Ditemukan 7072 dokumen yang sesuai dengan query
"Pada (halaman) pelindung dalam terdapat keterangan mengenai judul teks, yaitu: 1. Cabolek dari halaman 1?138; 2. Nitik Sulatan Agungan dari halaman 138?231. Pada naskah ini terdapat sisipan kertas putih yang memuat teks ketikan latin berupa alih aksara teks cabolek dari halaman 1?2 (6 bait). Isi teks cabolek, mengisahkan perjalan hidup H. Mutamakin yang dikenal pula sebagai Ki Cabolek yang merusak syarak, karena itu ia dihujat dan dihukum oleh para ulama Tanah Jawa. Setelah berjumpa dan berdiskusi dengan Ketib Anom Kudus dan pejabat Keraton Surakarta, Ki Cabolek bertobat dan diampuni oleh PB II. Isi teks Nitik Sultan Agungan, mengungkapkan cerita tentang legenda Sultan Agung. Didalamnya dikisahkan pula cerita tentang Ratu Roro Kidul dan lain sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.4-KT 2
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi 2 teks, yaitu: 1. Serat nitik (Ngayogyakarta) naskah ditulis dalam prakarsa Kanjeng Prameswari Gusti Jeng Ratu Ageng istri dari Almarhum Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana ke-6 dari Yogyakarta. Naskah ini adalah salinan dari naskah Nitik milik Gusti Kanjeng Bandara Raden Ayu Prabu Wijaya. Serat nitik secara garis besar berisi sejarah raja-raja Mataram, Yogyakarta (Hamengkubuwana dan Pakualam), dan Surakarta (Pakubuwana dan Mangkunagaran); 2. Serat cabolek, teks ini mengisahkan tentang perdebatan Haji Mutamakin yang berasal dari cabolek dengan Ketib Anom Kudus dan Demang Urawan. Kedua naskah disalin pada tanggal 1 Rabiulakir taun Jimawal 1837/1907. Asal koleksi semula R. M. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.3-KS 49
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks ini memitat cerita legenda Sultan Agung termasuk hubungan beliau dengan Kanjeng Ratu Kidul dan nenek moyangnya. Buku ini juga dikenal dengan judul Serat Cabolek (lihat Pigeaud 1967:60). Pada akhir teks diceritakan tentang pemakaman Pangeran Sultan Ageng di Plered di Tegal Arum. Teks naskah ini mempunyai kesamaan isi dengan teks naskah FSUI/SJ.213 (bandingkan daftar pupuhnya). Menurut kolofon depan maupun belakang, naskah ini disalin oleh Rawisastra antara bulan Januari dan Maret 1909. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) mijil; (4) megatruh; (5) asmarandana; (6) pangkur; (7) asmarandana; (8) dhandhanggula; (9) asmarandana; (10) mijil; (11) sinom; (12) maskumambang; (13) sinom; (14) dhandhanggula; (15) asmarandana; (16) girisa; (17) megatruh; (18) mijil; (19) sinom; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) sinom; (23) asmarandana; (24) gambuh; (25) durma; (26) kinanthi; (27) durma; (28) kinanthi; (29) mijil; (30) asmarandana; (31) mijil; (32) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.214-NR 527
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks ini berisi episode jatuhnya Giri. Tiga orang putra Sunan Giri Jayengresmi, Jayengsari sari dan Ken Rancanghapti pergi. Dalam pada itu yang senang mencari bertobat ke gunung Meru. Di situ dia bertemu dengan Seh Amongraga (Jayeng resmi) yang sedang berguru pada sang pandita yang adalah ayah dari Mas Cabolang. Menceritakan pengembaraan Seh Amongraga dalam mencari hakekat hidup yang sejati, berbagai ilmu keagamaan dicarinya. Asal koleksi R. M. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.3-KS 79
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan naskah salinan ditulis tahun 1940. Teksnya berisi kisah lelana yang menceritakan pengembaraan Ki Amongraga dan Ki Cabolang dalam mencari berbagai ilmu keagamaan. Mereka sering berjumpa dengan ulama, resi, dan pandhita, dan terjadi diskusi keagamaan. Asal koleksi naskah ini milik R. Tanojo. Daftar tembang sebagai berikut: 1. Sinom; 2. Pangkur; 3. Gambuh; 4. Pucung; 5. Girisa; 6. Maskumambang; 7. Durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.5-KT 43
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah salinan yang dibuat oleh staf Dr. Kraemer di Panti Boedaja, Surakarta, tahun 1932. Naskah berisi teks Serat Cabolek (juga disebut Serat Bratatama), yang satu versi dengan redaksi yang oleh Soebardi dinamakan redaksi ke-3 (1975: 5). Teks versi tersebut disusun pada tahun 1866 di Yogyakarta atas perintah Sultan Hamengkubuwana VI. Salinan lain dari naskah ini, berupa tembusan karbon, adalah MSB/L.80a, LOr 8367, dan PNRJ/G 190. Naskah babon yang disalin dalam naskah ini tidak diidentifikasikan secara tepat, hanya dinyatakan berasal dari Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.12-A 28.02
