Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24598 dokumen yang sesuai dengan query
cover
S. Hadiwiyata
"Buku Piwulang Fakih berisi pelajaran Fakih yang disajikan secara padat dan singkat. Diharapkan buku ini dapat digunakan baik bagi para guru dan orang tua dalam mengajarkan siswa dan putra-putrinya. Kitab Piwulang Fakih ini mengambil dari karya almarhum Seh Muhyiddinil Khayad. Disajikan dalam bahasa Jawa ngoko agar mudah dipahami."
[Place of publication not identified]: Worosoesilo Nurul Islam Al Balagh en Daroel'oeloem, [date of publication not identified]
BKL.0444-PW 101
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang dibeli Pigeaud di Surakarta pada 14 Oktober 1930 ini, telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, pada Juni 1932 (h.i). Berdasarkan ringkasan tersebut dapat diketahui isi teks, yaitu secara garis besar berisi petunjuk/ajaran menurut suri tauladan para nabi maupun sultan tanah Arab pada masa lalu. Ajaran-ajaran tersebut antara lain tentang: tatacara suami dalam memberi nafkah kepada istrinya; ajaran bagi para ratu untuk dapat bersikap adil bijaksana; cerita Musa bin Imam Hasim Suleman yang tamak dan pelit, namun pada akhirnya menjadi sabar dan mendermakan seluruh kekayaannya; cerita tentang Sultan Iskandar Zulkarnain; keterangan tentang isi kitab tajusalatin; ringkasan kitab Johar Tokid tentang keutamaan surga, dan sebagainya. Daftar pupuh sebagai berikut: 1) kinanthi; 2) mijil; 3) megatruh; 4) dhandhanggula; 5) sinom; 6) pangkur 7); asmarandana; 8) maskumambang; 9) mijil; 10) durma; 11) kinanthi; 12) dhandhanggula; 13) megatruh; 14) sinom; 15) asmarandana; 16) girisa; 17) pangkur; 18) sinom; 19) kinanthi; 20) maskumambang; 21) asmarandana; 22) mijil; 23) sinom; 24) dhandhanggula; 25) sinom; 26) kinanthi; 27) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.63-NR 133
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Babatni Muhammad Ngadnan
"Buku piwulang Islam berisi tentang: 1. Iman (keimanan); 2. dongeng mengenai Imam Khana Filan (orang Dahri); 3. kewajiban manusia; 4. dongeng mengenai Nabi Musa ketika berguru pada Nabi Kilir; 5. kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri; 6. dunia-akhirat; 7. ikhtiar dan tawakal (bududaya lan sumendhe); 8. kewajiban manusia terhadap sesama; 9. dongeng tentang seorang saudagar bernama Tajir mempunyai putra bernama Najib yang baik kelakuannya."
Surakarta: Budi Utama, 1926
BKL.0411-CL 21
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari lima teks, yaitu: primbon piwulang (pupuh 1-3, h.3-37); panitibaya (pupuh 4, h.40-49); widyawasita (pupuh 5-7, h.49-60); nitisastra (pupuh 8-9, h.60-70); dan piwulang putra (pupuh 10-15, h.71-87). Kelima teks tersebut secara garis besar berisi piwulang atau ajaran mengenai tatakrama, atau tatacara pergaulan, baik untuk anak maupun orang dewasa. Teks juga membicarakan masalah hubungan antara manusia dengan Allah, serta nasehat kepada orang tua pada saat mengajarkan budi pekerti yang baik kepada anaknya. Daftar pupuh selengkapnya sebagai berikut: 1) dhandhanggula; 2) sinom; 3) gambuh; 4) pangkur; 5) dhandhanggula; 6) kinanthi; 7) dhandhanggula; 8) sinom; 9) dhandhanggula; 10) sinom; 11) asmarandana; 12) mijil; 13) pucung; 14) gambuh; 15) kinanthi. Naskah tampaknya disalin oleh dua orang, hal ini berdasarkan corak tulisannya yang berbeda antara h.3-46 dan h.46-88. Naskah rupa-rupanya terputus pada bagian depan dan belakangnya, karena bait pertamanya tidak lengakap, demikian pula bait terakhir. Pigeaud membeli naskah ini di Surakarta, pada tanggal 8 Juli 1930. Ringkasan naskah dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Juni 1932."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.66-NR 127
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Sukardi
"Serat ini merupakan pelajaran kehidupan bagi manusia. Uraian-uraian itu adalah sebagai berikut: seseorang harus selalu ingat kepada Allah yang mempunyai begitu besar kekuasaannya, tidak boleh menyembah yang lain, menepati janji, jika punya keinginan harus yang sebisanya tidak yang aneh-aneh, mempunyai sifat tawajuh, menjalankan apa yang sudah ditentukan, harus mengaasihi terhadap gurunya, mencari sandang pangan. Jika diganjar dengan kekayaan haruslah bersedekah dan lain-lainnya."
