Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5242 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah berisi beberapa teks, yaitu: Lampahan Manikmaya; Lampahan Rodeya Glathik Mas; Lampahan Palguna; Lampahan Godog (Gandamana); Lampahan oanjarpati; Lampahan Nagapercona; Lampahan Brajamusthi; dan Carita Amadsadar utawi Madusadarga. Naskah salinan ketikan (dua eksemplar) dari naskah induk milik K.G.P.P.K. Raharjadireja dari Keraton Kacirebonan ini, telah diperiksa ulang oleh Mandrasastra pada November 1937. Salinan sisanya menjadi milik Raharjadireja (h.i.iii). Pada h..iii disebutkan bahwa penyalinan dikerjakan staf Pigeaud pada tahun 1937. Pigeaud menerima naskah induk pada bulan Agustus 1929. Naskah induk, yang disebutkan berkode A 17 itu, kini tidak diketahui keberadaannya lagi.. Keteranganreferensi lihat FSUI/WY.88."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.78-G 127
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks merupakan alih aksara ketikan dari FSUI/WY.63-65, memuat tiga lakon, yaitu: Lampahan Lairipun Umar lan Amir, Lampahan Rabinipun Umarmaya lan Dewi Ambarwulan, Lampahan Jayengrana Ngaji lan Umarmaya dhateng Pratapan Bleki. Pengalihaksaraan sebanyak empat eksemplar, dikerjakan oleh staf Pigeaud pada bulan September 1932 di Yogyakarta. FSUI menyimpan tiga eksemplar (B 35.04a-c), hanya ketikan asli (B 35.04a) yang dimikrofilm. Keterangan selengkapnya lihat FSUI/WY.63."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.66-B 35.04a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Pakem ringkas wayang golek (cerita Menak) untuk lakon Lampahan Lairipun Umar lan Amir. Teks memuat instruksi dalang, petunjuk iringan gamelan dan antawacana. Naskah ini adalah jilid pertama dalam seri tiga jilid (FSUI/WY.63-65). Semuanya memuat teks lakon wayang Menak. Lakon ini menceritakan kisah peperangan antara negeri Kalkarip dengan Mekah, dan peperangan antara negeri Madajin dengan Mekah. Peperangan terjadi karena kedua negeri tersebut hendak menaklukkan Mekah. Negeri Kalkarip akhirnya dapat dikalahkan. Sementara itu, Dewi Kamijah (permaisuri raja Mekah) melahirkan putra kembar yang kemudian diberi nama Umar dan Amir. Setelah beranjak dewasa, mereka berdua turut membantu ayahnya memerangi orang-orang Madajin yang pada waktu itu datang menyerbu Mekah. Akhirnya Madajin dapat ditaklukan. Naskah merupakan salinan dari naskah induk yang diperoleh Pigeaud pada tanggal 3 September 1932 dari Atmareja, di Banaran, Kulonpraga. Penyalinan dikerjakan pada bulan yang sama dengan bulan penerimaan naskah (h.i). Keterangan penulis/penyalin maupun keberadaan naskah induk tidak diketahui secara pasti. Naskah telah dibuatkan salinan alihaksara oleh staf Panti Boedaja, lihat FSUI/WY.66, jilid I: 1-14, II: 15-30, III: 31-39."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.63-B 35.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi pakem ringkas wayang golek (cerita Menak) untuk lakon Lampahan Rabinipun Umarmaya lan Dewi Ambarwulan. Teks memuat instruksi dalang, petunjuk iringan gamelan dan antawacana. Naskah merupakan jilid kedua dalam seri tiga jilid (FSUI/WY.63-65), yang semuanya memuat teks lakon wayang Menak. Keterangan selengkapnya lihat FSUI/WY.63."