Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5576 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi cerita kisah Seh Subakir, seorang ulama penyebar agama Islam yang menetap di Pulau Jawa bersama orang-orang keeling untuk mengusir roh-roh halus di Gunung Tidar. Menceritakan juga pemberontakan yang harus ditanggulangi oleh Mataram antara lain dari Dipati Ukur dan Ki Ageng Mangir."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.2-KC 7/KB 7
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku Serat Seh Siti Jenar ini adalah petikan dari Serat Babad Demak. Adapun cerita yang diambil adalah ketika Seh Siti Jenar sarasehan ilmu dengan Kyai Ageng Danuningrat di Pengging."
no place: no publisher, no year
BKL.0416-CI 16
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang diberi judul Semar-Togog-Seh Subakir-Jayabaya-Ratu adil ini, terdiri dari dua pupuh: sinom 27 bait dan pangkur 31 bait (cuplikan gatra 1-2 lihat di bawah), antara lain berisi percakapan antara sang Hyang Semar disertai Togog dengan Seh Subakir, pendeta dari Ngerum. Semar mempertanyakan kepada Seh Subakir, mengapa lelembut-lelembut tanah Jawa yang merupakan keturunannya, mengungsi ke laut. Dijawab oleh Seh Subakir bahwa ia diutus oleh Kanjeng Sultan di Ngerum agar menempatkan manusia yang jumlahnya dua puluh ribu KK (rong leksa somah), agar bersawah di Pulau Jawa. Seh Subakir kemudian membeberkan sejarah Pulau Jawa dengan menyebutkan berturut-turut kerajaan yang ada di Jawa, yaitu Gilingwesi, Kerajaan Buda, Mendhangkawit, Alengka, Wiratha, Madura, Astina, Amarta, Malwa, Bojanagara, Galuh, Sindula, Medhangkamolan. Teks dilanjutkan dengan beberapa ramalan Jayabaya, dan tentang Ratu adil. Naskah salinan ini tidak diketahui penulis, penyalin maupun tempat penulisan dan penyalinannya. Menurut keterangan di h.ii, sebelum sampai ke tangan Pigeaud pada bulan Juli 1927, Kiliaan Charpentier memperoleh naskah ini dari Grobogan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.92-B 3.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks sastra roman Islam berjudul Seh Malaya, tersusun dalam 19 pupuh. Di dalamnya terdapat berbagai adegan 'rerasan ngelmi,' atau perdebatan, mengenai mistik Islam dan agama dalam tinjauan tasawuf. Teks diawali dengan pengembaraan Seh Malaya hingga bertemu dan menerima ajaran dari Sunan Benang, dilanjutkan pertemuan dengan Nabi Kilir. Dalam teks ini tidak ditemukan keterangan mengenai nama penyalin maupun saat penyalinan. Melihat jenis kertas dan corak tulisan yang dipergunakan, tampaknya naskah ini berasal dari masa awal abad ke-20. Naskah telah disalin oleh lebih dari satu orang. Penggunaan kertas juga tampaknya 'seadanya' saja, lihat h.81-82 yang menggunakan kertas Eropa dengan chain- dan laid lines sementara teks yang lain tidak. Dari keadaan seperti disebutkan di atas, tampaknya naskah ini telah mengalami 'keterlibatan' beberapa orang sebelum terbentuk seperti naskah yang sekarang. Menurut keterangan di luar teks disebutkan bahwa Pigeaud menerima naskah ini dari R.M.Ng. Sumahatmaka di Surakarta pada bulan Februari 1941. Pigeaud juga menganggap Sumahatmaka sebagai pengarang teks ini (1970:149). Untuk informasi biografis mengenai Sumahatmaka lihat deskripsi naskah FSUI/BA.66. Teks-teks Seh Malaya yang lain dapat dilihat dalam keterangan MSB/P.159 (Behrend 1990: 520). Di bawah ini tercantum daftar pupuh naskah ini, lengkap dengan no. urut pupuh, jenis tembang, jumlah bait, serta cuplikan gatra 1 -2 dari masing-masing pupuh. Daftar Pupuh: (1) asmarandana; (2) durma; (3) dhandhanggula; (4) durma; (5) girisa; (6) dhandhanggula; (7) pangkur; (8) pucung; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) maskumambang; (12) pucung; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) kinanthi; (17) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.103-A 42.