Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6614 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi teks tentang kisah Resi Doraweca yang berkeinginan besar memperistri Dewi Sumbadra setelah tahu Arjuna menghilang dari Dwarawati. Srikandi, Abimanyu, dan para punakawan pergi mencari Arjuna. Mereka bertemu dengan raksasa dan terjadi pertempuran. Arjuna ternyata pergi ke pertapaan Bagawan Anoman di gunung Kendhali Suda. Anoman menyuruh Arjuna untuk kembali ke Dwarawati. Dalam perjalanan pulangnya, Arjuna menyamar menjadi Bagawan Sidikmulya dan bertemu Srikandi dkk. Resi Doraweca menyerang Dwarawati dan bertempur dengan Arjuna. Ketika terkena panah Arjuna, Doraweca berubah wujud menjadi Sang Hyang Guru. Hyang Guru akhirnya memberi wejangan kepada semua raja yang datang menghadapnya, terutama Arjuna dinasehati untuk bdak lagi pergi terlalu lama. Teks naskah ini satu versi dengan naskah koleksi Museum Sono Budoyo berjudul Serat Ringgit Purwa: Lampahan Doraweca (MSB/SW.22) dan teks yang pernah terbit di Surakarta tahun 1906 karangan R.M. Panji Harjasuparta. Daftar pupuh dan ringkasan cerita dapat dilihat pada Pratelan 11:311-315. Hanya satu perbedaan di antara ketiga versi teks itu, yaitu pupuh pertama naskah FSUI/CW.5 ini dan MSB/SW.22 adalah sinom (34 bait), sedangkan edisi cetak pupuh pertamanya dalam tembang dhandhanggula (44 bait). Selebihnya semua pupuh sama. Untuk cerita atau lakon Doraweca lainnya lihat MSB/W.28, W.36, W.41, W.97, SW.22; juga Juynboll 11:411-417 (LOr 3997) dan LOr 6786. Naskah tidak memuat nama pengarang maupun angka tahunnya. Penyunting menggunakan keterangan yang termuat dalam edisi cetak untuk memperkirakan hal itu. Nama penyalin dan tahun penyalinan juga tidak ada dalam teks. Namun berdasarkan kertas yang digunakan, diperkirakan penyalinan naskah dilakukan pada awal abad ke-20. Naskah ini dibeli oleh Pigeaud dari Raden Arisman di Yogyakarta pada tanggal 7 Juli 1934. Mandrasastra telah membuat ringkasan naskah pada bulan Mei 1935. Ringkasan sebanyak 6 halaman tersebut dimikrofilm bersama naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.5-NR 267
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks I berkisah tentang Resi Doraweca yang ingin memperistri Dewi Sumbadra. Setelah mengetahui Arjuna hilang dari Dwarawati, Srikandi, Abimanyu, dan panakawan mencari Arjuna. Lalu bertemu dengan raksasa, terjadilah peperangan. Ternyata Arjuna pergi ke Bagawan Anoman di gunung Kendali Sada. Arjuna disuruh pulang, Arjuna menyamar menjadi Bagawan Sidikmulya dan bertemu dengan Srikandi. Arjuna bertanding dengan Doraweca, berubah wujud menjadi Sang Hyang Guru. Teks II berisi tentang pengembaraan Kramaleya yang kecewa terhadap nasibnya sehingga memutuskan untuk berguru. Kemudian dia menjadi kyai terkenal dan menyebarkan ilmu agama. Teks ini dimulai dari halaman 243. Daftar pupuh Teks I sebagai berikut: 1. Dandangggula; 2. Kinanthi; 3. Pangkur; 4. Gambuh; 5. Pucung; 6. Durma; 7. Pangkur; 8. Mijil; 9. Sinom; 10. Megatruh; 11. Asmaradana; 12. Dandanggula; 13. Gambuh; 14. Pangkur; 15. Kinanthi; 16. Maskumambang; 17. Mijil; 18. Gambuh; 19. Sinom; 20. Pangkur; 21. Asmaradana; 22. Dandangggula. Daftar pupuh Teks II sebagai berikut: 1. Pangkur; 2. Sinom; 3. Mijil; 4. Dandanggula; 5. Sinom; 6. Gambuh; 7. Maskumambang; 8. Pangkur; 9. Mijil; 10. Dandanggula; 11. Sinom; 12. Durma; 13. Gambuh; 14. Sinom; 15. Balabak; 16. Mijil; 17. Kinanthi; 18. Asmaradana; 19. Pangkur. Asal koleksi naskah dari R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.5-KT 37