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.64-B 35.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Pakem ringkas wayang golek untuk lakon Lampahan Jayengrana ngaji lan Umarmaya dhateng pratapan Bleki. Teks memuat instruksi dalang, petunjuk iringan gamelan dan antawacana. Teks diawali dengan keinginan Raja Turki untuk membunuh Jayengrana dan Umarmaya, yang pada saat itu sedang melakukan perjalanan ke pertapaan Bleki, namun usahanya tidak berhasil. Mereka berdua lalu melanjutkan perjalanan. Setibanya di pertapaan Bleki, mereka berdua berguru pada Bagawan Lukmanakim. Setelah pandai, mereka berdua kembali ke negerinya. Di perjalanan, Umarmaya dan Jayengrana bertemu dengan seseorang yang sedang menunggu petilasan, bernama Tambisabingah. Jayengrana memohon berkah kepadanya. Dia diberi pusaka berupa: kapal, lapak, dan cemeti. Umarmaya yang memohon berkah di petilasan para nabi mendapat pusaka berupa: kasang kajrattolah dan kitab (Adam Makna). Mereka kemudian menghadap Prabu Puserbumi. Sang Prabu menceritakan bahwa negerinya sekarang dikuasai negeri Madajin. Umarmaya dan Jayengrana sangat marah, segera memohon kepada Prabu Puserbumi untuk memerangi Prabu Madajin (Nursewan). Naskah merupakan jilid ketiga dalam seri tiga jilid (FSUI/WY.63-65), yang semuanya memuat teks lakon wayang menak. Keterangan referensi lihat FSUI/WY.63."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.65-B 35.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara dari naskah FSUI/WY.67, WY.73, dan WY.74, yang dikerjakan oleh staf Pigeaud pada bulan Oktober 1932 di Yogyakarta. Naskah ada dua eksemplar. Naskah berisi teks Lampahan Wayang Golek Iman Suwangsa. Hanya ketikan asli (B 39.04a) yang dimikrofilm. Keterangan lebih lanjut tentang Lampahan Wayang Golek Iman Suwangsa lihat deskripsi naskah-naskah tersebut di atas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.72-B 39.04a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid pertama dari satu seri Lampahan Wayang Golek lman Suwangsa, yaitu lakon Iman Suwangsa Nyumbang dhateng Medayin. Iman Suwangsa diutus ke Medayin mengantarkan pakaian pengantin untuk Adiningrat dan Irman, putra Nursewan yang harus diserahkan kepada Dewi Marpinjung. Di Medayin, Nursewan menginginkan kematian Jayengrana, Raja Puserbumi. Beliau mengutus Lokayanti, Raja Dhulang Mas untuk membunuh Jayengrana. Lalu Lokayanti mengutus Patih Lokantara dan Patih Bestak pergi untuk memenuhi tugasnya. Sesampai mereka di hutan bertemu dengan Iman Suwangsa dan Marmadi. Kemudian terjadilah pertempuran yang seru di antara mereka. Iman Suwangsa memenangkan pertempuran dan melanjutkan perjalanannya. Di Medayin ia berhasil menyerahkan pakaian pengantin kepada Dewi Marpinjung. Raja Kelan dari Koparman menginginkan Adiningrat. Ia bersedia dengan cara apapun untuk mendapatkan Adiningrat. Suatu hari Raja Kelan menghadap Nursewan di Medayin dan mengutarakan maksud hatinya. Kemudian terjadilah pertempuran dengan kekalahan di tangan Raja Kelan. Keterangan lebih lanjut tentang seri Lampahan Wayang Golek Iman Suwangsa ini lihat deskripsi naskah FSUI/WY.67. Naskah ini dibeli oleh Pigeaud dari Atmareja dari desa Banaran, Kulon Praga pada tanggal 20 Agustus 1932."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.73-B 39.