Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi daftar nama tokoh dan tempat dari dua teks, yaitu Serat Bratayuda dan Serat Karimataya yang disusun pada tahun 1935 untuk menjadikan bahan onomastikon sastra Jawa yang digarap oleh Pigeaud, tetapi tidak pernah selesai."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.20-L 19.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi daftar nama orang, tempat dan lain-lain yang terdapat dalam Serat Panji Dhadhap terbitan Balai Pustaka 1932 (tentang ringkasan isi Panji Dhadhap, lihat Pratelan I: 413-419). Daftar ini dikerjakan oleh Mandrasastra, bertarikh 1935. Daflar dibuat semacam tabel yang terdiri dari empat kolom: kolom pertama berisi nama-nama, kolom kedua nomor pupuh, kolom ketiga nomor bait dan kolom keempat peristiwa yang berkaitan dengan nama-nama yang ada di kolom pertama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.41-L 17.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Daftar nama tempat, nama benda maupun nama orang yang dipetik dari Babad Pasir. Nama-nama tersebut diberi keterangan dalam bahasa Belanda, disebutkan juga pupuli dan halaman asal nama tersebut dipetik namun tidak diketahui data naskah yang dipetik. Melihat corak tulisannya, naskah ini kemungkinan dikerjakan oleh Pigeaud sendiri pada tahun 1926. Keterangan bibliografis mengenai Babad Pasir dapat dibaca pada Pratelan II: 170; dan Pigeaud 1970: 340."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.127-L 22
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Daftar nama tokoh dan tempat dipetik dari edisi cetak Serat Panji Jayengtilam (Batavia, BP, 1932), dengan menyebutkan pupuh dan bait tempat munculnya setiap nama tersebut. Daftar ini disusun oleh Mandrasastra pada tahun 1935 di Yogyakarta, untuk membantu Pigeaud dalam menyusun onomastikon sastra Jawa yang tak pernah selesai. Edisi Balai Pustaka yang dipakai itu sama dengan edisi 1865. Lihat Pratelan I: 130-135 untuk ringkasan maupun daftar pupuh edisi tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.45-L 17.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan daftar nama tokoh dan tempat yang dipetik dari edisi cetak Serat Panji Raras (Surakarta, 1878), dengan menyebutkan pupuh dan bait tempat munculnya setiap nama tersebut. Daftar ini disusun oleh Mandrasastra pada tahun 1935 di Yogyakarta, mungkin untuk membanru Pigeaud dalam menyusun onomastikon sastra Jawa yang tak pernah selesai. Lihat Pratelan I: 419-424 untuk daftar pupuh serta ringkasan isi dan MSB/SW.43 dan L.250 untuk keterangan lebih lanjut. Naskah diterima Pigeaud dari R. Mandrasastra pada bulan Mei 1935, merupakan salinan dari koleksi Bale Poestaka tahun 1933 dengan no A 224."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.47-L 17.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan daftar nama tokoh dan tempat yang dipetik dari edisi cetak Serat Panji Sekar (Surakarta, 1877), dengan menyebutkan pupuh dan bait tempat munculnya setiap nama tersebut. Daftar ini disusun oleh Mandrasastra pada tahun 1935 di Yogyakarta, mungkin untuk membantu Pigeaud dalam menyusun onomastikon sastra Jawa yang tak pernah selesai. Lihat Pratelan I: 409-413 untuk daftar pupuh dan ringkasan isi dan MSB/L.241 untuk keterangan lain."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.48-L 17.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Daftar nama tokoh dan tempat yang dipetik dari edisi cetak Serat Panji Jayalengkara (Surakarta: N.V. Albert Rusche, 1922), dengan menyebutkan pupuh dan bait tempat munculnya setiap nama tersebut. Daftar ini disusun oleh Mandrasastra pada tahun 1935 di Yogyakarta, mungkin untuk membantu Pigeaud dalam menyusun onomastikon sastra Jawa yang tak pernah selesai."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.43-L 17.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Di Indonesia saat ini persaingan merek pelumas loyal maupun impor sangat kompetitif. Banyak orang atau perusahaan mulai sadar akan anti penting merek sebagai nilai utama pemasaran dan karena itu perusahaan mulai sungguh-sungguh berupaya untuk membangun sebuah merek dengan ekuitas yang kuat.
Ekuitas merek yang terdiri dari lima elemen (kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas merek dan aset hak milik merek lainnya) merupakan aspek penting dalam mengelola merek. Suatu produk dengan ekuitas yang kuat dapat membentuk landasan merek (brand platform) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang lama.
