Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini diperoleh Pigeaud dari Darsasastra, pada tanggal 6 September 1930 di Surakarta. Naskah telah dibuatkan ringkasan isinya oleh Mandrasastra pada bulan November 1930. Berdasarkan keterangan pada h.i, kemungkinan pemilik naskah sebelumnya adalah Srinarjo. Naskah berisi 11 lakon wayang purwa, yaitu: /. Limang Trenggana (h.lr); 2. Kresna Begal (h.5r); 3. Murcalelana (h.9v); 4. Kandhihawa (h.l4r); 5. Kresna Wisudha (h.l9v); 6. Mintaraga (h.26v); 7. Danumaya (h.32v); 8. Dursasana Ical (h.37r); 9. Abimanyu Gendhong (h.4lv); 10. Pandhawa Gupak (h.44v); 11. Lobaningrat (h.48r)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.116-NR 109
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah FSUI/WY.77. Keterangan selengkapnya, lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.100-G 131
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah FSUI/WY.83. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.113-HA 43
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan salinan ketikan dari sebuah naskah Yogya yang diterima Pigeaud dari Dr. Kraemer. Keterangan tarikh penerimaan maupun keterangan penulisan/penyalinan naskah tidak diketahui dengan jelas. Kini naskah tersebut diperkirakan tersimpan di Museum Sonobudoyo dengan kode MSB/W.101. Penyalinan dikerjakan staf Pigeaud pada Mei 1932 di Surakarta, sebanyak empat eksemplar (h.i). Selain tersimpan di FSUI, satu eksemplar lainnya kemungkinan terdapat pada koleksi MSB/W.102, sedangkan sisanya belum diketahui keberadaannya. Berhubung sudah pernah dimikrofilm (MSB/W.100-102), maka naskah ini tidak dimikrofilm lagi. Keterangan isi maupun keterangan referensi selengkapnya dapat dilihat pada MSB/W.87-88,100-102."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.52-A 28.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi berbagai cerita wayang, namun secara garis besar memuat dua teks yaitu: Mintaraga (pupuh 1-42) dan Bratayuda (pupuh 43-114). Teks diawali dengan peperangan antara Sri Mandura dari negeri Astina melawan musuh dari Traju Tisna. Cerita tersebut dilanjutkan sampai pada kisah bertapanya Arjuna di Indrakila dan digoda oleh para bidadari. Arjuna diperintahkan untuk membasmi raksasa pengganggu kahyangan yaitu Niwatakawaca. Ia berhasil melaksanakan tugas tersebut dan selanjutnya diangkat menjadi raja kahyangan. Cerita dilanjutkan dengan beberapa kisah lainya seperti, perkawinan Abimanyu dengan Siti Sundari, hingga cerita Baratayuda. Teks diakhiri dengan tewasnya Aswatama di tangan Arjuna. Teks Mintaraga yang termuat dalam naskah ini berbeda dengan teks Mintaraga gubahan Pakubuwana III dan R.Ng. Yasadipura yang sudah diterbitkan. Tentang kedua versi ini dan keterangan lebih lanjut tentang teks Mintaraga ? yang juga dikenal dengan nama Wiwaha Jarwa ? lihat Pratelan I: 5-7, MSB/L.44, Pigeaud 1967:241. Lihat juga disertasinya Kuntara Wirjamartana (Arjunawiwaha). Daftar pupuh: (1) durma; (2) pangkur; (3) durma; (4) mijil; (5) durma; (6) maskumambang; (7) asmarandana; (8) mijil; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) durma; (12) girisa; (13) durma; (14) asmarandana; (15) pangkur; (16) kinanthi; (17) girisa; (18) sardula; (19) girisa; (20) asmarandana; (21) maskumambang; (22) duduk; (23) mijil; (24) durma; (25) dhandhanggula; (26) mijil; (27) maskumambang; (28) kinanthi; (29) sinom; (30) asmarandana; (31) mijil; (32) asmarandana; (33) pangkur; (34) sinom; (35) durma; (36) pangkur; (37) mijil; (38) pucung; (39) dhandhanggula; (40) asmarandana; (41) dhandhanggula; (42) sinom. Pupuh 