Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks menerangkan tempat-tempat pemakaman yang terdapat di Yogyakarta, seperti: makam Panembahan Garutangan, Panembahan Pager gunung, dan Kiai Tumenggung Jakasura. Naskah karya Jayengwiharja ini diterima Pigeaud pada 1 Juli 1941. Tidak diketahui secara pasti tarikh penulisan naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.28-W 65.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari dua teks, teks pertama menerangkan tentang petilasan Panembahan Blorong, putera Prabu Brawijaya V, yang terletak di Gunung Tanduk, desa Plempangkur Kokap, Kabupaten Sentolo; teks kedua menerangkan tentang peninggalan Kiai Ageng Wanapeksa yang berupa guwa, terletak di Gunung Teleng, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Naskah yang diterima Pigeaud pada tanggal 16 Maret 1942 ini, merupakan karya Jayengwiharja."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.35-W 66.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat tulisan peserta no. 20, 21, 22 dan (?) dalam lomba tulis dialek KBG yang diadakan tahun 1912-1913. Rincian isi teks-teks ini sebagai berikut; 20. Lijst van woorden, die wel te Jogjakarta, doch niet te Soerakarta worden gebruikt, enz. (a en b), dikarang oleh ?Brahmavidya?; asli BA.170 (h.3-33); ketikan pada BA.129, h.1083-1107 dan BA.175. 21. Dialect Urur-Séwu (woordenlijst), dikarang oleh ?Oeroet-Sewoe?; asli BA.170 (h.34-36); ketikan pada BA.129, h.1109-1113. 22. Dialect Tegal, dikarang oleh Mas Wiryawiyata (nama samaran D); juara 3 (kelompok III); asli BA.170 (h.37-52); ketikan pada BA.129, h.1115-1134. (?). Terdapat satu tulisan lagi, tanpa halaman depan atau belakang (penomoran halaman asli, 2-21), sehingga tidak diketahui judul maupun nomor pesertanya. Teks ini disusun dalam bentuk dua kolom: kolom kiri terdapat kata yang dimaksud, sedangkan kolom kanan berisi contoh-contoh pemakaiannya. Naskah aslinya adalah BA.170 (h.53-72), sedangkan ketikannya belum diketahui. Untuk keterangan umum lomba dialek KBG, lihat BA.128."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.170-Bau 113
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi kisah Gua Umyang yang berada di Gunung Soka, Gunung Kidul. Gua ini merupakan peninggalan Panembahan Sukanandi, putra Brawijaya V dari Majapahit. Nama Umyang itu sendiri berasal dari sebutan Sukanandi waktu kanak-kanak. Tidak ditemukan keterangan tentang penulisan/penyalinan naskah dalam teks, demikian pula dengan keterangan tentang penerimaan naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.25-W 66.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi enam buah cerita, yaitu: Kisah Gua Senthong, Gua Cermin, Kaum, tentang Tledhek, Gua Langse, Makam Imagiri, Tata cara(?), Makam Banyu Sumurup, Makam Kota Gede, Saliran, dan Sumber Kumuning. Nama-nama tempat dalam naskah ini terdapat di daerah Yogyakarta dan sekitamya. Naskah diterima Pigeaud pada 23 Juli 1941, tidak diketahui secara pasti asal-usul naskah ini, nama penulis maupun tarikh dan tempat penulisannya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.23-W 65.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi uraian tentang petilasan Pangeran Wiramanggala, putera Kanjeng Ratu Anyakrawati di Mataram. Selain itu, terdapat juga uraian tentang makam Kyai Krincing Wesi atau Raden Jaka Supana yang terletak di daerah Bantar, Sedayu, Yogyakarta. Naskah karya Jayengwiharja ini diterima pada 24-8-'02 (tahun Jepang) atau tanggal 24 Agustus 1942. Keterangan tarikh penulisan naskah ini tidak ditemukan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.19-W 66.14