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R. M. Panji Harjasuparta
"Isi buku ini adalah lakon wayang purwa Doraweca, ada 12 adegan yang dipagelarkan, anatara lain: Prabu Kresna sedang ada di sitinggil yang dihadap oleh para sentana kerabat, Prabu Kresna bertemu dengan kakaknya yaitu Prabu Mandura, Srikandi dan Angkawijaya di dalam hutan berperang dengan raksasa, suasana di gunung Kendalisada, Prabu Endraswara menyerang negara Dwarawati, Prabu Yudhistira di pandapa istana Amarta, pertapaan Banjarsekar Begawan Sidik Mulya dihadap para santri, perang antara Doraweca dan R. Arjuna, Prabu Kresna kumpul dengan para sanak keluarga, Prabu Kresna menyongsong para saudara dan lain-lainnya yang baru saja menang dalam peperangan."
Surakarta: Sidyanha, 1925
BKL.0851-CW 29
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Djojopoespito
"Serat Mahabharata berbahasa Jawa yang ditulis oleh R. Ng. Djojopoespito ini merupakan terjemahan dari cerita Mahabharata dalam bahasa Belanda yang disusun oleh H. H. Juynboll, berdasarakan Mahabharata berbahasa Jawa Kuna. Adapaun serat Mahabharata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa modern ini, terdiri atas tiga parwa, yaitu: 1. Asrama wasana parwa; 2. Mosala parwa; 3. Prastanika parwa."
Batavia: Landsdrukkerij, 1911
BKL.0244-CW 8
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat mintaraga diawali dengan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Endrakila. Terjadi huru hara di swarga. Adapun yang bisa mengalahkan raja raksasa Niwata Kawaca adalah Arjuna yang sedang bertapa. Cerita diakhiri dengan kisah Arjuna yang sedang bersenang-senang menikmati anugrah dari para dewata di swarga karena keberhasilannya mengalahkan raja raksasa Niwatakawaca."
Solo: Tjan Tjoe Twan, 1856
BKL.0438-CW 19
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ?Serat Rama? ini menceritakan tentang Sri Rama berperang melawan Prabu Dasamuka di Alengka, sampai dengan kembalinya Sri Rama ke Ayodya."
Semarang/Surabaya: G.C.T. van Dorp, 1911
BKL.1094-CW 39
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini merupakan saduran dari episode wayang purwa, menceritakan keberhasilan Prabu Dipayana menguasai ilmu jayan kawijayan yang diberikan Bagawan Sambu. Prabu Dipayana kemudian bergelar Darmasarana. Keterangan dalam teks menyebutkan bahwa naskah ini disusun oleh R.Ng. Citrasantana di Mangkunagaran, Surakarta, sekitar 1910. Pigeaud memperoleh naskah ini dari M. Sinu Mundisura pada bulan Agustus 1939. Daftar pupuh sebagai berikut: 1) dhandhanggula; 2) durma; 3) sinom; 4) asmarandana; 5) kinanthi; 6) pucung; 7) mijil; 8) asmarandana; 9) gambuh; 10) sinom; 11) pangkur; 12) dhandhanggula; 13) kinanthi; 14) mijil; 15) sinom; 16) dhandhanggula; 17) gambuh; 18) asmarandana; 19) megatruh; 20) kinanthi; 21) sinom; 22) pangkur; 23) durma; 24) mijil; 25) dhandhanggula; 26) asmarandana; 27) durma; 28) pangkur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.13-NR 385