43-114 memuat teks Bratayuda yang ternyata sangat mirip dengan redaksi Bratayuda Yasadipuran yang diterbitkan oleh Cohen Stuart (1860): lihat Pratelan 1:56-64 untuk daftar pupuh; bandingkan juga MSB/L.68 untuk keterangan selanjutnya. Namun ada sedikit perbedaan, yaitu ada beberapa pupuh dalam teks versi ini yang tidak termuat dalam edisi cetak. Naskah ini tidak mengandung keterangan tentang penulisan, namun demikian, berdasarkan kertas yang digunakan untuk menyalin naskah ini, penyunting memperkirakan naskah ini disalin sekitar abad ke-19. Naskah dibeli Pigeaud dengan perantaraan Ir. Moens, di Yogyakarta, pada tanggal 6 September 1932. Pada h.i terdapat tanda tangan dengan keterangan waktu 17 Agustus 1931 yang menurut dugaan penyunting dibuat oleh seseorang yang pernah memiliki naskah ini. Ringkasan cerita dari naskah ini telah dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Mei 1933, sebanyak 21 halaman."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.121-NR 210
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan tulisan tangan dari naskah lontar Jaka Superta, yang dipinjam Pigeaud (?) dari Pastorian Katolik Kayutangan, Malang, pada Juli 1936. Ringkasan isi naskah dibuat oleh R.M.Ng. Sumahatmaka dan R. Mandrasastra, pada Oktober 1936. Naskah tulisan tangan diterima Pigeaud dari Heer Blijdensteun dari Bale Arjasari (h.l). Naskah difulis pada Rabu Pahing, bulan Sura tahun Wawu (tanpa angka tahun), oleh Trunasetra, Desa Gjama (h.2). Teks diawali dengan uraian tentang keturunan Pandawa, dan uraian tentang lurah Semar. Dilanjutkan dengan kisah R. Gatotkaca di negara Purbaya dianjurkan oleh ibundanya, Arimbi, untuk mengabdi kepada Ni Randa di Karang Mendala, bersama-sama dengan R. Suparta. Ni Mendala kemudian mengganti nama mereka, Gatotkaca menjadi Ki Arya Caluntang, Suparta menjadi Pandambumi. Raja Jenggalakala Durgangsa dari negara Widarba dan Prabu Mandura, berniat melamar Dewi Titisundari dari Dwarawati, Ia mengutus sang Patih ke Amarta disertai Arjunasasra. Sementara itu, Jagal Bilawa juga minta kepada ibundanya, Ni Mendala untuk melamar Titisundari. Ternyata sang Putri mengajukan beberapa syarat, antara lain: gamelan yang berbunyi sendiri, pisang yang berpucuk cinde, yang berbuah emaskumambangdalima biji merah, carang gantung yang berbuah manggis. Arya Caluntang diutus naik ke surga untuk mencari gamelan yang berbunyi sendiri, diikuti Semar dan Bagong. Arya Caluntang berperang dengan prajurit Suralaya. Lurah Semar berperang melawan Batara Brama, Batara Wisnu, dan Batara Siwa. Semua dewa kalah, kecuali Narada. Semar minta diantarkan menghadap Batara Guru untuk menyampaikan pesan dari Ni Mendala, Batara Guru mengabulkan permintaan Semar. Semar dan Caluntang pun segera kembali. Teks berakhir dengan pernikahan Jagal Bilawa dengan putri Dwarawati. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) pangkur?; (3) sinom; (4) kinanthi; (5) dhandhanggula; (6) durma; (7) asmarandana?; (8) pangkur?; (9) durma; (10) asmarandana; (11) pangkur; (12) dhandhanggula; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) pangkur; (16) durma; (17) pangkur; (18) asmarandana; (19) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.115-A 39.