Weltevreden: Indonesise, 1916
BKL.0012-PW 12
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mandrasastra
"Naskah ini merupakan alih aksara buatan Mandrasastra, dikerjakan pada bulan April 1930 menurun dari naskah KBG 717. Pigeaud membeli naskah induk tersebut pada tanggal 28 Februari 1930. Naskah itu, yang disalin pada 1807, terdiri dari dua teks, yaitu: 1. Serat Tapel Adam (h.1-39); 2. Serat Piwulang Warni-warni (menjadi satu dengan Serat Tapel Adam, akan tetapi dari lembaran yang sebelahnya).
Serat Tapel Adam memuat ajaran atau wewulang mengenai "ilmu akherat" dengan berlandaskan ajaran agama Islam, khususnya berdasarkan cerita para nabi-nabi sepanjang masa. Pada bagian tengah teks, dijumpai kisah kesaktian Nabi Saleh, yaitu dapat mengeluarkan unta dari sebuah batu. Teks diakhiri dengan kisah Nabi Musa kehabisan makanan di Tambiyah (ara-ara), sehingga mengutus 12 orang (Banisrail) untuk mencari makanan.
Serat Piwulang Warni-warni memuat cerita lanjutan dari bagian pertama, yaitu mengisahkan perjuangan para nabi dan tokoh-tokoh Islam pada waktu menyebarluaskan ajara agama Islam."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.151-L 8.55
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi tiga macam teks. Teks pertama (h.22-24) berisi ajaran berbagai hal berkaitan dengan tingkah laku kehidupan sehari-hari, berdasarkan ajaran mistik Islam. Teks ini bermatra tunggal: kinanthi. Teks kedua berisi uraian tentang tugas dan wewenang aparat pemerintahan suatu negara. Dalam teks ini ditemukan kolofon selesainya penyalinan yang berbunyi, ?titi ring panurunipun, adicahya carik tubin, kagungan kangjeng Seh Driyah, asal sing Indu negeri, Pandawa Jrit swaraning rat [1775], mukaram dite marengi (h.24), atau bertepatan dengan bulan Januari 1847. Teks terdiri dari dua pupuh: 1) dhandhanggula; 2) sinom. Teks ketiga berisi tatacara menerima tamu dan perihal profesi seorang dukun. Pada teks ini juga ditemukan kolofon, tetapi tidak menyebutkan tahun penyalinan dan nama penyalinnya, hanya menyebutkan asal penyalin sebagai pejabat Kaparak kiwa, Kraton Surakarta. Teks terdiri dari dua pupuh: 3) megatruh; 4) kinanthi. Dari kolofon dua teks di atas, tampaknya ada suatu pertentangan keterangan. Pada teks kedua disebutkan bahwa nama penyalinnya adalah Adicahya, berasal dari Tuban. Pada teks ketiga disebutkan bahwa penyalinnya berasal dari Surakarta. Padahal bila melihat corak tulisannya yang berciri skriptorium Surakarta, ketiga teks yang ada tampaknya disalin oleh orang yang sama. Penyunting menduga bahwa teks yang kedua adalah hasil penyalinan kembali dari naskah karya Adicahya, seorang carik dari Tuban. Berdasarkan jenis kertas yang dipergunakan, tampaknya tahun aparatpenyalinan memang setelah tahun 1846 M, atau sekitar akhir abad ke-19. Di luar teks dijumpai keterangan yang tampaknya tidak berhubungan dengan teks pokok. Keterangan tersebut berisi ajaran agar memahami hukum, dan beberapa coretan tanpa makna yang jelas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.57-B 21.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari sebuah naskah yang semula berciri HS Th.P. NR 337. Sayangnya, naskah tesebut, seperti semua naskah Dermagandhul lain dari koleksi FSUI, kini telah hilang. Naskah berisi ringkasan lima teks, yaitu Dermagandhul, Piwulang Budi Sae, Gatholoco, Cabolek, dan Cakruk Truna. Ringkasan dibuat pada tahun 1939 oleh Mandrasastra, atas perintah Pigeaud, mungkin di Yogyakarta. Dalam membuat keterangannya, Mandrasastra menyebutkan nama tembang, jumlah pada dan nomor halamannya, berikut uraian singkat alur cerita pupuh per pupuh. Cuplikan teks awal setiap pupuh tidak disertakan. Teks Dermagandhul berisi percakapan antara Seh Kalamwadi dengan Dermagandhul, kemudian dilanjutkan cerita perjalanan Sunan Bonang. Diceritakan juga mengenai penyerangan Patih Gajah Mada terhadap Demak dan lolosnya Prabu Brawijaya menuju ke barat. Abdidalem Prabu Brawijaya, Sabda Palon dan Naya Genggong menyesalkan sikap rajanya yang mengubah agamanya menjadi lslam. Urutan pupuh dalam teks ini