Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 241 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah lontar ini berisi teks erotik bertembang kakawin, dengan judul Anyang Nirartha. Tentang karya sastra lirik ini, lihat Pigeaud 1967:192-193. Bandingkan dengan naskah LOr 3881, dan Ad Kit 2751/2. Teks menguraikan saat Anyang Nirartha yang tengah diliputi cinta asmara pergi ke sebuah gunung untuk ?malila cita?. Banyak pemandangan indah yang beliau lihat dan rasakan di seputar gunung, sehingga banyak menghadirkan semboyan-semboyan indah yang ada kaitannya dengan dunia percintaan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.105-LT 198
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ashar Ardianto
"Tulisan ini membahas tentang keindahan serta kritik sosial yang terkadung di dalam lirik lagu Ora Cucul Ora Ngebul ciptaan Jogja Hip Hop Foundation, menggunakan pendekatan sastra. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses pembacaan secara berulang-ulang untuk memahami sumber data, membaca dan mempelajari literatur yang menunjang dan mencatat hal-hal penting dengan harapan dapat menemukan kajian-kajian yang relevan serta berkesinambungan dengan lirik lagu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Keindahan lirik lagu terletak pada pilihan kata yang membangun rima yang indah. Keindahan juga terletak pada pola sajaknya yang menyerupai pantun serta macapat puisi tradisional Jawa , yang memenuhi kaidah guru gatra, guru lagu, dan guru wialangan. Kritik sosial yang diangkat dalam teks lagu ini berkaitan dengan ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat, di mana terdapat perlakuan yang tidak sama antara wong gedhe dan wong cilik atas sebuah hal yang sama. Wong cilik menjadi korban atas ketidakadilan sosial ini.

This thesis discusses the aesthetics and social criticism contained in the lyrics of Jogja Hip Hop Foundation rsquo s song Ora Cucul Ora Ngebul, using a literary approach. The collection of required data in this study was collected through a recurrent reading process to understand the data source, reading, and study the literature that supports and record important things in the hope of finding relevant and ongoing studies with the lyrics of the song. The method used in this research is descriptive qualitative. Aesthetics also lies in the choice of words that build a beautiful rhyme. Aesthetics also lies in the pattern of poems that resemble pantun and macapat Javanese traditional poem , which meet the rules of guru gatra, guru lagu, and guru wilangan. The social criticism raised in the lyrics of this song relates to the social inequality that occurs in society, where there is unequal treatment between wong gedhe and wong cilik on the same thing. Wong cilik became the victim of this social injustice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini berisi teks lagu pengiring untuk 60 dolanan anak-anak di kraton Yogyakarta. Permainan yang dimuat antara lain tumbaran-tumbaran, jamuran, su su bisu, dll. Naskah terdiri dari dua bagian. Dari h.i-iii terdapat daftar nama dolanan (atau kutipan beberapa kata larik pertama). Daftar ini disiapkan untuk digunting oleh staf Pigeaud dan kemudian ditempelkan pada kartu-kartu yang dipakai dalam penyusunan dan penataan data leksikografis untuk kamus baru. Bagian kedua (h.1-8) berisi teks lagu secara lengkap. Naskah disalin dari sebuah naskah induk kraton Yogyakarta yang diterima Pigeaud atas bantuan Mevr. Resink-Wilkens. Penyalinan dikerjakan di Yogyakarta pada bulan November 1932 sebanyak empat eksemplar, dua diantaranya kini tersimpan di koleksi FSUI ini (A 29.07c-d). Hanya ketikan asli (d) yang dimikrofilm. Naskah induk tersebut diserahkan kembali kepada Resink-Wilkens pada bulan Juni 1935. FSU17UK.6b merupakan lanjutan naskah ini, berisi uraian tentang tatacara memainkan ke-60 dolanan anak tersebut. Keterangan lebih panjang dan lengkap tentang dolanan anak-anak dan lagu-lagunya lihat LOr 6684, LOr 8621; FSUI/UR.9-10, 22-23 dan 25; serta MSB/F.8. Lihat pula buku cetakan antara lain: H. Overbeck, Javaansche Meisjesspelen en Kinderliedjes (Djokdjakarta: Java Instituut, 1938); F.H.A Claesse dkk, Dolanan (Batavia: Balai Pustaka, 1941); R. Sukardi (Prawira Winarsa), Javaansche Kinderspelen (Semarang, 1912)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UK.6a-A 29.07c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini merupakan lanjutan dari naskah FSUI/UK.6a, berisi uraian tatacara memainkan dolanan anak laki-laki di kraton Yogyakarta. Keterangan lebih lengkap dapat dibaca dalam deskripsi naskah UK.6a. Naskah diterima Pigeaud pada bulan Maret 1933. Data penyalinan naskah tidak ditemukan dalam teks. Pada koleksi FSUI terdapat dua eksemplar naskah ini (A 29.07a-b), keduanya berupa tembusan karbon dari ketikan asli yang belum diketahui keberadaannya. Hanya salinan (a) yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UK.6b-A 29.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Dermawan Purba
"ABSTRAK
Karya tulis ini mendeskripsikan penggunaan, fungsi dan perkembangan nyanyian rakyat Simalungun bagi masyarakat pendukungnya dengan mengaitkannya dengan unsur-unsur kebudayaannya. Namun demikian, tidak hanya melulu mendeskripsikan kegunaan, fungsi dan perkembangannya, tetapi melihat perubahan yang terjadi terhadap penggunaan dan fungsi sebagai akibat perubahan kebudayaan orang Simalungun itu sendiri. Perubahan tersebut terjadi oleh karena masuknya kebudayaan asing, terutama datangnya orang-orang Eropa menyebarkan agama Kristen kepada orang Simalungun, dimana orang Simalungun masih memeluk agama Aslinya.
