Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Catatan tentang tiga naskah milik Bupati Sragen, masing-masing berisikan teks Serat Rama Kawi, Serat Rama Kawi Miring, dan empat cerita wayang. Tentang teks pertama Serat Rama Kawi, diperoleh keterangan bahwa naskah berasal dari Regent Sragen, setebal 292 halaman (folio) dan terdiri dari 2 bagian. Kecuali itu disebutkan juga tentang teks Ramayana Kakawin (sarga VI h. 161-162, sebanyak 100 bait, sarga VIII h.29-168 dan sarga XXIII bait ke-64). Disebutkan juga saat penyalinan pada tahun 1722 J (1796 M), namun kesalahan data kronometris, sehingga tak dapat dirunut secara betul. Nama pemilik naskah juga tertera, ialah Sata Amijaya. Teks kedua adalah Serat Rama Kawi Miring (h.3), diterangkan bahwa naskah setebal 389 halaman folio. Kecuali itu diterangkan juga mengenai akhir penulisan, menyebutkan Ahad Paing, 16 Rejep, Alip 1731(21 Oktober 1804). Teks ketiga adalah kumpulan lakon wayang, diterangkan bahwa naskah diperoleh dari Regent Sragen setebal 648 halaman. Berisi empat lakon wayang, yaitu: Parta Krama (lihat Pratelan I: 366); Srikandi Maguru Manah (Pratelan I: 350); Sembadra Larung, dan Cekel Endralaya (Pratelan I: 131)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.72-L 10.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Rama Kawi Miring yang digubah dalam tembang gedhe/sekar ageng. Tentang versi Serat Rama berbentuk kawi miring, lihat terutama McDonald 1983. Setelah dibandingkan dengan LOr 1791 dan LOr 2054, yang juga berjudul Rama Kawi Miring, ternyata redaksinya berbeda sekali. (LOr 1791 dan LOr 2054 juga merupakan dua versi, tetapi sangat mirip satu sama lain.) Untuk naskah-naskah Rama Kawi Miring yang lain, bandingkan YKM/W.18, FSUI/CP.71, KBG 29, KBG 589, CB (Collectie Berg) 24, dan MSB/L.297. Daftar pupuh: (1) sikarini; (2) swandana; (3) gandakus; (4) basanta; (5) bramana; (6) sudira; (7) sikarini; (8) sardula; (9) basanta; (10) kusuma; (11) basanta; (12) salyari; (13) sikarin; (14) kusuma; (15) ganda; (16) sardula; (17) lebdaji; (18) kusuma; (19) bramara; (20) gandaku; (21) swandan; (22) sikarin; (23) xix; (24) kusuma; (25) sudira; (26) basanta; (27) sardula; (28) basanta; (29) sikarin; (30) kusuma; (31) nagaban; (32) salyari; (33) basanta; (34) sardula; (35) kusuma; (36) nagaban; (37) sikarin; (38) salyari; (39) basanta; (40) kusuma; (41) swandan; (42) sikarin; (43) kusuma; (44) basanta; (45) sardula; (46) sikarin; (47) nagaban; (48) lebdaji; (49) basanta; (50) sardula; (51) salyari; (52) swandan; (53) bramara; (54) sudirad; (55) sardula; (56) kusuma; (57) sikarini; (58) basanta; (59) kusuma; (60) sardula; (61) sudirad; (62) ?. Pigeaud memperoleh naskah ini di Surakarta pada tahun 1930. Oleh Mandrasastra dibuat ringkasan pada tahun 1931, kini tersimpan bersama naskah induk di FSUI. Informasi penyalinannya tidak ada, tetapi berdasarkan gaya tulisannya, ialah gaya kwadratik khas Surakartan, diduga bahwa naskah berasal dari lingkungan Kraton Surakarta. Pengarang atau penggubah teks cerita ini belum diketahui dengan pasti, akan tetapi banyak teks kawi miring umumnya diasosiasikan dengan keluarga Yasadipura di Surakarta. Tentang teknis tembang gedhe, periksa Arps 1986."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.70-NR 135
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks cerita peperangan negeri Ayodya melawan negeri Alengka. Nafsu angkara murka yang ditunjukkan Prabu Rahwana (Dasamuka) ditentang oleh Prabu Ramawijaya lewat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkannya. Teks diawali dengan cerita Prabu Dasarata, raja Ayodya (ayah Ramawijaya) dan deskripsi mengenai kerajaan itu kemudian diakhiri dengan cerita Kumbakarna dibangunkan dari tidurnya atas perintah Prabu Rahwana (Dasamuka). Naskah dipinjam Pigeaud dari Bupati Sragen. Keterangan tentang pengarang (penulis/penggubah) naskah ini tidak diketahui dengan pasti, namun kebanyakan karya yang berbentuk kawi miring banyak digubah oleh Yasadipura I dan/atau Yasadipura II di Surakarta. Naskah lain yang memuat teks Serat Rama redaksi kawi miring termasuk LOr 1791, 2054 dan CB 24, yang tersimpan di Leiden. Bandingkan dengan YKM/W. 18. Informasi mengenai sastra kawi miring ini banyak didapatkan di dalam McDonald (1982) dan Arps (1986). Keterangan bibliografis selengkapnya terdapat pada FSUI/CP.70, sedangkan daftar pupuh dapat dilihat pada LOr 1791 karena ternyata teks ini sama dengan naskah LOr 1791 tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.71-NR 523
