Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Ranggawarsita, 1802-1874
"Buku ini adalah petikan dari karya Raden Ngabehi Ranggawarsita di keraton Surakarta Hadiningrat berjudul Wedhatama Piningit. Berisi ramalan mengenai kisah singkat huru-hara di pulau Jawa khususnya sekitar Jogja dan Solo, akibat bencana gunung meletus, banyak orang yang tewas, kemudian muncul satria (yang semula piningit) dimunculkan oleh Allah, yang berhasil menanggulangi bencana yaitu Sultan Heru Cakra."
[Place of publication not identified]: Priya Panitra Boekhandel Pasar Pon, 1936
BKL.0273-PR 15
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
S.E. Hadi Sutjipto
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S11707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi 4 (empat) terks, yaitu: 1. Seh Subakir; 2. Wedhatama Piningit; 3. Daftar susunan silsilah Sri Susuhunan Paku Buwono X (disertai sedikit keterangan riwayat hidupnya); 4. Jumenengan dalem Susuhunan Paku Bowono XI. Asal koleksi naskah milik R. Tanojo. Daftar pupuh sebagai berikut: Teks 1 (Seh Subakir): 1. Asmaradana; 2. Sinom; 3. Pangkur. Teks 2 (Wedhatama Piningit): 1. Sinom; 2. Kinanthi; 3. Sinom; 4. Asmaradana; 5. Asmaradana; 6. Gambuh; 7. Sinom."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
WW.8-KT 23
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV
Leiden: KITLV Press, 1990
D 899.24 M 34 wx
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Jarmiko
Yogyakarta : Pura Pustaka, 2012
899.2221 ADI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi kumpulan dari beberapa karya tentang ramalan, pralambang nagari, agama Islam serta nasib manusia setelah mati, yang digabung menjadi satu teks besar berbentuk tembang macapat. Di dalam naskahnya sendiri batas-batas antar teks tidak ditandai dengan jelas, hanya disebutkan pada awal pupuh baru bahwa sumber lain akan dikutip. Bagian teks yang sempat kami bedakan berdasarkan keterangan dalam teksadalah disebutkan di bawah ini: 1) Jangka Jayabaya (h.i-37) konon disadur dari Kitab Musarar (h.1), berisi uraian tentang sejarah tanah Jawa yang dibagi-bagi dalam periode setiap seratus tahun, baik untuk masa lampau maupun masa yang akan datang. Daftar pupuh sebagai berikut: (1) asmaradana; (2) dhandanggula; (3) sinom; (4) pangkur; (5) mijil.; 2) Kitab yang meneruskan uraian ala janga Jayabaya, khususnya menerangkan tentang asal usul tanah Jawa (gunung, sungai dan lain-lain), menurut keterengan dalam teks (h.37) diambil dari buku utama Ungmul Katabi (h.37-74). Daftar pupuh sebagai berikut: (6) pangkur; (7) sinom; (8) dhandanggula; (9) asmaradana.; 3) Masih meneruskan keterangan yang sama di atas, tetapi mengaku menyadur dari Kitab Mukharar (h.74-105), namun yang dimaksud tidak mungkin dari Kitab Mukharar karangan Ar-Rafii yang terkenal, sebab masalah fiqih tidak disentuh-sentuh di dalamnya. Daftar pupuh sebagai berikut: (10) pangkur; (11) asmaradana; (12) pangkur; (13) sinom; (14) durma.; 4) Bagian terakhir (h.105-183) berisi ajaran-ajaran tentang beberapa aspek teologi Islam, terutama tentang nasib manusia setelah meninggal dunia. Pada h.183 penyalin menyebutkan judulnya sebagai Kabar Kiyamat. Daftar pupuh sebagai berikut: (15) asmaradana; (16) sinom; (17) durma; (18) sinom; (19) asmaradana; (20) durma; (21) dhandanggula; (22) sinom; (23) durma; (24) pangkur; (25) sinom; (26) dhandanggula; (27) sinom; (28) pangkur. Informasi penulisan teks ini tidak disebutkan dalam naskah, tetapi penyalinan dilaksanakan di skriptorium Kraton Ngayogyakarta pada zaman HB V, dimulai pada tanggal 18 Desember 1846 dan selesai 27 Januari 1847 ( 9 Sapar, Dal 1775, ongka merta 330). Dilihat dari cara penanggalan dan gaya tulisan yang sangat khas, cocok sekali dengan identifikasi naskah sebagai produk Kraton Yogyakarta zaman HB V."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.11-NR 347