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi tiga cerita, yaitu: kisah gua Gulingan peninggalan R. Jaka Puring di lereng Gunung Gulingan, terletak di Kali Bawang, Kabupaten Ciloto; disusul kisah makam Nyai Ageng Bandung di Gunung Tumbal, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta; dan diakhiri kisah Sendang Mrican peninggalan Seh Maulana, terletak di selatan Sungai Krasak, daerah Kedu. Teks sama sekali tidak mencantumkan keterangan penulisan maupun penyalinan, maupun tarikh penerimaan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.21-W 66.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat tulisan peserta no. 32, 34, 35, 36, dan 36a-c dalam lomba tulis dialek KBG yang diadakan tahun 1912-1913. Rincian naskah sebagai berikut: 32. Dialect Palembang, res. Pekalongan, dikarang oleh Neptunus; asli BA 171 (h.1-77); ketikan pada BA.130, h.1487-1511. 34. Dialect Tulungagung, dikarang oleh Sang Putri Angajom Ganda...; asli BA.171 (h.93-185); ketikan pada BA.130, h.1511-1576 dan BA.179. 35. Woordenlijst Dialect Pasisir, Surakarta, dikarang oleh Jawa Lugu; asli BA.171 (h.187-227); ketikan pada BA.130, h.1577-1594. 36. Dialect Serang, Banten, dikarang oleh Wulang Martani; asli BA.171 (h.247-426); ketikan pada BA.130, h.1595-1670 dan BA.178. 36a. Temboeng Banjoemas toelen, dikarang oleh Nartim; asli BA.171 (h.429-463); ketikan pada BA.130, h.1671-1684. 36b. Dialect basa Djawi Ngajogjakarta, dikarang oleh Aedjasoewita, Sem Agustinus dan Soedi (nama samaran Tjantrik Triguna); asli BA.171 (h.469-581); ketikan pada BA.130, h.1685-1716 dan BA.183. 36c. Dialect Pasisir Djapara, dikarang oleh Saekor burung ditangan...; asli BA.173a; ketikan pada BA.130, h.1717-1765. untuk keterangan umum lomba dialek KBG, lihat BA.128."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.171-Bau 114
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri atas tiga teks yang berbeda, yaitu (a) janantaka, (b) Weda Rsi Ghana dan (c) sasayu paneteg tuuh. Sekalipun berupa satu cakepan yang disalin oleh satu tangan, ketiga teks ini semula diberi kode identifikasi yang berbeda-beda (LT 185, 186 dan 187). Keterangan isi selengkapnya sebagai berikut: Teks janantaka diawali dengan uraian tentang gring (sakit) yang menimpa rakyat secara mengganas. Dimulai dari jenis-jenis gring yang menimpa golongan masyarakat ke bawah, menengah, sampai pada masyarakat kelas utama. Dilanjutkan dengan dewasa tri wikrama, yakni uraian tentang guruning sasih sebagai langkah awal dalam memilih dewasa baik dan buruk berdasarkan pasasanjan tri wara, yang dimulai dari wuku Sinta sampai Watugunung (sebanyak 30 wuku). Diuraikan juga tentang pangunyaning tri wara yang meliputi baik buruknya dewasa untuk melakukan suatu pekerjaan, seperti dewasa rayur wirya (dewasa untuk potong gigi: mamatah); dewasa dewa nglayang (dewasa untuk membangun kahyangan dewa, upacara bayi dan para pitra yang senantiasa berdasarkan sasih dan penanggalan); dewasa mreta kunda lini/dewasa tetanduran/tri mamula (tentang hari-hari baik untuk menanam segala sesuatu termasuk pengolahan tanahnya disertai mantra-mantra tertentu); dan dewasa catur laba (tentang baik buruknya hari untuk bepergian). Disebutkan juga tentang dewasa buruk yang hendak dihindari karena diliputi oleh Kala Kundang Kasih, Kala Pundutan, Kala Dangastra, Kala Luwang, Kala Dangu, Kala Lekan, Kala Dasa Muka, Kala Rumpuh, dan lain-lainnya. Diakhiri dengan sebutan hari-hari baik dari ke-30 wuku dan mitra sasatru (dewasa dari segala dewasa). Disebutkan bahwa jika bertemu dengan dewasa di atas bagan akan menemui musuh, sedangkan jika bertemu dengan dewasa di bawah bagan adalah sangat baik karena bertemu dengan teman atau mitra (lihat h.16b). Untuk naskah lain dengan judul janantaka, lihat LOr 9276 dan aslinya, Kirtya 367. Teks ini belum tentu sama dengan FSUI/CL.52. Teks kedua adalah tulisan keagamaan berjudul Weda Rsi Gana, mengungkapkan tentang cara Rsi Gana lengkap dengan sarananya berdasar seluruh penjuru arah mata angin. Tujuannya untuk menetralisir dunia dari gangguan buta kala. Diakhiri dengan uraian sesayut Prayascita lengkap dengan sarana dan mantranya. Teks ketiga adalah sasayut paneteg tuuh, menguraikan tentang cara-cara membuat