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara dari LOr 1855 yang dikerjakan oleh Tjan Tjoe Siem pada tahun 1937, di Leiden, untuk membantu J. Soegiarto, asisten Prof. Berg yang bertugas menyalin naskah yang menarik. Salinan ketikan ini sama dengan LOr 10.617. Naskah berisi teks Arjunasasrabahu Kawi Miring yang dikarang pada tahun 1802-1803 di Surakarta, oleh Yasadipura II. Lihat McDonald 1983 untuk bahasan mendalam tentang teks ini maupun teks-teks kawi miring lainnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.33-G 142
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi versi Serat Rama, merupakan alih aksara dari sebuah lontar yang tidak diidentifikasikan dengan jelas, walau disebutkan berasal dari Sawabe (?), Yogyakarta. Lihat FSUI/CP.56 yang berisi ringkasan Mandrasastra dari naskah yang sama. Dalam menurun naskah ini, penyalin menambahkan catatan-catatan perbandingan tentang dua naskah lain, ialah Serat Rama Pegon (milik Klaverweiden, mungkin FSUI/CP.66) dan Serat Kandha Rama (milik Scholte, FSUI/CP.60). Naskah ini pada setiap halamannya terbagi atas tiga kolom, sisanya kolom di sebelah kaijan digunakan untuk menulis teks, sedangkan di samping kiri dipakai sebagai catatan pembetulan teks yang ditulis (dengan pensil), karena teks yang ditulis dengan tinta hitam ini banyak sekali kesalahannya, terutama pemenggalan bait dan perubahan kata-katanya. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) dhandhanggula; (4) sinom; (5) pangkur; (6) asmarandana; (7) dhandhanggula; (8) pangkur; (9) asmarandana; (10) dhandhanggula; (11) pangkur; (12) asmarandana; (13) kinanthi; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) asmarandana; (17) pangkur; (18) dhandhanggula; (19) sinom; (20) kinanthi; (21) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.55-A 2.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi daftar pupuh Bratayuda Kawi Miring yang termuat dalam naskah KBG 720. Daftar ini disusun pada tahun 1930 oleh Mandrasastra. FSUI/CP.l8 merupakan salinan ketikan dari catatan ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.17-L 8.61a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Salinan ketikan dari FSUI/CP.17. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.18-L 8.61b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang diperoleh Pigeaud di Banyuwangi pada tahun 1936 ini, memuat sebuah versi baru Serat Rama. Naskah terdiri atas 71 pupuh, tetapi baik awal maupun akhir teks hilang. Daftar pupuh: (1) ?; (2) dhandhanggula; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) durma; (6) pangkur; (7) kinanthi; (8) padapa; (9) dhandhanggula; (10) mimba; (11) kinanthi; (12) sinom; (13) asmarandana; (14) kinanthi; (15) pangkur; (16) dhandhanggula; (17) sinom; (18) asmarandana; (19) kinanthi; (20) pangkur; (21) darya; (22) pangkur; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) asmarandana; (26) sinom; (27) dhandhanggula; (28) asmarandana; (29) sinom; (30) pangkur; (31) kinanthi; (32) babi; (33) pangkur; (34) asmarandana; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) pangkur; (38) asmarandana; (39) kinanthi; (40) dhandhanggula; (41) asmarandana; (42) pangkur; (43) sinom; (44) dhandhanggula; (45) asmarandana; (46) dhandhanggula; (47) pangkur; (48) sinom; (49) dhandhanggula; (50) sinom; (51) kinanthi; (52) durma; (53) dhandhanggula; (54) pangkur; (55) mijil; (56) dhandhanggula; (57) sinom; (58) dhandhanggula; (59) pangkur; (60) dhandhanggula; (61) sinom; (62) pangkur; (63) asmarandana; (64) dhandhanggula; (65) pangkur; (66) asmarandana; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) kinanthi; (70) sinom; (71) dhandhanggula. Gaya tulisan dalam naskah ini tegak dan khas sekali, disertai penggunaan pada mangajapa dan madyapada yang indah, dengan rubrikasi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.59-NR 300