sebagai berikut: (1) mijil; (2) duduk; (3) sinom; (4) dhandhanggula; (5) asmarandana; (6) dhandhanggula; (7) pangkur; (8) sinom; (9) dhandhanggula; (10) sinom; (11) pangkur; (12) asmarandana; (13) dhandhanggula; (14) mijil; (15) kinanthi; (16) duduk; (17) asmarandana. Teks Piwulang Budi Sae konon merupakan warisan dari Panembahan Daka. Di dalamnya disampaikannya berbagai ajaran mengenai etika, di antaranya uraian mengenai arti kata satria. Teks ini juga mencela tindakan yang banyak dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang, yang tidak sesuai dengan etika. Urutan pupuhnya sebagai berikut: (1) kinanthi; (2) sinom; (3) asmarandana. Serat Gatholoco menceritakan petualangan seseorang bernama Gatholoco yang menolak ajaran agama Islam. Gatholoco berkelana dan bertemu dengan pesantren Arjasari lalu terjadi perbantahan mengenai ajaran-ajaran agama Islam dengan tiga orang santrinya. Perjalanan dilanjutkan hingga Gatholoco bertemu dengan Dewi Perjiwati di Goa Siluman Werit. Urutan pupuhnya sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) gambuh; (6) sinom; (7) kinanthi. Serat Cabolek menceritakan para alim ulama yang dipimpin oleh Ketib Anom menggugat seseorang bernama Ki Cabolek karena dianggap telah melanggar ajaran agama Islam. Urutan pupuhnya sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) sinom; (4) kinanthi; (5) dhandhanggula; (6) sinom; (7) gambuh; (8) dhandhanggula; (9) pangkur; (10) mijil; (11) sinom; (12) asmarandana; (13) durma; (14) asmarandana; (15) dhandhanggula; (16) sinom; (17) pangkur; (18) mijil; (19) dhandhanggula; (20) asmarandana. Teks terakhir, yaitu Serat Cakruk Truna, menceritakan petualangan seorang anak yang hidup sebatang kara bernama Cakruk Truna. Untuk mempertahankan hidupnya ia berusaha dalam berbagai pekerjaan, sampai akhirnya ia tirakat di bawah pohon Tri Wulan. Raja Jinn dari pohon Tri Wulan mohon agar Cakruk Truna menghentikan tapanya dengan imbalan Slompret dan Kantong. Dengan berbekal benda wasiat itu Cakruk Truna menculik putri dari negara Rum, namun akhirnya Cakruk Truna dapat ditipu oleh sang Putri. Cerita berakhir dengan kembalinya Cakruk Truna seperti semula ketika ia belum mendapat benda-benda wasiat itu, karena diperdayai oleh sang Putri dari Rum. Urutan pupuhnya sebagai berikut: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) pucung; (5) duduk; (6) sinom; (7) maskumambang; (8) mijil; (9) asmarandana; (10) kinanthi; (11) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.87-NR 377
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini dibeli Pigeaud di Surakarta pada tahun 1930, dan dulu terdapat dalam koleksi FSUI, ternyata kini telah hilang. Namun naskah tersebut telah diringkas oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1931. Ringkasan tersebut masih ada, dan tetap dimikrofilmkan oleh proyek naskah FSUI. Berdasarkan ringkasan tersebut diketahui bahwa, naskah yang hilang memuat teks yang menguraikan berbagai hal mengenai ajaran-ajaran filosofi Jawa, di antaranya adalah: ajaran tentang Asta Brata, cuplikan ajaran Nitisruti, manfaat dari mengurangi tidur,petikan dari suatu ajaran yang berguna untuk memantapkan tekad, piwulang Arung Binang. Selain ajaran-ajaran yang disebutkan di atas, juga terdapat mantra-mantra pasirepan, ngelmu pirasat, dan perhitungan hari bagi petani."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.101-NR 116
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi cerita tentang seorang anak muda bernama Jaka Sasana, ia minta ijin pergi mengembara untuk dapat belajar dengan baik. Dalam pengembaraannya, Jaka Sasana mendapat banyak pengalaman yang pada akhirnya membawa dirinya berhasil meraih keberhasilan; salah satunya dengan mempersunting Rara Sruti. Naskah yang dibeli Pigeaud di Yogyakarta pada 24 Februari 1933 ini, telah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra, pada Agustus 1933. Keterangan penulisan teks asli tidak diketahui."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.61-NR 234
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>