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi teks Serat Ambiya yang mirip dengan versi yang termuat pada naskah Br 279. Menurut keterangan pada h.1, naskah disalin antara 10 Februari s/d 26 Juni 1889. Tempat penyalinan tidak disebutkan. Keterangan umum tentang teks Ambiya lihat deskripsi naskah CI.3. Naskah ini diperoleh Fakultas Sastra UI dari Prof. Tjan Tjoe Siem. Semula berkode koleksi 125/no./76, namun sekarang sudah diganti nomor, menjadi NR 538."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.7-NR 538
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks berisi tentang kisah para nabi. Diawali dengan penciptaan Iblis, kemudian dilanjutkan dengan kisah para nabi dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad. Ringkasan lebih terinci dapat dibaca dalam FSUI CI.5. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Dandanggula; 2. Sinom; 3. Dandanggula; 4. Pangkur; 5. Durma; 6. Asmaradana; 7. Sinom; 8. Pangkur; 9. Pangkur; 10. Asmaradana; 11. Durma; 12. Mijil; 13. Kinanti; 14. Pangkur; 15. Sinom; 16. Dandanggula; 17. Asmaradana; 18. Asmaradana; 19. Sinom; 20. Pangkur; 21. Asmaradana; 22. Sinom; 23. Kinanti; 24. Dandanggula; 25. Pangkur; 26. Sinom; 27. Maskumambang; 28. Durma; 29. Mijil; 30. Sinom; 31. Asmaradana; 32. Wirangrong; 33. Pucung; 34. Pangkur; 35. Durma; 36. Mijil; 37. Sinom; 38. Kinanti; 39. Megatruh; 40. Asmaradana; 41. Sinom; 42. Girisa; 43. Gambuh; 44. Dandanggula; 45. Pangkur; 46. Mijil; 47. Asmaradana; 48. Pangkur; 49. Kinanti; 50. Pangkur; 51. Asmaradana; 52. Dandanggula; 53. Pangkur; 54. Sinom; 55. Pangkur; 56. Sinom; 57. Kinanti; 58. Pangkur; 59. Durma; 60. Asmaradana; 61. Sinom; 62. Dandanggula; 63. Asmaradana; 64. Dandanggula; 65. Pangkur; 66. Pangkur; 67. Dandanggula; 68. Maskumambang; 69. Sinom (roning kamal); 70. Durma; 71. Dandanggula; 72. Durma; 73. Dandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.13-KAD 3
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah berisi teks Serat Ambiya, satu versi dengan naskah Br 279, pupuh 1-68. Tentang teks ini lihat keterangan pada Vreede 1982: 23-24, Pratelan I: 75-84, Poerbatjaraka 1950: 26-63, Behrend 1990: 206-220. Pemilik naskah yang bernama R. Bekel Wignyaswandana, disebutkan pada h.i. Pada h.ii diberi gambar mahkota dan potret pemiilik. Teks disalin oleh Ki Sumirat, lurah carik Bayalali Majegan. Penyalinan dimulai pada hari Rabu Legi, 21 Sawal, Alip 1859 (2 April 1929)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.3-CT 8
Naskah Universitas Indonesia Library
"Serat Ambiya atau Tapel Adam ini menceritakan asal-usul keturunan Adam, dimulai dengan perintah Allah kepada Iblis agar menyembah Adam namun Iblis menolak. Cerita berakhir dengan umat Nabi Saleh yang kembali ingkar pada ajaran agama karena hasutan Iblis. Rupanya versi teks yang dimuat pada naskah ini berbeda dengan versi-versi lain yang diuraikan oleh Poerbatjaraka dkk. (1950: 26-63). Untuk keterangan selanjutnya tentang Serat Ambiya, lihat pada deskripsi naskah CI.3. Keterangan mengenai asal-usul teks dan saat penyalinan naskah tak ditemukan, namun melihat jenis tulisan dan gaya penulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, maka diduga naskah ini disalin pada sekitar pertengahan hingga akhir abad ke-19. Naskah ini juga telah dibuat ringkasannya oleh staf Pigeaud pada bulan September 1930, di Surakarta. Ringkasan tersebut dilampirkan pada naskah ini. 1) sinom; 2) kinanthi; 3) dhandanggula; 4) sinom; 5) sinom; 6) gambuh; 7) mijil; 8) pangkur; 9) sinom; 10) pangkur; 11) dhandanggula;12) sinom; 13) mijil; 14) durma; 15) kinanthi; 16) dhandanggula; 17) sinom; 18) dhandanggula; 19) kinanthi; 20) mijil; 21) pangkur; 22) pucung; 23) sinom; 24) megatruh 25) pangkur; 26) dhandanggula; 27) gambuh; 28) asmaradana; 29) dhandanggula; 30) sinom; 31) mijil; 32) pangkur; 33) dhandanggula; 34) kinanthi; 35) maskumambang; 36) pangkur; 37) dhandanggula; 38) sinom; 39) asmaradana; 40) kinanthi; 41) megatruh; 42) dhandanggula; 43) durma; 44) sinom; 45) mijil; 46) sinom; 47) pangkur; 48) dhandanggula; 49) pucung; 50) megatruh; 51) dhandanggula; 52) sinom; 53) kinanthi; 54) asmaradana; 55) megatruh; 56) pangkur; 57) durma; 58) dhandanggula; 59) kinanthi; 60) sinom; 61) durma; 62) dhandanggula; 63) sinom; 64) mijil; 65) gambuh; 66) pucung; 67) dhandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.5-NR 102
Naskah Universitas Indonesia Library