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid kedua dari satu seri Lampahan Wayang Golek Iman Suwangsa, yaitu lakon Iman Suwangsa Katundhung sangking Puserbumi. Diceriterakan Dewi Adiningrat jatuh sakit setelah melihat kedatangan Iman Suwangsa yang mengantarkan pakaian pengantin ke Medayin. Keadaan ini menimbulkan kesedihan yang mendalam di hati Raja Nursewan. Diceritakan Iman Suwangsa tiba kembali di Puserbumi dari perjalanannya ke Medayin, akan tetapi tiba-tiba datang utusan dari Medayin mengembalikan pakaian pengantin dengan membawa surat tantangan untuk berperang. Hal ini mengakibatkan kemarahan Jayengrana dan kemudian mengusir putranya, Iman Suwangsa. Peperangan antara negara Puserbumi dan negara Medayin tak dapat dicegah. Keterangan lebih lanjut tentang seri Lampahan Wayang Golek Iman Suwangsa dapat dilihat pada deskripsi naskah FSUI/WY.67. Naskah ini bersama seri-seri yang lain dibeli oleh Dr. Pigeaud dari Atmareja, desa Banaran, Kulon Progo pada tanggal 20Agustus 1932."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.74-B 39.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut daftar naskah koleksi FSUI, naskah SJ.163 ini berjudul Babad tanah jawi (begint Watugunung), namun judul ini tidak sesuai dengan yang terdapat pada punggung naskah yaitu serat pakem ringgit purwa. Isi teks ternyata juga tentang cerita wayang. Oleh karena itu, penyunting membuat judul baru yang sesuai dengan judul pada punggung naskah dan isi teks. Kemungkinan judul lagi adalah Serat Kandha. Bagian awal naskah ini tidak bisa dibaca karena kerusakan pada lembar halaman naskah. Teks berisi kisah Resi Gana yang enggan menikah. Kisah Prabu Watugunung dari Gilingwesi. Kisah Dewi Sri dengan Dasamuka. Kisah Arjunasasrabahu. Kisah Subali dan Sugriwa. Cerita Pandudewanata dari Astina. Kisah Dewa Wisnu dengan Boma. Kisah tentang kelahiran Gatotkaca dan pertarungannya dengan Brajamusti. Beberapa episode cerita tentang Arjuna. Diakhiri dengan kisah putra dari Patih Suwenda yang menikah dengan seorang putri dari Cempa. Daftar pupuh: (1) ..., ... ; (2) pangkur; (3) dhandhanggula; (4) asmarandana; (5) durma; (6) dhandhanggula; (7) sinom; (8) durma; (9) dhandhanggula; (10) durma; (11) asmarandana; (12) dhandhanggula; (13) mijil; (14) asmarandana; (15) wirangrong; (16) pangkur; (17) sinom; (18) dhandhanggula; (19) durma; (20) pangkur; (21) durma; (22) sinom; (23) asmarandana; (24) kinanthi; (25) sinom; (26) pangkur; (27) maskumambang; (28) asmarandana; (29) mijil; (30) megatruh; (31) dhandhanggula; (32) sinom; (33) pangkur; (34) durma; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) durma; (38) sinom; (39) durma; (40) asmarandana; (41) sinom; (42) dhandhanggula; (43) pangkur; (44) kinanthi; (45) asmarandana; (46) kinanthi; (47) dhandhanggula; (48) wirangrong; (49) sinom; (50) asmarandana; (51) mijil; (52) durma; (53) pangkur; (54) sinom; (55) dhandhanggula; (56) mijil; (57) pangkur; (58) kinanthi; (59) durma; (60) sinom; (61) dhandhanggula; (62) sinom; (63) asmarandana; (64) pangkur; (65) durma; (66) sinom; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) wirangrong; (70) asmarandana; (71) durma; (72) pangkur; (73) mijil; (74) asmarandana; (75) dhandhanggula; (76) durma; (77) kinanthi; (78) pangkur