Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mas Arjasuwita
"Dikisahkan di Negara Sokarengga ada saudagar kaya raya bernama Branabarda tetapi tidak punya anak. Dia sangat prihatin dengan cara bersemadi siang malam meninggalkan kesenangan dunia untuk berdoa memperoleh anak lelaki. Si saudagar bermimpi di dalam mimpi diberi rujak dan memakannya sampai habis bersama istrinya. Tidak berapa lama istrinya melahirkan bayi kembar, diberi nama yang tua Jaka Setya, yang muda Jaka Sedya. Di kemudian hari keduanya menjadi orang yang hebat, yang tua menjadi raja dan yang muda menjadi patihnya. Mereka memimpin negara yang bernama Pusparadya."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1922
BKL.0372-CL 15
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Arjasuwita
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. Depdikbud, 1980
899.222 MAS j
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Arjasuwita
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. Depdikbud, 1980
899.222 MAS j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ardjasoewita, M.
Weltevreden: Drukkerij volkslectuur, 1922
D 899.23 A 363
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Jaka Lodhang ini merupakan salah satu karangan R.NG. Ranggaawarsita yang berisi jangka, atau ramalan tentang masa yang akan datang. Teks ini sudah beberapa kali diterbitkan, baik di zaman Belanda dulu (termasuk edisi Tan Khoen Swie), maupun pada tahun 1970-1980an. Teks yang di muat di naskah ini lebih lengkap dari versi yang diedarkan oleh Tan Khoen Swie. Diperoleh Th. Pigeaud dari R.M. Suwandi pada 24 November 1932. Daftar pupuhnya sebagai berikut: 1) gambuh; 2) sinom; 3) megatruh. Pigeaud memeproleh naskah ini pada bulan November 1932 dari R.M. Suwandi, dan Suwandi lah yang diduga menyalinnya, sekitar waktu yang sama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.9-A 29.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Serat Jaka Ma'il (atau Jaka Ismangil), tersusun dalam 35 pupuh tembang macapat. Menurut kolofon, naskah disalin oleh R.M. Puspasudirja, sedangkan pemiliknya adalah Mas Behi Mangunseduta. Tempat penyalinan tidak disebutkan. Informasi mengenai pengarang teks tidak ada. Teksnya menceritakan tentang Jim Sakar yang dihukum oleh Nabi Sulaiman dimasukkan ke dalam cupu timah lalu dibuang ke laut. Anak-anaknya, Sakarjan dan Sakarji, ingin menolong namun tidak dapat, mereka kembali ke rumah. Setibanya di rumah mereka bertengkar memperebutkan warisan orangtuanya. Adalah seorang penjala ikan bernama Satruna yang mendapat cupu timah. Setelah dibuka keluarlah jim Sakar. Jim Sakar berniat membunuh penjala ikan namun dengan tipu muslihat jim dapat dimasukkan kembali ke dalam cupu lalu dibuang ke laut. Ma'il, anak penjala ikan Satruna, semenjak kematian orangtuanya segera pergi mengembara berguru pada Kyai Dul Basir di bukit Wora-Wari. Oleh gurunya Jaka Ma'il akan dijodohkan dengan putrinya Sawiyah, namun murid-murid Kyai Dul Basir, Kasan Umar dan Dul Jalil, berniat menipu Jaka Ma'il agar Sawiyah tidak tertarik pada Jaka Ma'il. Mereka menggunakan gendam. Walaupun telah menikah Sawiyah tidak tertarik pada Jaka Ma'il. Jaka Ma'il pamitan pada mertuanya untuk pergi. Di tengah hutan ia bermimpi bertemu ayahnya yang memerintahkan untuk pergi ke Timur. Jaka Ma'il bertemu dengan Ki Luka lalu diajarkan tentang hubungan suami istri. Ki Luka ingin