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini diperoleh Pigeaud dari R. Tanaya di Surakarta, pada Oktober 1935. Teks memuat tiga macam versi lakon Palasara. Cerita-cerita tersebut dikumpulkan sendiri oleh R. Tanaya dari beberapa teks kuna. Penyalinan dikerjakan pada tahun 1934. Ketiga macam versi lakon Palasara tersebut adalah: 1. Lampahan Palasara, petikan dari Serat Pakem Padhalangan milik B.R.M.A. Gandakusuma, dengan tarikh penulisan antara 1 Sapar s/d 24 Rabiulawal, Be 1768 (5 April s/d 27 Mei 1840) (h.l); 2. Cariyos Palasara, petikan dari Serat Sejarah Tanah Jawi, yang bertarikh 1777 J (1849 M) milik B.R.M. Kaliwon Purwadarsana di Surakarta (h.l 1); 3. Lakon Palasara, petikan dari pakem balungan lakon wayang purwa, yang ditandai angka tahun 1804 J (1875 M)(h.l9). Pada h.23 terdapat anjuran agar lakon Palasara dalam naskah ini dibandingkan dengan adegan Palasara yang termuat dalam Pustakaraja Purwajilid V."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.85-A 38.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut daftar naskah koleksi FSUI, naskah SJ.163 ini berjudul Babad tanah jawi (begint Watugunung), namun judul ini tidak sesuai dengan yang terdapat pada punggung naskah yaitu serat pakem ringgit purwa. Isi teks ternyata juga tentang cerita wayang. Oleh karena itu, penyunting membuat judul baru yang sesuai dengan judul pada punggung naskah dan isi teks. Kemungkinan judul lagi adalah Serat Kandha. Bagian awal naskah ini tidak bisa dibaca karena kerusakan pada lembar halaman naskah. Teks berisi kisah Resi Gana yang enggan menikah. Kisah Prabu Watugunung dari Gilingwesi. Kisah Dewi Sri dengan Dasamuka. Kisah Arjunasasrabahu. Kisah Subali dan Sugriwa. Cerita Pandudewanata dari Astina. Kisah Dewa Wisnu dengan Boma. Kisah tentang kelahiran Gatotkaca dan pertarungannya dengan Brajamusti. Beberapa episode cerita tentang Arjuna. Diakhiri dengan kisah putra dari Patih Suwenda yang menikah dengan seorang putri dari Cempa. Daftar pupuh: (1) ..., ... ; (2) pangkur; (3) dhandhanggula; (4) asmarandana; (5) durma; (6) dhandhanggula; (7) sinom; (8) durma; (9) dhandhanggula; (10) durma; (11) asmarandana; (12) dhandhanggula; (13) mijil; (14) asmarandana; (15) wirangrong; (16) pangkur; (17) sinom; (18) dhandhanggula; (19) durma; (20) pangkur; (21) durma; (22) sinom; (23) asmarandana; (24) kinanthi; (25) sinom; (26) pangkur; (27) maskumambang; (28) asmarandana; (29) mijil; (30) megatruh; (31) dhandhanggula; (32) sinom; (33) pangkur; (34) durma; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) durma; (38) sinom; (39) durma; (40) asmarandana; (41) sinom; (42) dhandhanggula; (43) pangkur; (44) kinanthi; (45) asmarandana; (46) kinanthi; (47) dhandhanggula; (48) wirangrong; (49) sinom; (50) asmarandana; (51) mijil; (52) durma; (53) pangkur; (54) sinom; (55) dhandhanggula; (56) mijil; (57) pangkur; (58) kinanthi; (59) durma; (60) sinom; (61) dhandhanggula; (62) sinom; (63) asmarandana; (64) pangkur; (65) durma; (66) sinom; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) wirangrong; (70) asmarandana; (71) durma; (72) pangkur; (73) mijil; (74) asmarandana; (75) dhandhanggula; (76) durma; (77) kinanthi; (78) pangkur; (79) durma; (80) dhandhanggula; (81) asmarandana; (82) sinom; (83) asmarandana; (84) pangkur; (85) durma; (86) mijil; (87) asmarandana; (88) sinom; (89) pangkur; (90) sinom; (91) dhandhanggula; (92) durma; (93) asmarandana; (94) pangkur; (95) durma; (96) asmarandana; (97) sinom; (98) dhandhanggula; (99) pangkur; (100) durma; (101) dhandhanggula; (102) sinom; (103) mijil; (104) durma; (105) kinanthi; (106) pangkur; (107) dhandhanggula; (108) asmarandana; (109) durma; (110) pangkur; (111) dhandhanggula; (112) durma; (113) sinom; (114) pangkur; (115) kinanthi; (116) dhandhanggula; (117) asmarandana; (118) sinom; (119) durma; (120) dhandhanggula; (121) pangkur; (122) sinom; (123) pangkur; (124) girisa; (125) maskumambang; (126) kinanthi; (127) durma; (128) dhandhanggula; (129) asmarandana; (130) dhandhanggula; (131) durma; (132) asmarandana; (133) mijil; (134) dhandhanggula; (135) asmarandana; (136) pangkur; (137) durma; (138) dhandhanggula; (139) sinom; (140) pangkur; (141) durma; (142) dhandhanggula; (143) durma; (144) pangkur; (145) durma; (146) pangkur; (147) dhandhanggula; (148) durma; (149) dhandhanggula; (150) pangkur; (151) durma; (152) pangkur; (153) durma; (154) kinanthi; (155) durma; (156) asmarandana; (157) pangkur; (158) durma; (159) kinanthi; (160) dhandhanggula; (161) asmarandana; (162) sinom; (163) pangkur; (164) dhandhanggula; (165) durma; (166) dhandhanggula; (167) mijil; (168) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.163-NR 399
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi 20 lakon balungan dari Pakem Raja Wasana, yakni: 1. Jaka Pramana (h.3-45); 2. Jaya Lengkara (47-50); 3. Lembu Subrata krama (52-60); 4. Kala Surya muksa (61-73); 5. Brata Suwita (75-83); 6. Sri Gathayu (85-89); 7. Teja Lengkara muksa (92-95); 8. Alapan Ragil Pregiwangsa (97-102); 9. Tunggulwulung (105-109); 10. Ambedhol Tunggulwulung (113-120); 11. Alapan Tejaswara (122-130); 12. Lairipun Panji Kasatriyan (133-138); 13. Panji Cangkrama (142-151); 14. Alapan Angreni (153-162); 15. Ngreni lina/Alapan Andayaprana (165-176); 16. Alapan Citrasari (179-188); 17. Alapan Candrakirana (191-209); 18. Careme Candrakirana (211-221); 19. Brajanata Duta (223-240); 20. Ngrenaswara Nungsakancana (243-258). Tidak ada keterangan apa pun yang berkaitan dengan penyalinan naskah ini. Hanya dapat diduga bahwa naskah ini berasal dari Surakarta sebagaimana catatan pada h.l. Naskah ini diperoleh Pigeaud pada bulan Juli 1927 dari Kiliaan Charpentier."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.58-NR 20
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi 32 teks pakem wayang kulit purwa, yaitu: Sri Mulih; Mangukuhan; Asal Mula Hari; Angruna-Angruni; Selaprawata; Kanumayasa; Dupara; Palasara; Kresnadipayana; Narasoma; Gorawangsa; Kangsa; Semar Jantur; Kakrasana Rabi; Karna Rabi; Suyudana Rabi; Rabinipun Suyudana; Jayadrata Rabi; Pandhu Papa; Kumbayana; Bale Sigala-Gala; Jagal Bilawa; Narayana Dadya Ratu; Kresna Kembar; PuntaDewa Rabi; Alap-Alapan Setyaboma; Bondhanpaksajandhu; Pracona; Arjuna Krama; Sayembara Gandamana; Bomantara; Boma Rabi; Samba Lengleng; Bomantaka; dan Kandhihawa. Naskah ini merupakan salinan ketikan dari PBA.178 koleksi Panti Boedaja (Museum Sonobudoyo), namun naskah babon itu kini telah hilang (lihat MSB/W.51). Pada h.i terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah induk tersebut semula berasal dari P. Kusumadilaga yang diterima Dr. H. Kraemer pada bulan Mei 1932(7). Keterangan angka tahun ini sangat membingungkan, terutama bila dihubungkan dengan tarikh penyalinan oleh staf Pigeaud, yaitu pada bulan Desember 1931. Penyunting menduga, naskah induk tersebut dipinjamkan oleh Dr. H. Kraemer kepada Pigeaud, yang kemudian dibuatkan salinan ketik sebanyak empat eksemplar pada bulan Desember 1931. Naskah kemudian dikembalikan kepada Dr. H. Kraemer pada bulan Mei 1932. FSUI menyimpan dua eksemplar salinan ketik tersebut (WY.77 dan 100), satu eksemplar tersimpan di Museum Sonobudoyo (MSB/W.51), dan satu eksemplar di PNPJ (G 131). Keterangan selengkapnya, lihat deskripsi naskahMSB/W.51. Naskah induk ditulis, atau teks semula disusun, pada hari Senin, 1 Siam, Alip 1763 (= 22 Desember 1835) (h.2)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.77-A 27.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>