Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini ditulis dalam bentuk macapat, berisi tiga teks, yaitu Andhe-andhe Lumut, Panitisastra Piwulang Sae, dan Babad Canggalan ing Panaraga. Rincian isi masing-masing teks sebagai berikut: Andhe-andhe Lumut. Cerita dimulai dengan kisah seorang pemuda yang tidak mempunyai tempat tinggal, berjumpa dengan seorang lurah desa, kemudian ia diberi nama Andhe-andhe Lumut. Daftar pupuhnya: 1) dhandhanggula; 2) kinanthi; 3) megatruh; 4) pangkur; 5) durma; 6) mijil; 7) girisa; 8) pucung; 9) sinom; 10) dhandhanggula; 11) gambuh; 12) maskumambang. Paniti Sastra Piwulang Sae. Memuat berbagai ajaran tentang kesusilaan, tatakrama, ketatanegaraan, moral etik dan lain-lain. Daftar pupuh: 1) dhandhanggula; 2) asmaradana; 3) sinom; 4) pucung; 5) kinanthi; 6) pangkur; 7) maskumambang; 8) megatruh; 9) durma; 10) gambuh; 11) mijil; 12) kinanthi; 13) asmaradana; 14) dhandhanggula. Babad Canggalan ing Panaraga. Daftar pupuh: 1) dhandhanggula; 2) pangkur; 3) sinom; 4) kinanthi; 5) asmaradana; 6) maskumambang; 7) mijil; 8) maskumambang; 9) sinom; 10) pucung; 11) dhandhanggula; 12) mijil; 13) kinanthi; 14) asmaradana; 15) asmaradana; 16) sinom; 17) dhandhanggula; 18) maskumambang; 19) durma; 20) kinanthi; 21) pangkur; 22) pucung; 23) dhandhanggula; 24) maskumambang; 25) sinom; 26) dhandhanggula. Naskah disalin/disusun oleh R.Ng. Wiryatani sekitar tahun 1930 di Yogyakarta. Kapan diperoleh Pigeaud tidak ada keterangan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.1-NR 394
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
S. Bratasoesastra
"Cerita Andhe-andhe Lumut ini diawali dengan kisah Prabu Lembu Amiluhur di Jenggala. Dilanjutkan dengan Rd. Panji Kertapati kawin dengan Dewi Candrakirana, putri Kedhiri. Raden Panji diusir karena menolak menggantikan ayahnya menjadi raja. Dewi Candrakirana menyusul mencari suaminya. Raden Panji diambil anak oleh Bok Randha Dhadhapan, namanya menjadi Andhe-andhe Lumut. Dewi Candrakirana mengalami kesengsaraan, ?ngenger? pada Bok Randha di Karangwulusan. Andhe-andhe Lumut dilamar oleh para wanita, namun yang diterima Klenting Kuning yang sebenarnya adalah Dewi Candrakirana. Akhirnya Raden Panji dan Dewi Candrakirana kembali ke Jenggala."
Weltevreden: Bale pustaka, 1922
BKL.0072-CP 5
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Retno Wulandari
"Naskah Andhe-Andhe Lumut merupakan salah satu versi korpus cerita Panji. Meskipun Pigeaud (1967) mengelompokkan naskah Andhe-Andhe Lumut ke dalam cerita dongeng tetapi Poerbatjaraka (1968) berpendapat ada beberapa cerita Panji dapat dimasukkan ke dalam cerita dongeng. Hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan naskah-naskah yang memiliki judul yang sama. Ini dilakukan dengan Cara melihat katalog atau mendatangi/melacak ke perpustakaan yaitu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sonobudoyo (Yogyakarta) dan Perpustakaan Sasono Pustoko, Keraton Surakarta. Naskah-naskah yang telah dikumpulkan kemudian diperbandingkan dengan melihat kelebihan dan kelemahan masing-masing naskah. Metode yang dipakai untuk melakukan perbandingan adalah metode landasan. Untuk suntingan naskah dipergunakan edisi standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan edisi teks yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah diterima oleh Pigeaud bulan Juni 1931 dari Bale Poestaka. Penyusunnnya tidak diketahui. Menurut keterangan, naskah ini semula disertai gambar, tetapi gambar itu tidak ada pada CI.2; mungkin gambar tersebut ada dalam naskah induk, tetapi tidak ikut disalin. Naskah berisi tiga teks, yaitu Andhe-andhe lumut, Jaka Bodho, dan Brambangan. Menurut catatan yang tersisip dalam naskah, jalan ceritanya sebagai berikut: Andhe-andhe Lumut"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.2-B 26.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Dewi Ekayani
"Nrima merupakan sikap berpasrah diri dalam budaya Jawa. Sikap nrima dalam masyarakat Jawa saat ini kurang dipahami apalagi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin dianggap sudah tidak sesuai lagi. Salah satu cerita rakyat Jawa yaitu Andhe-Andhe Lumut (AAL) menjadi perhatian penelitian ini dikarenakan diciptakan kembali dalam bentuk novel (2010) oleh DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, dan Martha Sadiyati, yang secara hipotesis sesungguhnya ingin menghadirkan kembali sikap nrima ini yang dihadapkan pada persoalan kekinian. Sikap Nrima yang berpasrah diri yang terkesan statis dan tanpa “alasan” yang seolah-olah harus dilakukan karena takdir semata pada masyarakat Jawa masa lampau, dalam novel ini diubah menjadi sikap yang dinamis dengan suatu alasan yang logis dan pertanggungjawaban moral. Penelitian ini bermaksud menjabarkan sikap nrima yang ada di dalam cerita AAL melalui tokoh Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori penokohan oleh Nurgiyantoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap nrima Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning) adalah sikap nrima yang dilandasi alasan moral yaitu berbakti kepada orang tua. Sikap nrima yang dilakukan oleh tokoh Klenthing Kuningmengajarkan bahwa menerima takdir sebagai bakti terhadap orang tua dan dengan kesungguhan hati, kesabaran, dan terus berusaha akan berbuah menjadi moral kebaikan yang seutuhnya.