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Purwa Kalimataya ini menceritakan siklus wayang purwa yang diawali dengan kisah raja para Pandhawa di negara Amarta, Prabu Yudhisthira dan seluruh saudaranya, setelah usai perang Baratayudha dan naik tahta di negara Astina, lalu Begawan Abiyasa muksa dan Parikesit bertahta sebagai raja di Astina. Kemudian menceritakan Pandhawa muksa beserta seluruh saudaranya. Setelah itu kemudian Prabu Parikesit pergi menuju Pagrogolan dan setelah meninggalkan Pagrogolan itu kemudian meruwat para dewa yang kesemuanya telah berubah wujud. Teks ini dinyatakan ditulis oleh Mangkunagara IV, di Surakarta, pada bulan Rejeb, Alip 1787 (Maret 1859). Serat Kalimataya ini merupakan versi yang berbeda sama sekali dengan edisi cetak (Surakarta: Rusche, 1903, 1908, dua jilid). Ringkasan dan daftar pupuh edisi tersebut lihat Pratelan 11:255-272. Naskah ini terdapat sandiasma pada bait pertama, berbunyi Raden Mas Panji Yasakusuma. Rasanya ada hubungan erat antara teks ini dengan Serat Karimataya SMP/MN.130 (keduanya identik?), yang oleh Florida (1981) dinyatakan saduran Pustakaraja Purwa untuk tahun Surya 733-750, gubahan R.M. Panji Yasakusuma, putra Ranggawarsita. Bandingkan MSB/SW.8 dan SW.9, yang kemungkinan berisi teks yang seversi. Adapun teks ini terdiri atas 59 pupuh, sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) pangkur; (4) mijil; (5) kinanthi; (6) asmarandana; (7) mijil; (8) kinanthi; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) pucung; (12) durma; (13) pangkur; (14) maskumambang; (15) kinanthi; (16) mijil; (17) asmarandana; (18) sinom; (19) dhandhanggula; (20) pangkur; (21) durma; (22) asmarandana; (23) asmarandana; (24) gambuh; (25) mijil; (26) dhandhanggula; (27) kinanthi; (28) sinom; (29) duduk; (30) dhandhanggula; (31) asmarandana; (32) pangkur; (33) kinanthi; (34) sinom; (35) asmarandana; (36) girisa; (37) maskumambang; (38) kinanthi; (39) sinom; (40) durma; (41) gambuh; (42) pangkur; (43) sinom; (44) durma; (46) pangkur; (47) durma; (48) dhandhanggula; (49) pangkur; (50) sinom; (51) asmarandana; (52) kinanthi; (53) mijil; (54) pucung; (55) mijil; (56) kinanthi; (57) asmarandana; (58) sinom; (59) dhandhanggula. Naskah ini didapatkan oleh Pigeaud dari Kiliaan Charpentier pada bulan Juli 1927 dengan disertai ikhtisar isi naskah tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.7-NR 22
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berupa catatan daftar pupuh dari naskah lontar Dr. Klaverweiden no. 13. Lontar Klaverweiden yang dimaksud di sini ternyata berbeda dengan lontar Klaverweiden no. 13 koleksi LUB dengan kode LOr 9000. Naskah berisi teks Serat Darmajati, yaitu sebuah lakon wayang purwa yang men-ceritakan sepak terjang Arjuna (Partadewa) setelah episode Mintaraga (Arjuna-wiwaha). Darmajati sebenarnya adalah seorang raja yang bertahta di Amarta (h.i). Ditinjau dari aspek kebahasaaannya, naskah ini kemungkinan berasal dari daerah pesisir Jawa Timur, seperti lontar-lontar Klaverweiden lainnya. Teks tidak mencan-tumkan data penulisan/penyalinan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.30-A 14.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Sindusastra
"Teks ini karangan R. Ng. Sindusastra 1831, diawali dengan sejarah raja-raja di Surakarta, kemudian dilanjutkan dengan cerita tentang tiga kerajaan, yaitu Lokapala, Ayodya, dan Alengka. Menceritakan peperangan Prabu Dasamuka dengan ketiga kerajaan tersebut sampai dengan bertahtanya Prabu Dasarata di Ayodya. Asal koleksi R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CW.4-KT 29
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>