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ki Hira Semita
"Serat Jangka (ramalan) Raja Jayabaya tentang 3 zaman besar: 1. Zaman Kaliswara; 2. Zaman Kaliyoga; 3. Zaman Kalisangara."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BKL.0435-PR 29
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Koosinah Suryono Sastrohadikusumo
"Bangsa Indonesia, khususnya suku bangsa Jawa mempunyai peninggalan naskah sangat banyak dari leluhur. .Berbagai macam kitab disimpan disitu misalnya serat-serat primbon dan kumpulan mantra, serat-serat petunjuk cara mendirikan rumah, menanam padi dan palawija, cara mengobati otang sakit, cara memilih hewan piaraan. Kitab-kitab babad, kitab-kitab mistik, serat-serat mengenai lakon wayang, serat suluk, serat piwulang, kitab Pararaton, Negarakertagama dan lain sebagainya. Sastra wayang yang paling tua itu Ramayana kekawin dalam 7 jilid (kanda) yaitu: 1. Bala Kanda, 2. Ayodya Kanda, 3. Aranya Kanda, 4. Kiskenda Kanda, 5. Yudha Kanda, B. Sundara Kanda, dan 7. Uttara Kanda.
Kitab Mahabarata kekawin dengan 18 parwanya. Kepustakaan Islam santri yang berdasarkan lima rukun Islam, dan kepustakaan Islam kejawen seperti primbon, wirid dan suluk. Primbon itu macam-macam ajaran yang berkembang dalam tradisi Jawa seperti ngelmu petung (mengetung, menghitung), ramalan, guna-guna. Wirid dan suluk berkaitan dengan ajaran mistik Islam.
Tetapi rupanya, peninggalan budaya itu kurang mendapat perhatian dari masyarakat, karena terdesak oleh kemajuan zaman dan derap modernisasi, dimana nilai-nilai lama tidak sesuai lagi. Hal ini dapat menimbulkan krisis sosial dan ketidak pastian mengenai identitasnya. Namun belakangan ini kiranya situasi ketidak pedulian atau situasi kurang perhatian pada peninggalan budaya itu berubah. Dasar perubahan itu adalah sebagai berlkut. Mula-mula orang merasa bingung dan tidak pasti akan identitasnya dengan pesatnya laju pembangunan dalam segala bidang. Perubahan-perubahan sosial sebagai dampak modernisasi, menyebabkan nilai-nilai berubah karena tak cocok lagi. Perubahan-perubahan sosial ini sudah berjalan lama. Timbul kegoncangan-kegoncangan sosial serta kekacauan, hingga rakyat kehilangan arah.
Maka terasa sekali urgensi akan proses penyesuaiannya. Sejajar dengan proses ini muncul kebutuhan mendesak untuk meneliti kembali warisan kultural kita yang menentukan pola kelakuan, adat istiadat, kerangka kehidupan dan sebagainya. Penelitian kembali akan kebudayaan itu dijalankan dalam rangka penyesuaian diri dengan perubahan-perubahan sosial itu yang mengakibatkan goncangan-goncangan.
Meneliti warisan kultural diharapkan dapat ditemukan kembali nilai-nilai yang dapat memperluas kerangka pemikiran kita. Ini akan menghasilkan penemuan-penemuan unsur-unsur dari warisan kultural yang dapat disuabangkan sebagai unsur sintesa antara unsur lama dan unsur baru?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
D304
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV
Yogyakarta: Kulawarga Bratakesawa, 960
899.24 MAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>