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi keterangan tentang makam Seh Majagung di Kintelan, Yogyakarta, dan cerita tentang Panembahan Landoh. Naskah karangan Jayengwiharja ini, diterima Pigeaud pada 10 Mei 1941."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.37-W 65.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Seh Amongraga dhaup kaliyan Tambangraras. Sebuah cerita santri lelana dari fragmen cerita Centhini. Isinya mengisahkan pernikahan Syeh Amongraga dengan Dewi Tambangraras putri Ki Bayi Panurta. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Gambuh; 2. Sinom; 3. Gambuh; 4. Asmaradana; 5. Kinanti; 6. Girisa; 7. Duduk; 8. Gambuh; 9. Wirangrong; 10. Pucung; 11. Lonthang; 12. Timbul; 13. Jurudemung; 14. Dandanggula; 15. Maesa; 16. Brangti; 17. Gambuh; 18. Sinom; 19. Pucung; 20. Pangkur; 21. Dandanggula; 22. Dandanggula; 23. Maskumambang; 24. Kinanti; 25. Megatruh. Asal koleksi naskah dari RM. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.2-KS 20
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi 4 (empat) terks, yaitu: 1. Seh Subakir; 2. Wedhatama Piningit; 3. Daftar susunan silsilah Sri Susuhunan Paku Buwono X (disertai sedikit keterangan riwayat hidupnya); 4. Jumenengan dalem Susuhunan Paku Bowono XI. Asal koleksi naskah milik R. Tanojo. Daftar pupuh sebagai berikut: Teks 1 (Seh Subakir): 1. Asmaradana; 2. Sinom; 3. Pangkur. Teks 2 (Wedhatama Piningit): 1. Sinom; 2. Kinanthi; 3. Sinom; 4. Asmaradana; 5. Asmaradana; 6. Gambuh; 7. Sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WW.8-KT 23
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mandrasastra
"Naskah ini merupakan ringkasan dari suatu naskah yang diperoleh Dr. H. Kraemer dan J. van de Weg di Juntikulon Cirebon. RIngkasan teks ini dikerjakan oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1934 di Yogyakarta (h.i). Tidak ditemukan keterangan tentang keberadaan naskah induk tersebut.
Teks yang diberi judul Suluk Seh Sarip tuwin Darmagandhul ini, diawali dengan kisah Seh Jumb di Bagdad yang mengajarkan kepada para muridnya mengenai kesempurnaan hidup, dilanjutkan dengan pengembaraan Pangeran Santang bersama tujuh orang istrinya ke Pulau Jawa. Seh Sarip salah seorang putra raja Bagdad, mengembara dan berguru pada berbagai syeikh, bertanya tentang asal mula ruh, arwah, dan hancurnya jasad, hingga Seh Sarip berguru pada Sunan Ampel Gading. Teks ini diakhiri dengan suatu kisah yang mirip dengan teks Darmagandhul (lihat pupuh 15-19), menceritakan perjalanan Sunan Bonang yang menyebarkan agama Islam, dan Sultan Demak yang mengalahkan Majapahit. Diceritakan pula tentang raja Majapahit yang masuk Islam atas ajakan Sunan Kalijaga.
Keterangan mengenai nama Sarip, atau dikenal dengan Sarip Idayat dapat dijumpai di Pigeaud 1970:250 yang menerangkan bahwa beliau adalah anak dari Rara Santang. Dalam MSB/S.146 juga disinggung mengenai tokoh bernama Seh Sarip. Namun apakah teks ini ada hubungan dengan keterangan mengenai Sarip Idayat, perlu penelitian lebih lanjut.[11]"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.120-L 21.18
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
M. Siswa Sudarma
"Buku Bayanul Iman berisi wejangan dari Kyai Muhtar Bukhari mengenai ilmu makrifat dan tauhid yang dihimpun oleh M. Siswa Sudarma mubalig Muhammadiyah di Surakarta. Wejangan-wejangan oleh Kyai Muhtar Bukhari tersebut diberikan pada saat pertemuan Muhamadiyah atau tablig menyiarkan agama Islam di kampung dan dusun-dusun."
Surakarta: Taman Muslimah, 1925
BKL.0409-IS 40
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.111-NR 302
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>