Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49773 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ketikan ini merupakan alih aksara dari naskah FSUI/LS.42. Untuk keterangan selengkapnya lihat deskripsi naskah tersebut."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.41-A 12.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks yang menceriterakan asal mula terkenalnya kuda daerah Kedu di seluruh tanah Jawa. Beberapa daerah Kedu sangat terkenal akan kudanya, di antaranya: Gunung Margawati, desa Parakan, Kabupaten Temanggung, Magelang. Menurut keterangan yang ada, naskah disalin dari PNRI/KBG 605a. Naskah asli tersebut disusun oleh Ki Jayatenaya, di Pacitan, pada tahun 1910. Kemudian diserahkan kepada Bale Poestaka tahun 1917, namun rupanya tidak pernah diterbitkan. Tentang naskah induk, lihat Notulen 56 (1918):83, 176. Bandingkan FSUI/LS.41-42 untuk teks lain mengenai kuda-kuda daerah Kedu."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.40-A 5.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks. Teks pertama diberi judul Kapal Kedhu, menerangkan jenis-jenis kuda unggulan dari daerah Kedu. Disebutkan bahwa kuda yang berasal dari daerah Kedu itu sangat baik, kencang larinya, kuat, serta tidak pernah rewel. Adapun daerah-daerah Kedu yang menghasilkan kuda yang baik, adalah: daerah Kedu Mergawati, daerah di kaki Gunung Sindara, Parakan, Temanggung; Kedu Majaksingi, dekat Candi BorobudurmaSalaman, Magelang; kedu Siwur, daerah Magelang. Bandingkan juga FSUI/LS.40 untuk teks yang berisi tentang Kapal Kedu. Teks kedua diberi judul Sawung Abenan, menerangkan daerah-daerah Kedu yang menghasilkan bibit unggul ayam jago aduan, yaitu: daerah Balaksena, Jati, Bandungan, daerah Magelang; Lowano, daerah Purwareja, dan daerah Ngawu-awu. Naskah ini disusun dalam rangka perlombaan yang diadakan oleh Poesaka Djawi pada tahun 1927. Tempat dan tanggal penulisannya tidak disebut-sebut, tetapi pada halaman akhir teks terdapat inisial S.S.P, yang kemungkinan besar adalah penulisnya dan tanggal 10-12-1927. Kemudian atas prakarsa Dr.Th. Pigeaud, naskah dialihaksarakan pada bulan Maret 1929. Menurut keterangan yang terdapat dalam naskah, alih aksara tersebut dibuat rangkap dua, satu eksemplar tersimpan di koleksi FSUI (lihat LS.41) dan sisanya dikirim ke Panti Boedaja, Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.42-B 1.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi ramalan Prabu Jayabaya dari Kediri mengenai Tanah Jawa, diawali cerita mengenai tanah Jawa yang belum ada penghuninya. Diceritakan, Sultan Galbah dari Rum diperintah untuk mengisi pulau Jawa. Dua puluh ribu orang dari Rum membantu mendirikan rumah dan membabad hutan di pulau Jawa. Cerita diakhiri dengan cerita mengenai Jaka Sangkala seorang peramal yang disegani banyak orang karena kepandaiannya meramal. Juga ada daftar tahun Jawa dan tahun Arab."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.6-KT 24
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid ke-2 (pupuh 27-47) dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi. Diawali dengan kisah Ki Pemanahan mempunyai lima orang putra dan dua orang putri. Kelima orang putranya masing-masing bernama: R. Bagus, R. Santri, R. Jambu, R. Tompe, R. Kadhawung. Cerita dilanjutkan dengan kisah Sunan Kudus yang mempunyai banyak murid, diantaranya adalah Sunan Prawata dan Arya Jipang. Teks diakhiri dengan kisah Senapati ketika membangun kerajaan Mataram. Keterangan lebih lanjut mengenai Babad Tanah Jawi dapat dilihat pada SJ.165a."
SJ.165b-G 41b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang terdiri dari empat lembar (h.247-254) ini, kemungkinan berasal dari sebuah naskah yang utuh, hanya saja hingga saat ini tidak diketahui keberadaan naskah induk tersebut. Teks yang tersusun atas 2 pupuh tidak lengkap ini, mengisahkan tentang Cakrajaya yang mempunyai seorang istri dan seorang putra. Mereka tinggal di sebuah dusun kecil."
SJ.164-B 32.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid pertama dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi (pupuh 1-26) ini, diawali dengan genealogi dari Nabi Adam, Nabi Sis, Hyang Nurcahya, Hyang Nurasa, Hyang Wening, Hyang Tunggal, Hyang Guru, Wisnu. Wisnu kelak menjadi raja di tanah Jawa. Dilanjutkan dengan cerita Watugunung, dan diakhiri dengan kisah bertahtanya Jaka Tingkir di Pajang dan kisah Ki Penjawi/Ki Pemanahan menjelang berdirinya kerajaan Mataram."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165a-G 41a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ke-3 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi yang mencakup pupuh 47-70 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Diawali dengan kisah Senapati membangun kerajaan Mataram. Dilanjutkan dengan kisah pertempuran antara Mataram dengan orang-orang yang berasal dari Bang Wetan. Panembahan Mataram (Senapati) wafat dan digantikan oleh putranya. Teks diakhiri dengan cerita peperangan Mataram melawan Pati. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165c-G 41c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ke-4 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup seseorang yang jatuh sakit di dusun Pasiraman, tidak lama kemudian beliau wafat. Sebelum wafat sang Raja berpesan kepada putranya agar meminta bantuan Belanda untuk mengusir orang-orang Madura keluar dari Mataram. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a. Pupuh 71-99 (lihat edisi cetak Bale' Poestaka, 1939-1941). Teks dimulai dengan kisah kekalahan daerah Pati ketika berperang melawan Mataram. Penduduk Pati pergi mengungsi sedangkan para prajurit Mataram yang memenangkan pertempuran mendapat hadiah dari raja. Cerita dilanjutkan dengan kisah Raden Mas Pekik (Adipati Surabaya) mendapat wangsit yang memberitahukan bahwa kelak salah satu keturunannya, yaitu Ratu Kuning akan menjadi raja di Wanakarta. Cerita tentang penyerangan yang dilakukan oleh kerajaan Mataram terhadap kota Jakarta, yang kala itu telah diduduki Belanda. Teks diakhiri dengan kisah pertempuran antara Madura yang dipimpin oleh Trunajaya melawan kerajaan Mataram, Mataram mengalami kekalahan. Raja Mataram jatuh sakit di dusun Pasiraman, tidak lama kemudian beliau wafat. Sebelum wafat sang Raja berpesan kepada putranya agar meminta bantuan Belanda untuk mengusir orang-orang Madura keluar dari Mataram. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165d-G 41d
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ke-5 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 100-121 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks diawali dengan cerita tentang wabah penyakit yang menyerang kerajaan Mataram, banyak rakyat yang menemui ajal. Raja Mataram berkenan untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah. Kisah ketika Susuhunan Amangkurat mengadakan perjalanan di sepanjang pesisir pantai utara Jawa Tengah. Susuhunan Amangkurat menyerahkan kekayaannya kepada Ambral Helduweldeh. Pertempuran antara Kartasura melawan Surapati. Pertempuran antara Surapati melawan Kapten Tack. Teks diakhiri dengan kisah perselisihan antara Pangeran Adipati Anom dengan Raden Sukra. Raden Sukra kemudian disiksa oleh Pangeran Adipati Anom. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165e-G 41e
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>