Ekuitas merek yang dipersepsikan dengan baik oleh konsumen akan memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Hanya perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang memungkinkan perusahaan untuk memiliki pelanggan yang loyal dan memperoleh keuntungan dari konsumen yang membeli merek secara berulang-ulang. Tentu saja usaha perusahaan dalam memperkuat ekuitas merek yang telah dibangun tidak dalam waktu yang singkat. Hanya kemampuan dan komunikasi yang konsisten dan inovatif dengan penentuan posisi yang tepat, yang bisa membuat orang-orang terkesan dan membangun kesetiaan merek.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan data diperoleh melalui survei. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 200 orang dengan cara quota sampling dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu penduduk Jakarta yang memiliki mobil dan memakai pelumas impor. Dan data yang terkumpul kemudian disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek Aral. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara mendalam.
Sebagai salah satu perusahaan penjual pelumas impor di Indonesia, PT Wibisono Bersaudara Sukses bertekad untuk terus membangun ekuitas merek Aral yang sudah ada dan memperkuat ekuitas merek Aral melalui produk-produknya. Tujuan perusahaan adalah memperkuat ekuitas merek Aral sebagai merek yang memiliki citra produk yang unik dan nilai emosional tersendiri bagi para penggunanya.
Dari basil penelitian menunjukkan bahwa ekuitas merek Aral saat ini dipersepsikan konsumen cukup baik. Ekuitas merek Aral di Indonesia ternyata sangat kuat dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan konsumen. Namun, persepsi Aral sebagai citra produk yang unik dan memiliki nilai emosional tersendiri bagi pelanggannya belum dipersepsikan dengan benar. Untuk itu perusahaan diharapkan perlu untuk lebih mengkomunikasikan masing-masing produk yang ditawarkan kepada konsumen di Indonesia. Sehingga persepsi konsumen dapat berubah seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Ari Wibowo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara masing-masing Brand Identity dan Brand Position terhadap Brand Image, dan pengaruh antara Brand Identity dan Brand Position secara bersama-sama terhadap Brand Image. Populasi penelitian ini adalah seluruh nasabah PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 dengan sampel 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel brand identity dan brand position mempunyai pengaruh positif terhadap brand image. Model persamaan regresi mampu menjelaskan variasi naik turunnya variabel brand image sebesar 42,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel persamaan regresi. Kata Kunci : Brand Identity, Brand Position, dan Brand Image"
2010
T 28226
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naisha Haraini
"[ABSTRAK
Tiongkok adalah negara dengan kebudayaan yang kaya. Salah satu tradisinya adalah pemberian nama
Tiongkok. Masyarakat peranakan Tiongkok di Indonesia juga masih mempertahankan tradisi ini, sehingga
mereka selain memiliki nama dengan menggunakan Bahasa Indonesia, mereka juga memiliki nama
Tiongkok. Banyak hal yang dipertimbangkan dalam memberikan nama Tiongkok seperti harapan, waktu
kelahiran, shio, dan lain-lain. Selain itu, nama Tiongkok haruslah juga terdengar indah, mudah diingat dan
bermakna baik. Mereka terus memiliki nama Tiongkok sebagai penanda bahwa mereka adalah keturunan
orang Tiongkok. Namun, pengunaan nama Tiongkok hanya sebatas di kalangan keluarga saja karena
mereka diwajibkan untuk mengunakan nama Indonesia pada dokumen resmi negara;ABSTRACT Tiongkok is a country that has many tradition. One of it tradition is giving chinese name. Chinese people
who live in Indonesia also has Chinese name. They have both Chinese name and Indonesian name. There
are many factors when they want to give their chinese name. They keep having their Chinese name because
it?s idetified them as a Chinese people. It?s also maintaining their culture tradition. But they only use their
chinese name among their families, its because in official documents, they are required to use their
Indonesian name;Tiongkok is a country that has many tradition. One of it tradition is giving chinese name. Chinese people
who live in Indonesia also has Chinese name. They have both Chinese name and Indonesian name. There
are many factors when they want to give their chinese name. They keep having their Chinese name because
it?s idetified them as a Chinese people. It?s also maintaining their culture tradition. But they only use their
chinese name among their families, its because in official documents, they are required to use their
Indonesian name, Tiongkok is a country that has many tradition. One of it tradition is giving chinese name. Chinese people
who live in Indonesia also has Chinese name. They have both Chinese name and Indonesian name. There
are many factors when they want to give their chinese name. They keep having their Chinese name because
it’s idetified them as a Chinese people. It’s also maintaining their culture tradition. But they only use their
chinese name among their families, its because in official documents, they are required to use their
Indonesian name]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>