Nrima is an attitude of surrender in Javanese culture. The attitude of nrima in Javanese society is is not well understood by today’s society, it may be considered no longer appropriate. One of the Javanese folk story, Andhe-Andhe Lumut (AAL) is the focus of this research because it was re-created in the form of a novel (2010) by DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, and Martha Sadiyati, who hypothetically actually wanted to bring back the attitude of nrima who was faced with contemporary problems. Nrima's attitude of surrendering himself that seems static and without "reasons" which seems to have to be done because of fate alone in the past Javanese society, in this novel is transformed into a dynamic attitude with a logical reason and moral responsibility. This study intends to describe the attitude of acceptance in the AAL story through the character of Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). This research uses the qualitative method with characterization approach by Nurgiyantoro. The results shows that Dewi Sekartaji's (Klenthing Kuning) acceptance attitude was an acceptable attitude based on moral reasons, namely devotion to parents. The nrima’s attitude carried out by the Klenthing Kuning figure teaches that accepting destiny as a devotion to one's parents and with sincerity, patience, and continuous effort will bear fruit into a complete moral goodness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Djumri Obeng
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1993
398.211 DJU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian tentang keanekaragaman lumut sejati dan
lumut hati. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman marga
lumut sejati dan lumut hati di Kampus UI. Sampel di koleksi dari wilayah
Hutan Kota dan FMIPA menggunakan metode jelajah bebas. Lumut yang
dikoleksi berasal dari tiga substrat berbeda, yaitu pohon, tanah, dan substrat
keras. Sampel diidentifikasi dengan melihat karakter morfologi dan anatomi
dari fase gametofit tumbuhan lumut menggunakan buku identifikasi. Hasil
yang diperoleh saat penelitian, yaitu terdapat 16 marga tumbuhan lumut yang
berasal dari 11 marga lumut sejati, dan 5 marga lumut hati. Marga lumut
sejati yang diperoleh, yaitu Acroporium Mitt., Brachymenium Schwaegr.,
Calymperes Sw. in Web., Ectropotecium Mit., Fissidens Hedw., Funaria
Hedw, Hyophila Brid., Octoblepharum Hedw., Trismegistia (C.Müll.) C.Müll,
Vesicularia (C.Müll.) C.Müll., dan Weissia Hedw. Marga lumut hati terdiri dari
Acrolejeunea (Spurce) Schiffn, Calypogeia Raddi., Frullania Raddi, Lejeunea
Lib., dan Marchantia L."
Universitas Indonesia, 2009
S31574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akmal Ariyananda
"[Studi keanekaragaman spesies lumut hati dan lumut sejati di hutan kota Universitas Indonesia telah dilakukan pada Februari--November 2014. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode jelajah bebas. Tercatat sebanyak 22 spesies lumut yang terdiri atas 8 spesies lumut hati dan 14 spesies lumut sejati. Spesies lumut hati yang ditemukan berasal dari 3 famili dan 5 genus, sementara spesies lumut sejati
berasal dari 6 famili dan 8 genus. Spesies lumut hati yang ditemukan yaitu Calypogeia arguta, Frullania intermedia, Frullania muscicola, Cheilolejeunea intertexta, Cheilolejeunea ryukyuensis, Drepanolejeunea japonica, Lejeunea catanduana, Lejeunea curviloba. Spesies lumut sejati yang ditemukan yaitu Bryum apiculatum, Bryum atrovirens, Calymperes tenerum, Fissidens pseudoceylonensis, Fissidens strictulus, Fissidens zollingeri, Octoblepharum albidum, Barbula indica, Hyophila apiculata, Hyophila involuta, Hyophila javanica, Isopterygium minutirameum, Vesicularia dubyana, Vesicularia reticulata.;A study of liverworts and mosses at urban forest of Universitas Indonesia was conducted on February--November 2014. Data were collected using broad survey method. There were 22 species collected which were consisted of 8 liverworts and 14 mosses species. The liverworts derived from 3 family and 5 genus while mosses derived from 6 family and 8 genus. The liverworts species are Calypogeia arguta, Frullania intermedia, Frullania muscicola, Cheilolejeunea intertexta, Cheilolejeunea ryukyuensis, Drepanolejeunea japonica, Lejeunea catanduana, Lejeunea curviloba. The mosses species are Bryum apiculatum, Bryum atrovirens, Calymperes tenerum, Fissidens pseudoceylonensis, Fissidens strictulus, Fissidens zollingeri, Octoblepharum albidum, Barbula indica, Hyophila apiculata, Hyophila
involuta, Hyophila javanica, Isopterygium minutirameum, Vesicularia dubyana, Vesicularia reticulata., A study of liverworts and mosses at urban forest of Universitas Indonesia was conducted on February--November 2014. Data were collected using broad survey method. There were 22 species collected which were consisted of 8 liverworts and 14 mosses species. The liverworts derived from 3 family and 5 genus while mosses derived from 6 family and 8 genus. The liverworts species are Calypogeia arguta, Frullania intermedia, Frullania muscicola, Cheilolejeunea intertexta, Cheilolejeunea ryukyuensis, Drepanolejeunea japonica, Lejeunea catanduana, Lejeunea curviloba. The mosses species are Bryum apiculatum, Bryum atrovirens, Calymperes tenerum, Fissidens pseudoceylonensis, Fissidens strictulus, Fissidens zollingeri, Octoblepharum albidum, Barbula indica, Hyophila apiculata, Hyophila
involuta, Hyophila javanica, Isopterygium minutirameum, Vesicularia dubyana, Vesicularia reticulata.]"
