Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks berisi keterangan tentang makam Seh Majagung di Kintelan, Yogyakarta, dan cerita tentang Panembahan Landoh. Naskah karangan Jayengwiharja ini, diterima Pigeaud pada 10 Mei 1941."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.37-W 65.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Seh Amongraga dhaup kaliyan Tambangraras. Sebuah cerita santri lelana dari fragmen cerita Centhini. Isinya mengisahkan pernikahan Syeh Amongraga dengan Dewi Tambangraras putri Ki Bayi Panurta. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Gambuh; 2. Sinom; 3. Gambuh; 4. Asmaradana; 5. Kinanti; 6. Girisa; 7. Duduk; 8. Gambuh; 9. Wirangrong; 10. Pucung; 11. Lonthang; 12. Timbul; 13. Jurudemung; 14. Dandanggula; 15. Maesa; 16. Brangti; 17. Gambuh; 18. Sinom; 19. Pucung; 20. Pangkur; 21. Dandanggula; 22. Dandanggula; 23. Maskumambang; 24. Kinanti; 25. Megatruh. Asal koleksi naskah dari RM. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.2-KS 20
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks sastra roman Islam berjudul Seh Malaya, tersusun dalam 19 pupuh. Di dalamnya terdapat berbagai adegan 'rerasan ngelmi,' atau perdebatan, mengenai mistik Islam dan agama dalam tinjauan tasawuf. Teks diawali dengan pengembaraan Seh Malaya hingga bertemu dan menerima ajaran dari Sunan Benang, dilanjutkan pertemuan dengan Nabi Kilir. Dalam teks ini tidak ditemukan keterangan mengenai nama penyalin maupun saat penyalinan. Melihat jenis kertas dan corak tulisan yang dipergunakan, tampaknya naskah ini berasal dari masa awal abad ke-20. Naskah telah disalin oleh lebih dari satu orang. Penggunaan kertas juga tampaknya 'seadanya' saja, lihat h.81-82 yang menggunakan kertas Eropa dengan chain- dan laid lines sementara teks yang lain tidak. Dari keadaan seperti disebutkan di atas, tampaknya naskah ini telah mengalami 'keterlibatan' beberapa orang sebelum terbentuk seperti naskah yang sekarang. Menurut keterangan di luar teks disebutkan bahwa Pigeaud menerima naskah ini dari R.M.Ng. Sumahatmaka di Surakarta pada bulan Februari 1941. Pigeaud juga menganggap Sumahatmaka sebagai pengarang teks ini (1970:149). Untuk informasi biografis mengenai Sumahatmaka lihat deskripsi naskah FSUI/BA.66. Teks-teks Seh Malaya yang lain dapat dilihat dalam keterangan MSB/P.159 (Behrend 1990: 520). Di bawah ini tercantum daftar pupuh naskah ini, lengkap dengan no. urut pupuh, jenis tembang, jumlah bait, serta cuplikan gatra 1 -2 dari masing-masing pupuh. Daftar Pupuh: (1) asmarandana; (2) durma; (3) dhandhanggula; (4) durma; (5) girisa; (6) dhandhanggula; (7) pangkur; (8) pucung; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) maskumambang; (12) pucung; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) kinanthi; (17) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.103-A 42.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi cerita kisah Seh Subakir, seorang ulama penyebar agama Islam yang menetap di Pulau Jawa bersama orang-orang keeling untuk mengusir roh-roh halus di Gunung Tidar. Menceritakan juga pemberontakan yang harus ditanggulangi oleh Mataram antara lain dari Dipati Ukur dan Ki Ageng Mangir."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.2-KC 7/KB 7
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kisah santri lelana menceritakan tentang Seh Amongraga ketika di Kanigara dengan murid-muridnya Ki Jamal dan Ki Jamil. Teks ini merupakan salah satu versi dari Serat Centhini yang dikenal dengan nama Centhini Suryanagaran, Centhini Kutha Gedhe atau Serat Sarahwidya. Alur cerita versi ini sejajar dengan versi Kadipaten dari pupuh 126-206 (edisi cetak). Berdasarkan sementara evidensi, versi Serat Centhini ini dikarang oleh K.P.H. Suryanagara pada tahun 1867 di Yogyakarta. Teks ini di FSUI terdiri atas dua naskah; untuk jilid kedua lihat FSUI/CS.72. Naskah ketikan ini merupakan alih aksara dari MSB/L.99. Pengalihaksaraan dikerjakan oleh staf Pigeaud di Panti Boedaja (Surakarta) pada tahun 1936. Pada waktu itu dibuatkan empat eksemplar, yaitu ketikan asli dengan tiga tembusan karbon. Untuk tembusan karbon tersebut lihat MSB/L.99a dan LOr 6796a. Karena MSB/L.99a telah dimikrofilm (lihat mikrofilm MSB, rol 75.02), maka naskah ini tidak dimikrofilm oleh Proyek Naskah FSUI. Untuk informasi lebih lanjut tefitang Serat Centhini pada umumnya, serta data versi Danuningratan secara khusus, lihat keterangan bibliografis FSUI/CS.14, MSB/L.83 danMSB/L.99-100."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.71-G 113
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan lanjutan Serat Centhini Suryanagaran (jilid kedua) yang dimuat dalam FSUI/CS.71. Untuk keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah tersebut. Alur cerita dalam teks ini sejajar dengan cerita Serat Centhini versi Kadipaten pupuh 206-299.
Naskah ketikan ini merupakan alih aksara dari MSB/L.100. Pengalihaksaraan dikerjakan oleh staf Pigeaud di Panti Boedaja (Yogyakarta) pada tahun 1941. Pada waktu itu dibuat empat eksemplar, yaitu ketikan asli dengan tiga tembusan karbon. Untuk tembusan karbon tersebut lihat MSB/L.100a. Karena MSB/L.100a telah dimikrofilm (lihat mikrofilm MSB, rol 75.04), maka naskah ini tidak dimikrofilm oleh Proyek Naskah FSUI.
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.72-G 177
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi cerita tentang peninggalan atau petilasan di Gunung Gajahmungkur, yang terletak di pertemuan muara sungai Oya dan Opak, di desa Pundong, Bantul, Yogyakarta. Diceriterakan pula tentang makam Kiai Ageng Baratkatiga, yang terletak di pinggir pasisir Parangtritis, desa Kretek, Pandak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Naskah karya Jayengwiharja ini, diterima Pigeaud pada tanggal 2 Februari 1942 di Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.32-W 66.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari 2 teks, teks pertama berisi sejarah terjadinya Petilasan Ngendrakila (h. 1-12), terletak di desa Kerasan, Kalasan, Yogyakarta; teks kedua tentang Astana Pasareyanipun Nyai Tumenggung Tambak Baya (Nyai Serut), terletak di kaki Gunung Salawangan (dekat Merapi), Yogyakarta. Naskah karya Jayengwiharja ini, diterima pada tanggal 21-IV-03 jaman pendudukan Jepangk atau tanggal 21 April 1943."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.34-W 66.18
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi uraian tentang petilasan Pangeran Wiramanggala, putera Kanjeng Ratu Anyakrawati di Mataram. Selain itu, terdapat juga uraian tentang makam Kyai Krincing Wesi atau Raden Jaka Supana yang terletak di daerah Bantar, Sedayu, Yogyakarta. Naskah karya Jayengwiharja ini diterima pada 24-8-'02 (tahun Jepang) atau tanggal 24 Agustus 1942. Keterangan tarikh penulisan naskah ini tidak ditemukan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.19-W 66.14
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.111-NR 302
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>