; (79) durma; (80) dhandhanggula; (81) asmarandana; (82) sinom; (83) asmarandana; (84) pangkur; (85) durma; (86) mijil; (87) asmarandana; (88) sinom; (89) pangkur; (90) sinom; (91) dhandhanggula; (92) durma; (93) asmarandana; (94) pangkur; (95) durma; (96) asmarandana; (97) sinom; (98) dhandhanggula; (99) pangkur; (100) durma; (101) dhandhanggula; (102) sinom; (103) mijil; (104) durma; (105) kinanthi; (106) pangkur; (107) dhandhanggula; (108) asmarandana; (109) durma; (110) pangkur; (111) dhandhanggula; (112) durma; (113) sinom; (114) pangkur; (115) kinanthi; (116) dhandhanggula; (117) asmarandana; (118) sinom; (119) durma; (120) dhandhanggula; (121) pangkur; (122) sinom; (123) pangkur; (124) girisa; (125) maskumambang; (126) kinanthi; (127) durma; (128) dhandhanggula; (129) asmarandana; (130) dhandhanggula; (131) durma; (132) asmarandana; (133) mijil; (134) dhandhanggula; (135) asmarandana; (136) pangkur; (137) durma; (138) dhandhanggula; (139) sinom; (140) pangkur; (141) durma; (142) dhandhanggula; (143) durma; (144) pangkur; (145) durma; (146) pangkur; (147) dhandhanggula; (148) durma; (149) dhandhanggula; (150) pangkur; (151) durma; (152) pangkur; (153) durma; (154) kinanthi; (155) durma; (156) asmarandana; (157) pangkur; (158) durma; (159) kinanthi; (160) dhandhanggula; (161) asmarandana; (162) sinom; (163) pangkur; (164) dhandhanggula; (165) durma; (166) dhandhanggula; (167) mijil; (168) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.163-NR 399
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi 32 teks pakem wayang kulit purwa, yaitu: Sri Mulih; Mangukuhan; Asal Mula Hari; Angruna-Angruni; Selaprawata; Kanumayasa; Dupara; Palasara; Kresnadipayana; Narasoma; Gorawangsa; Kangsa; Semar Jantur; Kakrasana Rabi; Karna Rabi; Suyudana Rabi; Rabinipun Suyudana; Jayadrata Rabi; Pandhu Papa; Kumbayana; Bale Sigala-Gala; Jagal Bilawa; Narayana Dadya Ratu; Kresna Kembar; PuntaDewa Rabi; Alap-Alapan Setyaboma; Bondhanpaksajandhu; Pracona; Arjuna Krama; Sayembara Gandamana; Bomantara; Boma Rabi; Samba Lengleng; Bomantaka; dan Kandhihawa. Naskah ini merupakan salinan ketikan dari PBA.178 koleksi Panti Boedaja (Museum Sonobudoyo), namun naskah babon itu kini telah hilang (lihat MSB/W.51). Pada h.i terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah induk tersebut semula berasal dari P. Kusumadilaga yang diterima Dr. H. Kraemer pada bulan Mei 1932(7). Keterangan angka tahun ini sangat membingungkan, terutama bila dihubungkan dengan tarikh penyalinan oleh staf Pigeaud, yaitu pada bulan Desember 1931. Penyunting menduga, naskah induk tersebut dipinjamkan oleh Dr. H. Kraemer kepada Pigeaud, yang kemudian dibuatkan salinan ketik sebanyak empat eksemplar pada bulan Desember 1931. Naskah kemudian dikembalikan kepada Dr. H. Kraemer pada bulan Mei 1932. FSUI menyimpan dua eksemplar salinan ketik tersebut (WY.77 dan 100), satu eksemplar tersimpan di Museum Sonobudoyo (MSB/W.51), dan satu eksemplar di PNPJ (G 131). Keterangan selengkapnya, lihat deskripsi naskahMSB/W.51. Naskah induk ditulis, atau teks semula disusun, pada hari Senin, 1 Siam, Alip 1763 (= 22 Desember 1835) (h.2)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.77-A 27.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>