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Salinan naskah Rama ini diperoleh Pigeaud dari J. Scholte, di Banyuwangi. Dalam FSUI/CP.55 terdapat catatan perbandingan antara teks ini dengan dua teks lain yang mirip, yaitu Serat Rama Pegon dan Serat Kandha Rama. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Seperti halnya CP.56, teks dalam naskah ini terdapat cukup banyak pembetulan berupa coretan-coretan, penambahan, dan pengurangan kesalahan pada huruf, suku kata, atau kata-kata dalam struktur kalimatnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.60-A 4.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang sangat indah ini berisi teks Serat Rama. Kolofon depan menyebutkan hari Rabu Pon, 25 Mulud, Jimawal 1757 (14 September 1829), serta nama K.G.P.A. Purubaya, di Surakarta. Belum jelas data nama dan penanggalan tersebut menunjukkan hal penulisan teks atju penyalinan naskah. Dugaan penyunting, mungkin naskah ini disalin pada tahun 1829, di Dalem Purubayan atas perintah Purubaya (tahun 1820an) dengan maksud 'mangun wasita karsane, samya ngluri luluhur, kang linalar linuri-luri, kinurmat pinusuka, sinawung ing kidung, sujarah ing tanah Jawa, lan sujarah Arab sagung para nabi, winangun ing srangkara. Gaya bahasanya gaya Yasadipuran. (Lihat Gbr. 19 di bawah ini). Cerita dalam naskah ini diawali dengan sebuah sayembara yang memperebutkan Sita (Dewi Sinta), seorang puteri raja di negeri Mantilidireja, dan diakhiri Prabu Rama memperoleh wilayah baru yang kelak kemudian hari menjadi sebuah negeri (kerajaan). Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) asmarandana; (4) sinom; (5) mijil; (6) dhandhanggula; (7) maskumambang; (8) durma; (9) pangkur; (10) asmarandana; (11) durma; (12) kinanthi; (13) mijil; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) pangkur; (17) asmarandana; (18) kinanthi; (19) asmarandana; (20) pangkur; (21) asmarandana; (22) sinom; (23) dhandhanggula; (24) kinanthi; (25) mijil; (26) pangkur; (27) durma; (28) sinom; (29) maskumambang; (30) pangkur; (31) mijil; (32) dhandhanggula; (33) pangkur; (34) dhandhanggula; (35) asmarandana; (36) sinom; (37) dhandhanggula; (38) pangkur; (39) sinom; (40) dhandhanggula; (41) kinanthi; (42) asmarandana; (43) mijil; (44) pangkur; (45) sinom; (46) dhandhanggula; (47) pangkur; (48) durma; (49) asmarandana; (50) pangkur; (51) sinom; (52) dhandhanggula; (53) pangkur; (54) maskumambang; (55) durma; (56) sinom; (57) pangkur; (58) durma; (59) asmarandana; (60) sinom; (61) pangkur; (62) durma; (63) pangkur; (64) sinom; (65) durma; (66) dhandhanggula; (67) kinanthi; (68) sinom; (69) pangkur; (70) maskumambang; (71) durma; (72) pangkur; (73) durma; (74) dhandhanggula; (75) sinom; (76) maskumambang; (77) pangkur; (78) mijil; (79) megatruh; (80) dhandhanggula; (81) sinom; (82) kinanthi; (83) asmarandana; (84) sinom; (85) pangkur; (86) dhandhanggula; (87) mijil; (38) asmarandana; (89) sinom; (90) dhandhanggula. Naskah ditulis dengan gaya kwadratik Kraton Surakarta, tegak dan terkesan rapi serta sungguh-sungguh dalam penuangan penggarapannya. Pepadan pembatas bait juga khas (seperti bunga cengkeh); demikian pula tanda madyapada. Kertas kelihatan luntur oleh tinta tulisan yang dipergunakan, terutama pada hala-man-halaman akhir naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.65-NR 217
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>