menjodohkan anaknya Rara Sri Wulan dengan Jaka Ma'il. Setelah pernikahan Sri Wulan masih berhubungan dengan Gendruwo sehingga Jaka Ma'il menjadi kecewa. Paginya Jaka Ma'il pamitan pergi. Di tengah hutan Jaka Ma'il mendengar pertengkaran Jim Sakarjan dan Sakarji perihal warisan, oleh Jaka Ma'il persoalan itu dapat diselesaikannya. Jaka Ma'il mendapat bagian pedang Sabab Malang, yang sangat sakti. Dengan pedang itu Jaka Ma'il terbang mengembara. Di suatu hutan Jaka Ma'il menolong orang yang melahirkan, anaknya segera diambil dan diberi nama Maknawiyah. Setelah besar Maknawiyah diambil istri oleh Jaka Ma'il. Seorang putra Raja Rum, Sayid Abas, terpisah dari rekan-rekannya yang pergi berburu di hutan. Sayid Abas tiba di rumah Jaka Ma'il. Iatertarik dengan Maknawiyah, lalu mereka berhubungan badan. Jaka Ma'il yang tiba dari udara tidak menemukan Sayid Abas, namun ia curiga karena ada terompah yang tertinggal. Maknawiyah ditanya tentang siapa yang datang, tidak memberi tahu. Sayid Abas mencoba merayu Maknawiyah agar Jaka Ma'il mau menyerahkan pedangnya, namun Jaka ma'il selalu menolak. Jaka Ma'il telah menemukan persembunyian Sayid Abas, malah ia senang karena Sayid Abas sangat tampan. Jaka Ma'il kembali mengembara dan diam di pohon besar. Sayid Abdurrahman mencuri putri Syam bernama Dewi Mayang Mekar. Dalam perjalanan ia istirahat dan tidur di bawah pohon tempat Jaka Ma'il tinggal. Ketika Sayid Abdurrahman tertidur, Mayang Mekar mengeluarkan kekasihnya yang disembunyikan yaitu Sayid Umar Saharsan, mereka berkasih-kasihan berdua. Sayid Abdurrahman yang terbangun segera mencari Mayang Mekar. Mayang Mekar cepat-cepat menyembunyikan kekasihnya. Sayid Abdurrahman melanjutkan perjalanan, tetapi Jaka Ma'il memanggil dan mempersilakan agar mampir ke rumahnya. Maknawiyah diperintahkan menyediakan makanan untuk 6 orang, lalu Jaka Ma'il mulai membuka semua rahasia dari para wanita itu. Kekasih Maknawiyah Sayid Abas dikeluarkan dari tempat persembunyiannya demikian juga dengan kekasih Mayang Mekar, Umar Saharsan. Setelah memberi nasehat Jaka Ma'il pergi dengan Abdurrahman mengembara ke negara Kayu Areng. Negara Kayu Areng tak memiliki raja, sehingga ada sayembara siapa yang didatangi oleh gajah putih kendaraan raja terdahulu, maka ia akan menjadi raja. Gajah mendatangi Ma'il dan Ma'il menjadi raja di negara Kayu Areng dengan gelar Prabu Jaka Ma'il, sedangkan Abdurrahman diangkat sebagai patih. 1) asmaradana; 2) sinom; 3) megatruh; 4) dhandanggula; 5) pangkur; 6) gambuh; 7) durma; 8) pucung; 9) sinom; 10) mijil; 11) maskumambang; 12) kinanthi; 13) dhandanggula; 14) blabak; 15) dhandanggula; 16) sinom; 17) dhandanggula; 18) wirangrong; 19) dhandanggula; 20) asmaradana; 21) mijl; 22) sinom; 23) megatruh; 24) gambuh; 25) dhandanggula; 26) mijil; 27) kinanthi; 28) sinom; 29) pucung; 30) blabak; 31) wirangrong; 32) girisa; 33) dhandanggula; 34) swadana; 35) basonta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.25-NR 286
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan transliterasi dari FSUI/CI.27 dan CI.28, yaitu Serat Jaka Mursidik. Lihat deskripsi naskah-naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.29-G 42
