Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2027 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Berisi tentang legenda yang bercampur mitos yang menceritakan kerajaan-kerajaan di Jawa, mulai dari jaman Budha di masa kerajaan Galuh, di bawah Prabu Sindula. Dilanjutkan dengan Dewatacengkar yang melawan ayahnya yakni Raja Sindula. Dewatacengkar pada akhirnya dikalahkan oleh Ajisaka yang kemudian menjadi penguasa baru di Jawa."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.4-KS 59
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks sejarah legendaris berjudul Serat Ajisaka. Secara garis besar berisi cerita peperangan antara Prabu Dewatacengkar melawan Ajisaka (di sini Aji Isaka). Setelah menang, Aji Isaka menggantikan Dewatacengkar menjadi raja di Medhang Kamulan yang kemudian diganti dengan nama Purwacarita dan bergelar Prabu Widayaka. Pada bagian awal berisi kisah tentang kesenangan Prabu Dewatacengkar memakan daging manusia, kisah tentang pertempuran Prabu Dewatacengkar dengan kedua adiknya, Prabu Dewata Pamunah dari Madura dan Prabu Dewata Agung dari Bali, disusul cerita tentang Prabu Anglingdriya setelah bedhah Pengging, yang berputra dua orang dari Dewi Sinta yaitu Jaka Pekik (Suwelacala) dan Jaka Raras (Jaka Pandaya). Cerita berakhir dengan kisah Raden Daneswara (anak Dewatacengkar) yang berniat untuk bertapa setelah kekalahannya dari Aji Isaka. Pada h.i terdapat keterangan bahwa naskah yang semula milik G.B.R.Ay. Kusumadilaga dibeli oleh Pigeaud dari R. Tanaya di Yogyakarta pada 18 Juni 1938. Naskah pernah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada Oktober 1938. Ringkasan tersebut dimikrofilm bersama naskah aslinya. Melihat bentuk tulisannya, naskah ini kemungkinan disalin oleh dua orang (?) sebab mulai h.145 tulisan berubah dari yang semula agak gemuk dan tebal menjadi ramping dan tipis. Walaupun keterangan penyalinan tidak ditemukan, namun berdasarkan jenis kertas serta gaya tulisannya, maka dapat diperkirakan bahwa naskah ini disalin sekitar awal abad ke-20, mungkin di Surakarta. Keterangan selanjutnya dapat dilihat pada: SMP/MN. 180-183, 187, 529.12; MSB/L.286, P.93, S.2, S.15-18, S.20, S.25-26, S.31; Pratelan II: 90; Vreede 1892: 17, 375-376; Juynboll I: 30; Pigeaud 1970: 165-166."
[S.l.] : [S.n.], [date of publication not identified]
SJ.1-NR 318
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Sanusi
"Buku ini merupakan kakawin atau cerita berirama tentang Ardjuna Wiwaha (perkawinan Ardjuna) yang dikarang oleh Mpu Kanwa dengan berdasarkan cerita-cerita dalam Mahabharata. Kakawin ini merupakan salah satu karangan yang terindah dalam bahasa Jawa Kuno. Cerita Ardjuna Wiwaha sangat terkenal di tanah Jawa, dilukiskan pada candi-candi ..."
Djakarta: Balai Pustaka, 1960
K 899.222 SAN a
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Pujaharja
"Buku ini memuat tentang balasan seorang anak terhadap orang tua. Yang menjadi tokoh cerita adalah Jakasakti. Bagaimana kewajiban-kewajiban seorang anak pada orang tuanya."
Batawi: Pirmeh Papirus, 1912
BKL.0799-CL 46
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Mpu Kanwa
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan [dan] Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,, 1978
899.211 KAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tembusan karbon dari naskah FSUI/PW.79. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Naskah tidak dimikrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.80a-A 17.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Sama dengan PW.80a di atas, namun hanya sampai dengan h.24 (pupuh durma). Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.80b-A 17.07b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi ringkasan teks Serat Walangsungsang, kemungkinan berasal dari naskah induk Babad Cerbon, Putra Galuh, diterima Pigeaud dengan perantaraan Dr. Kraemer (h.i)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CH.57-L 21.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini mulai disalin pada tanggal 5 Februari 1910, memuat teks Serat Walang Sungsang-Rara Santang. Pada h.i disebutkan bahwa naskah tersebut dibeli dengan perantaraan Ir. Moens pada tanggal 18 Maret 1932 di Yogyakarta. Ringkasan oleh Mandrasastra dilakukan pada Mei 1932. Pigeaud dalam bukunya Literature of Java menggolongkan cerita Walang Sungsang - Rara Santang ke dalam 'Cerbon mythical tale' (Pigeaud 1967:144-145). Karya ini menceritakan tentang penyebaran agama Islam terutama di daerah Cirebon. Adapun tokoh-tokoh yang diceritakan dalam teks tersebut adalah Raden Walang Sungsang, putra raja Pajajaran yang memeluk agama Islam, berkelana mencari ilmu tentang agama Islam ke Mekah, dan kemudian kembali lagi ke pulau Jawa. Rara Santang, adik R. Walang Sungsang yang ikut berkelana bersama kakaknya, kemudian kawin dengan raja Mesir. Kelak salah satu dari putranya bernama R. Sarip Hidayat menjadi wali di Gunungjati. Diceritakan pula tentang R. Sahid saat menjadi perampok yang akhirnya takluk pada Ki Dares, kemudian R. Sahid disuruh berguru pada Sunan Jati. Belum sempat R. Sahid berguru, Sunan Jati (Seh Sarip) harus pergi dengan tujuan akan membujuk kakeknya, raja Pajajaran untuk memeluk agama Islam. Akan tetapi raja Pajajaran lebih suka gaib bersama kerajaannya. Seh Sarip kembali ke Gunungjati setelah 9 bulan pergi. Di Gunungjati R. Sahid masih menunggu kedatangan Seh Sarip untuk berguru sarengat agama Nabi Muhammad. R. Sahid disuruh ke pinggir kali sambil membawa kemiri, namun kemiri yang dibawanya masuk ke dalam sungai, R. Sahid berusaha mencari kemiri di dalam sungai hingga ke samudra, akhirnya sampai di pulau Ening, di sana bertemu dengan Nabi Kilir. R. Sahid diberi nama Sunan Kalijaga kemudian ia bertapa di pegunungan Dieng. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) kinanthi; (3) asmarandana; (4) megatruh; (5) balabak; (6) mijil; (7) sinom; (8) maskumambang; (9) dhandhanggula; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) dhandhanggula; (13) kinanthi; (14) sinom; (15) kinanthi ; (16) sinom; (17) asmarandana; (18) dhandhanggula; (19) asmarandana; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) kinanthi; (23) balabak."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CH.58-NR 169
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Susuhunan Pakubuwana IX
"Buku berjudul serat wiro isyaworo ini terdiri atas lebih dari satu teks. Teks pertama (hlm. 1?10) berjudul Wiro Isyworo. Tek sberikutnya adalah: gandrung turida; wulang raja putra; wulang putra; wulang putrid; serat Jayengsastra, karya Kangjeng Ratu Kancana istri Susuhunan PB IV, dijadikan satu dengan wulang putri; serat darma duhita, menjadi satu dengan wulang putri; serat darma rini; serat warayatna; serat menak Cina; serat Panji Jayengsari; wulang dalem swargi sinuhun PB VII dhumateng prameswari dalem kangjeng ratu Pakubuwana katunggilaken (dijadikan satu dengan wulang putri) dan lain-lain."
Surakarta: Albert Rusche, 1924
BKL.0213-CL 5
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>