Ditemukan 1839 dokumen yang sesuai dengan query
R. M. Ismangun Danuwinata
"Cerita cekel Endralaya terdiri atas 16 pupuh (78 halaman). Diawali dengan pupuh (tembang) Asmarandana yang menceritakan tentang awal kepergian Raden Danajaya (Arjuna) yang menyebabkan kesedihan para Pandhawa, Dewi Sembadra diboyong ke Dwasawati, dan sang prabu di Amarta menyuruh Arya Sena dan Raden Gathotkaca pergi mencari Raden Danajaya. Ternyata Raden Danajaya pergi bertapa, mengubah namanya menjadi Cekel Endralaya. Pada saat itu Negara Dwarawati diserang oleh para raksasa bala Kurawa. Para raksasa dapat dikalahkan oleh seseorang yang mirip Arjuna. Orang tersebut ternyata Bethara Kamajaya. Cekel Endralaya memanah Arjuna tiruan yang segera musnah dan kembali ke Kahyangan Cakra Kembang."
Probolingga: P. Schuitmaker, 1891
BKL.0348-CW 11
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Serat Cekel Endralaya yang diterbitkan oleh Tjan Tjoe Twan diawali dengan pupuh yang berbeda bila dibandingkan dengan terbitan R. M. Ismangoen Danoewinata. Namun, pada pupuh-pupuh selanjutnya sama dengan buku Serat Cekel Endralaya terbitan R. M. Ismangoen Danoewinata, Prabalingga. Demikian pula isi ceritanya sama dengan Serat Cekel Endralaya terbitan Tjan Tjoe Twan."
Solo: Tjan Tjoe Twan, no year
BKL.0351-CW 12
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Buku mengenai lakon Cekel Endralaya ini terdiri atas 14 bab. Bab 1. diawali dengan hilangnya Raden Arjuna (janaka); Bab 2. Burisrawa jatuh cinta pada Sembadra; Bab 3. Sang Hyang Kamajaya melindungi wara Sumbadra; Bab 4. Dewi Larasati bertemu dengan Cekel Endralaya; Bab 5. Raden Janaka yang sebenarnya Sang Hyang kamajaya, berperang melawan Korawa; Bab 6. Rd. Janaka (Kamajaya) disayembarakan; Bab 7. Prabu Baladewa dimintai pertolongan oleh raja Astina; Bab 8. Prabu Baladewa berperang melawan Rd. Janaka palsu (Kamajaya); Bab 9. Cekel Endralaya dipanggil menghadap oleh Sumbadra; Bab 10. Cekel Endralaya dimandikan oleh Sumbadra; Bab 11. Cekel Endralaya akan ditandngkan dengan Rd. Janaka palsu; Bab 12. Cekel Endralaya berubah menjadi Rd. Janaka; Bab 13. Perang sampak; Bab 14. Lenggah bojana."
Batawi Sentrum: Bale Pustaka, 1933
BKL.0596-WY 23
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R. M. Ismangun Danuwinata
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
899.222 ISM c (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. M. Ismangun Danuwinata
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
899.22 ISM c (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mas Mudana
"Buku ini berisi enam lampahan, yaitu: 1) Lampahan Lahirnya Gathotkaca; 2) Lampahan Prabu Wibisana mencari Penjelmaan Bathara Guru; 3) Lampahan Lahirnya Abimanyu; 4) Lamapahan Lisah Jayengkaton; 5) Lampahan Srikandhi menjadi pria; 6) Makutharama."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1920
BKL.0893-WY 46
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Purwadi
Surakarta: Cendrawasih, 2010
899.222 PUR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Purwadi
Surakarta: Cendrawasih, [date of publication not identified]
899.222 PUR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
"Buku ini berisi cerita wayang purwa dengan lakon: Bangbang Swihastha, karya Ranggawarsita. Tokoh Bambang Dwihastha adalah putra Dyah Yogawati dan cucu Bagawan Yogiyasa. Sebenarnya Bambang Dwihastha adalah putra Arjuna. Dwihastha ingin bertemu dengan Arjuna (ayahnya) di tengah jalan bersua dengan Prabu Bisaka yang hendak ke Dwasawati. Prabi bisaka minta pertolongan Kresna untuk berperang melawan Prabu Gajah Marapah yang menguasai istananya. Prabu Gajah Marapah dapat dikalahkan. Bambang Dwihastha dikawinkan dengan Bisawati, putri Prabu Bisaka, dan Bisakesi putri patih Bisakesa."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1927
BKL.0511-WY 19
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Suwandi
Kediri: Tan Khoen Swie, 1923
D 899.24 S 480
Buku Teks Universitas Indonesia Library