sesajen yang berbentuk sasayut untuk keselamatan hidup atau panjang umur. Disebutkan pula tentang sasayut jaga satru, sasayut dirga ayu, sasayut panebusan mahapati, dan lain-lain. Khusus sasayut panca lingga dan sasayut dirga yusa bumi yang disebutkan pada akhir naskah ini sangat baik dipakai oleh pendeta dan para ratu yang seyogyanya dihaturkan di Kahyangan Agung. Semua jenis sasayut ini dilengkapi dengan sarana, cara pengolahan, dan mantra-mantra yang dipakai. Teks ini ada kemiripan dengan naskah FSUI/AH.38, baik mengenai jenis-jenis sasayut, sarana, maupun mantra yang dipakai. Keterangan penulisan ketiga teks ini, maupun penyalinannya dalam lontar AH.39 tidak ada."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.39-LT 185-187
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Primbon Panembahan Jurumartani ini, merupakan kumpulan beberapa buah teks yang berbeda, yakni: Suluk Bimasuci, Serat Bayanmani, Serat Cariyos Ringgit Purwa, Serat Dewaruci, Serat Nitisruti, Serat Johar Manik, Pranatan, Babad Sangkala, Pratelaning Tembang Gedhe, Pawukon, Petungan dan Memule. Suluk Bimasuci berisi nukilan Suluk Wringin Sungsang. Serat Dewaruci memuat nukilan pertemuan R. Bratasena dengan Dewa Ruci. Serat Bayanmani berisi nukilan tentang masalah tumuruning rahsa. Serat Cariyos Ringgit memuat cerita Raja Astina yang tengah berbesanan dengan Raja Awangga. Serat Nitisruti berupa petikan satu bait dhandanggula yang berisi masalah etika. Serat Johar Manik memuat kisah pernikahan Dewi Johar Manik dengan Raja Daka. Pranatan berisi tentang kebiasaan-kebiasaan para abdi dalem prajurit kraton. Babad Sengkala menyebutkan angka-angka dan sengkalaning taun, terhitung sejak Ajisaka hingga jaman Pakubuwana VII di Surakarta. Pratelaning Tembang Gedhe menyebutkan delapan buah sekar ageng, yakni Gandakusuma, Sardula, Swandana, Sasadara kawekas, Sudiradraka, Wohing rat, Basonta dan Sanaladara. Di samping teks-teks tersebut di atas, Primbon Panembahan Jurumartani ini juga memuat beberapa buah teks lain yang bernafaskan keislaman, berkenaan dengan masalah tauhid, dan teks yang berisi pengetan peristiwa yang terjadi di lingkungan kraton. Isi naskah ini selengkapnya telah dibuatkan ringkasan oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1930 (terlampir bersama naskah ini). Informasi tentang penulisan teks-teks ini tidak ditemukan. Tentang penyalinan, dapat dirunut dari beberapa evidensi. Seluruh naskah ini penuh dengan puluhan catatan peringatan (pengetan) tentang peristiwa yang penting, seperti: matinya seseorang atau utang-piutang. Bahkan ada satu catatan tentang Masjid Demak yang disambar petir (1868 Masehi). Semua catatan ini rupanya dibuat pada saat kejadian, pada ruang-ruang halaman yang belum terpenuhi teks lain. Dengan demikian, masa penyalinan teks pokok dapat diketahui jatuh sebelum sebuah pengetanbertarikh pada halaman atau pada bagian yang sama. Pada naskah ini, pengetan tertua ditemukan bertarikh 1754 Jawa (h.8v), yang berpadanan dengan tahun 1826 Masehi. Dari data ini diperkirakan sebagian besar naskah ini disalin pada awal abad ke-19. Pengetan lain bertarikh antara 1826 sampai dengan 1874 Masehi. Peristiwa kematian yang disebutkan biasanya menyangkut seorang bangsawan yang memakai gelar R.M.A. atau R.M.P., mengesankan bahwa yang memiliki naskah adalah keluarga bangsawan pula. Pada beberapa halaman, terdapat catatan yang berhubungan dengan tanah di Delanggu, seakan-akan yang memiliki naskah berdiam di sekitar Delanggu atau Kartasura. Dari fakta ini, dapat diambil kesimpulan bahwa naskah juga disalin di daerah kota Delanggu, Kartasura, atau Surakarta. Corak tulisan yang dipakai cocok untuk wilayah Surakarta. Menurut keterangan pada h.i, Pigeaud mendapatkan naskah ini dari M. Sinu Mundisura, pada tanggal 7 Juli 1930 di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.88-NR 100
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>