Datangnya para misionaris Eropa ke daerah Simalungun turut membawa kebudayaannya dalam penyebaran agamanya, oleh karena itu bentuk-bentuk ibadah yang dilakukan dalam kebaktian agama Kristen selalu menggunakan nyanyian yang berasal dari nyanyian rakyat Eropa. Namun demikian, orangorang Simalungun yang tergabung dalam wadah Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) memasukkan unsur-unsur nyanyian rakyatnya menjadi nyanyian gereja, bahkan ada yang secara utuh melodi nyanyian rakyat Simalungun menjadi nyanyian gereja, -- hanya mengganti teksnya. Selain itu, cara melagukan nyanyian gereja, masih terbawa-bawa seperti melagukan nyanyian rakyat Simalungun -- khususnya bagi orang Simalungun di pedesaan.
Punahnya nyanyian rakyat Simalungun akibat perubahan kebudayaan Simalungun, tidak berarti "mematikannya" begitu saja, tetapi perlu dicari fungsi lainnya, sehingga ia "hidup" kembali. Tentu mengangkatnya menjadi sebuah seni pertunjukan yang dapat dikembangkan, yaitu meningkatkan pembinaannya serta meluaskan wilayah penyebarannya."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dang Hyang Nirartha adalah Tokoh Sejarah yang menjadi Tokoh legendaris masyarakat Bali, baik sebagai Ulama Hindu yang memperkuat akar-akar agama dan kebudayaan Hindu, baik sebagai budayawan dengan karya sastra dan filsafatnya serta arsitektur puranya, maupun sebagai tokoh yang berhasil mengadakan pembakuan stratifikasi sosial masyarakat Bali. Dyang Hyang Nirartha adalah cicit Mpu Bharadah (generasi ke empat Mpu Bharadah). Mpu Bharadah adalah seorang pendeta utama Kerajaan Kadiri dalam masa pemerintahan Erlangga. Pendeta ini ikut menentukan pembagian Kerajaan Kadiri menjadi dua, yaitu Daha dan Jenggala. Nirartha lahir dari perkawinan antara Dang Hyang Smaranata dengan Dewi Diah Sumawati. Keluarga Dang Hyang Smaranata beristana di di Daha (Jawa Timur). Beliau dahulunya migrasi ke Bali sekitar tahun 1546-1550 M. Pada masa itu Bali sedang berada pada puncak kebesarannya, di bawah pemerintahan Raja Dalem Waturenggong. Dyang Hyang Nirartha, selain sebagai seorang pendeta, ternyata juga memiliki berbagai keahlian lain. Sebagai seorang Ulama, beliau telah berhasil mengadakan pembaharuan untuk memperkuat akar-akar budaya dan ajaran agama Hindu di Bali, dengan menyebarkan Sekte Siwa. Sebagai seorang sastrawan, Dyang Hyang Nirartha telah memperkaya khasanah kesusastraan Bali, dengan beberapa karangannya, baik dalam bentuk sastra, filsafat, agama dan sejarah. Keahlian dan keberhasilan Dang Hyang Nirartha dalam berbagai bidang itu, telah menempatkannya pada status yang tertinggi, sebagai cikal-bakal Wangsa Brahmana Ciwa di Bali."
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan kumpulan catatan dari berbagai sumber, tentang berbagai masalah, yang digabung menjadi satu himpunan, dan disimpan dalam sebuah kotak. Kotak ini berisi 20 bendel catatan, sebagai berikut: teks sindhenan dari Surabaya diperoleh Pigeaud dengan perantara S. Koperberg dari H. Overbeck. Isinya 22 bait mijil, 4 bait pucung, dan 105 lagu ludrug."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.87-BG 1.14
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
"ABSTRAK
Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah masalah aspek kodikologi naskah [H]an, kepengarangannya serta pendekatan terhadap bentuk, bahasa dan strukturnya. Pentingnya permasalahan ini dikaji, pertama dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan memperkenalkan jenis-jenis naskah Bali umunya dan [H]an khususnya yang tersimpan dalam koleksi FSUI serta menginformasikannya kepada masyarakat pernaskahan yang lebih luas, disamping itu, juga dimaksudkan untuk mengungkapkan secara global aspek [H]an abik yang berkaitan dengan pengarang dan kepengarannya ataupun berkaitan bentuk, bahasadan strukturnya sebagai sebuah karya sastra Kakawin liris."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Oom Nurrohmah
GPMB Provinsi Jawa Barat, 2012
782OOML001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
"Penelitian ini membahas Perkembangan Tematis Syair Lagu Anak-Anak dekade tahun 70-an hingga 90-an. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologis, seperti Masa Pertumbuhan Anak, Perkembangan Kognisi Anak.
Tema syair lagu anak-anak pada dekade tahun 1990-an lebih kaya bila dibandingkan dengan tema dua dekade sebelumnya. Namun dilihat dari segi kualitasnya perkembangan tema lagu tahun 1990-an lebih rumit bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sebagai orang tua yang ingin mencari lagu anak-anak, diperlukan kewaspadaan agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan dalam perkembangan kepribadiannya.
Sebagai orang tua yang ingin mencari lagu anak-anak, diperlukan kewaspadaan agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan dalam perkembangan kepribadiannya."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>