ditembangkan pada waktu upacara-upacara tersebut. Pada kolofon depan terdapat keterangan penulisan (penyalinan?) naskah, yaitu: hari Rabu Legi, jam 09.00, tanggal 23 Mulud Jimakir, dengan sebuah sengkalan nembah hing hyang naganing bumi atau 3 Februari 1813. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) asmarandana; (4) pangkur; (5) sinom; (6) kinanthi; (7) dhandhanggula; (8) asmarandana; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) duduk; (12) pucung; (13) durma; (14) gambuh; (15) sinom; (16) dhandhanggula; (17) durma; (18) pangkur; (19) asmarandana; (20) sinom; (21) durma; (22) dhandhanggula; (23) asmarandana; (24) mijil; (25) dhandhanggula; (26) pangkur; (27) sinom; (28) dhandhanggula; (29) sinom; (30) dhandhanggula; (31) kinanthi; (32) asmarandana; (33) pangkur; (34) dhandhanggula; (35) asmarandana; (36) kinanthi; (37) sinom; (38) dhandhanggula; (39) durma; (40) asmarandana; (41) durma; (42) pangkur; (43) asmarandana; (44) pangkur; (45) sinom; (46) asmarandana; (47) pangkur; (48) sinom; (49) dhandhanggula; (50) durma. (Dalam naskah tidak ada, kemungkinan hilang darijilidan, namunpada uittreksel ada disebutkan tentangpupuh ini)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.127-NR 213
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>