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks roman Islam yang bercerita tentang perjalanan hidup seorang anak bernama Jaka Nastapa. Ada dua orang suami istri yang sangat merindukan hadirnya seorang anak. Setelah melalui berbagai macam usaha ia berhasil mendapatkannya. Anak itu diberi nama Jaka Nastapa. Ketika kecil Jaka Nastapa sudah memperlihatkan keinginannya untuk menjadi raja, hal ini sangat merisaukan orang tuanya karena apabila raja yang memerintah mendengar, maka mereka sekeluarga akan dibunuh. Dengan berat hati mereka melepaskan anak agar berlayar seorang diri ditengah lautan. Dengan berbagai pengalaman akhirnya Jaka Nastapa berhasil menjadi raja Bagdad. Untuk ringkasan lebih lengkap lihat Vreede 1892: 201-202. Bandingkan pula deskripsi naskah MSB/L.147 dalam Behrend 1990: 300-301. 1) asmaradana; 2) dhandanggula; 3) pangkur; 4) maskumambang; 5) mijil; 6) asmaradana; 7) durma; 8) dhandanggula; 9) pangkur; 10) wirangrong; 11) sinom; 12) dhandanggula; 13) asmaradana; 14) mijil; 15) kinanthi; 16) pangkur; 17) durma; 18) asmaradana; 19) sinom; 20) dhandanggula; 21) mijil; 22) pangkur; 23) megatruh; 24) asmaradana; 25) gambuh. Naskah ini merupakan alih aksara dari naskah LOr 2138, yang dilakukan oleh staf Panti Boedaja pada tahun 1935. Ada tiga eksemplar lagi dari salinan ketikan ini, yaitu G 100, LOr 6753, dan MSB/L.147. Bobon naskah ini berasal dari Gresik, dan Pigeaud (1967: 121) berpendapat bahwa teks ini juga dikarang di daerah Giri Gresik itu. Pada bait pertama terdapat tarikh penulisan atau penyalinan (?), ialah Minggu Paing, 22 Sela, Dal 1751 (yaitu 18 Juli 1824). Menurut catatan pada naskah aslinya, LOr 2138 disalin oleh seorang yang bernama Suraastra', yang diberi imbalan sebesar satu batu langkung 25 ketheng. Selain bahasa Jawa, bahasa Melayu juga sering digunakan dalam naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.32-G 100
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini merupakan roman Islam yang berlatar belakang kerajaan Mesir. Dalam teks diceritakan tentang perjalanan hidup seorang anak janda miskin bernama Jaka Prataka yang mengembara untuk mendapatkan gajah putih berkepala empat. Pada akhirnya ia berhasil mendapatkan gajah putih itu dan menjadi raja di Mesir. Versi Jaka Prataka pada naskah ini sama dengan KBG 407, yang sedikit berbeda dengan KBG 451. Lihat Poerbatjaraka dkk 1950: 86-87 untuk keterangan tentang persamaan maupun perbedaan kedua versi tersebut. Adapun teks CI.34 ini sedikit lebih panjang dari KBG 407. Setelah pupuh 33 (sama dengan pupuh 34 pada KBG 451), urutan pupuh selebihnya sebagai berikut: 34. sinom; 35. durma; 36. asmaradana; 37. pangkur. Naskah ini berupa salinan ketikan dari naskah pegon LOr 2017. Lihat Vreede 1892: 196-197 untuk ringkasan naskah babon. Tentang naskah-naskah Jaka Prataka (atau Jaka Prantaka, atau Serat Prabu Lelana) yang lain, lihat Poerbatjaraka dkk. (1950: 84-85) dan Behrend 1990: 302-303. Jumlah naskah Jaka Prataka sedikitnya 15, yaitu: LOr 2007, 2017, 2195, 11.025, CB 19 (Koleksi Madura, C.C. Berg) dan dHMvO 989 (Museum voor het Onderwijs, Den Haag) di Belanda; KBG 407, 426, 435, 451a, 451b, Br393, Br447; MSB/L.149; dan FSUI/CI.34, CI.36."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.34-G 63
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi ringkasan dari FSUI/CI.34 yang dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Maret 1941. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah CI.34 tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.34a-L 12.20
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>