2015
S58392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiatry Putrika
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai lumut epifit di dua lokasi berbeda di
Universitas Indonesia (UI). Penelitian bertujuan untuk membandingkan
keragaman lumut epifit di hutan kota dan tepi jalan utama kampus. Terdapat 12
plot berukuran 25 x 25 m2 yang tersebar di hutan kota, sedangkan pada tepi jalan
utama kampus tersebar 9 transek garis sepanjang 50 m. Pada setiap plot dan
transek diambil 5 individu pohon sebagai sampel pohon inang. Subplot berukuran
15 x 15 cm2 yang berjumlah 8 subplot ditempatkan pada pada setiap pangkal
batang sampel pohon inang (0--200 cm). Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa terdapat 23 spesies lumut epifit yang terdiri atas 21 spesies di hutan kota
dan 14 spesies ditemukan di tepi jalan utama kampus. Kesamaan komunitas
lumut epifit antara hutan kota dan tepi jalan utama kampus termasuk kategori
tinggi (Indeks kesamaan Sorenson = 0,73). Octoblepharum albidum merupakan
spesies dominan di hutan kota, sedangkan Calymperes tenerum dominan pada tepi
jalan utama kampus. Keragaman lumut epifit pada kedua lokasi tersebut tidak
berbeda signifikan dan termasuk kategori rendah berdasarkan indeks keragaman
Shanon Wiener (H?< 2).

Abstract
Research on epiphytic bryophytes has been conducted in two different
sites located in Universitas Indonesia (UI). Those sites were urban forest and
vegetation on main street margin of the campus. This study was carried out to
compare diversity of the bryophyte at both sites. Twelve plots of 25 x 25 m2 were
establish at the forest, while nine of 50 m line transect were made at the street
margin. Five trees of each plot or line transect were sampled. Eight sub plots of
15 x 15 cm2 were placed on each trunk base (0--200 cm) of the tree sampels. The
results obtained 23 species of epiphytic bryophytes, 21 species occured in the
forest and 14 species were found at street margin. The similarity of bryophyte
community between the forest and street margin based on Sorenson Similarity
were high (0.73). Octoblepharum albidum was the dominant species at the forest,
while Calymperes tenerum was dominant at the street margin. The diversity of
epiphyte bryophyte at both sites were categorized low based on Shannon Wiener
index (H?< 2), however there was not significantly different between those place."
2012
T30873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Octovia Huwae
"Penelitian mengenai kualitas udara di beberapa jalur hijau di wilayah Jakarta Selatan dengan luinut kerak sebagai bioindikator, telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan transportasi telah mempengaruhi kualitas udara di beberapa daerah di Jakarta Selatan. Dengan inenggunakan Index of Atmospheric Purity (LAP) menurut Le Blanc & Sloover dengan luinut kerak sebagal bioindikator, inaka dapat diketahui kualitas udara di daerah Senopati, Ji. Pakubuwono-Hang Tuah dan Ji. Jend. Sudirinan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa daerah Senopati dengan frekuensi kendaraan yang rendah, terinasuk daerah yang terpolusi ringan. Pada lokasi mi ditemukan lima jenis lumut kerak yaitu Graphis sp., Lepraria sp. dan tiga jenis dari genus Physcia. Ji. Pakubuwono-Hang Tuah dengan frekuensi kendaraan sedang, merupakan daerah yang terpolusi sedang. Pada lokasi mi ditemukan empat jenis luinut kerak yaltu Lepraria sp. dan tiga jenis dari marga Physcia. Di daerah Ji. Jend. Sudirman dengan frekuensi kendaraan yang tinggi, merupakan daerah yang terpolusi berat. Di daerah mi ditemukan hanya dua jenis lurnut kerak dari jenis Physcia spp"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>